Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebuah perusahaan perusahaan tidak akan cukup dengan laporan
manajemen yang fokus pada jangka pendek saja. Oleh karena itu perlu
mengetahui bagaimana cara membuat perusahaan mempunyai keunggulan
kompetitif, maka dalam pembahasan manajemen biaya ini ditekankan
aspek strategi manajemen. Setiap perusahaan yang ingin maju selalu
mempunyai strategi yang unik, karena strategi ini mengungkapkan factor
keberhasilan yang kritis yang harus dicapai perusahaan. Factor-
faktor keberhasilan tersebut meliputi ukuran-ukuran yang bersifat
keuangan seperti laba dan non keuangan seperti pengembangan produk
baru, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan. Hanya melalui
keberhasilan factor sukses inilah perusahaan akan dapat mempertahankan
keunggulan komptitif stratejiknya. Peran manajemen biaya adalah
mengidentifikasi ,mengukur, mengumpulkan, menganalisis, dan,
melaporkan iformasi kehandalan fakto-faktor kritis yang dibutuhkan oleh
manajer untuk mengembangkan strategi-strategi keberhasilan .
Mengingat begitu pentingnya sebuah strategi dalam perusahaan
maka dalam mata kuliah manajemen biaya ini penulis membahas
permasalahan bagaimana membuat perusahaan memiliki keunggulan yang
kompetitif dan mengembangkan perusahaan untuk lebih maju. Untuk itu
tujuan pembahasan ini adalah agar penulis dan pembaca mengetahui
bagaimana mengelola perusahaan untuk meraih puncak
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang perlu
dibahas dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Bagaimana peran strategi estimasi biaya?
2. Bagaimana langkah dalam estimasi biaya?
3. Seperti apa tahapan-tahapan dalam SDLC (sistem development life
cyle)?
4. seperi apa kurva pembelajaran (learning curve)?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PERAN STRATEJIK ESTIMASI BIAYA
Estimasi biaya adalah salah satu aspek yang paling penting dari
fungsi management strategik. Konstribusi tingkat awal berupa
1. Memprediksi biaya dari berbagai aktivitas, prosesnya atau bentuk
organisasinya,
2. Memprediksi dampak keuangan dan oprasional,
3. Memprediksi biaya ( dalam nilai uang dan waktu ) dari strategi
implementasi alternatif.
Sebagaimana diungkapkan Jalinski dan selto, titik awal yang
penting bagi manajemen biaya stratejik adalah estimasi biaya yang akurat.
Pendekatan stratejik memandang ke depan dan oleh karena itu estimasi
biaya merupakan unsur penting untuk manajemen stratejik. Estimasi Biaya
adalah pengembangan penegasan hubungan antara objek biaya dengan
‘cost driver‘ untuk tujuan peramalan biaya. Management biaya strategik
adalah estimasi biaya yang akurat ( tepat – teliti ). Pendekatannya dengan
melihat kedepan dan oleh karena itu estimasi biaya merupakan unsur yang
penting untuk management biaya strategik. Estimasi biaya membantu
memprediksi/ mengestimasikan biaya mendatang menggunakan
identifikasi sebelumnya, berdasarkan aktivitas, volume, struktur, atau
pemeliharaan cost driver. Estimasi biaya membantu mengidentifikasikan
cost driver kunci untuk objek biaya.
A. Menggunakan Etimasi Baya untuk Memprediksi Biaya yang Akan
Datang
Menejemen strategik memerlukan estimasi yang akurat untuk
berbagai aplikasi, yaitu :
Menganalisis posisi fasilitas yang strategis. Estimasai biaya penting
untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan keunggulan biaya,
petunjuk bagi manajemen dalam menentukan teknik manajemen yang
kontemporer. Seperti perhitungan biaya berdasarkan target atau
manajemen mutu total, yang seharusnya digunakan perusahaan agar
sukses dalam strategi yang dipilihnya.
Membantu menganalisis ‘value chain’. Estimasi biaya
mengidentifikasi potensi peluang untuk mengurangi biaya lewat
menyusun kembali ‘value chain’. Misalnya estimasi biaya berguna
untuk mengurangi biaya melalui penyusunan kembali rantai nilai, dan
menentukan apakah biaya keseluruhan dan nilai produk dapat
diperbaiki dengan cara memproduksi sendiri salah satu komponen atau
membeli komponen tersebut dari pemasok.
Membantu perhitungan biaya berdasarkan ‘target costing’ dan ‘life
cycle costing’. Estimasi biaya bagian integral dari target costing dan
life cycle costing. Manajemen menggunakan estimasi biaya dari
berbagai design produk yang berbeda – beda sebagai bagian dari
proses penyelesaian desain tertentu yang memberikan nilai terbaik bagi
pelanggan berdasarkan biaya produksi dan biaya lainnya. Estimasi
biaya juga dipakai untuk menentukan biaya berdasarkan siklus hidup
minimum yang diharapkan bagi produk atau jasa. Perhitungan biaya
berdasarkan target dan perhitungan biaya akan dibahas kemudian.
B. Estimasi Biaya untuk ‘Cost Drivers’ yang Berbeda – beda
Metode estimasibiaya berdasarkan aktivitas ( activity based ),
berdasarkan volume ( volume based ), berdasarkan strukturnya
( structural ) atau berdasarkan pengeluarannya ( executional ).
Hubungan antara ‘cost driver’ aktivitas dan volume digambarkan
dengan cara yang paling baik melalui estimasi biaya linear. Struktur
cost driver meliputi rencana dan keputusan jangka panjang dan
mempunyai pengaruh stratejik bagi perusahaan. Keputusan ini meliputi
pengalaman produksi, skala produk, produk, atau teknologi produksi
dan kompleksitas produk. Pengalaman dan skala membutuhkan
metode non linear. Skala adalah istilah yang dipakai untuk
menerangkan pruduksi barang yang sama. Pengaruh umum skala
adalah jumlah biaya produksi meningkat lebih cepat dibanding
peningkatan ukuran produk.
C. Penggunaan Estimasi Biaya untuk mengidentifikasi Cost Driver
Cara umumnya adalah mengandalkan pada kebijakan perancangan
produk, teknisi, dan personalia bagian produksi. Estimasi biaya
kadang-kadang dapat berperan dalam suatu pengungkapan, dan pada
kali lain adalah berperan kolabaratif untuk menvalidasikan dan
mengkonfirmasikan pertimbangan-pertimbangan dari perancang-
perancang dan teknisi-teknisi. Estmasi biaya kadang-kadang dapat
berperan dalam suatu pengungkapan, dan pada kali lain berperan
kolaboratif untuk menvalidasi seta mengonfirmasi kebijakan dari para
perancang produk dan teknisi. Sebagai contoh, HP menggunakan
estimasi biaya untuk mengonfirmasi manfaat penggerak biaya yang
dipilih tim teknisi dan pegawai bagian produksi.

2.2 LANGKAH DALAM ESTIMASI BIAYA


Enam langkah dari estimasi biaya adalah (1) menentukan objek
biaya yang berkaitan dengan biaya yang diestimasi, (2) menentukan
penggerak biaya, (3) mengumpulkan data yang konsisten dan akurat atas
objek biaya dan penggerak biaya, (4) membuat grafik data, (5) memilih
dan menggunakan metode estimasi yang tepat, dan (6) mengevaluasi
keakuratan dari estimasi biaya.
Berikut enam langkah estimasi Biaya :
Langkah 1. Menentukan objek biaya yang akan diestimasi
Akuntan manajemen harus menjawab pertanyaan, apa objek biaya?
Bagaimana tingkat agresinya? dan mereka juga harus mempertimbangkan
siapa yang mengeluarkan biaya, sehingga biaya diestimasi relevan dengan
penggunaannya,
Langkah 2 : Menentukan cost driver
Cost driver adalah faktor penyabab yang dipakai untuk mengestimasi
biaya. Contoh estimasi biaya dan hubungannya dengan cost driver :
 Biaya yang diestimasi Cost Dfriver
 Biaya bahan bakar untuk kendaraan Jarak tempuh
 Biaya pemanas ruangan untuk bangunan Suhu untuk pemeliharaan
bangunan
 Biaya pemeliharaan untuk bangunan pabrik Jam mesin, jam kerja
langsung
 Biaya perancangan produk Jumlah rancangan, perubahan
rancangan
Langkah 3 : Mengumpulkan Data yang Konsisten dan Akurat
Setelah cost driver terpilih, maka manajemen mengumpulkan data
mengenai objek biaya dan cost driver.
Langkah 4 : Membuat Grafik Data
Tujuannya adalah mengidentifikasi pola yang tidak umum.
Langkah 5 : Memilih dan Menggunakan Metode Estimasi yang Tepat
Akuntan memilih tingkat ketepatan yang dikaitkan dengan tujuan estimasi.
Metode tersebut :
1. Klasifikasi rekening,
2. Visual fit,
3. metode tertinggi dan terendah,
4. Pengukuran kerja,
5. analisa regresi.
Langkah 6 : Menilai Akurasi Estimasi Biaya
Mempertimbangkan potensi kesalahan dari estimasi yang dibuat.

2.3 TAHAPAN-TAHAPAN DALAM SDLC(SISTEM DEVELOPMENT


LIFE CYCLE)
Berikut ini adalah Fase-fase Sistem Development Life Cycle (SDLC)
meliputi :
a. Perencanaan Sistem (Systems Planning)
Lebih menekankan pada aspek studi kelayakan pengembangan sistemÂ
(feasibility study). Aktivitas-aktivitas yang ada meliputi :
• Pembentukan dan konsolidasi tim pengembang.
• Mendefinisikan tujuan dan ruang lingkup pengembangan.
• Mengidentifikasi apakah masalah-masalah yang ada bisa diselesaikan
melalui pengembangan sistem.
• Menentukan dan evaluasi strategi yang akan digunakan dalam
pengembangan sistem.
• Penentuan prioritas teknologi dan pemilihan aplikasi.
b. Analisis Sistem (Systems Analysis)
Analisa sistem adalah tahap di mana dilakukan beberapa aktivitas
berikut:
• Melakukan studi literatur untuk menemukan suatu kasus yang bisa
ditangani oleh sistem.
• Brainstorming dalam tim pengembang mengenai kasus mana yang
paling tepat dimodelkan dengan sistem.
• Mengklasifikasikan masalah, peluang, dan solusi yang mungkin
diterapkan untuk kasus tersebut.
• Analisa kebutuhan pada sistem dan membuat batasan sistem.
• Mendefinisikan kebutuhan sistem.
c. Perancangan Sistem (Systems Design)
Pada tahap ini, features dan operasi-operasi pada sistem dideskripsikan
secara detail. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan adalah:
• Menganalisa interaksi obyek dan fungsi pada sistem.
• Menganalisa data dan membuat skema database.
• Merancang user interface.
d. Implementasi Sistem (Systems Implementation)
Tahap berikutnya adalah implementasi yaitu mengimplementasikan
rancangan dari tahap-tahap sebelumnya dan melakukan uji coba.
Dalam implementasi, dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
• Pembuatan database sesuai skema rancangan.
• Pembuatan aplikasi berdasarkan desain sistem.
• Pengujian dan perbaikan aplikasi (debugging).
e. Pemeliharaan Sistem (Systems Maintenance)
Dilakukan oleh admin yang ditunjuk untuk menjaga sistem tetap mampu
beroperasi secara benar melalui kemampuan sistem dalam
mengadaptasikan diri sesuai dengan kebutuhan.

2.4 KURVA PEMBELAJARAN (LEARNING CURVE)


Untuk suatu tingkat output per periode waktu, peningkatan output
total secara kumulatif selama beberapa periode waktu, sering memberikan
pengalaman memproduksi yang memungkinkan perusahaan menurunkan
biaya rata-rata produksi. Kurva pembelajaran (learning curve)
menunjukkan penurunan dalam biaya input rata-rata dalam produksi serta
peningkatan output total secara kumulatif sepanjang waktu. Sebagai
contoh, perusahaan mungkin membutuhkan 1000jam untuk merakit
pesawat terbang yang ke-100, tetapi hanya membutuhkan 700jam untuk
merakit pesawat terbang yang ke-200 karena para manajer dan pekerja
menjadi lebih efisien seiring dengan pengalaman produksi yang mereka
peroleh. Hal ini berlawanan dengan skala ekonomis, yang berarti
penurunan biaya rata-rata pada saat output perusahaan meningkat per
periode waktu.
Kurva Pembelajaran
Biaya rata-rata ($)
Kurva Pembelajaran
250 F
200 G
150 H
0
100 200 300 400
Total Kumulatif (Q)
Kurva tersebut mengindikasikan bahwa biaya rata-rata adalah sekitar
$250 untuk memproduksi unit ke-100 (titik F), sekitar $200 untuk unit ke-
200 (titik G), dan sekitar $165 untuk unit ke-400 (titik H). Biaya rata-rata
menurun pada tingkat penurunan yang semakin berkurang sehingga kurva
pembelajaran cembung terhadap daerah asal. Hal ini merupakan bentuk
yang biasa dari kurva pembelajaran, dimana perusahaan biasanya
mencapai penurunan paling besar dalam input rata-rata ketika proses
produksi relative baru dan penurunan yang lebih sedikit ketika perusahaan
sudah dewasa.
Kurva pembelajaran dapat dinyatakan secara aljabar sebagai berikut:
C=aQb
dimana C adalah biaya input rata-rata untuk unit output ke-Q, a adalah
biaya rata-rata dari unit output pertama, dan b akan negatif karena biaya
input rata-rata menurun seiring meningkatnya output total secara
kumulatif. Semakin besar nilai absolut b, semakin cepat penurunan biaya
input rata-rata. Dengan mencari logaritma dari kedua sisi, maka diperoleh
log C = log a + b log Q
Dalam bentuk logaritma di atas, b adalah kemiringan dari kurva
pembelajaran.
Kurva pembelajaran telah dialami oleh berbagai sektor manufaktur
dan jasa, dari memproduksi pesawat terbang, peralatan, bangunan kapal,
penyaringan produk minyak bumi, hingga operasi pabrik pembangkit
listrik. Kurva pembelajaran juga dipakai untuk meramalkan kebutuhan
personel, mesin, dan bahan mentah, serta untuk menjadwalkan produksi,
menentukan harga jual output, bahkan untuk mengevaluasi harga dari
setiap pemasok.
Seberapa cepat kurva pembelajaran (biaya input variabel) menurun
dapat berbeda antarperusahaan dan akan lebih besar dengan semakin
rendahya pergantian karyawan, semakin sedikitnya interupsi produksi, dan
semakin besarnya kemampuan perusahaan untuk mentransfer pengetahuan
produksi dari produk lain yang serupa.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen dalam sebuah perusahaan sangatlah penting karena
manajemen merupakan nyawa setiap perusahaan hal ini terbukti dengan
besarnya pengaruh strategi manajemen, semakin baik strategi
manajemenya maka semakin berkembang sebuah perusahaan dan
sebaliknya. Begitujuga dengan manajemen biaya sangat berperan pada
perusahaan sebab berhubungan dengan bagaimana mempertahankan
perusahaan dengan menumbuhkan loyalitas pelanggan.
Dari uraian diatas dan pembahasan materi sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa manajemen biaya sangat penting perananya dalam
perusahaan, organisasi, maupun pemerintahan non laba baik berupa
informasi keuangan tentang biaya dan pendapatan maupun informasi non
keuangan yang relevan yaitu produktivitas, kualitas dan faktor kunci
sukses lainnya untuk perusahaan. Fokus utama informasi manajemen
biaya adalah kemanfaatan dan ketepatan waktu.
DAFTAR PUSTAKA

Unknown. 2012. PERAN STRATEJIK ESTIMASI BIAYA.


https://fxfreddy.blogspot.com/2012/01/peran-stratejik-estimasi-biaya_21.html (
diakses tanggal 30 september 2019 )

Unknown. 2012. LANGKAH DALAM ESTIMASI BIAYA.


https://fxfreddy.blogspot.com/2012/01/peran-stratejik-estimasi-biaya.html (
diakses tanggal 30 september 2019 )

HIMSISFO.2016. TAHAPAN-TAHAPAN DALAM SDLC(SISTEM


DEVELOPMENT LIFE CYCLE).
http://scdc.binus.ac.id/himsisfo/2016/07/tahapan-tahapan-dalam-sdlcsistem-
development-life-cycle/

Prat Katya, Ika. 2011. KURVA PEMBELAJARAN.


https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=57988417&escape=false&metadata=%7B%22context%2
2%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C
%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22
platform%22%3A%22web%22%7D ( diakses tanggal 30 september 2019 )

Anda mungkin juga menyukai