Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PEMBAHASAN

D. Pengaruh Intervensi Dance Movement Therapy terhadap tingkat


depresi pada lansia di Panti Wredha Harapan Ibu Ngaliyan.

Hasil penelitian pre dan post pemberian intervensi Dance Movement


Therapy menunjukkan hasil p value 0,00. Hasil tersebut menunjukkan kurang
dari 0,05 yang berarti terdapat penurunan tingkat depresi sebelum dan sesudah
diberikan intervensi Dance Movement Therapy.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Pylvänäinen, dkk
(2015) mengenai efek Dance Movement Therapy (DMT) terhadap penurunan
tingkat depresi pada lansia. Pada penelitian ini diikuti oleh 33 responden yang
dibagi menjadi 2 kelompok kontrol dan bebas. Pada kelompok intervensi yang
terdiri dari 21 orang mendapat perlakuan pemberian DMT sebanyak 12 sesi
tanpa pemberian perlakuan sebelumnya. Sedangkan pada kelompok kontrol
yang terdiri dari 12 orang mendapatkan intervensi dan perlakuan seperti yang
mereka dapatkan biasanya. Mayoritas pasien terdiri dari lansia yang menderita
depresi sedang hingga berat. Pengukuran tingkat depresi menggunakan BDI-
II, HADS, SCL-90, and CORE-OM. Pada hasil akhir penelitian didapatkan
perubahan tingkat depresi yang signifikan pada DMT mencapai 0,62-0,82
dibandingkan dengan pmberian terapi yang lain yang hanya menghasilkan
perubahan 0,15-0,37. Hal ini menunjukkan bahwa DMT lebih efektif untuk
menurunkan tingkat depresi daripada terapi lainnya.
Penelitian tersebut didukung penelitian lain yang dilakukan oleh Vancova,
dkk (2014) dengan menggunakan penelitian eksperimental tentang pemberian
DMT pada lansia yang menjalani perawatan dirumah. Penelitian diikuti oleh
216 lansia yang mengalami depresi dari tingkat rendah hingga tinggi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelompok intervensi yang diberikan DMT
memiliki tingkat signifikan terhadap depresi yang lebih rendah (p: 0,005) dari
pada kelompok kontrol (p: 0,081). Hal ini menunjukkan bahwa DMT dapat
menurunkan tingkat depresi pada lansia yang menjalani perawatan di rumah.
Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Eyigor S, dkk (2009) juga
menunjukkan bahwa DMT mempengaruhi perubahan tingkat depresi terutama
pada lansia berjenis kelamin perempuan. DMT yang digunakan pada
penelitian ini yaitu berupa Turkish Folklore Dance (TFD) yang dilakukan
selama 8 minggu dimana setiap minggunya terdapat 3 sesi TFD. Hasil
penelitian didapatkan nilai (p < 0.05) setelah pemberian TFD yang berarti ada
pengaruh DMT terhadap perubahan tingkat depresi. Namun pada penelitian ini tidak
terdapat kenaikan yang signifikan antara pre dan post DMT dengan rata-rata skor
perubahan tingkat depresi sebesar 1,2.
Depresi yang dialami seseorang akan cenderung bertambah dari waktu ke
waktu dan sayangnya belum ditemukan obat untuk depresi. Obat-obatan
biologis yang biasa digunakan seperti antidepresan hanya efektif untuk
membantu seseorang merasa lebih baik, namun tidak menyelesaikan akar
masalah depresi itu sendiri. disamping itu efek yang ditimbulkan hanya
seketika (Sadock & Sadock, 2007). Obat-obat tersebut tidak mengobati
penyebab biologis depresi. Dengan kata lain, obat anti depresi tidak dapat
merubah otak. Sehingga orang depresi harus mengkonsumsi obat (Sunaryo,
2004) antidepresan secara konsisten untuk mempertahankan pikiran yang
sehat . Obat antidepresan merupakan satu-satunya cara untuk mempengaruhi
orang secara langsung, namun hal ini tidaklah cukup karena diperlukan
pengobatan tambahan. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan
tari/gerakan (dance). Cara ini merupakan cara alami menggobati gangguan
mental dan juga salah satu yang lebih efektif karena klien berada dalam
kontak dengan terapis dan terlibat langsung dalam tujuan. Dance movement
tidak seperti obat-obatan, namun lebih menekankan pada interaksi pikiran dan
tubuh. Klien dapat mengungkapkan perasaannya melalui tari dan merilis
perasaan tidak menyenangkan. Selain itu dance yang dilakukan secara
berkelompok seseorang dapat berinteraksi dengan orang lain dan membagi
perasaannya dengan orang lain.
DAFTAR PUSTAKA

Eyigor, S., Karapolat, H., Durmaz, B., Ibisoglu U., Cakir, S. 2009. Effect of Turkish
folklore dance on physical performance, balance, depression and quality of
life in older women. Journal of Geriatric Physical Therapy, 26:14-22

Pylvänäinen P.M., Muotka R., Lappalainen, R. 2015. A Dance Movement Therapy


Group For Depressed Adult Patients In A Psychiatric Outpatient Clinic:
Effects Of The Treatment. Frontiers in Psychology, 6 : 980

Sadock, B.J., Sadock, V.A., 2007. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry:
Behavioral Science/Clinical Psychiatry. 10th ed. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins

Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarata : EGC

Vankova, Hana., Holmerova., Machacova, Katerina., Volicer, Ladislav. 2014.


The Effect of Dance on Depressive Symptoms in Nursing Home Residents.
American Medical Directors Association. 23: 1-6

Anda mungkin juga menyukai