id
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
comm2i0t 1to1 user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Tim Skripsi
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Tujuan: Untuk mengetahui adanya hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat
kualitas hidup.
Simpulan: Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat akne vulgaris
memiliki hubungan secara signifikan dengan tingkat kualitas hidup. Semakin
berat tingkat keparahan akne vulgaris menunjukkan semakin rendah kualitas
hidup penderitanya.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Method: This type of study was an observational analytic study with cross-
sectional study approach. The subjects in this study were students of SMAN 1
Prambanan, Sleman. The sampling technique that used was fixed exposure
sampling with sample size of 202 students. All samples were examined clinically
to determine the severity of acne vulgaris through Global Acne Grading System
score (GAGS), then Cardiff Acne Disability Index (CADI) questionnaire form
filled out was done to assess the level of quality of life. The data that obtained
were analyzed by using Chi-Square bivariate test, Odds Ratio, and multiple
logistic regression multivariate test.
Conclusions: The research can be concluded that the acne vulgaris was
significantly correlated with the level of quality of life. The higher the level of
severity of acne vulgaris showed the lower the quality of life of sufferes.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PRAKATA
commit to user
Yuannisa Pratita Devi
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
PRAKATA ........................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI .............................................................................. 4
A. Tinjauan Pustaka............................................................................. 4
1. Akne Vulgaris ........................................................................... 4
a. Definisi ............................................................................... 4
b. Epidemiologi ...................................................................... 4
c. Etiologi ............................................................................... 5
d. Klasifikasi ........................................................................... 9
e. Patogenesis ....................................................................... 10
f. Gejala Klinis ..................................................................... 12
g. Klasifikasi dan Evaluasi Tingkat Keparahan.................... 13
h. Metode Perhitungan Lesi .................................................. 14
i. Penatalaksanaan ................................................................ 15
2. Kualitas Hidup ........................................................................ 15
a. Definisi ............................................................................. 15
b. Dimensi............................................................................. 15
c. Pengukuran ....................................................................... 16
3. Hubungan AknecoVmum
lgiatrtios duesnegr an Kualitas Hidup ................. 17
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac1.id
BAB I
PENDAHULUAN
kelenjar sebasea yang ditandai dengan kelainan kulit berupa komedo, papul,
pustul, nodul, dan pseudokista. Penyakit kulit ini dialami 85% sampai 100%
orang pada suatu waktu selama hidup mereka (Feldman, dkk., 2004). Telah
dilaporkan bahwa usia remaja (12-24 tahun) merupakan kelompok yang paling
sering menderita akne sebesar 85%, usia 25-34 tahun sebesar 8%, sedangkan
usia 35-44 tahun sebesar 3% (Leyden, 2003). Tempat predeleksi akne paling
sering adalah wajah (99%) dan di tempat lain seperti leher, bahu, dada, dan
yang cantik dan menarik, sehingga adanya akne yang ringan sekalipun di
dalam dari permukaan kulit yang terkena akne tersebut dimana dapat menjadi
beban emosional dan psikologis pada pasien yang mungkin jauh lebih buruk
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c.i
d
marah, takut, malu, kecemasan, depresi (Ayer dan Burrows, 2006), rendah
diri, dan hambatan hubungan sosial dengan keluarga atau rekan kerja (Tan
dkk., 2001). Akne memang tidak mengancam jiwa tetapi dapat berdampak
terjadi penurunan skor kualitas hidup dalam segala aspek (Tan dkk., 2001).
Adanya akne terkadang sering dianggap remeh oleh komunitas medis dan
efek dari kondisi ini jauh lebih buruk dari kulit luarnya saja. Ini termasuk efek
oleh karena dampak dari distribusi lesi, dan tekanan yang kuat dari populasi
tertentu yang ditujukan pada penampilan fisik mereka (Hanna, dkk., 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c.i
d
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
yang dilihat dari sudut pandang penderita dan juga dilihat dari aspek
penderitanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac4.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Akne Vulgaris
a. Definisi
b. Epidemiologi
Akne vulgaris umumnya terjadi pada usia remaja dan dewasa muda.
kelompok yang paling sering menderita akne sebesar 85%, usia 25-
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a5c.i
d
c. Etiologi
akne, yaitu:
1) Sebum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a6c.i
d
2) Bakteri
3) Herediter
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a7c.i
d
4) Hormonal
2010).
