Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG / RASIONAL

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke


desentralisasi, mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
aspek pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah
Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga,
mengalami perubahanperubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua
jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar
pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap
Merjosari Malang.
Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing masing satuan
pendidikan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005 bahwa Kurikulum Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar
dan Dasar mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta
berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan. Kurikulum
SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang terdiri dari tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
kalender pendidikan, Silabus, dan RPP.
Kurikulum Pendidikan SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang dikembangkan
dengan mengintegrasikan kurikulum 2013 dan Pendidikan Lingkungan Hidup
dengan membangun Sekolah Berbudaya Lingkungan (SBL) sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan Dasar yang mengadopsi
Kurikulum 2013 sesuai dengan (Rencana Aksi Nasional 2013, Kemdiknas 2010 –
2014). Kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah
1
dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Kota
Malang, serta dengan bimbingan nara sumber ahli pendidikan dan pembelajaran
dari pembina/pengawas Pembina SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang.
Masalah moral dan peduli lingkungan menjadi penting dalam penyusunan
Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang karena pendidikan moral
dan budaya peduli lingkungan merupakan masalah yang sangat banyak
meminta perhatian berbagai pihak sekarang ini, terutama bagi para pendidik,
ulama, pemuka masyarakat, dan para orang tua. Proses demoralisasi terjadi
dan terus berlangsung di tengah kehidupan masyarakat kita. Proses
demoralisasi ditandai oleh semakin meningkatnya perilaku yang menyimpang
dari norma-norma etika, sosial, hukum, dan agama. Nilai-nilai luhur
kesopansantunan, rasa kasih sayang terhadap sesama dan rasa hormat
terhadap orang tua atau guru mulai memudar. Hal ini mengindikasikan bahwa
pendidikan belum secara optimal memainkan peran dalam pembangunan
karakter. Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang yang berbudaya
lingkungan, amatlah penting digunakan sebagai pedoman pendididan karakter
dan peduli lingkungan terhadap tumbuh kembangnya anak meliputi budi pekerti
(kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Bagian-bagian itu
tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-
anak kita. Demikian nasehat Ki Hajar Dewantara tentang betapa besarnya peran
pendidikan dalam membangun karakter anak. Pada akhirnya kurikulum ini tetap
hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi kenyataan apabila dilaksanakan di
lapangan dalam proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas
maupun di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu
membangkitkan aktifitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini para pelaksana
kurikulum (baca: Guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan
pembelajaran yang menyenangkan dan mengasikkan bagi anak, sehingga anak
betah di sekolah. Atas dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di SMP
hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas dan
kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan
mengasikkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman
yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan di SMP.

2
B. LANDASAN YURIDIS

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan


Penyelenggaraan Pendidikan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54


Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 64 tahun


2013 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65


Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 66 tahun 2013 tentang


Standar Penilaian Pendidikan;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67


Tahun 2013 Tentang Kompetensi Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs.

10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 81.A tahun 2013 tentang
Implementasi Kurikulum 2013 Lampiran i Pedoman Penyusunan Dan
Pengelolaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor. 19 tahun 2007 tentang


Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang


Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA;

13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang


Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 tentang


Pembinaan Kesiswaan;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang


Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;
16. Rencana Aksi Nasional (RAN) 2013 Kementerian Pendidikan Nasional Tahun
2010 – 2014;
3
17. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata;

18. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 01 Tahun 2009 Tentang
Program Adipura;

19. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 61


tahun 2014 tentang kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan
dasar dan menengah;

20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 58


Tahun 2014, tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah;

21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


62 tahun 2014 tentang kegiatan Ekstra Kurikuler pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah;

22. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik Indonesia nomor 63


tahun 2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

23. Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 19 Tahun 2014, tertanggal 3 April 2014
tentang mata pelajaran Bahasa Daerah Jawa sebagai muatan lokal wajib di
sekolah / madrasah

24. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 28 tahun
2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah

25. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18


Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.

26. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan


Pendidikan Karakter

C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM


Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional
pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang dikembangkan
dengan prinsip :

1. Diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta


didik.

4
2. Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. peningkatan iman dan takwa;
b. peningkatan akhlak mulia;
c. peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
d. keragaman potensi daerah dan lingkungan;
e. tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
f. tuntutan dunia kerja;
g. perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
h. agama;
i. kesetaraan jender;
j. dinamika perkembangan global; dan
k. persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Berdasarkan prinsip tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum


adalah sebagai berikut :
1. Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.
2. Meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.
3. Mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis,
kreatif, dan mandiri.
4. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan, dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
5. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran
hidup sehat.

5
D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Prinsip-prinsip Penyusunan
Dalam menyusun kurikulum perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia
Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi Dasar pembentukan kepribadian
peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar semua mata pelajaran dapat
menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan


Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan
moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam
masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk
bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan peduli terhadap
lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu
mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat
manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif,
psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat,
kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

6
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan
daerah dan nasional.

6. Tuntutan Dunia Kerja


Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi
peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.

7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat

berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak

utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan

penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual

dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara

berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni.

8. Agama
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta
akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.
Oleh karena itu, muatan kurikulum semua matapelajaran ikut mendukung
peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

7
9. Dinamika Perkembangan Global
Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang
sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan
antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan
mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan
dengan suku dan bangsa lain.

10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan


Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan
peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara
persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan
wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih
dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

12. Kesetaraan Jender


Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang
berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan


Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan
pendidikan

8
BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN

1. Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggunga jawab

2. Tujuan Pendidikan Dasar


Tujuan Pendidikan Dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut .

3. Tujuan Kurikulum
Kurikulum bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar
memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

B. VISI SEKOLAH
“Unggul dalam kecerdasan spiritual, emosional, intelektual ,
berkarakter serta peduli dan berbudaya lingkungan.”
Indikator Visi.
1. Beriman dan bertagwa kepada Tuhan YME dengan menjalankan ajaran
agama yang dianut.

9
2. Berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur serta menjunjung tinggi
normaagama, sosial dan budaya Indonesia.
3. Memahami ilmu pengetahuan dan teknologi, kritis dan kreatif dan dapat
menerapkan pengetahuannya itu untuk memecahkan masalah riil di
masyarakat.
4. Mencegah pencemaran, kerusakan, dan melestarikan lingkungan serta
memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai sumber belajar.

