1. Motorik kasar yaitu gerakan yang dihasilkan dari gerakan otot-otot besar . pada usia ini
anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan hampir menyerupai orang
dewasa ,perkembangan kemampuan motoric kasar didukung dengan pertumbuhan otot dan
tulang yang kuat,memungkinkan anak melakukan hal-hal yang lebih menantang seperti
berlari,melompat, jungkir balik ,bermain sepatu roda dan berbagai jenis permainan lainnya.
2. Motorik Halus yaitu gerakan terbatas dari bagian bagian yang meliputi otot kecil terutama
dibagian gerakan jari-jari tangan,dalam hal ini anak sudah dapat menggunakan
kemampuannya untuk mengurus dirinya dengan sedikit pengawasan orang dewasa,seperti
ia mulai dapat menyikat gigi,menyisir rambut,mengancingkan pakaiannya
Perkembangan aspek psikomotorik juga melalui beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut antara
lain:
1. Tahap kognitif
Tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Hal tersebut terjadi
karena anak masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakan-gerakannya. Dia harus
berpikir sebelum melakukan suatu gerakan. Pada tahap tersebut, anak sering membuat kesalahan
dan kadang-kadang terjadi tingkat frustasi yang tinggi.
2. Tahap Asosiatif
Pada tahap ini, seorang anak membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang
gerakan-gerakannya. Dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan
gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini masih dalam tahap pertengahan dalam perkembangan
psikomotor. Oleh karena itu, gerakan-gerakan pada tahap ini belum menjadi gerakan-gerakan yang
bersifat otomatis. Pada tahap ini, seorang anak masih menggunakan pikirannya untuk melakukan
suatu gerakan, tetapi waktu yang diperlukan untuk berpikir lebih sedikit dibanding pada waktu
dia berada pada tahap kognitif. Gerakan-gerakannya sudah mulai tidak kaku karena waktu yang
diperlukan untuk berpikir lebih pendek.
3. Tahap Otonomi
Pada tahap ini, seorang anak telah mencapai tingkat autonomi yang tinggi. Proses belajarnya sudah
hampir lengkap meskipun dia tetap dapat memperbaiki gerakan-gerakan yang dipelajarinya. Tahap
ini disebut tahap autonomi karena anak sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk
melakukan gerakan-gerakan. Pada tahap ini, gerakan-gerakan telah dilakukan secara spontan dan
oleh karenanya gerakan-gerakan yang dilakukan juga tidak mengharuskan pembelajar untuk
memikirkan tentang gerakannya. Ketiga tahapan tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan
teknologi dasar yang pada gilirannya anak tidak lagi memerlukan kegadiran instruktur ketika
terjun di masyarakat.
USIA KARAKTERISTIK
USIA KARAKTERISTIK
Prinsip utama perkembangan motorik anak usia dini adalah koordinasi gerakan motorik baik
motorik kasar maupun motorik halus. Ada beberapa prinsip utama perkembangan motorik
menurut Malina & Bouchard (1991), yaitu :
1. Kematangan Syaraf
Kemampuan anak melakukan gerakan motorik sangat ditentukan olehkematangan syaraf yang
mengatur gerakan tersebut. Pada waktu anak dilahirkan, syaraf-syaraf yang ada dipusat susunan
belum berkembang dan berfungsi sesuai dengan fungsinya, yaitu mengontrol gerakan-gerakan
motorik. Pada usia kurang lebih 5 tahun, syaraf-syaraf ini sudah mencapai kematangan dan
menstimulasi berbagai kegiatan motorik. Otot-otot besar mengontrol gerakan motorik kasar,
seperti berjalan, berari, melompat dan berlutut, berkembang lebih cepat bila dibandingkan dengan
otot-otot halus yang mengontrol kegiatan motorik halus, seperti menggunakan jari- jari tangan
untuk menyusun puzzle, memegang pensil atau gunting membentuk dengan plastisin atau tanah
liat.
2. Urutan
Pada usia 5 tahun anak telah memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu
kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan motorik dengan seimbang, seperti berlari sambil
melompat, mengendarai sepeda, dan lain-lain.
1) Urutan pertama, disebut pembedaan yang mencangkup perkembangan secara
perlahandari gerakan motorik kasar yang belum terarah ke gerakan yang lebih terarah
sesuai dengan fungsi gerakan motorik.
