Anda di halaman 1dari 7

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh

pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah
mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik
seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam
hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari perannya memberikan
pengajaran/instruksi.

Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif


mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma,
pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir
tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill,
Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat
seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai
tujuan yang mereka inginkan. Berikut adalah macam-macam tipe kepemimpinan atau
gaya kepemimpinan :

1. Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)

Leader tipe ini sebagai penguasa tertinggi mempunyai otoriter atau kekuasaan
dalam mengambil ke putusan tanpa adanya kritik yang mempengaruhi kebijakannya
dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Apa yang diucapkan itu yang benar dan harus dilakukan


2. Menganggap bahwa bawahan sebagai alat kerja semata
3. Tidak mau menerima pendapat, kritik dan saran dari bawahannya
4. Terlalu membanggakan jabatan yang di punya sehingga kekuasaannya hanya
sebagai formalitas di mata pegawai
5. Menggunakan paksaan atau hukuman.
6. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)

Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein,


Husni Mubarak dan lain-lain
Kelebihan :

 Keputusan akan dapat diambil dengan cepat karena mutlak hak pemimpin, tak
ada bantahan dari bawahan
 Pemimpin yang bersifat otoriter pasti bersifat tegas, sehingga apabila terjadi
kesalahan dari bawahan maka pemimpin tak segan untuk menegur
 Mudah dilakukan pengawasan

Kelemahan :

 Suasana kaku, mencekam dan menakutkan karena sifat keras dari pemimpin
 Menimbulkan permusuhan, keluhan dan rawan terjadi perpindahan karena
bawahan tidak merasa nyaman
 Bawahan akan merasa tertekan karena apabila terjadi perbedaan pendapat,
pemimpin akan menganggapnya sebagai pembangkangan dan kelicikan
 Kreativitas dari bawahan sangatlah minim karena tidak diberikan kesempatan
mengajukan pendapat.
 Mudahnya melahirkan kubu oposisi karena dominasi pemimpin yang
berlebihan
 Disiplin yang terjadi seakan-akan karena ketakutan dan hukuman bahkan
pemecatan dari atasan
 Pengawasan dari pemimpin hanya bersifat mengontrol, apakah perintah yang
diberikan sudah dijalankan dengan baik oleh anggotanya

2. Tipe Demokratis/Diplomatis

Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter.


Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Leader yang
memberikan kebebasan pada anggotanya untuk berpendapat, menyampaikan
aspirasi, mengembangkan bakat dan mempertimbangkan musyawarah untuk
menetapkan suatu kebijakan kepada bawahannya. Pemimpin tipe ini dianggap
paling mengerti bawahan karena mau menerima saran, melakukan upaya
singkronisasi antar tujuan organisasi dengan tujuan pribadi, akan berupaya
mengoptimalka potensi yang ada pada bawahannya sehingga nantinya bawahannya
akan lebih sukses dari dia, mengutamakan kerja sama tim dan pemimpin dengan
tipe ini akan terus mengembangkan kapasitas kepemimpinan yang ada pada dirinya.
Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan,
melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan
kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan
tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya. Contoh
pemimpin demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain.

Kelebihan :

 Hubungan antara pemimpin dan bawahan harmonis dan tidak kaku


 Keputusan dan kebijaksanaan diambil melalui diskusi sehingga bawahan akan
merasa dihargai dan dibutuhkan peranannya
 Mengembangkan daya kreatif dari bawahan karena dapat mengajukan
pendapat dan saran
 Bawahan akan merasa percaya diri dan nyaman sehingga bisa mengeluarkan
kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugasnya
 Bawahan akan merasa bersemangat karena merasa diperhatikan
 Tidak mudah lahir kubu oposisi karena pemimpin dan bawahan sejalan

Kelemahan :

 Proses pengambilan keputusan akan berlangsung lama karena diambil secara


musyawarah
 Sulitnya dalam pencapaian kata mufakat karna pendapat setiap orang jelas
berbeda
 Akan memicu konflik apabila keputusan yang diambil tidak sesuai dan apabila
ego masing-masing anggota tinggi

3. Tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar
biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, sehingga tanpa diminta bawahannya
akan memberikan penghormatan, maka tidaklah heran apabila pemimpin tipe ini
memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang
dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara
mereka berbicara, berjalan maupun bertindak. Contoh pemimpin kharismatik
adalah Nelson Mandela, John F Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan
lain-lain.

Kelebihan :

 Dapat mengkomunikasikan visi dan misi secara jelas


 Dapat membangkitkan semangat bawahan untuk bekerja lebih giat
 Bisa mendapatkan pengikut dengan masa yang besar karena sifatnya yang
berkharisma sehingga bisa dipercaya
 Menyadari kelebihannya dengan baik sehingga bisa memanfaatkannya
semaksimal mungkin
 visi dan misi dapat tersampaikan secara jelas,
 leader dapat memberikan semangat pada bawahan untuk bekerja lebih keras
tanpa adanya pemaksaan, pengikut atau bawahan yang cenderung setia karena
rasa nyaman yang diberikan.

Kelemahan :

 Para pemimpin kharismatik mudah mengambil keputusan yang beresiko


 Pemimpin kharismatik cenderung memiliki khayalan bahwa apa yang
dilakukan pasti benar karena pengikutnya sudah terlanjur percaya
 Ketergantungan yang tinggi sehingga regenerasi untuk pemimpin yang
berkompeten sulit
 Bawahan akan memiliki kreatifitas tinggi dalam pengembangan tugas, karena
pemimpin telah memberikan hak penuh dalam pelaksanaanya
 Bawahan akan memiliki rasa percaya tinggi tinggi karena dipercaya
mengambil keputusan sendiri
 Bawahan akan memiliki tanggung jawab dalam penyelesaian tugas

4. Gaya Kepemimpinan Moralis

Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling


menghargai bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru.
Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada semua
orang. Pemimpin bergaya moralis pada dasarnya memiliki empati yang tinggi
terhadap permasalahan para bawahannya. Segala bentuk kebajikan ada dalam diri
pemimpin ini. Orang – orang datang karena kehangatannya akan terlepas dari segala
kekurangannya. Pemimpin bergaya moralis adalah sangat emosinal. Dia sangat tidak
stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat.

Kelebihan

 Mereka hangat dan sopan kepada semua orang.

 Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya

 Mereka sabar

 Murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini.

 Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala

Kekurangannya.

 Rata orang seperti ini sangat emosinya tidak stabil,kadang bisa tampak sedih dan
mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

Jika saya menjadi seorang pemimpin, Saya akan lebih memilih gaya kepemimpinan
Demokratis. Karena melalui gaya kepemimpinan seperti ini semua permasalahan
dapat diselesaikan dengan kerjasama antara atasan dan bawahan. Sehingga hubungan
atasan dan bawahan bisa terjalin dengan baik.
TUGAS KEPEMIMPINAN PENGABDIAN KESEHATAN
MASYARAKAT

OLEH

DINI DAMAR AYU

NIM 18121003P

SEMESTER VI.B

DOSEN PEMBIMBING : HAZAIRIN

UNIVERSITAS KADER BANGSA PALEMBANG

PROGRAM STUDI SI KESEHATAN MASYARAKAT

2019

Anda mungkin juga menyukai