5) Psikis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a8c.i
d
6) Kosmetik
2010).
7) Bahan-bahan kimia
8) Iklim
9) Diet/makanan
skar sedikit.
4) Tipe 4: lebih banyak kista pada wajah, leher, dan lengan dengan
beberapa skar.
1) Akne Komedonal
dagu, hidung, pipi. Akne bentuk ini berkembang pada remaja atau
commit to user
awal dewasa oleh karena peningkatan produksi sebum dan
perpustakaan.uns.ac.id 10c.i
digilib.uns.a
d
3) Akne inflamasi
adalah:
3) Proliferasi bakteri
dkk., 2003).
4) Inflamasi
f. Gejala Klinis
sebasea terbanyak dan terbesar, yaitu: pada wajah, bahu, dada bagian
atas, dan punggung bagian atas (Feldman, dkk., 2004). Lokasi kulit
Lesi biasa berupa komedo, papul, pustul, dan nodul serta parut
blackhead dan ada yang whitehead. Gejala lokal dapat berupa nyeri,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13c.i
digilib.uns.a
d
inflamatif. Lesi non inflamatif terdiri dari komedo terbuka dan tertutup,
sedangkan lesi inflamatif terdiri dari papul, pustul, dan nodul (Cunliffe
para ahli dermatologi. Sampai saat ini belum ada sistem gradasi akne
beberapa sampai banyak papul atau pustul dan sedikit sampai beberapa
nodul; derajat berat bila banyak sekali papul atau pustul dan sedikit
dengan inflamatif, yaitu: akne ringan bila lesi non inflamatif <20 atau
lesi inflamatif <15 atau total lesi <30; akne sedang bila lesi non
inflamatif 20-100 atau lesi inflamatif 15-50 atau total lesi 30-125; akne
berat bila lesi non inflamatif >100 atau lesi inflamatif >50 atau total
Doshi, Zaheer dan Stiller pada tahun 1997. Sistem ini membagi
wajah, dada, dan punggung dalam enam area (dahi, pipi kiri, pipi
faktor dari tiap area sebagai dasar ukuran (Adityan, dkk., 2009).
Lokasi Faktor
Dahi 2
Pipi kanan 2
Pipi kiri 2
Hidung 1
Dahi 1
Catatan: Tiap lesi diberi nilai tergantung dari keparahannya. Tidak ada
lesi=0, komedo= 1, papul= 2, pustul= 3 dan nodul= 4. Skor pada tiap area
(0-4). Global score adalah jumlah dari local score, dan keparahan akne
>31= berat. Batas-batas pada wajah digambarkan oleh garis rahang, garis
commit to user
rambut dan telinga.
perpustakaan.uns.ac.id 15c.i
digilib.uns.a
d
i. Penatalaksanaan
2. Kualitas Hidup
a. Definisi
1) Dimensi fisik
commit to user
Dimensi merujuk pada gejala-gejala yang terkait penyakit
perpustakaan.uns.ac.id 16c.i
digilib.uns.a
d
2) Dimensi fungsional
3) Dimensi psikologis
4) Dimensi sosial
c. Pengukuran
2009).
penyakit mereka dan efek negatif dari akne terjadi pada kedua pasien
baik tua dan muda. Bahkan akne ringan sekalipun dirasakan sangat
merasa agresif, frustrasi atau malu sebagai akibat memiliki akne. Ada
antara total skor penilaian kualitas hidup dan keparahan akne vulgaris.