C. MISI SEKOLAH
Untuk mewujudkan visi sekolah, SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang
menetapkan misi sekolah sebagai berikut :
1. Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter Spiritual
2. Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter integritas
3. Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter Nasionalis
4. Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter Gotong Royong
5. Meningkatkan keterlaksanaan pendidikan karakter Mandiri
6. Meningkatkan keterlaksanaan pembelajaran bermutu melalui
pendidikan lingkungan hidup
7. Meningkatkan upaya pencegahan terhadap pencemaran dan
perusakan lingkungan
8. Meningkatkan upaya perlindungan dan pelestarian terhadap lingkungan
sekolah

D. TUJUAN STRATEGIS
Dalam rangka pencapaian visi dan misi SMPN Satu Atap Merjosari Kota
Malang memiliki tujuan strategis sebagai berikut:
1. Tersedianya dan terjaminnya pendidikan religius dalam rangka
peningkatan iman dan tagwa.
2. Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan karakter
3. Tersedia dan terjangkaunya pembelajaran yang berkelanjutan, bermutu
dan relevan dengan kebutuhan era global.
4. Tersedianya sistem manajemen yang handal dalam menjamin
terselenggaranya layanan pendidikan.
5. Terjaminnya pendidikan lingkungan hidup
10
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

Struktur kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang, meliputi


substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan
selama tiga tahun mulai Kelas VII sampai dengan Kelas IX. Struktur
kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan KI.1;
KI.2; KI3 dan KI.4 dengan ketentuan sebagai berikut :

A. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan
alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang
memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik
menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan
pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat
digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut,
Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut :
1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun
kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini
menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun
kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal
ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan
untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan
demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas
utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini
dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
11
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta
didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di
masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya
bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat
dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum
untuk dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses
yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional
dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap
apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya
berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai
dengan tingkat kematangan psikologis serta kematangan fisik peserta
didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir rasional dan
cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi,
dalam interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan
berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual
dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi
ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan
pembelajaran adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi
ini mewajibkan kurikulum memiliki nama matapelajaran yang sama
dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan
yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan
intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan
berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan
filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi
12
peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir reflektif bagi
penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana
di atas dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam
beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi
inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan ummat manusia.

B. Landasan Teoretis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standardbased education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan berdasarkan
standar menetapkan adanya standar nasional sebagai kualitas minimal
warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru
(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa
kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2)
pengalaman belajar langsung peserta didik (learnedcurriculum) sesuai
dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta
didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi
hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.

C. STRUKTUR KURIKULUM
a. Kompetensi Inti
Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap kelas. Melalui
kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar antarmata
13
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang
berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Uraian tentang Kompetensi Inti dapat dilihat pada Tabel berikut

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI


KELAS VII KELAS VIII KELAS IX

1.Menghargai dan menghayati 1.Menghargai dan 1.Menghargai dan menghayati


ajaran agama yang dianutnya menghayati ajaran agama ajaran agama yang dianutnya
yang dianutnya

2. Menghargai dan 2. Menghargai dan 2. Menghargai dan


menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur, menghayati perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, royong), santun, percaya diri, royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam sosial dan alam dalam sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan jangkauan pergaulan dan jangkauan pergaulan dan
keberadaannya keberadaannya keberadaannya
3. Memahami pengetahuan 3. Memahami dan 3. Memahami dan
(faktual, konseptual, dan menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan
prosedural) berdasarkan rasa (faktual, konseptual, dan (faktual, konseptual, dan
ingin tahunya tentang ilmu prosedural) berdasarkan rasa prosedural) berdasarkan rasa
pengetahuan, teknologi, seni, ingin tahunya tentang ilmu ingin tahunya tentang ilmu
budaya terkait fenomena dan pengetahuan, teknologi, seni, pengetahuan, teknologi, seni,
kejadian tampak mata budaya terkait fenomena dan budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mencoba, mengolah, dan 4. Mencoba, mengolah, dan


menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, (menggunakan, mengurai, (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan merangkai, memodifikasi, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak dan membuat) dan ranah membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, abstrak (menulis, membaca, (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan menghitung, menggambar, menghitung, menggambar,
mengarang) sesuai dengan dan mengarang) sesuai dan mengarang) sesuai
yang dipelajari di sekolah dan dengan yang dipelajari di dengan yang dipelajari di
sumber lain yang sama dalam sekolah dan sumber lain yang sekolah dan sumber lain yang
14
sudut pandang/teori sama dalam sudut sama dalam sudut
pandang/teori pandang/teori

b. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan
Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing- masing mata pelajaran.
Kompetensi Dasar meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan
Kompetensi Inti sebagai berikut:
1. kelompok 1 : kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2 : kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial dalam rangka
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3 : kelompok Kompetensi Dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4 : kelompok Kompetensi Dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.

C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL )

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan


lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar
Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik
yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di
satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

1. KOMPETENSI LULUSAN

KOMPETENSI LULUSAN SMP


Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
15
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
Pengetahuan dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak
mata.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
Keterampilan
dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

2. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A dan mata
pelajaran umum kelompok B.

Struktur muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan SMP Negeri Satu


Atap Merjosari Malang disajikan pada tabel berikut :
Kelas dan alokasi
Mata Pelajaran
waktu

VII VIII IX
A Kelompok A (Umum)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Matematika 5 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4 4

B. Kelompok B (Umum)
1 Seni Budaya 3 3 3
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
3 Prakarya 2 2 2
C. Muatan Lokal
Bahasa Daerah Jawa 2 2 2
Jumlah jam pelajaran per minggu 40 40 40

Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan


dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
16
Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.

E. BEBAN BELAJAR
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di SMP dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban
belajar satu minggu adalah minimal 40 jam pelajaran.

2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
minggu efektif.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu
efektif.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu
efektif.

F. PENGATURAN BEBAN BELAJAR

a. Beban belajar dalam sistim paket


b. Jam pembelajaran untuk setiap matapelajaran dialokasikan sebagai tertera
dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur 0% - 50 %.
c. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka, empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.

