Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR

“MULTIMETER dan HUKUM OHM”

Disusun Oleh : 1. Cita Suci Sapuri (065117188)

2. Dicka Anugrah N (065117192)

3. Hanif Prasetyo (065117207)

Tanggal Percobaan : 09 Desember 2017

RekanKerja : 1. Ade Ruliansyah (065117181)

2. Aru Pratomo (065117183)

3. Rizki Pratama P (065117193)

AsistenPraktikum : 1. Desi Astriansih 3. Noorlela Marcheta

2. Desi Tri Sularsih 4. Nural Fahira

LABORATORIUM FISIKA

ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan ridhanya lah
penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum fisika dasar ini yang berjudul
“Multimeter dan Hukum Ohm”, shalawat dan salam semoga tetap terlimpah kepada
junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, para sahabatnya,
dan kepada ummatnya hingga akhir zaman. Setelah melakukan praktikum tentang
Multimeter dan Hukum Ohm di labolatorium fisika, kami ditugaskan untuk
menyusun laporan praktikum ini yang berisikan tentang hasil percobaaan kami di
laboratorium. Percobaan kali ini mengenai Multimeter dan Hukum Ohm yang
dalam kesehariannya sering terjadi. Pernyusun sadar bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu dengan segala kerendahan hati
penyusun mohon maaf apabila terdapat penulisan kata yang tidak sesuai dan dengan
besar hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi hasil yang
lebih baik di masa yang akan datang. Penyusun berharap semoga buku laporan
tugas akhir ini akan bermanfaat bagi kita bersama. Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.

Bogor, 23 Desember 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Tujuan Percobaan ................................................................................................... 1
1.2 Dasar Teori .............................................................................................................. 1
BAB II
ALAT DAN BAHAN ........................................................................................................ 4
1.2 Alat............................................................................................................................ 4
2.2 Bahan ........................................................................................................................ 4
BAB III
METODE PERCOBAAN ................................................................................................ 5
1. Percobaan I ............................................................................................................ 5
2. Percobaan II .......................................................................................................... 5
3. Percobaan III ......................................................................................................... 5
4. Percobaan IV ......................................................................................................... 5
BAB IV
DATA PENGAMATAN ................................................................................................... 7
4.2 Perhitungan ....................................................................................................... 8
BAB V .............................................................................................................................. 11
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 11
KESIMPULAN ............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
2. Mempelajari cara penggunaan multimeter
3. Mempelajari teknik pengukuran dalam rangkaian
4. Mempelajari berlakunya Hükum Ohm dalam rangkaian listrik sederhana

1.2 Dasar Teori


Multimeter adalah alat ukur listrik yang telah dikenal luas. Pada
umunya multimeter digunakan untuk pengukuran tegangan, arus serta
tahanan. Pengetahuan tentang cara penggunaan multimeter sangat penting
untuk menghindari kecelakaan yang dapat membahayakan alat maupun
pengguna. Dalam percobaan kali ini digunakan multimeter analog ABB MA
2H. Walaupun penampilan suatu multimeter berbeda dengan multimeter
lain, namun pengetahuan akan suatu jenis multimeter akan sangat
membantu dalam mempelajari cara penggunaan multimeter secara uum.

Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika yang berfungsi


untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk Resistor dengan
huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin berwarna dalam OHM
(Ω).

1
Hukum Ohm suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang
mengalir melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda
potensial yang diterapkan kepadanya.

Bunyi Hukum Ohm : Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah
penghantar atau Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial
/ tegangan (V) yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan
hambatannya (R)”.
Jika memakai perbedaan potensial yang sama di antara ujung-ujung
tongkat tembaga dan tongkat kayu yang mempunyai geometri yang serupa,
maka dihasilkan arus-arus yang sangat berbeda. Karakteristik (sifat)
penghantar yang menyebabkan hal ini adalah hambatannya. Kita
mendefinisikan hambatan dari sebuah penghantar (yang sering dinamakan
tahanan resistor) di antara dua titik dengan menaikan sebuah beda potensial
V di antaratitik-titik tersebut, dan dengan mengukur arus i .
Jika V dinyatakan di dalam volts dan i dinyatakan di dalam ampere,
maka hambatan akan dinyatakan di dalam ohms (disingkat Q).Aliran
muatan yang melalui sebuah penghantar seringkali dibandingkan dengan
aliran air melalui sebuah pipa, yang terjadi karena adanya perbedaan
tekanan di antara ujung-ujung pipa tersebut, yang barangkali dihasilkan oleh
sebuah pompa. Perbedaan tekanan ini dapat dibandingkan dengan sebuah
perbedaan potensial yang dihasilkan oleh sebuah baterai diantara ujung-
ujung dari sebuah tahanan (resistor) aliran air (misal liter/detik)
dibandingkan dengan arus (coulomb/detik atau ampere). Banyakanya air
yang mengalir per satuan waktu(rate of flow of water) untuk suatu
perbedaan tekanan yang diberikan ditentukan oleh sifat pipa.
HukumOhmBerdasarkan dasar teori di ataş, maka dapat diberikan
gambaran mengenai hambatan.Hambatan pada sebuah rangkaian erat
kaitannya dengan berlakunya Hukum Ohm.
Hambatan pada sebuah penghatar adalah sama, tidak perduli berapapun
tegangan yang digunakan untuk mengukur arus tersebut.