dilaporkan telah divalidasi dengan baik. Kuesioner ini terdiri atas lima
respon (0-3). Total skor akhir 0-15. Cardiff Acne Disability Index
(CADI) ini dirancang untuk digunakan pada remaja dan dewasa muda
skor (0-4), menengah dengan skor (5-9) dan tinggi dengan skor (10-15).
yang lebih tinggi pula (kualitas hidup semakin rendah) (Hanisah, dkk.,
2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 20c.i
digilib.uns.a
d
B. Kerangka Pemikiran
Akne Vulgaris
Perubahan kehidupan
pribadi dan sosial
( ) variabel terkendali
C. Hipotesis
yaitu semakin berat tingkat keparahan akne vulgaris, semakin rendah kualitas
hidup penderitanya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Subjek Penelitian
1. Kriteria inklusi :
2. Kriteria eksklusi :
b. Menstruasi.
commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a2c2.id
berdasarkan status paparan subjek yang sudah fixed (Murti, 2006). Sampel
akne vulgaris sebagai kasus, sedangkan sampel tidak berakne vulgaris sebagai
n = besar sampel
(Murti, 2006)
= 195,92
E. Rancangan Penelitian
Populasi penelitian
Sampel penelitian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 24c.i
digilib.uns.a
d
3. Variabel terkendali :
a. Usia
b. Menstruasi
c. Sosial ekonomi
pustul, dan nodul di daerah wajah. Jumlah lesi dan tipe akne dapat
Zaheer dan Stillerpada tahun 1997. Sistem ini membagi wajah, dada, dan
punggung dalam enam area (dahi, pipi kiri, pipi kanan, hidung, dagu,
serta dada dan punggung) dan menetapkan faktor dari tiap area sebagai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 25c.i
digilib.uns.a
d
Lokasi Faktor
Dahi 2
Pipi kanan 2
Pipi kiri 2
Hidung 1
Dahi 1
Catatan: Tiap lesi diberi nilai tergantung dari keparahannya. Tidak ada lesi=0,
komedo= 1, papul= 2, pustul= 3 dan nodul= 4. Skor pada tiap area (local score)
dihitung menggunakan formula: Local score = Faktor x grade (0-4). Global score
adalah jumlah dari local score, dan keparahan akne diklasifikasi menurut global
score. Skor 1-18= ringan, 19-30=sedang, dan 31-38= berat. Batas-batas pada
wajah digambarkan oleh garis rahang, garis rambut dan telinga (Adityan, dkk.,
2009). Alat bantu yang digunakan adalah kamera digital dengan merk Sony
Cybershoot 7,2 megapixel.
0. Skor CADI yang dinilai rendah (0-4), menengah (5-9) dan tinggi (10-
3. Variabel perancu
a. Usia
1) Definisi
14-20 tahun.
b. Menstruasi
1) Definisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 27c.i
digilib.uns.a
d
c. Penyakit kronik
1) Definisi
1) Definisi
ekonomi. Ekonomi dalam hal ini cukup luas yaitu meliputi juga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 28c.i
digilib.uns.a
d
H. Instrumen Penelitian
I. Cara Kerja
2. Dilakukan anamnesis dan penghitungan jumlah lesi baik lesi akne non-
Acne Grading System (GAGS) pada lima bagian wajah (dahi, pipi kiri,
pipi kanan, hidung, dagu) dengan kaca pembesar dan pencahayaan yang
(SPSS). Data skor kualitas hidup yang diperoleh akan dianalisis dengan
kepercayaan 95%.
Derajat Akne
Kualitas Hidup
Ringan Sedang Berat Tanpa Akne Total Baris
Rendah a b c d a+b+c+d
Sedang e f g h e+f+g+h
Tinggi i j k l i+j+k+l
b) Nilai X2 hitung =
= (3-1).(4-1)
=6
e) Kesimpulan:
analisis regresi logistik berganda adalah variabel yang pada analisis bivariat
(Dahlan, 2008).