Pengaturan Beban Belajar sebagai berikut :


Satu Jam Jumlah Jam Jumlah Alokasi Waktu
Kelas Pembelajaran Pemb. Minggu Pemb. Per Tahun
Tatap Muka (menit) Per Minggu Efektif/ Tapel (jam)
VII
40 40 18 1634
VIII 40 40 18 1634
IX 40 40 18 1634

G. MUATAN KURIKULUM
Muatan Mata Pelajaran

17
a. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Meliputi Agama Islam, Kristen, Katolik dan Hindu. Karena peserta didik di
SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang ada yang beragama Islam, Kristen,
Katolik dan Hindu.
Tujuan :
- Memberi wawasan terhadap keberagaman agama di Indonesia.
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa sesuai keyakinan agamanya
masing-masing
Pembelajaran Agama menggunakan pendekatan Contextual, diharapkan
peserta didik dapat menerapkan apa yang dipelajarinya dalam kehidupan
sehari-hari . Penilaian hasil belajar Agama dilakukan melalui :
1. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik dengan kriteria
penilaian terdiri dari :
- Rajin melaksanakan ibadah
- Rajin mengikuti kegiatan agama
- Kejujuran
- Mematuhi aturan sekolah
- Hormat kepada pendidik
- Ketertiban
2. Ujian, Ulangan dengan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif
peserta didik .

3. Materi berwawasan lingkungan diberikan pada :


a. Kelas VII :
o KD 3.8 tentang memahami ketentuan bersuci dari hadas
besar berdasarkan syariat Islam.
o KD. 4.7 tentang menyajikan cara bersuci dari hadas besar.
b. Kelas VIII :
o KD. 4.2 tentang menyajikan keterkaitan mengkonsumsi
makanan dan minuman halal, bergizi, dan berbasis
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

b. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

18
Tujuan : Memberikan pemahaman kepada siswa tentang kesadaran hidup
berbangsa dan bernegara dan pentingnya menanamkan rasa persatuan dan
kesatuan bangsa.
Pembelajaran Kewarganegaraan menggunakan pendekatan Contextual .
Penilaian hasil belajar dilakukan melalui :
1. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai
perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik dengan kriteri penilaian
- Menunjukkan kemauan belajar
- Ulet tidak mudah menyerah
- Mematuhi aturan sosial
- Tidak mudah dipengaruhi hal negatif
- Berani bertanya dan menyampaikan pendapat
- Bekerjasama dengan teman yang positif
2. Ujian, ulangan dan atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta
didik
3. Materi berwawasan lingkungan diberikan pada :
a. Kelas VII :
o 3.5 Menganalisis bentuk-bentuk
kerjasamadalamberbagaibidang kehidupan di masyarakat
o 4.5 Menunjukkan bentuk-bentuk kerjasamadi pelbagai
bidang kehidupan masyarakat

b. Kelas VIII :
o 3.6. Memahami makna keberagaman dalam bingkai Bhineka
Tunggal Ika
o 4.6 Menyaji hasil telaah tentang kerjasama dalam masyarakat
yang beragam dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika
c. Kelas IX :
o 3.5 Memahami masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat dan cara pemecahannya
o 4.5 Menalar penyelesaian masalah yang muncul dalam
keberagaman masyarakat.

19
c. Bahasa indonesia
Tujuan : Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta
dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sarana
pemahaman terhadap IPTEK.
Pembelajaran Bahasa Indonesia lebih menekankan pada kemampuan
berkomunikasi lisan maupun tulis . Penilaian diukur melalui ulangan atau tes
dengan aspek penilaian menyimak, berbicara, membaca dan menulis .
1. Materi berwawasan lingkungan diberikan pada :
a. Kelas VII :
o 3.9. Mengidentifikasi informasi (pesan, rima, dan pilihan
kata) dari puisi rakyat (pantunsyair, dan bentuk puisi rakyat
setempat) yang dibaca dan didengar.
o 4.9. Menyimpulkan isi puisi rakyat (pantun, syair, dan
bentuk puisi rakyat setempat) yang disajikan dalam
bentuk tulis
b. Kelas VIII :
o ...
o 4.2 tentang menyusun teks cerita moral fabel baik secara
lisan maupun tulisan.
c. Kelas IX :
o KD. 3.1 tentang konsep teks rekaman percobaan merupakan
teks yang berisi langkah-langkah suatu percobaan yang de
sertai hasil.
o KD. 4.2 tentang menyusun teks hasil rekaman percobaan
sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik lisan
maupun tertulis.
o KD. 4.3 tentang menelaah dan merevisi teks hasil rekaman
percobaan sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik lisan
maupun tertulis
o KD. 4.4 tentang meringkas teks rekaman percobaan baik
secara lisan maupun tertulis.

d. Bahasa Inggris
Tujuan : Membina ketrampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan
dan tertulis untuk menghadapi IPTEK dalam menyongsong era globalisasi

20
Pembelajaran Bahasa Inggris lebih menekankan pada percakapan dengan
menerapkan pendekatan CTL, penilaian diukur melalui ulangan baik tulis
maupun lisan, penugasan dan atau bentuk lain yang sesuai dengan
karakteristik materi yang dinilai .

Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:


a) Kelas VII :
o KD 3.3 tentang mengidentifikasi fungsi soaial, struktur teks ,
dan unsur kebahasaan untuk interaksi lisan maupun tulis dan
meminta informasi terkait nama hari, bulan, dan waktu.
o KD 3.4 tentang menyusun teks transaksional lisan maupun
tulis sangat sederhana untuk memberi dan meminta informasi
terkait nama hari, tanggal, bulan, dan waktu.
b) Kelas VIII :
o KD. 3.5 tentang penerapan struktur teks dan unsur
kebahasaan untuk melaksanakan fungsi social menyatakan
dan menanyakan orang, benda dan binatang.
o KD. 4.6 tentang menyusun teks lisan dan tulis untuk
menyatakan dan mendeskripsikan orang, benda , dan
binatang dalam bentu teks deskriptif.
c) Kelas IX :
o KD 3.7 tentang menerapkan struktur teks dan unsur
kebahasaan untuk melaksanakan fungsi sosial teks
procedure menyatakan tentang resep dan manual pendek
sederhana sesuai penggunaannya.
o KD. 4.7 tentang menangkap makna teks procedure lisan dan
tulis berbebtuk resep dan manual pendek sederhana.
o KD. 4.8 tentang menyusun teks procedure lisan dan tulis
pendek dan sederhana berbentuk resep dan manual dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
kebahasaan yang benar dan sesuai konteks.

