BUKITTINGGI, 19-20
SUMATERA BARAT NOVEMBER 2019
Kerjasama antara:
Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) dengan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fort De Kock-Bukittinggi
Didukung Oleh:
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FKKMK UGM
Indonesian Healt hcare
Qu al i t y Net w o r k
PENGANTAR
Layanan kesehatan bermutu merupakan layanan yang dibutuhkan oleh pasien atau masyarakat dan diharapkan
dapat disediakan oleh provider serta praktisi kesehatan seperti: dokter, perawat, bidan, ahli gizi, farmasis, dan
tenaga profesional kesehatan lainnya.
Isu mutu masih menjadi bahasan krusial, khususnya di era JKN yang sudah memasuki tahun ke-5. Saat ini
provider layanan kesehatan dan bahkan pasien ataupun masyarakat memiliki awareness terhadap isu tersebut.
Peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga diperlukan dalam upaya mencapai Universal Health Coverage (UHC)
dan Sustainable Development Goals (SDGs). Pada 2018, WHO menerbitkan Panduan Pengembangan National
Quality Policy and Strategy (NQPS) untuk mendukung upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui
suatu rencana strategis berupa kebijakan dan strategi mutu nasional. Pengembangan kebijakan dan strategi
mutu pelayanan kesehatan berlandaskan pada tujuan dan prioritas kesehatan nasional diharapkan ditetapkan
oleh setiap negara. Setiap negara direkomendasikan oleh WHO untuk memiliki definisi dan dimensi mutu
pelayanan kesehatan sehingga implementasi kebijakan dan strategi yang dikembangkan dapat bersinergi dengan
upaya mencapai prioritas kesehatan nasional. Secara umum, dimensi mutu pelayanan kesehatan memiliki
berbagai pengkategorian berdasarkan sumber yang dapat dijadikan referensi. Diantaranya menurut WHO (2006),
dimensi mutu mencakup: Efisien, Efektif, Dapat Diakses, Dapat Diterima, Adil, dan Aman.
Sedangkan di Indonesia upaya pengembangan kebijakan terkait mutu pelayanan kesehatan telah banyak
dilakukan, diantaranya pada 2017 dilaksanakan analisis kebijakan dan regulasi mutu dan juga telah dilaksanakan
tahap awal penyusunan NQPS Indonesia yang masih berproses sampai saat ini.
Pentingnya suatu kebijakan dan strategi mutu nasional dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan
menjadi suatu panduan bagi provider pelayanan kesehatan dan pihak terkait lainnya seperti; regulator, praktisi
kesehatan, bahkan akademisi dalam menerapkan maupun mempelajari upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan secara komprehensif. Pelayanan kesehatan mencakup upaya promotif, kuratif, dan rehabilitatif, selain
itu juga upaya peningkatan mutu apabila mengacu pada Rantai Efek dalam Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan (Berwick, 2002) dapat mencakup; pasien dan komunitas, pelayanan di sistem mikro, organisasi makro,
dan lingkungan. Masing-masing bagian dalam rantai tersebut harus dapat bersinergi dalam upaya peningkatan
mutu pelayanan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut dan luasnya cakupan area dalam upaya peningkatan mutu
pelayanan kesehatan maka pertemuan ilmiah tahunan Forum Mutu IHQN tahun ini akan berfokus pada lingkup
pelayanan kesehatan reproduksi, promosi kesehatan, serta pengelolaan rumah sakit dan puskesmas.
Sehingga tema Forum Mutu IHQN Ke-15 ini akan memaparkan berbagai isu terkait upaya peningkatan mutu
melalui pelaksanaan regulasi mutu pelayanan kesehatan yang efektif, dengan penerapannya di bidang pelayanan
kesehatan reproduksi, promosi kesehatan, manajemen rumah sakit dan puskesmas. Forum Mutu IHQN Ke-15
akan terdiri dari kegiatan seminar, workshop, pameran poster dan studi banding.
PESERTA
Peserta yang diharapkan dapat ikut serta dalam Forum Mutu ini adalah:
- Pengelola fasilitas pelayanan kesehatan: Direktur/ Manajer RS, Kepala Puskesmas dan Pimpinan klinik dan
fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
- Regulator: Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Organisasi profesi (IDI, POGI, HOGSI, IDAI, PPNI, IBI,
dsb), lembaga asuransi/ pembiayaan kesehatan (BPJS Kesehatan, Jamkesda, Asuransi Kesehatan Swasta),
lembaga sertifikasi/ akreditasi (KARS, KALK, ISO, MenPAN, Badan Mutu, dsb), LSM bidang kesehatan dan
sebagainya
- Klinisi: Dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, penunjang medik, dsb
- Mahasiswa: S1, S2, Pendidikan dokter spesialis, S3
- Pemerhati mutu pelayanan kesehatan: Dosen, Peneliti, Konsultan
Naskah Abstrak Terbatas akan diseleksi oleh Komisi Ilmiah. Penulis akan mendapatkan pemberitahuan hasil
seleksi yang diputuskan Komisi Ilmiah melalui surat elektronik (Email) pada tanggal 20 Oktober 2019. Jenis
presentasi melalui oral presentasi dan poster.