Ln = a+ b1x1 + b2x2
(Dahlan, 2008)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 31c.id
digilib.uns.a
(Murti, 2010). Jika hasil data tidak terdistribusi normal maka akan digunakan
(Dahlan, 2008).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
hidup telah dilaksanakan pada bulan Mei 2011. Subjek penelitian berusia antara
persyaratan diikutsertakan dalam penelitian ini adalah 202 siswa, yang sesuai
Berikut ini adalah distribusi subjek yang ditampilkan dalam bentuk tabel
dan gambar berdasarkan umur, jenis kelamin, dan kejadian akne vulgaris.
subjek penelitian paling banyak adalah siswa yang berumur 17 tahun sebesar
53%. Sedangkan yang paling sedikit adalah siswa yang berumur 15 tahun
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c3.id
2. 16 tahun 45 22,3
4. 18 tahun 45 22,3
5. 19 tahun 3 1,5
1.5% 0.9%
15 tahun
22.3% 22.3% 16 tahun
17 tahun
18 tahun
53.0%
19 tahun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c4.id
2. Laki-laki 78 38,6
38.6%
Perempuan
61.4%
Laki-laki
diperoleh empat hasil, yaitu akne ringan, akne sedang, akne berat, dan tidak
akne. Dari hasil, didapatkan data bahwa subjek penelitian paling banyak
adalah yang menderita akne ringan sebesar 41,1%. Sedangkan paling sedikit
adalah yang menderita akne sedang sebesar 13,4% (tabel 6 dan gambar 3).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c5.id
14.8%
30.7% Tidak akne
13.4%
Akne ringan
Akne sedang
41.1%
Akne berat
akne vulgaris, dihitung dengan unit bulan dan tahun. Sebanyak 82,1% subjek
telah menderita akne vulgaris selama <1 tahun, 15% selama 1-5 tahun, dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.a3c6.id
2.9%
15.0%
<1 tahun
1-3 tahun
82.1%
>5 tahun
keparahan akne vulgaris dan uang saku. Tingkat kualitas hidup subjek dinilai
berdasarkan skor CADI dengan hasil 0-15 dimana skor 0-4 merupakan
kualitas hidup tinggi, skor 5-9 merupakan kualitas hidup sedang, dan skor 10-
hasil skor 1-18 merupakan akne ringan, skor 19-30 merupakan akne sedang,
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 37c.i
digilib.uns.a
d
dan skor >31 merupakan akne berat. Mayoritas subjek menderita akne
uang saku siswa. Rata-rata uang saku siswa adalah Rp 5.900,00. Sebanyak
n % n % n % N %
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan uji chi square, dengan uji
tersebut dapat diketahui apakah hubungan yang teramati antara kedua variabel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 38c.i
digilib.uns.a
d
bebas akne vulgaris dengan variabel terikat tingkat kualitas hidup dan variabel
perancu sosial ekonomi yang dilihat dari uang saku siswa. Adanya variabel
perancu yang dapat berpengaruh terhadap hasil analisis data yang didapat.
jika p<0,05. Selain itu, jika p<0,25, maka variabel tersebut memenuhi syarat
akne cenderung memiliki kualitas hidup yang tinggi. Hal ini terlihat dari
93,5% siswa yang tidak akne memiliki kualitas hidup tinggi. Untuk siswa
yang memiliki akne ringan didapatkan hasil berimbang antara kualitas hidup
tinggi dan kualitas hidup sedang. Hal ini dapat dilihat dari hasil perolehan
yang hampir sama yaitu 53% siswa yang akne ringan memiliki kualitas hidup
sedang dan 44,6% siswa yang akne ringan memiliki kualitas hidup tinggi.
memilikikualitas hidup sedang sebesar 63%. Begitu juga dengan siswa yang
memiliki akne berat juga cenderung memiliki kualitas hidup sedang sebesar
63,3%.
