Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Metode
Penelitian
Kualitatif
Tinjauan Pustaka
(Literature Rewiew)

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

07
Ilmu Komunikasi Public Relations Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm

Abstract Kompetensi
Modul membahas pengertian tinjauan Mahasiswa mampu menjelaskan
pustaka, fungsi tinjauan pustaka, pengertian tinjauan pustaka, fungsi
langkah-langkah menyusun tinjauan tinjauan pustaka, langkah-langkah
pustaka dan menyusun kerangka menyusun tinjauan pustaka dan
menyusun kerangkan konseptual.
konseptual.
Tinjauan Pustaka
Memahami Bagian-bagian Penelitian
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu kiranya diingatkan kembali mengenai bagian-bagian
ataupun tahapan pengerjaan satu penelitian:
1. Masalah penelitian: Tema atau isu dari ketertarikan secara teoritis atau praktis.
2. Paradigma: Asumsi filosofis mengnai kealamiahan dunia. Dan bagaimana kita
memahaminya. i.e. positivisme, pasca positivisme, kritis.
3. Maksud dan tujuan: Aapa yang ingin kita ketahui dan bagaimana jawaban
dibangunkan.
4. Tinjauan pustaka (literature review): Tinjauan kritis atau evaluatif dari pemikiran dan
pengalaman orang lain.
5. Kerangka konseptual: mnyediakan struktur atau isi dari keseluruhan penelitian atau
kajian berdasarkan literature atau pustaka tertentu.
6. Pertanyaan penelitian: Pertanyaan specifik yang harus dijawab.
7. Pengumpulan data dan analisis: Metodologi, metode dan analisis.
8. Interpretasi hasil: memberikan makna ataupun arti pada hasil.
9. Evaluasi penelitian:meninjau ulang kerangka konseptual.

Pengertian Tinjauan Pustaka


Sebuah tinjauan pustaka adalah catatan dari apa yang telah diterbitkan dalam jurnal
(lebih dianjurkan yang telah terakreditasi) mengenai topik tertentu yang ditulis oleh para
sarjana dan/atau peneliti. Kadang-kadang Anda akan diminta untuk menulis satu sebagai
tugas terpisah (kadang-kadang dalam bentuk anotasi/penjelasan bibliografi), tetapi lebih
sering merupakan bagian dari pengantar esai, laporan penelitian, atau skripsi atau tesis.
Tinjauan pustaka berisi semua pengetahuan (teori, konsep, prinsip, hukum maupun
proposisi) yang nantinya bisa membantu untuk menyusun kerangka konsep dan operasional
penelitian. Temuan hasil peneliti yang telah ada sangat membantu dan mempermudah
peneliti membuat kerangka konseptual.
Tinjauan pustaka mendiskusikan informasi yang telah diterbitkan mengenai area
subyek tertentu, dan juga kadang-kadang informasi mengenai area subyek dalam kurun
waktu tertentu. Biasanya terdiri dari pola yang terorganisir dan mengkombinasikan antara
ringkasan dan sintesis. Ringkasan adalah rekap daripada informasi-informasi penting, tetapi
sintesis merupakan penyusunan ulang ataupun perombakan ulang dari informasi tersebut.

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


2 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ia dapat memberikan interpretasi baru dari materi yang lama atau
mengkombinasikan interpretasi baru dengan yang lama. Tinjauan pustaka juga dapat
mengevaluasi sumber-sumber tulisan dan menyarankan pembaca pada hal yang terkait
ataupun relevan. Dalam menulis tinjauan pustaka, tujuan Anda adalah untuk menyampaikan
kepada pembaca pengetahuan dan ide-ide apa yang Anda miliki yang telah telah disusun
pada topik, dan apa kekuatan dan kelemahan yang ada pada penelitian yang anda ambil
sebagai tinjauan pustaka tersebut.
Sebagai bagian dari penulisan, tinjauan pustaka harus ditentukan oleh suatu konsep
penuntun (guiding concept) (misalnya, tujuan penelitian, masalah atau isu yang sedang
didiskusikan, atau tesis argumentatif Anda). Tinjauan pustaka tidaklah hanya berupa
deskripsi dari materi yang tersedia, atau hanya berupa satu set ringkasan saja. Seperti
yang telah disebutkan, namun selain itu juga ia juga berisikan satu sisntesis.

