OLEH:
WISDA SAMOSIR P
1804112032
TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
A. Latar Belakang
Lautan telah lama dikenal sebagai salah satu ekosistem yang paling
besar, paling kompleks dan paling dinamis di dunia. Terdapat berbagai macam
interaksi antara faktor-faktor penyusun komponen lingkungan laut yang
berlangsung sangat cepat dan terus menerus sehingga sangat menentukan kondisi
ekosistem yang ada di lingkungan perairan tersebut Faktor-faktor lingkungan fisik
yang mempengaruhi perairan laut adalah gerakan air, salinitas suhu dan cahaya.
Salah satu gerakan air laut yang membawa pengaruh besar bagi ekosistem laut
adalah pasang surut.
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan
efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar
pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi
berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari
matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik
matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat
daripada jarak matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan
dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut.
Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari .
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka dianggap sangat penting
untuk menyusun makalah mengenai Pasang Surut Air Laut. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui lebih jelas proses terjadinya pasang surut tersebut.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
A. Kesimpulan
1. Pengaruh pasang surut terhadap perikanan merupakan suatu fenomena
pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh
kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi
terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat
diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.
2. Teori-teori pasang surut yaitu teori kesetimbangan menerangkan sifat-sifat
pasut secara kualitatif. Teori ini menyatakan bahwa naik-turunnya permukaan laut
sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut (King, 1966). Teori pasut
dinamika, menurut teori dinamis, gaya pembangkit pasut menghasilkan
gelombang pasut (tide wive) yang periodenya sebanding dengan gaya pembangkit
pasut.
3. Tipe-tipe pasang surut adalah pasut semi diurnal atau pasut harian ganda (dua
kali pasang dan dua kali surut dalam 24 jam); pasut diurnal atau pasut harian
tunggal (satu kali pasang dan satu kali surut dalam 24 jam); campuran keduanya
dengan jenis ganda dominan dan campuran keduanya dengan jenis tunggal
dominan.
4. Pengaruh pasang surut terhadap organism perairan laut adalah kombinasi antara
pasang-surut dan waktu dapat menimbulkan bentuk adaptasi yang mencakup
adaptasi structural, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan dalam penyusuana makalah ini adalah agar
lebih menambah informasi-informasi atau literature yang terbaru pasang surut.
Selanjutnya agar makalah ini dapat digunakan sebaik mungkin, sebagai sumber
tambahan pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Defant, A. 1958. Ebb And Flow. The Tides of Earth, Air, and Water. The
University of Michigan Press, Michigan. Dalam
http://www.scribd.com/doc/80077873/5/Tipe-Pasang-Surut.
Pariwono, J.I. 1989. Gaya Penggerak Pasang Surut. Dalam Pasang Surut. Ed.
Ongkosongo, O.S.R. dan Suyarso. P3O-LIPI. Jakarta.