hasil ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji regresi logistik (p<0,25)
Berdasarkan hasil perhitungan statistik untuk nilai Odds Ratio (OR) secara
umum untuk siswa yang tidak menderita akne adalah 26,100. Hal ini
kualitas hidup lebih tinggi sebesar 26,1 kali dibandingkan dengan seseorang
Secara spesifik, nilai OR untuk akne ringan adalah 0,055 yang berarti
tinggi sebesar 0,055 kali dibandingkan seseorang yang tidak menderita akne
atau dengan kata lain seseorang yang tidak menderita akne mempunyai
Nilai OR untuk akne sedang adalah 0,024 yang berarti seseorang yang
0,024 kali dibandingkan seseorang yang tidak menderita akne atau dengan
kata lain seseorang yang tidak menderita akne mempunyai kualitas hidup lebih
sedang.
Nilai OR untuk akne berat adalah 0,017 yang berarti seseorang yang
menderita akne berat cenderung memiliki kualitas hidup tinggi sebesar 0,017
seseorang yang tidak menderita akne mempunyai kualitas hidup lebih tinggi
hidup penderitanya. Tetapi hasil ini belum mengontrol pengaruh dari variabel
perancu yaitu sosial ekonomi dilihat dari uang saku siswa (tabel 9 dan grafik
5).
Akne ringan
a. Ya 2 (2,4) 44 (53,0) 37 (44,6) 83 (100) 0,055 0,000
b. Tidak 0 (0,0) 4 (6,5) 58 (93,5) 62 (100) - -
Akne sedang
a. Ya 3 (11,1) 17 (63,0) 7 (25,9) 27 (100) 0,024 0,000
b. Tidak 0 (0,0) 4 (6,5) 58 (93,5) 62 (100) - -
Akne berat
a. Ya 5 (16,7) 19 (63,3) 6 (20,0) 30 (100) 0,017 0,000
b. Tidak 0 (0,0) 4 (6,5) 58 (93,5) 62 (100) - -
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 41c.i
digilib.uns.a
d
100% 93.5%
90%
80%
70% 63.0% 63.3%
60% Kualitas tinggi
53.0%
50% 44.6% Kualitas sedang
40%
25.9% Kualitas rendah
30%
20.0% 16.7%
20%
6.5% 11.1%
10% 2.4%
0% 0.0%
Tidak akne Akne ringan Akne sedang Akne berat
Grafik 5. Persentase Subjek Berdasarkan Akne Vulgaris dengan Tingkat Kualitas Hidup
perlu diketahui mean dari data uang saku subjek penelitian, yaitu berada pada
uang saku umur ≤Rp 5.900,00 sebanyak 62 siswa (45.3%) memiliki kualitas
hidup rendah dan sebanyak 78 siswa (55.7%) memiliki kualitas hidup tinggi.
commit to user
Sedangkan kelompok uang saku >Rp 5.900,00 sebanyak 32 siswa (51,6%)
perpustakaan.uns.ac.id 42c.i
digilib.uns.a
d
Tabel 11. Analisis Bivariat Sosial Ekonomi dengan Tingkat Kualitas Hidup
E. Analisis Multivariat
berganda karena variabel bebas lebih dari satu dan variabel terikat merupakan
data dikotomi.
Dari hasil analisis bivariat yang telah dijelaskan sebelumnya (tabel 11),
didapatkan bahwa nilai P dari sosial ekonomi (uang saku) sebesar 0,336
regresi logistik berganda (P<0,25). Hal ini menunjukkan bahwa variabel sosial
ekonomi tidak perlu untuk dikendalikan karena berapapun uang saku siswa,
logistik berganda untuk sosial ekonomi, juga akan didapatkan hasil yang tidak
hubungan yang signifikan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup
(P<0,05).