Tinjauan Pustaka VS Tulisan Penelitian


1. Tujuan utama dari tulisan penelitian adalah membangun arumentasi baru, dan
penelitian akan berisikan tinjauan pustaka sebagai salah satu bagiannya.
2. Dalam suatu penelitian, Anda menggunakan literatur (pustaka) sebagai pondasi dan
sebagai penunjang dari pengetahuan ataupun wawansan yang Anda kontribusikan.
3. Fokus dari tinjauan pusataka, bagaimanapun, adalah untuk meringkaskan dan
mensistesiskan argumentasi-argumentasi dan ide-ide dari orang lain tanpa
menambahkannya dengan hal-hal yang baru.

Fungsi Tinjauan Pustaka


1. Tinjauan pustaka berfungsi sebagai pedoman untuk mebahas topik-topik tertentu.
Jika anda mempunyai keterbatasan waktu dalam meneliti, tinjauan pustakan dapat
memberikan pandangan atau bertindak sebagai batu loncatan.
2. Bagi peneliti, kedalaman dan keluasan tinjauan pustaka menekankan atau
memeprtegas kreadibilitas dari seorang penulis mengenai bidangnya.
3. Tinjauan pustaka juga berfungsi sebagai latar belakang yang kuat bagi sebuah
penelitian. Pengetahuan yang komprehensif dari literatur bidang tertentu adalah
esesensial bagi penulisan penelitian.
4. Selain dapat memeperluas wawasan anda mengenai topik yang anda pilih, dengan
menulis tinjauan pustaka juga memungkinkan anda mendapatkan dan menunjukkan
keahlian setidaknya dalam dua bidang :

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


3 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
 Penelusuran informasi, kemampuan untuk memindai literatur secara efisien
baik secara manual ataupun dengan perangkat komputer untuk
mengidentifikasi sekumpulan buku-buku atau artikel yang dapat berguna.
 Penilaian yang kritis, kemampuan untuk menerapkan prinsip-prinsip analisis
untuk mengidentifikasi kajian yang tidak bias dan tentunya valid (sahih).

Sementara fungsi kajian literatur menurut Iskandar (2008: 51) adalah sebagai berikut:

1. Literatur meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan


terhadap masalah yang diteliti.
2. Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan, meramal
dan mengendalikan suatu fenomena-fenomena atau suatu gejala-gejala yang
berhubungan dengan masalah penelitian.

3. Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti.

4. Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu dan bahan


penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk
melakukan penelitian yang diusulkan.

5. Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang masalah yang
diteliti.

6. Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti. Penguasaan teori
yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dapat mendukung keyakinan akan
pengetahuan peneliti untuk termotivasi melakukan penelitian sampai menemukan
hasil penelitian.

7. Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara


mendalam dalam disiplin ilmu yang diteliti.

8. Kajian literatur dapat peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian.

9. Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka.

Hal-Hal penting Sebelum Menulis Tinjauan Pustaka

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


4 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Pastikan : jumlah, jenis sumber (buku, jurnal, artikel, website), tindakan (meringkas,
mensintesiskan atau mengkritisi sumber-sumber anda dengan mendiskusikan isu-isu
atau topik-topik yang umum), haruskah anda mngevaluasinya? Apakah anda
memerlukan pendahuluan atau infromasi latar belakang, seperti definisi atau sejarah
literatur tersebut?
2. Carilah model, carilah tinjauan pustaka yang telah dilakukan, setidaknya pada area
minat anda atau bidang kajian anda dan bacalah untuk mendapatkan pemahaman
jenis-jenis tema bagi kepentingan penelitian anda sendiri atau sebagai satu cara
untuk mengorganisir review akhir anda.
3. Sempitkan topik, semakin sempit topik, semakin mudah untuk membatasi jumlah
sumber yang perlu anda baca dalam rangka untuk mendapatkan material yang baik
4. Pastikan anda mendapatkan sumber-sumber terbaru, beberapa kajian ilmu
menghendaki kebaruan, meskipun sebagiannya lagi tidak. Namun setidaknya
referensi terbaru akan semakin menguatkan tesis anda.

