Anda di halaman 1dari 12

STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA TRANSFIELD

AUSTRALIA DI JALAN PONOROGO-WONOGIRI

DOSEN MATA KULIAH :


DIANA RENDRARINI, S.E., S.T., M.T.

DISUSUN OLEH :
NAMA : YONI DWI JATMIKO
NIM : 1652010041

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
MERDEKA MADIUN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena berkah dan rahmatnya yang dilimpahkan, kami
dapat mengikuti dan menyelesaikan makalah tugas Struktur Jembatan yang bertema
jembatan rangka baja dengan judul “Analisis Struktur Atas Jembatan Sekayu”. Dalam
kesempatan ini kami peninjau bermaksud mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang mendukung dan membantu dalam pembuatan tugas Struktur Jembatan ini, yaitu:

1. Diana Rendrarini, S.E., S.T., M.T. , selaku dosen Struktur Jembatan yang telah
memberikan arahan serta bimbingan dalam pembuatan tugas makalah ini.
2. Teman-teman Teknik Sipil yang selalu membantu dan memberikan motivasi
semangat kepada saya.

Dalam peninjauan ini, kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Dengan rasa hormat kami mohon arahan, petunjuk, saran, dan kritik
terhadap peninjauan kami. Sehingga diharapkan pada peninjauan selanjutnya dilakukan
perbaikan serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi saya.

Ponorogo, 6 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... 1

KATA PENGANTAR .................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................... 5

BAB II DATA JEMBATAN

2.1 Informasi Umum ........................................................................... 6


2.2 Tumpuan Jembatan ....................................................................... 7
2.3 Sambungan Pada Rangka .............................................................. 9
2.4 Dimensi Struktur Rangka .............................................................. 9

BAB III ANALISIS STRUKTUR

3.1 Pemodelan Struktur 2D ................................................................. 11


3.2 Stabilitas Rangka Batang .............................................................. 11
3.3 Jenis Rangka Baja ......................................................................... 11

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan ................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jembatan merupakan suatu struktur yang dibangun untuk menyeberangi jurang


atau rintangan seperti sungai, rel kereta ataupun jalan raya. Sedangkan menurut
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, yang
dimaksud dengan “jembatan” adalah jalan yang terletak di atas permukaan air dan/atau
di atas permukaan tanah.Dengan adanya jembatanmemungkinkan penyeberangnya
berjalan di atas rintangan tersebut.
Dalam perkembangannya pembangunan jembatan sangat berkaitan dengan upaya
pengembangan wilayah dalam mendukung kegiatan ekonomi seperti pertanian,
perkebunan, perikanan, peternakan, industri, pariwisata, pertambangan serta
pengembangan kegiatan sosial kemasyarakatan. Teknologi mengenai jembatan sudah
seharusnya dikuasai oleh bangsa Indonesia untuk terciptanya peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM) dibidang teknik jembatan. Hal ini mendorong rasa semangat putra-
putri Indonesia untuk mampu merencanakan serta merealisasikan suatu konstruksi
jembatan yang memenuhi kriteria dengan material yang kuat, stabil, ringan, dan
ekonomis merupakan suatu keharusan khususnya bagi setiap lulusan Teknik Sipil
khususnya dengan prodi Perancangan Jalan dan Jembatan.
Konfigurasi jembatan rangka baja telah banyak dikembangkan untuk mendapatkan
desain yang efisien dari penggunaan meterial yang memiliki kekuatan optimal, serta
indah dari segi estetika. Berdasarkan pemikiran tersebut, kami merancang model
jembatan yang mengacu pada teori-teori yang telah diajarkan dalam mata kuliah
Konstruksi Baja dan sumber-sumber yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku seperti
SNI (Standar Nasional Indonesia) yang digunakan dalam perencanaan konstruksi
jembatan di Indonesia dan LRFD (Load and Resistance Factor Design) tanpa
mengesampingkan nilai estetika.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan-permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
a. Bagaimanakah konsep perencanaan konstruksi jembatan baja?
b. Bagaimanakah langkah-langkah metode pelaksanaan kontruksi jembatan baja?