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa untuk sosial ekonomi yang
dalam hal ini dinilai dari uang saku siswa tidak memiliki perbedaan yang
Untuk nilai Odds Ratio (OR) yang ditunjukkan dengan Exp (B), pada akne
lebih rendah sebesar 26,2 kali dibandingkan dengan seseorang yang tidak
Sedangkan nilai OR untuk sosial ekonomi (uang saku) sebesar 1,400 berarti
untuk memiliki kualitas hidup lebih rendah sebesar 1,4 kali dibandingkan
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling bermakna
dalam mempengaruhi kualitas hidup penderita akne vulgaris adalah lesi akne
tersebut (OR=26,259).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 44c.i
digilib.uns.a
d
ekonomi. Karena Odds Ratio (OR) yang tanpa mengendalikan pengaruh faktor
CI 95%
No. Variabel B Sig. Pengaruh Exp(B)
Batas atas Batas bawah
p
ln 2.782 3.268X1 0.336 X 2
1 p
X1 = akne
X2 = uang saku
Untuk hasil pengaruh tiap variabel terhadap kualitas hidup, dapat dilihat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 45c.i
digilib.uns.a
d
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
Akne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling sering ditemukan yang
berupa komedo, papul, pustul, nodul, dan pseudokista (Feldman, dkk., 2004).
Penyakit kulit ini bisa berdampak besar pada kualitas hidup seseorang. Apalagi di
jaman seperti ini, faktor penampilan memegang peran penting dalam setiap
psikologis, sosial, dan fisik (Cunliffe dan Simpson, 1998). Dalam sebuah literatur
dengan tingkat kualitas hidup. Pada penelitian ini didapatkan subjek penelitian
sebanyak 202 siswa berusia 14-20 tahun yang berasal dari SMAN 1 Prambanan,
Sleman. Dipilihnya usia 14-20 tahun dikarenakan pada usia remaja (12-24 tahun)
merupakan kelompok yang paling sering menderita akne vulgaris sebesar 85%
(Leyden, 2003).
diikuti usia 16 tahun (22,3%) yang berimbang dengan 18 tahun (22,3%), 19 tahun
46
perpustakaan.uns.ac.id 47c.i
digilib.uns.a
d
terhadap kualitas hidup (tabel 9 dan grafik 5). Pada kelompok tidak akne, subjek
cenderung memiliki kualitas hidup yang tinggi (93,5%). Untuk siswa yang
memiliki akne ringan didapatkan hasil berimbang antara kualitas hidup sedang
(53%) dan kualitas hidup tinggi (44,6). Sedangkan pada kelompok akne sedang
cenderung berpontensi memiliki kualitas hidup sedang (63%). Begitu juga dengan
siswa yang memiliki akne berat juga cenderung memiliki kualitas hidup sedang
(63,3%).
terdapat hubungan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup. Dari hasil
ini telah memenuhi syarat untuk dilakukan uji regresi logistik (p<0,25) sehingga
berpotensi untuk memiliki kualitas hidup lebih tinggi sebesar 26,1 kali
seseorang yang tidak menderita akne vulgaris (OR=0,055). Untuk kelompok akne
sedang cenderung berpotensi memiliki kualitas hidup tinggi sebesar 0,02 kali
hidup tinggi sebesar 0,01 kali dibandingkan seseorang yang tidak memiliki akne
vulgaris (OR=0,017).