Strategi menulis Tinjauan Pustaka

1. Temukan fokus, tidak semua bagian dari literatur yang anda gunakan secara persis
terkait dengan penelitian anda, seleksi lagi bagian mana yang terkait. Pilihkah satu
dari sekian banyak hal untuk memfokuskan pengaturan dari tinjauan anda.
2. Konstruksikan pernytaan tesis anda, gunakan fokus yang telah anda temukan
untuk melakukannya. Penyataan ini akan mengargumentasikan perspektif tertentu
dari sumber yang anda dapatkan
3. Mengorganisasikan, kategori dasar terdiri dari : Pendahuluan (memberikan ide
yang singkat dari topik sebuah tinjauan pustaka, seperti tema sentral atau pola
pengaturannnya), Isi (berisikan diskusi anda mengenai sumber tersebut dan
organisasikan baik secara kronologis, tematik, atau metodologis) dan Kesimpulan
atau Rekomendasi (diskusikan apa yang telah anda gambarkan dari proses
meninjau literatur tersebut.
4. Mulailah merangkaikan.
5. Gunakan bukti-bukti, interpretasi anda harus dibackup dengan bukti-bukti yang
akan menunjukkan bahwa perkataan anda valid
6. Selektiflah, pilih hanya poin-poin yang terpenting saja untuk menekankan tinjauan
anda. Jenis informasi yang anda pilih hendaklah yang memiliki keterkaitan langsung
dengan fokus penelitian anda.

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


5 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7. Gunakan kutipan dengan hemat, dalam pengertian jangan mengutip semua bagian
tulisan dalam literatur anda secara mendalam dan detail. Jangan tuliskan kembali
perkataan dari penulis dengan menggunakan kata-kata anda sendiri.
8. Ringkaskan dan sintesiskan.
9. Kedepankan suara anda, meskipun anda meninjau tulisan orang lain, namun
tinjauan anda haruslah menjadi pusat ataupun bagian yang paling ditonjolkan.

Langkah-Langkah Menulis Tinjauan Pustaka

Sebuah tinjauan pustaka digunakan untuk mengatur adegan penelitian dengan


mengidentifikasi, mengevaluasi dan mensintesis penelitian sebelumnya di lapangan.
Seorang yang baik disusun sekitar ide-ide penelitian kritis menilai dan menganalisis
mereka. Ini menyoroti argumen utama dan kemudian mengidentifikasi kesenjangan atau
kekurangan yang perlu ditangani. Membuat tinjauan pustaka pertama Anda adalah
sebuah proses kompleks yang melibatkan sejumlah keterampilan. Panduan ini
memberikan garis besar dapat Anda gunakan untuk struktur pekerjaan Anda, dan
menyarankan sumber saran lebih lanjut tentang keterampilan tertentu. Diagram
memberikan gambaran keseluruhan langkah-langkah yang terlibat dalam menulis
review. Anda mungkin menemukan bahwa ini bukan proses linear, dan bahwa dalam
prakteknya Anda akan perlu kembali ke beberapa langkah lebih dari sekali. Garis
berwarna menunjukkan beberapa contoh di mana yang mungkin terjadi.
Anda dapat bekerja melalui semua langkah atau menggunakan diagram ke kanan untuk
langsung melompat ke langkah yang Anda butuhkan:

