Anda di halaman 1dari 4

Beberapa Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan teknis APBD

Tahun 2019, antara lain


A. Pelaksanaan APBD
Dalam pelaksanaan APBD, kegiatan belanja yang berhubungan dengan
barang/jasa, merupakan kegiatan yang selalu ada dalam DPA-SKPD.Di
beberapa SKPD seperti Dinas PU, Pendidikan, Kesehatan,Pertanian, kegiatan
belanja yang berhubungan dengan barang/jasa menempati porsi belanja terbesar
dalam DPA-SKPD.
Dalam pasal 27 Perlem LKPP Nomor 7 tahun 2018 tentang Pedoman
Perencanaan Pengadaan Barang dan JasaPemerintah, bahwa:
1. Anggaran Pengadaan Barang/Jasa merupakan seluruh biaya yang harus
dikeluarkan oleh Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah untuk
memperoleh barang/jasa yang dibutuhkan (pasal 27 ayat 1)
2. Anggaran pengadaan barang/jasa dimaksud terdiri atas (pasal 27 ayat 2-7):
a. Biaya barang/jasa dapat meliputi namun tidak terbatas pada:
1) harga barang;
2) biaya pengiriman;
3) biaya suku cadang dan purna jual;
4) biaya personil;
5) biaya non personil;
6) biaya material/bahan;
7) biaya peralatan;
8) biaya pemasangan; dan/atau
9) biaya sewa.
b. Biaya pendukung dapat meliputi namun tidak terbatas pada:
1) biaya pelatihan;
2) biaya instalasi dan testing;
3) biaya administrasi, dapat meliputi namun tidak terbatas pada:
 biaya pengumuman, biaya survey lapangan, biaya survei pasar,
honorarium para pihak yang terlibat dalam Pengadaan
Barang/Jasa, penggandaan dokumen;
 pekerjaan yang dilaksanakan pada tahun anggaran yang akan
datang namun pelaksanaan pengadaannya dilakukan pada tahun
anggaran berjalan.

1
4) Biaya lainnya dapat meliputi namun tidak terbatas pada:
 biaya pendapat ahli hukum kontrak;
 biaya uji coba;
 biaya rapat; dan/atau
 biaya komunikasi.

B. Rencana Umum Pengadaan (RUP)


1. Pengguna Anggaran (PA) memiliki tugas dan wewenang untuk menetapkan
dan mengumumkan RUP (Perpres No. 16 tahun 2018 pasal 9 ayat 1 huruf d);

2. Pengumuman RUP Perangkat Daerah dilakukan setelah rancangan


Peraturan Daerah tentang APBD disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Perlem LKPP No. 7 tahun 2018 pasal
29 ayat 2);

3. Pengumuman RUP dilakukan melalui aplikasi SIRUP (Perlem LKPP No. 7


tahun 2018 pasal 29 ayat 3);

4. RUP diumumkan kembali dalam hal terdapat perubahan/revisi paket


pengadaan atau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran/Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (Perlem LKPP No. 7 tahun 2018 pasal 29 ayat 5).

SIMPULANNYA
Sebelum dilaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa, maka pimpinan SKPD
harus memastikan rencana pengadaan tersebut telah diumumkan dalam aplikasi
SIRUP.

C. PPTK atau PPK (PejabatPembuatKomitmen)

PP. Nomor 12 Tahun 2019, tidak menyebutkan secara spesifik jabatan Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK). Namun dalam halp engadaanbarang/jasa, PA/KPA
memberi tugas kepada PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) untuk
melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yangmengatur pengadaan barang/jasa.

Pasal 12 ayat (2) PP. Nomor 12 Tahun 2019,dinyatakan bahwa PPTK bertugas
membantu tugas dan wewenang PA/KPA.
Pada bagian penjelasan PP No. 12 Th 2019 pasal 12 ayat 2, bahwa yang
dimaksud dengan "membantu tugas" adalah tugas yang ditentukan oleh PA/KPA
dalam rangka melaksanakan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas

2
Beban anggaran belanja yang melaksanakan anggaran SKPD yang
dipimpinnya, yaitu:
1. mengendalikan pelaksanaan Kegiatan;
2. melaporkan perkembangan pelaksanaan Kegiatan;
3. menyiapkan dokumen dalam rangka pelaksanaananggaran atas Beban
pengeluaran pelaksanaan Kegiatan;dan
4. melaksanakan kegiatan pengadaan barang/jasa sesuaidengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yangmengatur pengadaan barang/jasa.

Pasal 13 PP No. 12 tahun 2019, bahwaPenetapan PPTK berdasarkan


pertimbangan kompetensi jabatan,besaran anggaran Kegiatan, beban kerja,
lokasi, rentangkendali, dan/atau pertimbangan objektif lainnya yangkriterianya
ditetapkan Kepala Daerah.

Kemudian perhatikan Tugas PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) menurut


Perpres No. 16 tahun 2018:
1. Pasal 10 ayat 3 Perpres Nomor 16 tahun 2018, berbunyi “ KPA dapat
menugaskan PPK untuk melaksanakan kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 (pengadaan barang/jasa) yang terkait dengan:
a. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja;
dan/atau
b. mengadakan perjanjian dengan pihak lain dalam batas anggaran belanja
yang telah ditetapkan.
2. Pasal 11 Perpres Nomor 16 tahun 2018, berbunyi “ PPK dalam Pengadaan
Barang/Jasa memiliki tugas (15 butirtugas PPK), antara lain:
a. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
b. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
c. mengendalikan Kontrak;
d. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/ KPA;
e. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/ KPA
dengan berita acara penyerahan.

3
SIMPULANNYA
1. PPTK ataupun PPK adalah seorang pejabat yang diberi tugas atau mandate
oleh PA/KPA untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran
atas beban anggaran belanja SKPD;
2. Salah satu tugasPPTK adalah mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
3. Salah satu tugas PPK adalah mengendalikan kontrak;
4. PPTK atau pun PPK adalah pejabat yang melaksanakan kegiatan
pengadaan barang/jasa sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mengatur pengadaan barang/jasa;
5. Karena PPTK diberi tugas/mandat/kewenangan oleh PA/KPA SKPD untuk
melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran
belanja, maka jabatan PPTK harus dipegang oleh PPTK yang memiliki
kompetensi untuk bertindak sebagaiPPK (punyas ertifikat PBJ) dalam
membuat komitmen/penandatanganan kontrak/SPK;
6. Peraturan pelaksanaan dari PP No. 12 tahun 2019,harus ditetapkan paling
lambat 2 (dua) tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah ini diundangkan
(Pasal 224 PP. No.12 tahun 2019);
7. PP No. 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, mulai
berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu tanggal 12 Maret 2019 (Pasal 225
PP. No.12 tahun 2019).

Salam Pengadaan…..
Luat P. Tinambunan
Auditor Perwak. BPKP Bengkulu

Anda mungkin juga menyukai