2
Secara Matematis, Hukum Ohm dapat dirumuskan menjadi persamaan
seperti dibawah ini :

V=IxR

𝑽
I=𝑹

𝑽
R= 𝑰

Dimana:
V = Voltage (Beda Potensial atau Tegangan yang satuan unitnya Volt(V))
I = Current (Arus Listrik yang satuan unitnya adalah Ampere (A))
R = Resistance (Hambatan atau Resistansi yang satuan unitnya Ohm (Ω))

Dalam aplikasinya, kita dapat menggunakan Teori Hukum Ohm


dalam Rangkaian Elektronika untuk memperkecilkan Arus listrik,
Memperkecil Tegangan dan juga dapat memperoleh Nilai Hambatan
(Resistansi) yang kita inginkan.

Hal yang perlu diingat dalam perhitungan rumus Hukum Ohm,


satuan unit yang dipakai adalah Volt, Ampere dan Ohm. Jika kita
menggunakan unit lainnya seperti milivolt, kilovolt, miliampere, megaohm
ataupun kiloohm, maka kita perlu melakukan konversi ke unit Volt, Ampere
dan Ohm terlebih dahulu untuk mempermudahkan perhitungan dan juga
untuk mendapatkan hasil yang benar.

3
BAB II

ALAT DAN BAHAN


1.2 Alat
1. Multimeter Abb MA 2H
2. Multimeter demonstrasi Leybold
3. Tahanan geser
4. Kabel penghubung
5. Kawat tahanan
6. Catu daya DC
2.2 Bahan
l. Resistor

4
BAB III

METODE PERCOBAAN
1. Percobaan I
a. Tegangan dari sumber listrik PLN dihitung. Dalam melakukan
pengukuran harus berhati-hati, serta tegangan listrik dari PLN cukup
tinggi.
b. Batas ukur yang digunakan harus sesuai
c. Tera multimeter sebelum digunakan

2. Percobaan II
a. Tegangan keluaran dari transformer diukur. Tera multimeter sebelum
digunakan, serta gunakan batas ukur yang sesuai.
b. Dalam keadaan tetap terhubung dengan multimeter, tombol pengatur
keluaran transformer sehingga menunjuk pada strip-strip skala.
Tegangan keluaran untuk setiap strip dihitung

3. Percobaan III
Sepuluh buah resistor yang disediakan diukur.Batas ukur masing-
masing resistor diatur sesuai kebutuhan.

4. Percobaan IV
a. Rangkaian dibuat seperti gambar. Pada gambar tersebut R adalah kawat
tahanan, Rvadalah tegangan geser (variable). Salah satu kawat tahanan
dipilih sebagai R
b. Voltmeter diatur pada batas ukur maksimal 3V, dan amperemeter pada
batas ukur maksimal 3A. Leybold multimeter digunakan sebagai
amperemeter.

c. Catu daya dinyalakan.pada tegangan OV diamati apakah sudah ada arus


yang lewat pada tahanan. Tegangan dinaikan menjadi 5 V dan besarnya
arus yang lewat pada tahanan dicatat. Selanjutnyategangan dinaikan,
arusnya diukur kembali untuk setiap kenaikan tegangan 0,5 V. data
dimasukkan pada tabel l . Untuk menaikan tegangan selain dengan cara

5
menaikkan tegangan keluaran catu daya, dapat pula dilakukan dengan
mengurangi besarnya hambatan variable dengan menggeser variaknya.

d. Ingat bahwa nilai tegangan tertinggi adalah 3 V, jangan melebihi batas


ini. Jangan biarkan kawat dalam keadaan bertegangan dalam waktu
yang lama. Setiap selesai pengukuran kembalikan tegangan output catu
daya ke posisi nol. Bila kawat dalalui arus yang cukup besar dalam
waktu yang lama, akan timbul panas pada kawat, dan kawat akan
memuai. Hal ini mempengaruhi pengukuran yang dilakukan.