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


6 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Mengidentifikasi pertanyaan penelitian Anda
Pertimbangkan apakah topik yang Anda pilih adalah sesuai sempit, baru dan layak
dan kemudian mengidentifikasi bagian-bagian penyusunnya. Anda mungkin perlu
mengubah pertanyaan Anda saat Anda membaca dan menilai penelitian yang ada.
2. Tinjau gaya disiplin
Setiap disiplin memiliki gaya-(gaya) sendiri untuk menulis tinjauan pustaka.
Mengenali contoh-contoh pekerjaan yang telah dilakukan dalam disiplin Anda untuk
menemukan apa format yang standar. Untuk melakukan hal ini menggunakan ulasan
yang telah diterbitkan atau tinjauan pustaka penelitian yang sudah dilakukan di
jurusan Anda. Pembimbing Anda, rekan kerja dan kontak di konferensi mungkin
dapat merekomendasikan beberapa sumber yang baik.
3. Cari literatur
Rencana pencarian : Sebuah pencarian literatur yang baik dimulai dengan
perencanaan yang matang . Pertimbangkan bagian pokok dari ulasan Anda dan
kemudian mengidentifikasi konsep-konsep kunci , bersama dengan sinonim.
Mengidentifikasi penulis kunci di lapangan : Anda perlu melacak orang-orang penting
dan melihat bagaimana penelitian mereka cocok dengan bidang Anda . Anda akan
mengembangkan pengetahuan ini karena Anda maju melalui penelitian Anda, tetapi
cara yang baik untuk memulai adalah dengan menggunakan database untuk
mengidentifikasi penulis sering dikutip.
Filter : Pertimbangkan yang akan Anda gunakan - tanggal, bahasa, metode
penelitian atau sumber pendanaan.
Mengidentifikasi perangkat pencarian Anda: buku-buku
Buku tingkat penelitian dapat memberikan gambaran yang berguna dari suatu
subyek.
Artikel jurnal Ini diindeks dalam database subjek. Gunakan beberapa sumber untuk
menjadi menyeluruh dan mencakup layanan multi-disiplin seperti Scopus atau Web
of Science serta yang subjek khusus. Anda juga dapat mencari internet
menggunakan Google, tapi menggunakan fitur pencarian lanjutan (advance

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


7 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
searching) untuk mendapatkan hasil terbaik. Perpustakaan ini menawarkan sesi
pelatihan untuk membantu Anda . Sumber-sumber lain tesis, laporan, prosiding
konferensi dan media populer dapat lebih sulit untuk menemukan. Search engine
seperti Google atau Google Cendekia Blog dapat membantu karena dapat situs
jejaring sosial seperti Twitter.
4. Mengelola referensi Anda dan menghindari plagiarism.
Tinjauan pustaka harus berisi referensi yang akurat dan gaya konsisten. Anda akan
perlu untuk merekam semua sumber yang Anda gunakan dengan benar dari awal.
Perangkat lunak manajemen referensi berguna untuk menyimpan referensi Anda,
menyimpan catatan, menghasilkan kutipan dan menciptakan bibliografi
5. Kritis menganalisis dan mengevaluasi apa yang Anda baca. Sebuah tinjauan pustaka
yang baik melibatkan analisis kritis terhadap literatur saat ini. Ini harus
mengidentifikasi dan mengevaluasi argumen yang disajikan.
6. Mensintesis temuan Anda
Menggabungkan atau mensintesis temuan Anda menjadi satu kesatuan yang
koheren . Bandingkan dan kontras ide penelitian , mengidentifikasi tren dan
meringkas gambar saat ini di bidang Anda. Memutuskan cara terbaik untuk mengatur
data yang telah dikumpulkan dan mencoba untuk menemukan pola-pola bukti. Anda
dapat memilih untuk mengatur temuan kronologis Anda, atau dengan tema.
"Selama proses menyimpulkan literatur Anda sedang mencari untuk
mengidentifikasi tema umum yang muncul dari literatur yang telah Anda
identifikasi . Anda cenderung untuk menulis tema Anda di bawah serangkaian
judul utama di mana Anda membahas hasil utama dalam tema itu. Anda
sedang mencari untuk mengidentifikasi bagaimana tema-tema di dalamnya
sesuai, dengan mempertimbangkan kekuatan dan keterbatasan literatu.
Tugas Anda kemudian untuk mengatur tema Anda sehingga mereka
berhubungan satu sama lain dan mengikuti urutan logis. Tema ini kemudian
harus disajikan dengan cara yang membahas pertanyaan penelitian."
( Aveyard , hal. 122 )
7. Menulis tinjauan
"... itu adalah praktik yang baik pada awal studi literatur Anda untuk mengingatkan
para pembaca (taua pembimbing Anda) tujuan penelitian dan bidang yang Anda
berniat mencakup dalam studi literatur Anda. Dengan melakukan ini, Anda akan
membantu diri Anda untuk mencapai fokus. Hal ini tidak biasa bagi siswa, setengah
ulasan literatur mereka, melupakan tujuan awal mereka dan mengembara ke daerah
lain yang, meskipun menarik, tidak relevan dengan hasil kerja mereka ... "(Biggam,
hal. 74)

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


8 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sementara itu, tinjauan pustaka harus melakukan :

1. Aturlah dan kaitkanlah secara langsung tinjuan pustaka dengan rumusan


permasalahan atau pertanyaan penelitian yang anda bangun.
2. Sintesiskan dalam satu ringkasan apa yang telah dan tidak diketahui.
3. Identifikasi area kontroversi dalam literatur.
4. Formulasikan pertanyaan bahwa perlu dilakukan satu penelitian lanjutan.