e. Matematika
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK
21
1. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:
a) Kelas VII :
o KD. 3.4 tentangmenjelaskan himpunan bagian, himpunan
semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan, dan
melakukan operasi biner pada himpunan menggunakan
masalah kontektual.
o KD. 4.4 tentang menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan himpunan-himpunan bagian, himpunan
semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan dan
operasi biner pada himpunan.
b) Kelas VIII :
o KD.3.7. Menjelaskan rasio dua besaran (satuannya sama dan berbeda)
o KD. 3.8. Membedakan perbandingan senilai dan berbalik nilai dengan
menggunakan tabel data, grafik, dan persamaan
o KD.4.7. Menyelesaikanmasalah yang berkaitan dengan rasio dua besaran
(satuannya sama dan berbeda)
o KD. 4.8. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
senilai dan berbalik nilai

c) Kelas IX :
o KD. 3.7. Menentukan luas selimut dan volume tabung, kerucut, dan
bola
o KD. 4.3. Menyelesaikan permasalahan dengan menaksir besaran
yang tidak diketahui menggunakan berbagai teknik manipulasi aljabar
dan aritmatika

f. IPA
Tujuan : Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada siswa untuk
menguasai dasar-dasar sains dalam rangka penguasaan IPTEK
1. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:
a) Kelas VII :
o KD. 3.2 tentang mengklasifikasikan makhluk hidup dan
benda berdasarkan karakteristik yang diamati.
b) Kelas VIII :
o KD. 3.1 tentang memahami gerak pada makhluk hidup,
sistem gerak pada manusia, dan upaya menjaga kesehatan
sistem gerak.
22
o KD. 3.4 tentang menganalisis keterkaitan struktu jaringan
tumbuhan dan fungsinya, serta taknologi yang terinspirasi
oleh struktur tumbuhan.
c) Kelas IX :
o KD. 3.2 tentang memahami reproduksi pada tumbuhan dan
hewan sifat keturunan serta kelangsungan makhluk hidup.

g. IPS
Tujuan : Memberikan pengetahuan social cultural masyarakat yang
majemuk, mengembangkan kesadaran serta memiliki ketrampilan hidup
secara mandiri.

1. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:


a) Kelas VII :
o KD. 3.4. Memahami pengertian dinamika interaksi manusia
dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi
o KD. 4.4 . Mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk
dinamika interaksi manusia dengan alam, sosial, budaya
dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
b) Kelas VIII :
o KD. 3.1. tentang memahami aspek keruangan dan
koneksifitas ruang dan waktu dalam lingkup nasional serta
perubahan keberlanjutan
o KD. 4.1.
c) Kelas IX :
o Kd. 3,3. 3.3Memahami perubahan keruangan dan interaksi
antar ruang negara-negara Asia dan benua lainnya yang
diakibatkan faktor alam, manusia dan pengaruhnyaterhadap
keberlangsungankehidupan manusia dalam ekonomi,
sosial, pendidikan dan politik
o KD. 4.1 Menyajikan hasil analisis tentang ketergantungan
antar ruang dilihat dari konsepekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi. Harga pasar) dan pengaruhnya

23
terhadap migrasi penduduk, transportasi, lembaga sosial
dan ekonomi, pekerjaan, pendidikan, dan kesejahteraan
masyarakat.

h. Seni Budaya

Meliputi : Seni musik, seni tari, seni rupa.


Tujuan : Mengembangkan apresiasi seni, daya kreasi dan kecintaan pada
seni budaya nasional.
Pembelajaran aSeni Budaya ditekankan pada Seni Musik dan Seni Rupa
dengan menggunakan pendekatan CTL dalam pembelajaran . Penilaian hasil
belajar mata pelajaran Estetika melalui pengamatan terhadap perubahan
perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotorik peserta didik dengan kriteria penilaian :
- Apresiasi Seni
- Ekspresi Seni

1. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:


a) Kelas VII :
o KD. 3.1. Memahami konsep dan prosedur menggambar
gubahan flora dan fauna serta geometrik menjadi ragam hias
o KD. 4.1. Menggambar gubahan flora dan fauna serta geometrik
menjadi ragam hias

b) Kelas VIII :
o KD. 3.3. Memahami prosedur rmenggambar poster dengan
berbagai teknik
o KD. 4.3. Menggambar poster dengan berbagai bahan dan
teknik

c) Kelas IX :
o KD. 3.3. Memahami prosedur rmenggambar poster dengan
berbagai teknik
o KD. 4.3. Menggambar poster dengan berbagai bahan dan
teknik

24
i. Pendidikan Jasmani, Olah raga dan kesehatan
Tujuan : Menanamkan kebiasaan hidup sehat, meningkatkan kebugaran dan
ketrampilan dalam bidang olah raga. Menanamkan rasa sportifitas, tanggung
jawab, disiplin dan percaya diri siswa.
Penilain hasil belajar dilakukan melalui :

1. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perke-


m bangan psikomotorik dan afeksi peserta didik dengan kriteria penilaian
- Kerjasama satu tim
- Kebiasaan hidup bersih
- Tidak merokok
- Disiplin waktu
- Ketrampilan melakukan gerak olahraga
- Prestasi dalam cabang olahraga

2. Ulangan dan atau penugasan untuk mengukut aspek kognitif peserta


didik .

3. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:


a) Kelas VII :
o KD. 3.2. Memahami konsep gerak spesifik dalam berbagai
permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional
o KD. 4.2. Mempraktikkan gerak spesifik dalam berbagai
permainan bola kecil sederhana dan atau tradisional Kelas
b) Kelas VIII :
c) Kelas IX :
o KD. 3.1. Memahami konsep variasi dan kombinasi
keterampilan, serta peraturan yang dimodifikasi
dalam permainan bola besar
o KD.4.1. Mempraktikkan variasi dan kombinasi ketrampilan
kedalam permainan bola besar bola basket secara lancar,
terkontrol, dan koordinatif

25
j. Prakarya
Tujuan material
Menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk
dan mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan
pengolahan melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah,
merancang, membuat, memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan
produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan
keterampilan yang dikembangkan adalah: kemampuan memodifikasi,
menggubah, mengembangkan, dan menciptakan serta merekonstruksi karya
yang ada, baik karya sendiri maupun karya orang lain

1. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:


a) Kelas VII :
o KD. 4.3 tentang mengolah, menyaji, dan mengemas bahan
pangan sayuran menjadi makanan dan minuman kesehatan
yang ada di wilayah setempat

b) Kelas VIII :
o KD. 3.1 tentang memahami manfaat dan proses pembuatan,
penyajian dan pengemasan olahan bahan pangan dari umbi
menjadi makanan khas daerah setempat.
o KD. 4.1 tentang membuat olahan bahan pangan dari serealia
dan umbi menjadi bahan makanan sesuai hasil analisis dan
bahan yang ada di wilayah setempat.
c) Kelas IX :
 KD. 3.1. Memahami rancangan pembuatan, penyajian dan
pengemasan olahan pangan dari bahan ikan dan daging
putih atau merah menjadi makanan berdasarkan konsep
dan prosedur berkarya sesuai wilayah setempat

o KD. 4.1 4. Membuat olahan pangan dari bahan ikan dan


daging putih atau merah menjadi makanan sesuai
rancangan dan bahan yang ada di wilayah setempat
26
.