2) Ururtan kedua, adalah keterpaduan, yaitu kemampuan dalam menggabungkan gerakan
motorik yang saling berlawanan dalam koordinasi gerakan yang baik, seperti berlari
dan berhenti, melempar dan menangkap, maju dan mundur.
3. Motivasi
Teori hedonisme yaitu motivasi yang berhubungan dengan senang atau gembira. Selain itu ada
juga teori naluri yaitu motivasi didalam diri manusia. Motivasi itu bersifat alami,dan motivasi
inilah yang mendorong seseorang untuk berprilaku beraktifitas untuk mencapai tujuannya.
Semakin kuat motivasi sseorang, maka semakin cepat dalam memperoleh tujuan dan kepuasan.
Begitu juga dengan anak, kematangan motorik memotifasi anak untuk melakukan aktivutas
motorik dalam lingkup yang luas. Hal ini dapat dilihat dari :
1) Aktivitas fisik yang meningkat dengan tajam.
2) Anak-anak seakan - akan tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik
menggunakan otot- otot kasar atau halus.
Motivasi yang datang dari dalam diri anak perlu didukung dengan morivasi yang datang dari
luar. Misalnya dengan memberi kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan gerak
motorik serta menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan anak.
4. Pengalaman
Perkembangan gerakan merupakan dasar bagi perkembangan berikutnya. Latihan dan
pendidikan gerak pada anak usia dini lebih ditujukan bagi pengayaan gerak, pemberian
pengalaman yang membangkitkan rasa senang dalam suasana riang gembira anak.
5. Praktik
Beberapa kebutuhan anak usia dini yang berkaitan dengan pengembangan motoriknya perlu
dipraktikkan anak dengan bimbingan guru. Kebutuhan anak- anak tersebut menurut Bucher dan
Reade (1959) adalah sebagai berikut :
1) Ekspresi melalui gerakan.
2) Bermain, sebagai bagian dari perkembangan anak.
3) Kegiatan yang berbentuk drama.
4) Kegiatan yang berbentuk irama.
5) Banyak latihan motorik kasar maupun motorik halus.
1.Hereditas
Penelitian pada anak kembar menunjukkan bahwa anak kembar identik memiliki tinggi badan
yang relatif sama dibandingkan dengan anak kembar yang berasal dari 2 telur.kedua orang tua
memberi sumbangan besar bagi perkembangan tinggi badan anak-anak mereka.secara umum dapat
disimpulkan bahwa dua orang tua yang memiliki badan tinggi maka anaknya akan memiliki badan
tinggi pula,demikian sebaliknya ,anak yang pendek kemungkinan besar memiliki orang tua yang
pendek juga.
2.Hormon
3.Nutrisi
Nutrisi paling penting dibutuhkan selama masa bayi dimana perkembangan fisik berjalan
dengan sangat cepat,pertumbuhan banyak memerlukan banyak energi sehingga bayi sangat
membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk membantu peningkatan berat badannya.nutrisi yang
peling penting bagi bayi terdapat pada ASI .
kesehatan dan nutrisi/gizi sangat penting untuk memberikan gizi pada anakyang sangat aktif
di usia dini. Perkembangan anak di tunjang dengaan cukup nutrisi/gizi dapat merangsang
pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh yang pada saat ini sangat membutuhkan
energi dari zat-zat makanan/nutrisi/gizi,yang dapat mempercepat dan membantu proses
perkembangan organ tubuh manusia
2.pemberian kesempatan serta bimbingan pada anak untuk bermain dan berlatih.
Dukungan dari lingkungan sangaat dibutuhkan,dimana perlu diberikan kesempatan dan latihan
serta dorongan yang terarah dari orang dewasa(orang tua,guru,dll) kepada anak. Selain
itu,perbedaan jenis kelamin juga berpengaruh pada perkembangan motorik selama masa
prasekolah .anak perempuan lebih sering melatih keterampilan yang membutuhkan keseimbangan
tubuh,seperti pada permainan sekiping,melompat-lompat dengan boal besar ( hoping)atau loncat
tali.sedangkan anak laki-laki juga lebih senang berpartisipasi pada kegiatan melatih keterampilan
motorik kasar,sedangkan anak perempuan pada keterampialn motorik halus .