Pada hasil uji analisis, didapatkan hubungan yang signifikan antara tingkat
keparahan akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup, yaitu semakin tinggi
kualitas hidup penderitanya (P=0,000). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori,
yaitu kejadian akne vulgaris sering mempengaruhi kondisi psikologis pasien dan
mempengaruhi kualitas hidup penderita sesuai dengan keparahan atau gradasi dari
penyakit (Hafez, 2009). Selain itu, pada penelitian sebelumnya juga ditemukan
bahwa baik perempuan dan laki-laki menganggap efek timbulnya akne vulgaris
menjadi aspek penampilan yang paling mengganggu dari penyakit mereka dan
efek negatif dari akne terjadi pada kedua pasien baik tua dan muda. Bahkan
mengurangi kualitas hidup mereka dan dalam beberapa kasus dapat mengurangi
Dari uji analisis bivariat sosial ekonomi (tabel 11) dapat dilihat dari rata-
rata uang saku siswa yaitu, Rp 5.900,00. Hasil tersebut menunjukkan pada
kualitas hidup rendah dan sebanyak 78 siswa (55.7%) memiliki kualitas hidup
tinggi. Sedangkan kelompok uang saku >Rp 5.900,00 sebanyak 32 siswa (51,6%)
memiliki kualitas hidup rendah dan sebanyak 30 orang (48,4%). Analisis bivariat
terhadap hubungan antara sosial ekonomi dengan tingkat kualitas hidup ini
sosial ekonomi sehingga tidak ada perasaan rendah diri maupun terbebani dalam
kesehariannya. Selain itu, bisa juga disebabkan karena penelitian tingkat sosial
ekonomi ini hanya terbatas pada uang saku siswa. Uang saku tersebut hanya
terbatas untuk saku siswa selama di sekolah, tidak untuk sebuah perawatan
sehingga belum bisa untuk menilai tingkat sosial ekonomi seseorang. Perawatan
kulit untuk mengatasi permasalahan kulit seperti adanya kondisi akne vulgaris,
Dari hasil penelitian, didapatkan bahwa nilai P dari sosial ekonomi (uang
saku) sebesar 0,336 (tabel 11). Hasil ini sebenarnya tidak memenuhi syarat
bahwa sebenarnya variabel sosial ekonomi tidak perlu untuk dikendalikan karena
logistik berganda untuk uang saku, juga akan didapatkan hasil yang hampir sama
yaitu tidak signifikan mempengaruhi kualitas hidup (tabel 12 dan tabel 13).
logistik ganda sebagai teknik analisis data untuk mengontrol variabel perancu
secara statistik. Model analisis regresi logistik dapat mencegah terjadinya bias
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 50c.i
digilib.uns.a
d
dalam penelitian. Hasil analisis (tabel 12) menyatakan bahwa nilai Odds Ratio
(OR) yang ditunjukkan dengan Exp (B) untuk akne vulgaris sebesar 26,259 yang
memiliki kualitas hidup lebih rendah sebesar 26,2 kali dibandingkan dengan
seseorang yang tidak menderita akne, setelah mengendalikan faktor- faktor yang
lain. Sedangkan nilai OR untuk sosial ekonomi (uang saku) sebesar 1,513 berarti
seseorang yang memiliki tingkat sosial ekonomi tinggi mempunyai potensi untuk
memiliki kualitas hidup lebih rendah sebesar 1,5 kali dibandingkan dengan
seseorang yang memiliki tingkat sosial ekonomi rendah. Sedangkan pada tabel 13,
didapatkan hasil dari pengaruh tiap variabel terhadap kualitas hidup. Dapat dilihat
bahwa, berapa pun uang saku (sosial ekonomi) siswa, tidak mempengaruhi
kualitas hidupnya karena yang mempengaruhi kualitas hidupnya adalah lesi akne
itu sendiri.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang paling bermakna
dalam mempengaruhi kualitas hidup penderita akne vulgaris adalah lesi akne
ditemukan kuesioner CADI dalam versi Bahasa Indonesia yang telah divalidasi di
kulit dan ahli kejiwaan. Pengambilan gambar yang belum benar mungkin menjadi
menyulitkan dalam diagnosis akne vulgaris dan memerlukan waktu yang banyak
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 51c.i
digilib.uns.a
d
untuk menilai derajat akne dengan subjek yang besar. Selain itu, sulit untuk
kuesioner penelitian.
antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup, yaitu semakin berat tingkat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
A. Simpulan
hubungan yang signifikan antara akne vulgaris dengan tingkat kualitas hidup,
B. Saran
2. Untuk penelitian lebih lanjut, dapat dilakukan uji validitas dan reabilitas
52