Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Persepsi

Persepsi menurut Stephen P. Robbins adalah proses dimana individu mengatur dan
menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan
mereka. Menurut manahan, persepsi adalah gambaran seseorang tentang suatu obyek yang
menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi. Jadi persepsi dapat diartikan sebagai
suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan
kesan indera mereka agar memeberi makna kepada lingkungan. Namun apa yang merupakan
persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang
didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka
persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku organisasi.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi


Bagaimana kita menjelaskan bahwa individu dapat melihat hal yang sama. Namun
mengartikannya secara berbeda. Sejumlah faktor beroperasi untuk membentuk dan
terkadang mengubah persepsi.

Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :


Pelaku persepsi : penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat
dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau
minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau motif yang tidak dipuaskan
akan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi mereka.

Target : Gerakan, bunyi, ukuran, dan latar belakang, kedekatan, kemiripan dan atribut-atribut lain
dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya saja suatu gambar atau lukisan
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang yang berbeda. Selain itu, objek yang
berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-sama pula.

Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita yang berparas
lumayan mungkin tidak akan terlihat oleh laki-laki bila ia berada di mall, namun jika ia berada di
pasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki akan memandangnya.
Hubungan Antara Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
Individu akan mengambil keputusan ketika ia dihadapkan pada dua atau lebih
alternatif. Oleh karena itu, pengambilan keputusan individu merupakan bagian penting dari
perilaku organisasi. Tetapi cara individu mengambil keputusan dan kualitas pilihanya sangat
dipengaruhi oleh persepsi mereka.
Pengambilan keputusan terjadi sebagai reaksi atas suatu masalah yang sedang
dihadapi. Yaitu perbedaan antara situasi sekarang dengan situasi yang diinginkan, yang
mengharuskan kita untuk mempertimbangkan alternative-alternatif tindakan yang harus
dilakukan untuk mengatasi atau menyelesaikan masalah tersebut. Terkadang masalah yang
kita alami dapat menjadi kondisi yang menyenangkan bagi orang lain.
Setiap keputusan membutuhan kita untuk menginterpretasikan dan mebgevaluasi
informasi yang kita terima. Pada umumnya, kita menerima data dari berbagai sumber yang
perlu kita saring, proses dan interpretasi. Data mana yang relevan bagi keputusan dan mana
yang tidak ? Persepsi kita akan menjawab pertanyaan itu. Kita juga perlu mengembangkan
alternatif-alternatif dan mengevaluasi kekeuatan dan kelemahannya. Sekali lagi, proses
perceptual kita akan mempengaruhi hasil akhir. Selama pengambilan keputuasan, kesalahan
perseptual sering kali muncul sehingga dapat membiaskan analisis dan kesimpulan.

Membandingkan Model Rasional, Rasional terbatas dan Instuisi


Pengambilan keputusan rasional
Pembuat keputusan tersebut membuat pilihan-pilihan yang konsisten dan memaksimalkan
nilai dalam batasan-batasan tertentu.

Enam langkah model pengambilan keputusan rasional :


1) Mendefinisikan masalahnya
Menetapkan masalah-masalah apa saja yang akan dihadapi

2) Mengidentifikasikan kriteria keputusan


Pembuat keputusan menentukan apa yang relevan dalam membuat keputusan. Langkah
ini memproses berbagai minat, nilai, dan pilihan pribadi yang serupa dari si pembuat
keputusan

3) Menimbang kriteria yang telah di identifikasikan sebelumnya


Dalam langkah ini pengambil keputusan memberikan prioritas yang benar dalam
mengambil keputusan dengan mengalokasikan bobot pada kriteria

4) Membuat alternatif
Pengambil keputusan harus dapat menghasilkan alternatif yang mungkin bisa berhasil
menyelesaikan masalah

5) Menilai setiap alternatif dalam setiap kriteria


Pembuat keputusan harus menganalisis dan mengevaluasi setia alternatif dengan
seksama. Kelebihan dan kekurangaan setiap alternatif menjadi jelas ketika alternafif
tersebut dibandingkan dengan kriteria dan bobot yang diperoleh dari langkah kedua dan
ketiga

6) Memperhitungkan keputusan yang optimal


Dibuat dengan mengevaluasi masing-masing alternatif terhadap kriteria berbobor dan
memilih alternatif dengan skror total tertinggi

Rasionalitas terbatas ( bounded rationality )


Sebuah proses pengambilan keputusan dengan mengembangkan model yang
disederhanakan yang mengeluarkan fitur-fitur esensial dari masalah tanpa menangkap
semua kompleksitasnya.

Intuisi ( Intiutive decision making )


Sebuah proses tanpa sadar yang diciptakan dari pengalaman yang di peroleh pengambilan
keputusan intuitif terjadi diluar pikiran sadar berpegang pada asosiasi holistis atau kaitan
antara potongan-potongan informasi yang tidak sama, cepat,dan secara efektif di
bebankan berarti melibatkan emosi.

Anda mungkin juga menyukai