TAPE SINGKONG
KELOMPOK :
2019
DAFTAR ISI
i COVER .......................................................................................
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Singkong (Manihot utilissima) merupakan salah satu komoditas hasil
pertanian yang banyak ditanam di Indonesia sebagai bahan baku utama
industri tepung tapioka. Selain dimanfaatkan oleh industri, singkong diolah
menjadi berbagai macam Indonesia merupakan salah satu negara
penghasil umbi-umbian,antara lain singkong atau ubi kayu, ubi jalar, ubi
talas, kentang, dan lain sebagainya. Berbagai umbi-umbian ini dapat
diolah menjadi beberapa jenis makanan yaitu ubi yang direbus, dikukus,
digoreng, kolak, kripik, opak, dan tape.
Tape singkong merupakan bentuk makanan olahan dengan proses
fermentasi. Prinsip dasar proses fermentasi adalah degradasi komponen
pati menjadi dekstrin dan glukosa, selanjutnya glukosa diubah menjadi
alkohol atau asam sehingga produk olahan, diantaranya adalah tape
singkong.
Tape singkong merupakan hasil fermentasi singkong oleh ragi yang
mengandung kapang, khamir, bakteri asam laktat, dan bakteri amilolitik.
Kelebihan produk fermentasi dibandingkan dengan olahan lainnya
diantaranya adalah mudah dicerna, cita rasa lebih enak dan nilai nutrisi.
Selama ini, fermentasi singkong dilakukan dengan penambahan ragi dan
difermentasi selama ±48 jam.
Masalah Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah
tidak asing lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong
(ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang
hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti
tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak
mikroorganisme.
Dalam analisa ini kami ingin mengetahui nilai kandungan-kandungan uji
kimia terapan dalam sampel Tape Singkong. Yaitu diantaranya, Uji
Organoleptik, yaitu uji unsur fisik pada sampel,kami akan menganalisa
warna,bau,dan tekstur nya.
Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera.
Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu
sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan
selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan
target konsumen, apakah anak-anak atau orang deawasa. Tujuan uji
organoleptik adalah untuk:
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
A. UJI ORGANOLEPTIK
Uji Organoleptik atau uji indra atau uji sensori merupakan cara
pengujian dengan menggunakan indra manusia sebagai alat utama untuk
pengukuran daya penerimaan terhadap produk.
Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam
penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi
kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak
suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada lima tahap
yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi
sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan
menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan
dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah:
Cara Kerja :
1. Dipipet 25 ml larutan luff dan 3,000 gr kedalam labu erlenmeyer 300
ml
2. Lalu dibubuhi beberapa butir batu didih agar mendidihnya tidak
terlambat
3. Dipanaskan labu erlenmeyer dilengkapi dengan pendingin tegak,
diatas pembakar bunsen dengan alas kasa tembaga dan lempeng
asbes yang berlubang sebesar dasar labu itu.
4. Nyala api diatur sedemikian rupa hingga isi labu mendidih tepat 3
menit
5. Kemudian di didihkan terus selama 10 menit tepat (gunakan
stopwatch).
6. Selanjutnya cepat-cepat di dinginkan dalam air mengalir (jangan
dikocok agar Cu2O yang terpisah tak dioksidasikan).
7. Setelah dingin isi labu dibubuhi 10 ml larutan KI 20% dan 20 ml
H2SO4 25% (penambahan dilakukan hati-hati karena terbentuk
CO2).
8. Isi labu di encerkan secukupnya, dititer dengan larutan tio 0,1 N dan
larutan kanji sebagai penunjuk.
BAGAN KERJA
Dititar dengan larutan tio 0,1 N dan larutan kanji sebagai penunjuk
PENETAPAN BLANKO
Selain dari penetapan itu dilakukan pula titrasi larutan blanko,yaitu 25 ml
larutan Luff dan 25 ml air (pengganti contoh) diperlakukan seperti larutan
contoh (dibutuhkan b ml larutan tio).
PERHITUNGAN
ml tio 0,1000 N yang diperlukan = (b-a) x N tio ÷ 0,1000
a = ml tio untuk sampel contoh
b = ml tio untuk larutan blanko
UJI MIKROBIOLOGI KOLONI BAKTERI (METODE TPC)
Koloni counter
Rak tabung reaksi
Blender atau mortar
Pipet ukur 10 ml, 1 ml, dan 0,1 ml
Inkubator
Lampu spiritus
Sampel makanan 10 gr
Medium lempeng (Nutrient Agar)(6 buah)
Aquades sebanyak 90 ml
Aquades @9ml sebanyak 5 tabung
Alkohol 70%
Kertas Wrap
Cara Kerja
Pembuatan Media
(a) Timbanglah nutrient agar (NA) sebanyak 2,4 gram dan
dimasukkan ke dalam Erlenmeyer.
(b) Tambahkan 100 mL aquades.
(c) Panaskan dan aduk hingga mendidih, diamkan beberapa saat.
(d) Tuang ke dalam 6 buah cawan petri dan bungkus cawan petri
dengan plastik wrap.
(e) Masukkan cawan petri kedalam autoklaf untuk disterilisasi
selama 2 jam pada suhu 121ºC dan tekanan 1 atm.