H. MUATAN LOKAL
 Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan
daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran
yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal yang ditetapkan di SMP
Negeri Satu Atap Merjosari Malang adalah :
a. Bahasa Jawa : Sebagai upaya mempertahankan nilai-nilai budaya daerah
Jawa dalam wujud Komunikasi dan Apresiasi Sastra.

A. Materi yang berwawasan lingkungan diberikan pada:


a) Kelas VII :
o KD. 3.4. Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan
moral puisi secara lisan dan tulis
o KD. 4.3. Mengapresiasi secara lisan dan tulis.teks puisi
b) Kelas VIII :
o KD. 3.4. Memahami struktur teks, unsur kebahasaan, dan pesan
moral puisi secara lisan dan tulis
o KD. 4.3. Mengapresiasi secara lisan dan tulis.teks puisi

c) Kelas IX :
o KD. 3.1. Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif,
dan eksposisi dalam bentuk informasi atau berita secara lisan
dan tulis.
o KD. 4.1 Menelaah dan menyunting teks hasil observasi,
tanggapan deskriptif, dan eksposisi dalam bentuk informasi atau
berita secara lisan dan tulis

I. MUATAN PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI DAN EKSTRA


KURIKULER :
Pengembangan diri bertujuan khusus menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial,
kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan
27
pemecahan masalah, dan kemandirian. Berdasarkan kondisi obyektif
sekolah kegiatan pengembangan diri yang dipilih dan yang ditetapkan adalah
sebagaiberikut :

1. Layanan Terprogram, terdiri dari :


1.1. Kegiatan Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang meliputi
pengembangan ;
1. Kehidupan Pribadi, (2) Kemampuan Sosial (3) Kemampuan Belajar
dan (4) Wawasan dan Perencanaan Karier .

1.2. Kegiatan Ekstrakurikuler :


Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh
peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan
kokurikuler, di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan,
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan.

a. Kegiatan Rohani.
 BDI (Badan Dakwah Islam). untuk peserta didik beragama Islam.
 PSK (Persekutuan Siswa Kristen) untuk peserta didik beragama Kristen
 BIR (Bina Iman Remaja) untuk peserta didik beragama Katholik

b. Kepramukaan (merupakan kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib)


Diorganisasikan dalam model sebagai berikut :
1. Model Blok : sifat :wajib, 1 tahun sekali, berlaku bagi seluruh siswa,
terjadwal, penilaian umum

Pengorganisasian kegiatan : Kolaboratif , Bersifat intramural/ekstramural


diluar dan/atau didalam lingkungan satuan pendidikan

2. Model Aktualisasi : Sifat wajib, rutin, terjadwal, berlaku untuk seluruh siswa,
dalam setiap kelas, penjadwalan dan penilaian
Pengorganisasian kegiatan : Pembina Pramuka, Bersifat intramural

28
(dalam lingkungan satuan pendidikan)

3. Model Reguler : bersifat suka rela berbasis minat


Pengorganisasian kegiatan : Sepenuhnya dikelola oleh Gugus Dep
Pramuka pada satuan pendidikan

c. Kegiatan Olah Raga.


 Bola Volli
 Sepak Bola / futsal
 Karate/beladiri
d. Kegiatan Seni.
 Seni Tari
 Seni Al Banjari
 Musik (Band)
 Paduan Suara
e. Palang Merah Remaja (PMR).

f. EFF (English For Fun).

g. Paskibra

2. Layanan Tidak Terprogram yang dilaksanakan sebagai berikut :

*. Rutin yaitu ; Kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti Upacara Bendera,


Senam Kesegaran Jasmani, Ibadah Khusus Keagamaan, Jumat Bersih
yang dilaksanakan tiap Minggu Keempat dalam satu bulan .
*. Spontan yaitu ; Kegiatan yang tidak terjadwal dalam kejadian khusus,
seperti ; Memberi Salam, membuang sampah pada tempatnya .
*. Keteladanan yaitu ; Kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari, seperti ;
Berpakaian rapi, berbahasa yang baik, datang tepat waktu .
Kegiatan Pengembangan diri dilaksanakan di luar jam pembelajaran
intrakurikuler dan dibina oleh. Guru BP/BK, Guru Mata pelajaran, praktisi dan
alumni, yang memiliki kualifikasi baik.
Alokasi waktu untuk kegiatan pengembangan diri setara dengan 2 jam
pelajaran (2X40 menit). Khusus untuk kelas IX kegiatan ekstra kurikuler
hanya diberikan pada semester gasal sedangkan pada semester genap

29
kegiatan pengembangan diri di arahkan ke mata pelajaran yang diujikan
secara nasional. Penilaian untuk kegiatan pengembangan diri dilaporkan
secara berkala kepada orang tua dalam bentuk kualitatif.

Kategori Keterangan
A Sangat baik
B Baik
C Cukup
D Kurang

Kriteria Penilaian :
A = 91 – 100
B = 71 – 85
C = 56 – 70
D = ≤ 55

J. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


Ketuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya intake
peserta didik, sarana dan prasarana (daya dukung) dan kompleksitas tiap-tiap mata
pelajaran.

Berdasarkan pertimbangan tersebut SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang


ditentukan Kriteria Ketuntas-an minimal (KKM) seperti dibawah ini .

KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)

NO. Mata Pelajaran Kelas dan KKM Keteran


VII VIII IX
gan
A. Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75 75 75
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 75 75
3. Bahasa Indonesia 75 75 75
4. Matematika 75 75 75
5. Ilmu Pengetahuan Alam 75 75 75
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 75 75
7. Bahasa Inggris 75 75 75
B Kelompok B
1. Seni Budaya 75 75 75
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
75 75 75
Kesehatan
30
3. Prakarya 75 75 75
C Muatan Lokal
Bahasa Daerah Jawa 75 75 75

Peserta didik yang belum mancapai ketuntasan belajar harus mengikuti program
perbaik-an ( Remidi ) sebanyak dua kali . Bila sampai dua kali Remidi siswa
belum mencapai ketuntasan minimal, maka siswa dinyatakan belum tuntas .
Peserta didik yang tuntas melalui Remidi, maka nilai yang diperoleh hanya sebesar
Nilai KKM .