e. Langkah tersebut dilakukan untuk semua kawat tahanan yang tersedia

6
BAB IV

DATA PENGAMATAN

Keadaan ruangan P (cm)Hg T(OC) C (%)

Sebelum Percobaan 75,6 27 71

Sesudah percobaan 75,6 26 70

1. Pengukuran tegangan PLN (AC) 2. Pengukuran tegangan catu daya


(Dc)
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
V = 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 x Skala yang dibaca V = 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 x Skala yang dibaca
250 50
= 250 x 210 = 210 volt = 50 x 13 = 13 volt

3. Pengukuran Nilai Resistor

No Warna gelang R.Teori R.Praktek


1. Jingga,putih,merah,emas 3705-4095 3800
2. Coklat,hitam,merah,emas 950-1050 1010
3. Merah,merah,merah,emas 2090-2310 2100
𝑥̅ 2.303,33

4. Pengukuran Hambatan Rangkaian Seri

No V (volt) I (A) R.Teori R.Praktek


1. 2 0,01 200 200
2. 4 0,035 200 114,286
𝑥̅ 3 0,0225 200 157,143

5. Pengukuran Hambatan Rangkaian Paralel

No V(volt) I(A) R.Teori R.Praktek


1. 2 0,07 50 28,571
2. 4 0,14 50 28,571
𝑥̅ 3 0,105 50 28,571

7
4.2 Perhitungan

Rata-rata (𝑥̅ )

 Pengkuran nilai Resistor


3800+1010+2100
- R.Praktek = = 2303,3
3

 Pengukuran Hambatan Rangkaian Seri


2+4
- V = =3
2
0,01+0,035
- I = = 0,045
2
200+200
- R.Teori = =200
2
200+114,286
- R.Praktek = = 157,143
2

 Pengukuran Hambatan Rangkaian Paralel


2+4
- V = =3
2
0,7+0,14
- I = = 0,105
2
50+50
- R.Teori = = 50
2
28,571+28,571
- R.Praktek = = 28,571
2

STANDAR DEFIASI

Tabel Pengukuran Nilai Resistor

(2303,3−3800)2 + (2303,3−1010)2 + (2303,3−2100)2


 ∆R.Praktek =√ 3(3−1)

(−1496,7)2 +(1293,3)2 +(203,3)2


=√
3(2)

2240110,89+1672624,89+41330,89
=√ 6

3954066,67
=√ 6

= √659011,1117
= 811,795

8
Tabel Pengukuran Hambatan Rangkaian Seri
(3−2)2 +(3−4)2
 ∆𝑉 =√ 2(2−1)

(1)2 +(−1)2
=√ 2(1)

1+1
=√ 2

= √1
=1
(0,0225−0,01)2 +(0,0225−0,035)2
 ∆𝐼 =√ 2(2−1)

(0,0125)2 +(−0,0125)2
=√ 2(1)

0,00015625+0,00015625
=√ 2

0,0003125
=√ 2

= √0,0005625
= 0,024
(200−200)2 +(200−200)2
 ∆𝑅. 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 =√ 2(2−1)

(200)2 +(200)2
=√ 2(1)

0
= √2

=0
(157,143−200)2 +(157,143−114,286)2
 ∆𝑅. 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 = √ 2(2−1)

(−42,857)2 +(42,857)2
=√ 2(1)

1836,722449+1836,722449
=√ 2

3673,444898
=√ 2

9
=√1836,722449
= 42,857
Tabel Pengukuran Hambatan Rangkaian Paralel
(0,105−0,07)2 +(0,105−0,14)2
 ∆𝐼 =√ 2(2−1)

(0,035)2 +(−0,035)2
=√ 2(1)

0,001225+0,001225
=√ 2

0,00245
=√ 2

= √0,001225
= 0,035
(50−50)2 +(50−50)2
 ∆𝑅. 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖 =√ 2(2−1)

(0)2 +(0)2
=√
2

= √0

=0

(28,671−28,571)2 +(28,571−28,571)2
 ∆𝑅. 𝑃𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑘 = √ 2(2−1)

(0)2 +(0)2
=√ 2(1)

0
= √2

10
BAB V

PEMBAHASAN

Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha untuk mendefinisikan


karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif. Jika dikaitkan dengan
proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis maka pengukuran
menjadi jalan untuk mencari data-data yang diperlukan.