Sebuah tinjauan literatur adalah sepotong diskursif prosa, bukan daftar yang
menggambarkan atau meringkas salah satu literatur demi satu. Ini biasanya pertanda buruk
untuk melihat setiap paragraf awal dengan nama peneliti. Sebaliknya, mengatur tinjauan
literatur menjadi bagian yang menyajikan tema atau mengidentifikasi tren, termasuk teori
yang relevan. Anda tidak mencoba untuk membuat daftar semua materi yang dipublikasikan,
tetapi untuk mensintesis dan mengevaluasi sesuai dengan konsep membimbing tesis atau
pertanyaan penelitian. Jika Anda menulis sebuah bibliografi, Anda mungkin perlu untuk
meringkas setiap item secara singkat, tapi masih harus mengikuti melalui tema dan konsep
dan melakukan beberapa penilaian kritis terhadap bahan-bahan yang didapatkan. Gunakan
pengenalan keseluruhan dan kesimpulan untuk menyatakan lingkup cakupan Anda dan
merumuskan pertanyaan, masalah, atau konsep bahan yang dipilih Anda menyala.
Biasanya Anda akan memiliki pilihan untuk pengelompokan bagian-bagian menjadi
beberapa bagian, ini membantu Anda menunjukkan perbandingan dan hubungan. Anda
mungkin dapat menulis sebuah paragraf atau lebih untuk memperkenalkan fokus setiap
bagian (Dena Taylor).

Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah produk dari proses kualitatif teorisasi. Untuk


mengeksplorasi proses membangun kerangka kerja konseptual, pertama akan didefinisikan
konsep istilah dan kerangka konseptual dan kemudian menguraikan ciri-ciri kerangka
konseptual.
Saat ini penggunaan istilah “kerangka konseptual” dan “kerangka teori” tidak jelas
dan tidak tepat. Dalam tulisan ini didefinisikan kerangka konseptual sebagai jaringan , atau "
pesawat , "konsep yang saling terkait yang bersama-sama memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang fenomena. Konsep-konsep yang merupakan kerangka konseptual
mendukung satu sama lain, mengartikulasikan fenomena masing-masing , dan membangun

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


9 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
filosofi kerangka khusus . Kerangka kerja konseptual memiliki asumsi ontologis ,
epistemologis , dan metodologis dan setiap konsep kerangka pemikiran memainkan peran
ontologis atau epistemologis . Asumsi ontologis berhubungan dengan pengetahuan tentang
" segala sesuatu yang ada", " sifat realitas", "nyata" keberadaan, dan "tindakan nyata” (Guba
dan Lincoln, 1994: 108) . Asumsi epistemologis berhubungan dengan " bagaimana sesautu
hal itu adalah benar " dan "bagaimana hal-hal benar-benar bekerja" dalam realitas yang
diasumsikan. Asumsi metodologis terkait dengan proses membangun kerangka konseptual
dan menilai apa yang dapat memberitahu kita tentang dunia "nyata" (dalam Jabareen,
2009: 51) .