K. PENILAIAN HASIL BELAJAR


Penilaian hasil belajar terdiri atas :
a. Penilaian hasil Belajar oleh Pendidikn dilakukan secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil dalam bentuk
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester dan
Ulangan Kenaikan Kelas .Penilaian ini digunakan untuk :
- Menilai Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
- Bahan penyusunan Laporan Kemajuan hasil Belajar
- Memperbaiki proses Pembelajaran .

b. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan


1. Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan bertujuan menilai
pencapaian Standar Kompetensi Lulusan untuk semua Mata Pelajaran
2. Untuk semua Mata Pelajaran Pada kelompok Mata Pelajaran Agama dan
Aklak Mulia, Kewarganegaraan dan Kepribadian, Estitika, dan Pelajaran
Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan penilaian untuk menentukan
Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan .
3. Penilaian Akhir mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh
pendidik
4. Penilaian Hasil belajar untuk semua Mata Pelajaran pada kelompok ilmu
Penge- tahuan dan Teknologi dilakukan melalui Ujian Sekolah untuk
menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan .
5. Untuk dapat mengikuti Ujian Nasional peserta didik harus mendapatkan
nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang Kompetensi yang
dirumus-kan oleh BNSP.

31
c. Penilaian hasil Belajar oleh Pemerintah
1. Penilaian bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara
nasional pada Mata Pelajaran tertentu dalam kelompok Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan , Teknologi dan dilakukan dalam bentuk UJIAN NASIONAL .

2. Ujian Nasional dilakukan secara Obyektif, berkeadilan dan akuntabel .


3. Ujian Nasional diadakan sekurang - kurangnya dan sebanyak-banyaknya
2 kali dalam satu tahun pelajaran .

4. Hasil Ujian Nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan pemetaan


mutu, dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, penentuan
kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan .
5 . Setiap peserta didik jalur formal dan non formal kesetaraan berhak mengikuti
ujian nasional dan berhak mengulanginya sepanjang belum dinyatakan lulus
dari satu-an pendidikan .
6. Setiap peserta wajib mengikuti satu kali Ujian Nasional tanpa dipungut beaya .
7 .Peserta Ujian Nasional meperoleh Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional
yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional .

L. PELAPORAN HASIL BELAJAR


Pelaporan hasil belajar peserta didik dilakukan pada setiap akhir
semester dan akhir tahun pelajaran dengan menggunakan Buku Laporan
Hasil Belajar Siswa (LHBS) atau Rapor dengan ketentuan sebagai berikut :
 Buku LHBS / Buku Rapor dipergunakan selama peserta didik mengikuti
pelajaran di satuan pendidikan
 Apabila peserta didik pindah sekolah, Buku LHBS/Buku Rapor dibawa oleh
peserta didik yang bersangkutan untuk dipergunakan sebagai bukti pencapaian
kompetensi.
 Apabila buku LHBS / Buku Rapor yang bersangkutan hilang, dapat diganti
dengan buku Laporan Hasil Belajar Pengganti dan diisi dengan nilai-nilai
yang dikutip dari buku Induk dan disahkan oleh kepala sekolah.
 Buku LHBS / Buku Rapor harus dilengkapi dengan pas foto (ukuran 3 x 4 cm)
dan pengisiannya dilakukan oleh wali kelas.

32
 Pengisian buku LHBS / Buku Rapor sesuai dengan tata aturan/ketentuan
penulisan rapor yang lazim digunakan.
 Aspek penilaian dalam buku Rapor sesuai dengan yang berlaku/regulasi
sekolah / daerah.

 Penilaian di Rapor
A. Nilai Sikap
B. Nilai Pengetahuan
C. Nilai Keterampilan
D. Nilai Sikap (Spiritual dan Sosial) menggunakan uraian deskripsi
sikap menggunakan kalimat yang bersifat motivasi dengan pilihan
kata/frasa yang bernada positif.
E. Nilai rapor untuk Pengetahuan menggunakan skor rerata (0 - 100)
dengan predikat D – A
F. Nilai raport keterampilan menggunakan capaian optimum dan rerata
(0 - 100) dengan predikat D - A

Lihat di Tabel ( 0 – 100 )


NO DESKRIPSI KUALITAS RENTANG DESKRIPSI KUANTIAS
1 Sangat Baik (A) 93 – 100
2 Baik (B) 83 – 92
3 Cukup (C) 75 – 82
4 Kurang (K) ≤74

M. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN


1. Kriteria Kenaikan Kelas.
 Kenaikan kelas dilaksanakan satuan pendidikan pada setiap akhir tahun.
 Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai berikut
:
a. Aspek akademis, meliputi :
1. Memiliki nilai rapor lengkap Semester Gasal & Genap di kelas yang
diikuti.
2. Batas Kriteria ketuntasan minimal hasil belajar 75
3. Boleh ada nilai kurang di bawah KKM setelah 2 kali remidi maksimal 2
mata Pelajaran. (pelajaran pada kompetensi pengetahuan, keterampilan.

b. Aspek Non Akademis, meliputi :


1. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial minimal B (Baik)
33
2. Memiliki minimal satu kegiatan Ekstra Kurikuler
3. Pada semester II Rata-rata nilai Ekstra Kurikuler minimal B (Baik)
4. Jumlah absensi (alpha) dalam satu tahun pelajaran maksimal 12 hari.
5. Persyaratan untuk kenaikan kelas diambil dari nilai rata-rata Rapor
semester ganjil dan semester genap.

2. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan siswa mempergunakan 2 (dua) aspek penilaian yaitu
Aspek Akademik dan Aspek Non Akademis
a. Aspek Akademis.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh Nilai Sikap Minimal Baik pada penilaian Akhir untuk
seluruh Mata Pelajaran, Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlaq
Mulia, Kelompok Kewarganegaraan dan Kepribadian, Kelompok Mata
Pelajaran Estetika dan Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan.
3. Lulus Ujian sekolah dengan ketentuan :
Memiliki nilai rata-rata dari semua mata pelajaran paling rendah 65
(Enam puluh Lima) dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 60
(enam puluh)
4. Mengikuti Ujian Nasional :
b. Aspek Non Akademis.
1. Memiliki Nilai Minimal baik untuk aspek Sikap (spiritual dan sosial)
2. Memiliki nilai minimal satu kegiatan pengembangan diri di semester gasal
kelas IX dengan nilai minimal Baik (B).
3. Jumlah ketidak hadiran (alpha) dalam satu tahun pelajaran maksimal 12
hari.

N. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL)


 Kecakapan hidup (life skills) adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk
berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa
merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta
menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

34
 Tujuan umum pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan
sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam
menghadapi perannya di masa mendatang secara menyeluruh.
 Kecakapan Umum ( Personal, rasional dan Sosial ) dan kecakapan khusus
( Akademik dan Vocational ) diintegrasikan dalam mata pelajaran , Mulok dan
atau penge-mbangan diri .

O. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaat-kan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, teknih informasi dan komunikasi, ekologi. Yang
semuanya itu bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik .
Pendidikan berbasis keunggulan lokal terintegrasi pada pendidikan
ekstrakurikuler sedangkan pendidikan keunggulan global pada SMP Negeri
Satu Atap Merjosari Malang terintegrasi pada kegiatan yang meliputi :
 EFF (English For Fun)
Diterapkan di area yang telah ditentukan sehingga benar-benar terlatih
menggunakan Bahasa Inggris
 Layanan internet yang dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk semua
mata pelajaran.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun pembelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

35
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pelajaran.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran tiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, Jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, libur hari keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar
nasional dan hari libur khusus.
Sekolah mengikuti Kalender Pendidikan yang disusun oleh Propinsi dan kota Malang

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Hari-hari pertama masuk sekolah berlangsung selama 3 (tiga) hari dengan
pengaturan sebagai berikut:
- kelas VII melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
- kelas VIII melaksanakan pembinaan PBB, penyuluhan Narkoba KBM
- kelas IX melaksanakan pembinaan PBB, penyuluhan Narkoba KBM

B. Waktu Belajar

Waktu belajar menggunakan sistem semester yang membagi 1 tahun pelajaran


menjadi semester Gasal dan semester Genap.

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 5 (lima) hari, yaitu:

HARI WAKTU BELAJAR


06.45 – 15.30
Senin
06.45 – 15.30
Selasa
06.45 – 15.30
Rabu
06.45 – 15.30
Kamis
06.45 – 13.00
Jum’at

Catatan :
- Hari Senin jam pertama Upacara Bendera
- Hari Jum’at jam pertama Senam Kesegaran Jasmani.
- Bimbingan Belajar Intensif untuk kelas IX diadakan mulai bulan
September sampai menjelang UNAS.

36
C. Alokasi Waktu pada kalender pendidikan :

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN

Min 34 pekan Digunakan untuk kegiatan


1. Pekan Efektif Belajar
Max 38 pekan pembelajaran Efektif

Max 1 (satu) Satu Minggu setiap


2. Jeda Tengah Semester
minggu Semester
Max 2 (dua) Antara semester I dan
3. Jeda Antar Semester
minggu semester II
Max 3 (tiga) minggu Digunakan untuk persiapan
4. Libur Akhir Tahun
kegiatan Administrasi akhir
Pelajaran
dan awal tahun pelajaran
5. Hari Libur Keagamaan 2 – 4 minggu

6. Hari libur Umum / Max 2 (dua) Disesuaikan dengan


Nasional minggu Peraturan Pemerintah
7. Hari Libur Khusus Max 1 (satu) Sesuai dengan ciri
minggu kekhususan Satuan
Pendidikan
Digunakan untuk kegiatan :
8. Kegiatan Khusus Sekolah Max 2 (dua)
* Work Shop
minggu
Ulang Tahun
Sekolah

D. Libur Sekolah

Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan berikut ini.:

 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama


dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan.

 Peraturan Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dalam hal


penentuan hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan.

37
Sekolah mengikuti kebijakan hari libur sebagai berikut ini.

 Libur Awal Puasa 16-19 Mei 2018


 Libur sekitar Hari Raya 11 Mei s/d 24 Juni 2018
 Libur Semester Gasal 18-31 Desember 2017
 Libur Semester Genap 25 Juni s/d 16 Juli 2019

Hari libur yang ditentukan oleh Peraturan Pemerintah (Libur Nasional) antara lain:
17 Agustus. 2017 : Proklamasi Kemerdekaan RI
1 September. 2017 : Hari Raya Idul Adha
21 September. 2017 : Tahun Baru Hidriyah 1439 H
1 Desember. 2017 : Maulud Nabi Muhammad SAW
25 Desember. 2017 : Hari Raya Natal
1 Januari. 2018 : Tahun Baru Masehi
16 Pebruari. 2018 : Tahun Baru Imlek 2569
17 Maret. 2018 : Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1940
30 Maret. 2018 : Wafat Isa Al-Masih
13 April 2018 : Isro'Miroj 1439 H
1 Mei. 2018 : Hari Buruh Internasional
10 Mei. 2018 : Kenaikan Isa Almasih
29 Mei. 2018 : Hari Raya Waisak 2572
2 Juni. 2018 : Nuzulul Qur'an
15-16 Juni 2018 : Hari Raya Idhul Fitri 1439 H

E. Program Kegiatan Tahunan

Program kegiatan tahunan sekolah adalah sebagaimana tertera pada tabel berikut ini.

Program Kegiatan Tahunan

NO JENIS KEGIATAN PELAKSANAAN KETERANGAN


1 Rapat Persiapan PPDB Menyesuaikan
2 Penerimaan Siswa Baru Menyesuaikan Tahun Ajaran Baru
3 Rapat Persiapan KBM Semester I Menyesuaikan
4 Hari pertama tahun pelajaran Menyesuaikan
5 Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Menyesuaikan
6 Rapat Koordinasi TU Menyesuaikan 1 X 1 bulan
7 Rapat Kordinasi Wali kelas Menyesuaikan 1 X 1 bulan
8 Rapat Kordinasi Pembina OSIS Menyesuaikan 1 X 1 bulan
9 Rapat Koordinasi Staf & wakil Menyesuaikan 1 X 1 bulan
10 Work Shop Menyesuaikan Revisi KTSP