Pada percobaan kali ini, kami akan membahas mengenai Multimeter


dan Hukum Ohm. Dalam percobaan kali ini kami harus lebih hati-hati dalam
melakukan percobaan ataupun perhitungan, tidak hanya itu kami juga harus
berhati-hati dalam menggunakan alat - alatnya.

Multimeter adalah alat ukur listrik yang dikenal sebagai VOM


(Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan
(Ohmmeter), maupun arus (amperemeter) dan menggunakan resistor
sebagai tumpuannya. Resistor atau Tahanan adalah komponen elektronika
yang berfungsi untuk mengatur kuat arus yang mengalir. Lambang untuk
Resistor dengan huruf R, nilainya dinyatakan dengan cincin-cincin
berwarna dalam OHM (Ω). Pada percobaan pertama yang dilakukan adalah
menghitung tegangan arus listrik. Tegangan ada 2 jenis yaitu tegangan
AC/PLN dan DC.

Hukum Ohm menyatakan :

“Besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah penghantar atau
Konduktor akan berbanding lurus dengan beda potensial / tegangan (V)
yang diterapkan kepadanya dan berbanding terbalik dengan hambatannya
(R)”.

Yang memenuhi persamaan : V=IxR

𝑽
I=𝑹

11
𝑽
R= 𝑰

Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya salah satu dari kami


menghitung tekanan dalam ruangan suhu dan kelembapan dalam ruangan
tersebut.

Keadaan Ruangan P (cm) Hg T (0C) C (%)


Sebelum Percobaan 75,6 27 71
Yang pertama yang harus kami lakukan yaitu mengukur tegangan
PLN(AC) dengan persamaan :

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
x Skala yang
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

dibaca

Dan tegangan PLN(AC) yang kami dapatkan adalah 210 volt.

Yang kedua kami mengukur tegangan cat daya (DC) dengan persamaan :

𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑢𝑘𝑢𝑟
x Skala yang
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎

dibaca

Dan tegangan yang kami dapat yaitu 13 volt.

Setelah itu, kami mengukur nilai resistor ,dan rata-rata dari


R.Praktek yang kami dapat yaitu 2303,3. Setelah mengukur nilai resistor,
kami mengukur hambatan rangkaian seri yang dimana di rangkaian seri ini
ada R.Teori dan R.Praktek. Hasil percobaan pertama maupun ke dua itu
hasilnya pasti sama. R.teori di data pertama kami yaitu 200 dan
R.Prakteknya 200 . Tetapi, ada kendala yang membuat kami bingung yaitu
di data ke dua R.Teori nya 200 tetapi R.Praktek nya 114,286 yang dimana
hasil tersebut tidak sama dengan aturan atau R.Teori dan R.Prakteknya
berbeda. Ternyata setelah kami cari tahu, kendala dari percobaan kami kali
ini yaitu alat yang kami pakai sedikit eror ,mungkin karena sudah lama alat
itu digunakan sehingga membuat alat itu semakin lama semakin menurun
kegunaannya / bisa kita sebut eror. Untuk data ke 5 yaitu pengukuran

12
hambatan rangkaian listrik, dari data ini R.Teori yang kami dapatkan yaitu
50 dan R.Praktek nya berbeda yaitu 28,571 , mengapa seperti itu ? Tadi
sudah kami jelaskan bahwa alat yang kami pakai sudah using atau bisa kita
sebut eror karena sudah terlalu lama dipakai .

Setelah selesai, kami menghitung tekanan, suhu dan kelembapan


setelah percobaan :

Keadaan Ruangan P(cm) Hg T (0C) C(%)


Sesudah Percobaan 75,6 26 70

13
KESIMPULAN
 Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dimana komponen-
komponen listrik disusunsecara berderet sehingga arus yang
mengalir pada tiap komponen sama.
 Rangkaian paralel adalah rangkaian listrik dimana komponen-
komponen listrik disusunsecara sejajar sehingga tegangan pada
tiap komponen sama.
 Rangkaian kombinasi adalah gabungan antara rangkaian seri dan
rangkaian paralel.
 Rumus untuk mencari nilai tegangan V . I . R
 Besar hambatan resistor ditandai dengan garis warna pada resistor
yang dapat diketahui dengan perhitungan dan penunjukkan nilai
– nilai warna resistor.

14
DAFTAR PUSTAKA

http://w w w. scribd.c om/doc/97247011 [Multimeter-D an -Hukum -Ohm

https://www.goo gle.com/search?q
=multimeter+dan+hukum+ohm&ie=utf8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-
US:official&client=firefox-a

http://www.slideshare.net/hani fahipeh/laporan -praktikum -fisika-


dasarmultimeter-dan-hukum-ohm

15

Anda mungkin juga menyukai