1.3 Tujuan
Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi hal-hal sebagi berikut :
Mahasiswa mengetahui dan memahami pengertian jembatan, material yang
digunakan, pembagian jenis jembatan, struktur dan anatomi jembatan khusus
jembatan baja.
BAB II
DATA JEMBATAN

2.1 Informasi Umum


Jembatan Sekayu yang terletak di Jl. Ponorogo - Wonogiri, Sekayu, Gandukepuh,
Sukorejo, Kabupaten Ponorogo, yang menggunakan tipe rangka baja Transfield Australia
yang memiliki ciri khas elemen diagonal tanpa elemen vertical.Struktur rangka baja
menggunakan profil I dan profil L dengan total bentang jembatan 45 m. Adapun lokasi
jembatan ditunjukkan pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Lokasi Jembatan

Gambar 1.2 Tampak Samping Jembatan


Gambar 1.3 Profil Rangka Baja

2.2 Tumpuan Jembatan


Struktur jembatan berada di atas 2 tumpuan, yaitu berupa 2 abutmen.

Gambar 1.4 Abutmen sebagai Tumpuan Jembatan


Sistem tumpuan baik abutmen menggunakan elastomer (sejenis karet) yang ditempatkan
baik secara tengkurap (melawan pembebanan vertikal) dan melintang (melawan gaya
lateral yang besar seperti gempa).
Elastomer posisi
melintang

Elastomer posisi
tengkurap

Gambar 1.5 Elastomer pada Abutmen (Tumpuan Jembatan)

Adapun detail elastomer untuk menahan pembebanan vertikal sebagai berikut.

Elastomer sebagai
tumpuan

Gambar 1.6 Elastomer Posisi Tengkurap pada Abutmen

Dalam mengidentifikasi apakah tumpuan itu termasuk sendi atau rol atau jepit
adalah berdasar pada kemampuan berdeformasi. Jadi, jika tumpuan struktur tersebut
(dalam bentuk apa saja) pada saat dibebani tidak mengalami translasi tapi hanya berotasi
saja maka dalam pemodelan struktur dapat dianggap sebagai sendi, jika hanya ditahan
terhadap translasi vertikal yang lain bebas maka dapat dianggap rol. Jika bisa
berdeformasi terbatas pada suatu nilai tertentu (baik translasi atau rotasi) maka bisa
disebut tumpuan elastis.
Dari gambar – gambar sebelumnya dan sifat bahan karet pada elastomer, karena bisa
berotasi yang diindikasikan dengan perubahan ketebalan elastomer dan juga bisa
bertranslasi horizontal dengan batasan perubahan ketebalan tertentu, maka tumpuan pada
jembatan yang ditinjau berupa tumpuan sendi – rol atau tumpuan elastis.

2.3 Sambungan Pada Rangka


Sambungan secara keseluruhan pada jembatan yang ditinjau menggunakan
sambungan baut. Sehingga dapat dikatakan hubungan antar batang berupa hubungan
sendi – sendi.

Gambar 1.7 Jembatan menggunakan Sambungan Baut

2.4 Dimensi Struktur Rangka

Secara pendekatan analisa struktural yang dilakukan dengan pengukuran di


lapangan, diperoleh dimensi struktur sebagai berikut.
6.30
6.00

5.00

Gambar 1.8 Dimensi Struktur Rangka Jembatan

12.00

Gambar 1.9 Dimensi Penghubung 2 Gelagar Atas


BAB III
ANALISA STRUKTUR

3.1 Pemodelan Struktur 2D


Untuk memudahkan dalam perhitungan struktur secara manual dilakukan
pendekatan pemodelan 2D sebagai berikut.

3.2 Stabilitas Rangka Batang


Sehingga stabilitas rangka batang dapat ditentukan dari persamaan berikut:
𝑚 ≥ 2∗𝑗−𝑟
Dimana : m = jumlah batang = 35
j = jumlah joint = 19
r = jumlah reaksi perletakan = 2 * 2 = 4
Maka :
𝑚 ≥ 2∗𝑗−𝑟
35 ≥ 2 ∗ 19 − 4
35 > 34
Sehingga rangka batang stabil

3.3 Jenis Rangka Batang


Karena 𝑚 > 2 ∗ 𝑗 − 𝑟 , maka struktur rangka batang tersebut termasuk struktur “statis tak
tentu”.
BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan analisa struktur dengan pemodelan 2D, struktur rangka batang pada
jembatan di Ponorogo – Wonogiri memiliki rangka batang yang stabil dengan jenis rangka
batang “statis tak tentu”.

Anda mungkin juga menyukai