38
11 Rapat Pleno Komite / Wali Murid Menyesuaikan Sosialisasi RKAS
12 Peringatan Kemerdekaan RI 17 Agustus Upacara Bendera
Peringatan Ulang Tahun SMP Negeri Satu Atap
1 April
13 Merjosari Malang Tasyakuran
14 Ulangan Harian Menyesuaikan
15 Remedial/Pengayaan Menyesuaikan
16 Pelatihan /Work Shop Menyesuaikan
17 Libur Awal Puasa Menyesuaikan
18 Libur Idul Fitri Menyesuaikan
19 Ulangan Harian/ UTS Semester I Menyesuaikan
20 Remedial/Pengayaan Menyesuaikan
21 Ulangan Akhir Semester Gasal Menyesuaikan
22 Rapat Dinas Menyesuaikan 1X 1 bulan
23 Pembagian Rapor Menyesuaikan Wali Murid hadir
24 Libur Semester 1 Menyesuaikan
25 Bimbingan Belajar Menyesuaikan
26 Try Out Sekolah/Kota Menyesuaikan
25 Hari pertama semester 2 Menyesuaikan
26 Ulangan Harian/ UTS Semester II Menyesuaikan
27 Remedial/Pengayaan Menyesuaikan
28 Ulangan Akhir Semester Genap Menyesuaikan
29 Rapat Pembentukan Panitia US/UNAS Menyesuaikan
30 Ujian Praktik Menyesuaikan
31 Ujian Tulis Sekolah Menyesuaikan
33 Rapat Pleno Kelulusan Menyesuaikan
34 Rapat Pleno Kenaikan Kelas Menyesuaikan
35 Pembagian Rapor Menyesuaikan Wali Murid hadir
36 Rapat Kerja Sekolah Menyesuaikan Menyusun RKJM
37 Peringatan Hari-hari Besar Nasional & Agama Menyesuaikan Kegiatan siswa

39
HARI EFEKTIF SEKOLAH, HARI EFEKTIF FAKULTATIF DAN HARI LIBUR SEKOLAH/MADRASAH DI PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
UNTUK TK/RA/BATKLB,SD/MI/SDLB,SMP/MTs/SMPLB,SMA/MA/SMALB/SMK DAN SEDERAJAT

TANGGAL
N
BULAN 3
o
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1
LS LS LS LS LS PPD PPD PPD PPD PPD D D 1
1 JULI'17 2 LU 2 2 2 2 B B LU B B B U U PC LU 1 2 3 4 5 6 LU 7 8 9 10 11 12 LU 3
AGUSTUS,1 LH 3
2 7 14 15 16 17 18 LU 19 20 21 22 23 24 LU 25 26 27 B 28 29 LU 30 31 32 33 34 35 LU 36 37 38 9
SEPTEMBE LH LH KT KT KT
3 R'17 B 40 LU 41 42 43 44 45 46 LU 47 48 49 50 51 52 LU 53 54 55 B 56 57 LU 58 59 60 S S S
OKTOBER'1 8
61 62 63 64 65 66 67
4 7 LU LU 68 69 70 71 72 LU 73 74 75 76 77 78 LU 79 80 81 82 83 84 LU 85 6
NOPEMBE 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 11 11 11
5 R'17 87 88 89 90 LU 91 92 93 94 95 96 LU 97 98 99 0 1 2 LU 3 4 5 6 7 8 LU 9 0 1 2
DESEMBER LH 11 11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 LS LS LS LS LS LS LS LS LS LS LS LS L
6 '17 B 3 LU 4 5 6 7 8 9 LU 0 1 2 3 4 5 LU 1 1 1 1 1 1 LU 1 1 1 1 1 1 U
JANUARI'1 LH 2
7 8 B 1 2 3 4 5 LU 6 7 8 9 10 11 LU 12 13 14 15 16 17 LU 18 19 20 21 22 23 LU 24 25 6
PEBRUARI' LH
8 18 27 28 29 LU 30 31 32 33 34 35 LU 36 37 38 39 B 40 LU 41 42 43 44 45 46 LU 47 48 49
LH LH 7
55 56
9 MARET'18 50 51 52 LU 53 54 57 58 LU 59 60 61 62 63 B LU 64 65 66 67 68 69 LU 70 71 72 73 B 4
1 LH
82
0 APRIL'18 LU 75 76 77 78 79 80 LU 81 83 84 B 85 LU 86 87 88 89 90 91 LU 92 93 94 95 96 97 LU 98
1 LH 10 10 10 10 10 10 LH 10 10 10 10 LP LP LP 11 11 11 11 11 11 11 11 LH E
1 MEI'18 B 99 0 1 2 LU 3 4 5 B 6 7 LU 8 9 P P P 0 LU 1 2 3 4 5 6 LU 7 B EF F
1 11 11 11 12 12 12 LH LH LH LH LH LH LH LH LH LH LH LH LS LS LS LS LS LS
2 JUNI'18 EF EF LU 7 8 9 0 1 2 LU R R R R B B LU R R R R R R LU 2 2 2 2 2 2
LS LS LS LS LS LS LS LS
JULI'18
LU 2 2 2 2 2 LS2 LU 2 LS2 LS2 LS2 2 2 LU LU LU
40
BAB V

PENUTUP

Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyusun Kurikulum SMP Negeri Satu Atap
Merjosari Malang tahun pelajaran 2017/2018, dimana substansinya merupakan
keinginan dan komitmen bersama baik dalam perancangan maupun
pelaksanaannya. Oleh karena itu terealisasi atau tidaknya Kurikulum SMP Negeri Satu
Atap Merjosari Malang ini merupakan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan
sekolah di bawah monitoring dan pengendalian Kepala Sekolah.
Oleh karena Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang ini bersifat
fleksibel dan dinamis, maka hal-hal lain yang merupakan ide dan gagasan seluruh
stakeholder selama pelaksanaan Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang
akan tetap diperhatikan, untuk kedepan dijadikan sebagai bahan masukan demi
penyempurnaan dan perbaikan Kurikulum SMP Nusantara khususnya dan
pelaksanaan pendidikan di SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang pada umumnya,
baik dari segi input, proses maupun outputnya.
Kurikulum SMP Negeri Satu Atap Merjosari Malang yang kami susun ini masih
banyak kekurangannya untuk itu masukan dan saran untuk perbaikan sangat kami
harapkan, kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Kurikulum ini
kami sampaikan terima kasih.

41
DAFTAR LAMPIRAN

1. SK TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM

2. BERITA ACARA RAPAT DAN DAFTAR HADIR PEMBENTUKAN TIM


PENGEMBANG KURIKULUM

3. BERITA DAN DAFTAR HADIR PENYUSUNAN DOKUMEN KTSP

4. SK PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR

5. SK PEMBAGIAN TUGAS TAMBAHAN

6. JADWAL PELAJARAN

7. KALENDER AKADEMIK PROVINSI/KABUPATEN (KOTA)

8. JADWAL SUPERVISI KEPALA SEKOLAH

9. REKAPITULASI PENYUSUNAN KRITERIA KETUNTAS BELAJAR MINIMAL (KKM)

10. BERITA ACARA DAN DAFTAR HADIR RAPAT PENYUSUNAN DAN


PENETAPAN KKM

42

Anda mungkin juga menyukai