Naskah Terbatas yang dikirimkan harus memenuhi format dan struktur penulisan berikut:
1. Abstrak dapat berupa Hasil laporan penelitian atau Hasil Analisa (studi kasus dan atau kajian review) Mutu
Pelayanan Kesehatan
2. Format Penulisan
a. Menggunakan Bahasa Indonesia
b. Menggunakan Tipe Huruf Calibri
c. Menggunakan Ukuran Huruf 12pt
d. Menggunakan Format Paragraf 1,5 spasi
3. Struktur Penulisan Abstrak
a. Judul, Nama Lengkap Penulis dan Afiliasi, dan Alamat Email Penulis.
b. Mengandung Unsur: pendahuluan (termasuk latar belakang dan tujuan), metode penelitian dan bahan,
hasil
dan diskusi, kesimpulan.
c. Jumlah kata yang digunakan dalam Judul Abstrak tidak melebihi 18 kata.
d. Jumlah kata yang digunakan dalam Abstrak tidak melebihi 300 kata.
e. Jumlah kata yang digunakan dalam Kata Kunci tidak melebihi 5 kata.
4. Abstrak dikirim ke panitia penyelenggara melalui email ihqn15.bkt@gmail.com
Bagi 10 peserta terpilih maka akan disediakan fasilitas pencetakan poster dari panitia dan harga khusus
mengikuti Forum Mutu IHQN Ke-15 sebesar Rp 1.000.000,- (sebagai pengganti konsumsi dan materi)
WAKTU PELAKSANAAN
Hari, tanggal : Selasa - Rabu, 19 - 20 November 2019
Tempat : Novotel Bukittinggi Hotel
Jalan Laras Datuk Bandaro, Bukit Cangang Kayu Ramang, Guguk Panjang,
Bukittinggi, Sumatera Barat
PRE FORUM
Pre Forum akan dilaksanakan pada 18 November 2019. Peserta dapat memilih salah satu:
1. Workshop Audit Mutu Internal di FKTP
2. Workshop Pelaksanaan Audit Maternal & Perinatal (AMP) Efektif dengan 10 Langkah
3. Workshop Pengenalan Sistem Rujukan Ibu dan Anak Melalui Konsep Manual Rujukan Maternal Neonatal
4. Workshop Penulisan Proposal Penelitian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
5. Workshop Audit Klinis Mutu Layanan KIA di Faskes
6. Workshop Penyusunan, Implementasi, dan Evaluasi Clinical Pathway
7. Workshop Deteksi Potensi Fraud Pada Pelayanan Ibu dan Anak
8. Workshop Manajemen Risiko: Root Cause & Effect Analysis Untuk FKTP
9. Benchmark Faskes: (akan ditentukan kemudian)
*) Biaya Pre Forum dibayarkan terpisah dari biaya Forum Mutu
AGENDA FORUM MUTU IHQN KE-15
Waktu 19 November 2019
07:30-08.00 Registrasi
08.00-08.40 Coffee break: Diskusi informal antar peserta dan pembicara
• Pembuka oleh MC
• Tari Pembukaan
08.40-09.30
• Pembukaan : Ketua STIKes Fort De Kock-Bukittinggi, ketua IHQN
09.30-10.10
• Dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Sesi Diskusi
11.30-12.30
Sesi A2: Evaluasi Pelaksanaan Etika Sesi B2: Peran dan Pemberdayaan
Profesi untuk Mencegah Moral Perempuan dalam Meningkatkan
14.30-15.00
Hazard dalam Pelayanan Kesehatan Mutu Pelayanan KIA
• Dr. Tri Djoko Hadianto, DTM&H, • Dr. Hj. Evi Hasnita, SPd., M.Kes -
M.Kes. Dosen FKKMK UGM STIKES Fort De Kock
Penutup hari I dan Coffee break: Diskusi informal antar peserta dan
15.30-16.00
pembicara
Sesi Pleno (C3) - Presentasi Poster Sesi Pleno (D3) - Presentasi Poster
12.30-13.10
• Dr. Rasalae Pattayabut - Direktur Raman Hospital Pattani,
Thailand
13.10-13.50
• Dr. RR. Titi Savitri Prihatiningsih, M.A., M.Med. ED, PhD - Dosen
FK KMK UGM
Sesi Diskusi
14.30-15.30
15.30-15.50
• Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua - PKMK FKKMK UGM
Yogyakarta
4 Workshop Penulisan Proposal Penelitian Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Rp. 1.500.000,-
7 Workshop Deteksi Potensi Fraud pada Pelayanan Ibu dan Anak Rp. 1.500.000,-
8 Workshop Manajemen Risiko: Root Cause & Effect Analysis untuk FKTP Rp. 1.500.000,
Forum Mutu
*) Biaya benchmark gratis bagi 15 pendaftar pertama Forum Mutu IHQN Ke-15
Biaya pendaftaran dapat di transfer ke Bank (BCA), a.n. (YAYASAN FORT DE KOCK BUKITTINGGI),
No. Rekening: (8125999111)