Fitur atau Ciri-Ciri kerangka kerja konseptual


Fitur utama dari kerangka kerja konseptual adalah sebagai berikut:
1. Sebuah kerangka konseptual bukan hanya kumpulan konsep, melainkan
membangun di mana setiap konsep memainkan peran integral. Menurut Miles dan
Huberman (1994), kerangka kerja konseptual "menjabarkan faktor kunci, konstruksi,
atau variabel, dan mengasumsikan hubungan antara mereka" (hal. 440).
2. Sebuah kerangka konseptual menyediakan bukan pengaturan kausal / analitis,
melainkan pendekatan interpretatif terhadap realitas sosial.
3. Daripada menawarkan penjelasan teoritis, seperti halnya model kuantitatif, kerangka
kerja konseptual memberikan pemahaman.
4. Sebuah kerangka konseptual menyediakan tidak pengetahuan tentang "fakta keras",
melainkan "interpretasi maksud" (Levering, 2002, hal. 38).
5. Kerangka kerja konseptual yang bersifat undeterministic tidak memungkinkan kita
untuk memprediksi hasil. Levering (2002: 38) menyatakan bahwa "gagasan bahwa
perilaku manusia dapat dijelaskan dan diprediksi secara kasar berdasarkan pada
konsep faktor eksternal yang tertangkap dalam kohesi disengaja, dan gagasan
bahwa tindakan manusia dapat dipahami, tetapi tidak diperkirakan, didasarkan pada
konsep kebebasan”.
6. Kerangka kerja konseptual dapat dikembangkan dan dibangun melalui proses
analisis kualitatif.
7. Sumber data terdiri dari banyak teori yang berorientasi pada disiplin yang menjadi
data empiris dari analisis kerangka konseptual. Meskipun analisis kerangka
konseptual menghasilkan teori atau kerangka kerja konseptual dari multidisiplin
pengetahuan, metasintesis, sintesis sistematis yang merupakan temuan di studi
kualitatif, bertujuan untuk menghasilkan interpretasi baru dimana terdapat konsensus
dalam bidang studi tertentu (Jensen dan Allen , 1996 , Nelson , 2006; Sandelowski ,

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


10 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Docherty dan Emden , 1997) . Dalam metasinthesis, baik hermeneutik maupun
komparatif, peneliti bertujuan untuk memperluas penafsiran ataupun interpretasi kita
(Sandelowski, 1993) di luar yang sudah pada studi kualitatif dari disiplin yang sama
(Paterson et al . , 2009). Selain itu, sedangkan analisis konseptual bertujuan untuk
menghasilkan konsep, metasinthesis menghasilkan metafora, ide, konsep , dan
banyak lagi. Biasanya , metasinthesis awalnya memilih studi dan kemudian
mengidentifikasi metafora kunci, ide, konsep , dan hubungan di setiap satu ( Nelson ,
2006; lihat juga Campbell et al , 2003; . Noblit dan Hare, 1988) .

Dalam penelitian kualitatif, menurut Vaughan (2008) kerangka konseptual berguna dalam
menyediakan peneliti dengan:
1. Kemampuan untuk bergerak di luar deskripsi 'apa' untuk penjelasan 'mengapa' dan
'bagaimana'.
2. Sebuah cara untuk menetapkan seperangkat penjelasan yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan dan memahami data yang mengalir dari pertanyaan penelitian.
3. Sebuah alat penyaringan untuk memilih pertanyaan penelitian yang tepat dan
metode pengumpulan data terkait.
4. Sebuah titik referensi / struktur untuk pembahasan literatur, metodologi dan hasil.
5. Batas-batas pekerjaan.

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


11 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Bhattacherjee, Anol (2012). Social Science Research: Principles, Methods, and Practices,
2nd edition. University of South Florida, USA.

Bungin, Burhan (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Creswell, J. W. (2002). Educational Research: Planning, Conducting and Evaluating


Quantitative and Qualitative Research. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).
Jakarta: Gaung Persada Press.

Moleong J. Lexy (2004). Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyana, Dedy (2001). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin (1999). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono (2006). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Afbaeta.

Sukidin, Basrowi (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro. Surabaya: Insan
Cendekia.

Seven Steps to Producting a Literature Review, (2012).The University Of Sheffield Library.


http://www.librarydevelopment.group.shef.ac.uk/showcase/tutorials/lit_review/intro.ht
ml
Vaughan, Roger (2008). Conceptual Frame Work. University of Bournemoth.
www.bournemouth.ac.uk
Jabareen, Yosef (2009). Building a Conceptual Framework: Philosophy, Definitions, and
Procedure. International Journal of Qualitataive Method. International Institute for
Qualitataive Methodology. University of Alberta.

‘13 Metode Penelitian Kualitatif


12 Ponco Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai