Anda di halaman 1dari 73

HAZ-01

Pengelolaan Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun

©BENEFITA HAZ-01-01 # 1
Struktur Perundang-undangan
UU 32/2009
UU

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

PP 27/2012 PP 101/2014 PP 38/2007


PP

Izin Lingkungan Pengelolaan Limbah B3 Pembagian kewenangan

Pengangkutan
PerMen, KepMen, dan

Perizinan KepDirJen HubDar 725/2004 Penimbunan


PerMenLH 18/2009 KepKa Bapedal 04/1995
PerMenLH 30/2009
KepMenPerInDag 372/2001 Dokumen
KepKa Bapedal 02/1995
PerMenLH 05/2012
KepKa

Pengawasan
Penyimpan&Pengumpul
KepKa Bapedal 02/1998
KepKa Bapedal 01/1995 Pemanfaatan
KepKa Bapedal 255/1996 PerMenLH 02/2008
PerMenLH 05/2009
Pengolahan Kemitraan
KepKa Bapedal 03/1995 KepKa Bapedal 03/1998
Simbol dan Label
KepMenLH 128/2003 KepKa Bapedal 04/1998
PerMenLH 14/2013
KepMenESDM 1693/2001

©BENEFITA HAZ-01-01 # 2
Pengertian Limbah B3

Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah sisa suatu


usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014


- Paradigma Limbah B3 tidak bersifat end of pipe tapi bersifat up
the pipe

©BENEFITA HAZ-01-01 # 3
Interaksi Pengelola Limbah B3

Pengangkut

Pengolah

Pengangkut

Pengangkut Pengangkut
Penghasil Pengumpul Penimbun

Pengangkut

Pemanfaat

Hanya 6 Pihak ini sebagai Pengelola Limbah B3

©BENEFITA HAZ-01-01 # 4
Perizinan

 Kegiatan wajib berizin:


– Penyimpanan
– Pengumpulan
– Pengangkutan
– Pemanfaatan
– Pengolahan
– Penimbunan
 Instansi pemberi Izin : Bupati/Walikota/Gubernur/Menteri
LHK/Kementerian Perhubungan
 Izin ditetapkan untuk badan usaha pelaku pengelolaan dan
hanya untuk jenis LB3 yang diajukan dan disetujui instansi
LHK
©BENEFITA HAZ-01-01 # 5
Kewenangan Perizinan
PLB3 bukan kegiatan PLB3 sebagai
utama kegiatan utama
• Pengumpulan oli
Kabupaten/Kota Penyimpanan Kabupaten/Kota
bekas izin dari KLH.
(Bupati/Walikota) (Bupati/Walikota)
• Pengumpulan skala
nasional setelah
Pengumpulan
mendapat
(Skala Kab/Kota) rekomendasi provinsi

Provinsi Pengumpulan Provinsi


(Gubernur) (Skala Provinsi) (Gubernur)

KLHK Pengumpulan KLHK


(Menteri LHK) (Skala Nasional) (Menteri LHK)

Pengolahan
Kementerian
Penimbunan Perindustrian
(Setelah mendapat
rekomendasi KLHK)
Pemanfaatan
Kementerian Kementerian
Perhubungan Perhubungan
(Setelah mendapat Pengangkutan (Setelah mendapat
rekomendasi KLHK) rekomendasi KLHK)
©BENEFITA HAZ-01-01 # 6
Formulir Permohonan Izin
Pengelolaan Limbah B3 (PerMen LH 18/2009)
Lampiran 1 Formulir Permohonan Rekomendasi Pengangkutan Limbah B3

Lampiran 2 Formulir Permohonan Izin Pengelolaan Limbah B3

Lampiran 3 Persyaratan Minimal Permohonan Izin

Lampiran 4 Formulir Permohonan Uji Coba Pengelolaan Limbah B3

Lampiran 5 Formulir Permohonan Perpanjangan Izin Pengelolaan Limbah B3


Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 (PerMen LH 30/2009)
Lampiran 1 Formulir Permohonan Permohonan Izin Penyimpanan dan/atau Pengumpulan Limbah B3

Lampiran 2 Persyaratan Administrasi dan Teknis Izin Pengumpulan dan atau penyimpanan Limbah B3

Lampiran 3 Acuan Kerja Laporan Verifikasi Perizinan Penyimpanan dan/atau Pengumpulan Limbah B3

Lampiran 4 Neraca Limbah B3

Lampiran 5 Format Rekomendasi Izin Pengumpulan Limbah B3 Skala Nasional

©BENEFITA HAZ-01-01 # 7
Sumber LB3

SUMBER LB3

TIDAK SPESIFIK SPESIFIK B3 Kadaluarsa,


Tumpah, Offspec dan
Bekas Kemasan B3

UMUM Khusus

Tabel 1 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 2


Lampiran I PP 101/2014
©BENEFITA HAZ-01-01 # 8
Kategori Limbah B3 berdasarkan Tingkat Bahaya

 Kategori 1
Limbah B3 kategori 1 merupakan Limbah B3 yang
berdampak akut dan langsung terhadap manusia dan dapat
dipastikan akan berdampak negatif terhadap lingkungan
hidup

 Kategori 2
Limbah B3 kategori 2 merupakan Limbah B3 yang
mengandung B3, memiliki efek tunda dan berdampak tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungan hidup serta
memiliki toksisitas sub-kronis atau kronis

©BENEFITA HAZ-01-01 # 9
Alur Identifikasi LB3
–Ya
Sumber Ada dalam lampiran I PP 101/2014?
Mudah meledak
Tidak Mudah menyala
–Ya
Uji Memiliki salah satu atau lebih Reaktif
karakteristik limbah B3?
Karakteristik Korosif
Tidak Infeksius
–Ya TCLP > TCLP-A (Kategori 1)
TCLP-B < TCLP Limbah ≤ TCLP-A TCLP (Lampiran
(Kategori 2) III PP 101/2014)

–Tidak
Uji Toksikologi –Ya –LD50 ≤ 50 mg/kg BB (Kategori 1)?
LD50 Limbah > 50 mg/kg BB dan ≤ 5000 Sifat akut
mg/kk BB hewan uji (Kategori 2)?
Tidak
–Ya Sifat sub-kronis
Ada dalam lampiran II PP 101/2014? (Lampiran II PP
Tidak 101/2014)
–Ya
Limbah B3 Limbah Non B3
©BENEFITA HAZ-01-01 # 10
Mudah Meledak (Explosive)

 Pada suhu dan tekanan standar (250C,


760 mm Hg) dapat meledak; atau
 Melalui reaksi kimia dan atau fisika
dapat menghasilkan gas dengan suhu
dan tekanan tinggi, yang dengan
cepat dapat merusak lingkungan
sekitarnya.
 Sisa Anfo; sisa TNT; sisa nitroglicerin

©BENEFITA HAZ-01-01 # 11
Mudah Menyala

 CAIRAN: Mengandung alkohol kurang dari 24% volume pada


titik nyala tidak lebih dari 600 C (1400 F) akan menyala jika terjadi
kontak dengan api, percikan api atau sumber nyala lain pada
tekanan udara 760 mmHg.

 BUKAN BERUPA CAIRAN: pada temperatur dan tekanan


standar (250 C, 760 mmHg) mudah menyala melalui gesekan,
penyerapan uap air atau perubahan kimia secara spontan dan
jika menyala dapat menyebabkan nyala terus menerus.

 Contoh: bensin bekas, acetylene, klorin, serbuk magnesium

©BENEFITA HAZ-01-01 # 12
Reaktif (Reactive)

 Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat


menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
– Secara visual terlihat adanya gelembung gas, asap, dan
perubahan warna
 Apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan
ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap.
 Limbah Sianida, Sulfida atau Amoniak yang pada kondisi pH
antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap atau asap
beracun
– Pengujian dilakukan secara kualitatif.
 Contoh: Peroksida, Alkali, dan CaO

©BENEFITA HAZ-01-01 # 13
Menyebabkan Infeksi (Infectious)

 Limbah medis padat yang terkontaminasi organisme patogen yang


tidak secara rutin ada di lingkungan, dan organisme tersebut dalam
jumlah dan virulensi yang cukup untuk menularkan penyakit pada
manusia rentan.

 Contoh : Limbah yang berasal dari perawatan pasien yang memerlukan


isolasi penyakit menular, Limbah laboratorium, Limbah benda tajam,
Limbah patologi, Limbah yang berasal dari pembiakan dan stok bahan
infeksius, organ binatang percobaan, bahan lain yang telah diinokulasi
dan terinfeksi, Limbah sitotoksis

©BENEFITA HAZ-01-01 # 14
Korosif (Corrosive)

 Limbah dengan pH ≤ 2 untuk limbah bersifat asam


dan ≥ 12,5 untuk yang bersifat basa.

 Menyebabkan tingkat iritasi yang ditandai dengan


adanya kemerahan dan pembengkakan

 Contoh: Asam sulfat, Soda kaustik, Asam nitrat

©BENEFITA HAZ-01-01 # 15
Beracun (Toxic)

 Limbah yang memiliki karakter beracun berdasarkan uji TCLP,


LD50, dan uji sub-kronis

 Uji TCLP (Lampiran III PP 101/2014)

– Termasuk kategori 1 jika nilai TCLP Limbah > TCLP-A

– Termasuk kategori 2 jika nilai TCLP Limbah ≤ TCLP-A dan


> TCLP-B

 Uji Toksikologi LD50

– Termasuk kategori 1 jika LD50 oral (7 hari) Limbah ≤ 50


mg/kg BB hewan uji

©BENEFITA HAZ-01-01 # 16
Beracun (Toxic) - lanjutan

 Uji Toksikologi LD50

– Termasuk kategori 2 jika nilai LD50 oral (7 hari) Limbah >


50 mg/kg BB hewan uji mencit dan ≤ 5000 mg/kg BB hewan
uji mencit

 Sub-kronis

– Termasuk LB3 kategori 2 jika uji toksikologi sub-kronis pada


hewan uji mencit selama 90 hari menunjukkan sifat racun
sub-kronis, berdasarkan hasil pengamatan terhadap
pertumbuhan, akumulasi, studi perilaku respon antarindividu
hewan uji, dan/atau histopatologis

©BENEFITA HAZ-01-01 # 17
Definisi Pengangkutan LB3

DOK:

Kegiatan pemindahan Limbah B3

Dari
Penghasil, pengumpul, pemanfaat, dan/atau pengolah

Oleh
Pengangkut

Ke
Pengumpul, pemanfaat, pengolah, dan/atau penimbun

©BENEFITA HAZ-01-01 # 18
Persyaratan dalam Pengangkutan

2. Pengemudi dan Pembantu


1. Kendaraan Pengangkut
Pengemudi

3. Peralatan Keadaan Darurat 4. Alat Pelindung Diri

©BENEFITA HAZ-01-01 # 19
Dokumen Pengangkutan

 Surat Persetujuan Pengangkutan B3


 Deskripsi bahan berbahaya yang diangkut
 Identitas pengirim
Dokumen  Identitas penerima
Pengangkutan
 Identitas pengangkut dan nomor telepon yang
harus dimintai bantuan dalam keadaan darurat
 Manifest Limbah B3

©BENEFITA HAZ-01-01 # 20
Kewajiban Pengangkut LB3

 Melengkapi kendaraan dengan peralatan & perlengkapan


yang memadai

 Melengkapi awak kendaraan dengan perlengkapan yang


memadai

 Melaksanakan pengangkutan limbah bahan berbahaya


dan beracun (B3) sesuai dengan ketentuan

 Melaporkan setiap bulan realisasi pengangkutan kepada


Pejabat yang memberikan Surat Persetujuan
Pengangkutan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3)
©BENEFITA HAZ-01-01 # 21
Kewajiban Pengangkut LB3 (lanjutan)

 Memberikan pertanggungjawaban apabila terjadi


kerusakan yang diakibatkan oleh pengoperasian
kendaraan pengangkut

 Mengembalikan Surat Persetujuan setelah


pengangkutan selesai dilaksanakan

 Memperbaharui Surat Persetujuan setiap 6 (enam)


bulan

 Memiliki sistem tanggap darurat pengangkutan LB3

©BENEFITA HAZ-01-01 # 22
Kewajiban Pemilik LB3 yang Diangkut

 Pemilik dan atau penanggung jawab B3 bertanggung


jawab terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh
kegiatan pengangkutan.

 Pemilik B3 wajib memberikan keterangan tentang sifat &


karakteristik B3 yang dimiliki.

 Memberikan pelatihan sesuai dengan kebutuhan.

©BENEFITA HAZ-01-01 # 23
Dokumen Pengangkutan LB3

Manifest Limbah B3

©BENEFITA HAZ-01-01 # 24
Jenis Manifest Limbah B3

7 Lembar
(Moda pengangkutan satu kali)

11 Lembar
(Moda pengangkutan lebih dari satu kali)

Keputusan Kepala Bapedal 02/1995

©BENEFITA HAZ-01-01 # 25
Manifest Limbah B3

Bagian 1 (DARI)
Diisi oleh pengirim (penghasil/pengumpul)

Bagian 2 (OLEH)
Diisi oleh pengangkut

Bagian 3 (KE)
Diisi oleh penerima
(pengumpul/pemanfaat/pengolah)

©BENEFITA HAZ-01-01 # 26
Sistem Manifest Limbah B3 1 Moda
7

5
2 3 4 4 6
1
5 6 7 1 7

Pengirim Pengangkut Penerima


2 3
3 7 1 4

1 6
1 –6
2 3 4
5
6 7
Gubernur
6

5
–2

KLH
2 5

©BENEFITA HAZ-01-01 # 27
Sistem Manifest Limbah B3 2 Moda
7

4
5 6 4
7 8 9 5 6 5
2 3 10 11 7 10 11 4 7

Pengirim Pengangkut Pengangkut Pengangkut Penerima


Darat 1 Laut Darat 2
1
3 9 11 7 8 10 4

6
11

Gubernur

–2 KLH 5

2 5

©BENEFITA HAZ-01-01 # 28
Pengembalian Dokumen Limbah B3

Penerima harus mengembalikan


dokumen limbah B3 ke penghasil
selambat-lambatnya 120 hari setelah
tanggal pengiriman

©BENEFITA HAZ-01-01 # 29
Definisi Simbol dan Label LB3

Bentuk Keterangan

Simbol Berisi gambar yang menunjukkan


klasifikasi LB3

Berisi uraian singkat yang


Label menunjukkan klasifikasi dan jenis
LB3

©BENEFITA HAZ-01-01 # 30
Tempat Pemasangan Simbol

–Kemasan

–Kendaraan Pengangkut
Pemasangan

–Tempat Penyimpanan Sementara

©BENEFITA HAZ-01-01 # 31
Ketentuan Label LB3

PERINGATAN Merah, ukuran huruf lebih besar


LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN Hitam, ukuran huruf lebih kecil
L = 15 cm

Garis tepi berwarna hitam

Warna dasar kuning

P = 20 cm

©BENEFITA HAZ-01-01 # 32
Informasi dalam Label

No. Jenis Informasi Penjelasan Pengisian


1 Penghasil Nama perusahaan yang menghasilkan limbah dalam kemasan.
2 Alamat Alamat jelas perusahaan, termasuk kode wilayahnya.
3 Telepon Nomor telepon penghasil, termasuk kode area.
Fax Nomor fax penghasil, termasuk kode area.
4 Nomor Penghasil Nomor yang diberikan KLH kepada penghasil ketika
melaporkan.
5 Tanggal Pengemasan Data waktu saat pengemasan dilakukan.
6 Kode Limbah Kode limbah yang dikemas, berdasarkan pada daftar LB3
dalam lampiran PP 85/99.
7 Jenis Limbah Keterangan limbah bekaitan dengan fasa atau kelompok
jenisnya (cair, padat, sludge anorganik, organik, dll)
8 Jumlah Limbah Jumlah total kuantitas limbah dalam kemasan (m3, ton, kg).
9 Sifat Limbah Karakteristik limbah sesuai dengan simbol yang dipasang.
Nomor Limbah Nomor urut pengemasan.

©BENEFITA HAZ-01-01 # 33
Alokasi Simbol LB3

F R I C E T Berbahaya
bagi
Flammable Reactive Infectious Corrosive Explosive Toxic Lingkungan

©BENEFITA HAZ-01-01 # 34
Pemasangan Simbol pada Kemasan

 Simbol harus sesuai dengan karakteristik limbahnya


 Harus melekat kuat pada kemasan
 Dipasang pada sisi kemasan yang tidak terhalang dan
mudah dilihat
 Dipasang di sebelah bawah label
 Simbol tidak boleh terlepas/dilepas/diganti simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan & dibersihkan dari sisa-sisa
limbah B3
 Kemasan yang telah dibersihkan dari limbah B3 & akan
dipergunakan kembali untuk mengemas B3 harus diberi
label KOSONG
 Ukuran simbol minimal 10 cm x 10 cm

©BENEFITA HAZ-01-01 # 35
Pemasangan Label

 Informasi dalam label harus lengkap


 Harus melekat kuat pada kemasan
 Dipasang pada sisi kemasan yang tidak terhalang
dan mudah dilihat
 Dipasang di sebelah atas simbol
 Jika kemasan dimasukkan lagi ke dalam kemasan
yang lebih besar, maka kemasan lebih besar juga
harus dipasang label
 Ukuran Label minimal 20 cm x 15 cm

©BENEFITA HAZ-01-01 # 36
Pemasangan Simbol pada Kendaraan Pengangkut

 Jenis simbol yang dipasang harus satu macam simbol


yang sesuai dengan karakteristik limbah yang
diangkutnya
 Dipasang disetiap sisi boks dan dibagian muka
kendaraan (depan, belakang, kiri, dan kanan)
 Harus dapat terlihat dari jarak lebih kurang 30 meter
 Simbol tidak boleh lepas atau diganti dengan simbol
lain sebelum muatan limbah B3 dikeluarkan serta
kendaraan telah dibersihkan
 Ukuran simbol minimal 25 cm x 25 cm

©BENEFITA HAZ-01-01 # 37
Pemasangan Simbol pada TPS

 Simbol dipasang pada setiap pintu dan bagian luar


dinding tempat penyimpanan limbah B3.
 Jenis simbol harus sesuai dengan karakteristik
limbah yang disimpannya.
 Ukuran minimum yang dipasang adalah 25 x 25 cm
atau lebih besar.
 Harus dapat terlihat jelas dari jarak 20 meter.
 Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas kecuali jika
akan digunakan untuk menyimpan limbah B3 dengan
karakteristik yang berlainan.

©BENEFITA HAZ-01-01 # 38
Label Kemasan Kosong

 Bentuk dasar label belah


ketupat dengan ukuran minimal
10 x 10 cm
 Tulisan KOSONG berwarna
hitam ditengah belah ketupat
 Dipasang pada kemasan bekas
kemasan limbah B3 yang telah
dikosongkan

©BENEFITA HAZ-01-01 # 39
Label Penunjuk Tutup Kemasan

–L = 7 cm

–P = 15 cm
©BENEFITA HAZ-01-01 # 40
Komponen-Komponen dalam Penyimpanan

(3)

Bangunan (4)

Layout
(1) (2)

Pra-
Pengemasan Penyimpanan
Pengemasan
(5)

Fasilitas
Penunjang
Fasilitas
Darurat
(6)

©BENEFITA HAZ-01-01 # 41
Pra-Pengemasan

1. Identifikasi jumlah dan karakteristik LB3 yang akan disimpan

2. Memastikan kemasan/wadah LB3 dalam kondisi baik, tidak rusak,


berkarat, ataupun bocor

3. Memastikan simbol dan label LB3 sudah tersedia

4. Memastikan semua peralatan dan fasilitas yang dibutuhkan untuk


menangani LB3 sudah tersedia

©BENEFITA HAZ-01-01 # 42
Persyaratan Kemasan

 Kemasan yang digunakan:


– Dalam kondisi baik (tidak bocor, berkarat, atau rusak)
– Dapat terbuat dari plastik (HDPE atau PP) atau logam
(teflon, atau baja karbon)
– Memiliki penutup yang kuat (mencegah kebocoran
selama penanganan)

 Kemasan dapat berupa:


– Drum/tong (ukuran 50 L, 100 L, atau 200 L)
– Kontainer berpenutup (ukuran 2 m3, 4 m3, atau 8 m3)
– Tangki (menyimpan LB3 cair dalam jumlah besar)

©BENEFITA HAZ-01-01 # 43
Prinsip Pengemasan

 Prinsip Compatible dan Incompatible

 Limbah yang disimpan adalah limbah sejenis, atau limbah compatible

 Pemeriksaan kondisi kemasan secara rutin, minimal 1 minggu sekali

 Kemasan yang sudah dikosongkan dapat digunakan lagi untuk LB3


dengan karakteristik sama, atau compatible dengan LB3 sebelumnya.
Jika tidak, kemasan harus dicuci sampai bersih terlebih dahulu dan
diberi label kosong

 Kemasan rusak diperlakukan sebagai LB3

©BENEFITA HAZ-01-01 # 44
Tata Cara Pengemasan Yang Sesuai
 Memperhatikan karakteristik dan jenis LB3:
– LB3 cair : Menyediakan ruang kosong untuk pemuaian limbah
– LB3 reaktif : Tidak menyediakan ruang kosong
– LB3 explosif : Tahan kenaikan tekanan dari dalam dan luar kemasan
 Diberi Label dan Simbol yang sesuai dengan karakteristik LB3

–LB3 Cair –LB3 Padat atau Sludge

©BENEFITA HAZ-01-01 # 45
Komponen Terkait Bangunan TPS LB3

Atap

Lokasi Lantai

Bangunan TPS

Saluran + Bak
Penampung
Dinding

Ventilasi

©BENEFITA HAZ-01-01 # 46
Persyaratan Lokasi

Berada dalam area kawasan kegiatan

Daerah bebas banjir atau memiliki perlindungan dari


bahaya banjir

Letak bangunan berjauhan (pada jarak aman) dengan


fasilitas umum atau ekosistem tertentu (50 m)

Secara lokasi terlindung dari gangguan luar, misalnya


kebakaran dari bangunan sekitarnya

©BENEFITA HAZ-01-01 # 47
Persyaratan Atap, Dinding, Lantai
Atap:
• Berfungsi untuk mencegah masuknya air hujan secara
langsung
• Dibuat tanpa plafon

Dinding:
• Struktur dinding disesuaikan dengan B3 yang akan disimpan
(Tembok tahan api, anti korosi, tahan ledakan, dll)
• Dinding yang berbatasan langsung dengan bangunan lain
dibuat tahan api

Lantai:
• Kondisi rata, kedap air, kuat dan tidak retak, tidak licin,
tahan terhadap LB3 yang disimpan
• Landai dengan kemiringan 1% ke arah saluran/bak
pengumpul

©BENEFITA HAZ-01-01 # 48
Ventilasi

 Memiliki sistem ventilasi yang baik untuk mencegah


akumulasi gas dan mengatur suhu di dalam TPS
 Ventilasi dilengkapi dengan kawat/kasa untuk mencegah
masuknya binatang ke TPS
 Jenis ventilasi:
– Ventilasi atas – ventilasi bawah
– Ventilasi mekanik – ventilasi alami

©BENEFITA HAZ-01-01 # 49
Saluran dan Bak Penampung

 Setiap bagian penyimpanan harus dilengkapi saluran


pengumpul yang mengarah ke bak penampung
 Saluran dan bak penampung dibuat kedap air
 Ukuran bak penampung adalah 110 % dari ukuran
kemasan terbesar yang disimpan
 Saluran dan bak penampung dipisahkan untuk jenis limbah
yang incompatible
 Saluran dan bak penampung sebisa mungkin dibuat di dalam
bangunan. Jika tidak maka saluran dan bak penampung
harus dibuat tertutup

©BENEFITA HAZ-01-01 # 50
Layout

 Segegrasi LB3 (prinsip compatible-incompatible)


 Setiap bagian penyimpanan dipisahkan dengan tanggul atau
tembok pemisah
 Menggunakan sistem blok yang terdiri dari 2 x 2 kemasan
 Tumpukan maksimal adalah 3 lapis, yang dilapisi palet
setiap lapisnya
 Tumpukan lebih dari 3 lapis menggunakan rak penyimpanan
 Memperhatikan jarak antar tumpukan minimal 60 cm, dan
jarak dengan dinding dan atap minimal 1 m

©BENEFITA HAZ-01-01 # 51
Komponen Terkait Fasilitas Penunjang

Exhaust

Pencahayaan Penangkal Petir

Fasilitas Fasilitas
Pagar Pengaman
Pencucian Penunjang

Instalasi Listrik Bongkar Muat

Alat Komunikasi

©BENEFITA HAZ-01-01 # 52
Fasilitas Tanggap Darurat
 Fasilitas tanggap darurat yang harus ada antara lain:
– Alarm
– ESR (Emergency Spill Response)
– Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
– Pintu darurat (tidak dipasang pada tembok tahan api)
– Peralatan komunikasi dan nomor telepon darurat
– Fasilitas P3K (Eye Washer dan Emergency Shower)
– SOP

©BENEFITA HAZ-01-01 # 53
Jenis-jenis Pemanfaatan LB3
(PerMen LH 02/2008)

Reuse
1. Substitusi Bahan Baku

2. Substitusi Bahan Bakar

©BENEFITA HAZ-01-01 # 54
1. Substitusi Bahan Baku
(Pasal 6 PerMen LH 02/2008)

1. 2.

Jenis dan kadar LB3 yang boleh Produk hasil pemanfaatan harus
dimanfaatkan diatur dalam izin sesuai SNI atau standar lain

3. 4.

Produk pemanfaatan sebagai LB3 yang dihasilkan pemanfaat


“bahan antara” harus sesuai tetap dikelola menurut peraturan
spesifikasi industri berikutnya yang berlaku

©BENEFITA HAZ-01-01 # 55
2. Substitusi Bahan Bakar
(Pasal 7 PerMen LH 02/2008)

1. 2. 3.

Kandungan kalori ≥ 2500 Tidak mengandung senyawa


kkal/kg Kadar air ≤ 15% terhalogenasi

4. 5. 6.

Sebelum pemanfaatan LB3,


Jenis dan kadar LB3 yang boleh wajib melakukan uji coba
dimanfaatkan diatur dalam izin Wajib memantau emisi pembakaran

©BENEFITA HAZ-01-01 # 56
Prinsip Pemanfaatan LB3

AMan bagi lingkungan dan kesehatan manusia

Memiliki demand PASar

KUALItas produk sesuai dengan standar yang berlaku

©BENEFITA HAZ-01-01 # 57
Jenis-jenis Pengolahan LB3

Pengolahan

1. Stabilisasi/Solidifikasi Fisika

2. Insinerasi Kimia

3. Bioremediasi Biologi

©BENEFITA HAZ-01-01 # 58
1. Stabilisasi/Solidifikasi
 “Mengikat” unsur dalam limbah B3

 Menggunakan bahan pengikat (aditif) untuk membentuk struktur


massive

 Bahan-bahan yang biasa digunakan untuk stabilisasi/solidifikasi :

– Bahan pencampur : gipsum, pasir, lempung, abu terbang

– Bahan perekat/pengikat : semen, kapur, tanah liat, dll

©BENEFITA HAZ-01-01 # 59
Tata Cara Stabilisasi/Solidifikasi

Analisa Awal Mengetahui komposisi campuran terbaik

Pencampuran LB3, bahan pengikat, dan bahan


Stabilisasi/Solidifikasi pencampur

Uji Paint Filter Lolos uji paint filter test

Uji Compressive Strength Lolos uji kuat tekan dengan nilai ≥ 10 kg/cm2

Hasil analisa < BMTCLP tabel 1 lampiran


Uji TCLP KepKa Bapedal 03/1995

Dapat dibuang ke landfill setelah lolos 3 uji


Landfill tersebut

©BENEFITA HAZ-01-01 # 60
2. Insinerasi

 Menggunakan panas untuk destruksi LB3


 Wajib melakukan Trial Burn Test selama 14 hari untuk memperoleh:
– Deskripsi kualitatif dan kuantitatif LB3 yang dibakar serta limbah
yang dihasilkan (gas dan cair)
– Kondisi operasi
– Baku Mutu Emisi (BME), Destruction and Removal Efficiency
(DRE), dan Efisiensi Pembakaran (EP)
– Menentukan kualitas udara ambien di sekitar insinerator

©BENEFITA HAZ-01-01 # 61
Tata Cara Insinerasi
LB3

Insinerasi

Abu

Uji TCLP

≤ BMTCLP Pengolahan (Tabel > BMTCLP Pengolahan (Tabel


1 KepKa Bapedal 03/1995) 1 KepKa Bapedal 03/1995)

Stabilisasi

Landfill
©BENEFITA HAZ-01-01 # 62
Destruction and Removal Efficiency

 Keterangan:
– DRE = Destruction and Removal Efficiency (%)
– Win = Laju alir umpan massa masuk insinerator (berat/waktu)
– Wout = Laju alir umpan massa keluar insinerator (berat/waktu)

Parameter Baku Mutu DRE


POHCs 99,99%
Polychlorinated biphenil (PCBs) 99,9999%
Polychlorinated dibenzofuran 99,9999%
Polychlorinated dibenzo-p-dioxin 99,9999%

©BENEFITA HAZ-01-01 # 63
Efisiensi Pembakaran

 Keterangan
– EP = Efisiensi Pembakaran (%)
– CO2 = Konsentrasi emisi CO2 di exhaust (ppm)
– CO = Konsentrasi emisi CO di exhaust (ppm)

 Nilai EP harus ≥ 99.99%

©BENEFITA HAZ-01-01 # 64
Baku Mutu Emisi Insinerator
Parameter Kadar Maksimum (mg/Nm3)
Partikel 50
Sulfur dioksida (SO2) 250
Nitrogen dioksida (NO2) 300
Hidrogen flourida (HF) 10
Karbon monoksida (CO) 100
Hidrogen khlorida (HCl) 70
Total hidrokarbon (sebagai CH4) 35
Arsen (As) 1
Kadmium (Cd) 0,2
Kromium (Cr) 1
Timbal (Pb) 5
Merkuri (Hg) 0,2
Talium (Tl) 0,2
Opasitas 10%

©BENEFITA HAZ-01-01 # 65
3. Bioremediasi
 Menggunakan mikroorganisme
 Biaya operasi relatif murah, biaya investasi relatif tinggi
 Faktor penentu:
– Pemilihan mikroorganisme
– Aklimatisasi
– Metode yang tepat
– Tempat yang luas
– Waktu yang lama
– Nutrient tambahan
 Kepmen LH 128/2003 Tentang Tata cara & Persyaratan Teknis
Pengolahan Limbah Minyak Bumi & Tanah Terkontaminasi oleh
Minyak Bumi Secara Biologis
©BENEFITA HAZ-01-01 # 66
Tata Cara Bioremediasi
Analisa Awal

TPH/Oil Content Logam Berat TCLP

≤ BMTCLP > BMTCLP


> 15% ≤ 15%
Penimbunan Penimbunan

Bioremediasi
Pengelolaan Pengelolaan
Lain Lain
Analisa Akhir

≤ BM Tabel 2 Lampiran > BM Tabel 2 Lampiran


TCLP, TPH, BTEX, PAH
KepMen LH 128/2003 KepMen LH 128/2003

LD50 < 15 mg/kg LD50 ≥ 15 mg/kg

TPH > 2% TPH 1 – 2 % TPH < 1 %

Proses bioremediasi Penempatan khusus/


Landfill LB3 kategori III
dilanjutkan pemanfaatan

©BENEFITA HAZ-01-01 # 67
3 Kategori Landfill LB3

Kategori I
Secure Landfill Double Liner

Kategori II
Secure Landfill Single Liner

Kategori III
Landfill Clay Liner

©BENEFITA HAZ-01-01 # 68
Tata Cara Penimbunan
(Penentuan Kategori untuk Landfill LB3)

Kategori III Kategori II Kategori I

• LB3 menurut tabel 2 • LB3 menurut tabel 2


• LB3 yang tercantum di
Kepka Bapedal 04/1995, Kepka Bapedal 04/1995,
tabel 1 lampiran KepKa
kadar pencemarnya ≤ kadar pencemarnya di
Bapedal 04/1995
batas kolom B antara Kolom A - B

• LB3 menurut tabel 2


Kepka Bapedal 04/1995,
kadar pencemarnya ≥
batas kolom A

≤ Kolom B Kolom B - Kolom A ≥ Kolom A

Batas Kolom B Batas Kolom A

©BENEFITA HAZ-01-01 # 69
Rancang Bangun Landfill
Kategori I Kategori II Kategori III
(Double Liner) (Single Liner) (Clay Liner)
Lapisan penutup

Limbah

Lapisan pelindung Geomembrane

Pengumpul lindi

Tanah penghalang

Deteksi kebocoran

Lapisan dasar

Tanah setempat

©BENEFITA HAZ-01-01 # 70
Rancang Lapisan Penutup

Pelapis tanah untuk tumbuhan


Geomembrane

Tudung drainase

Tanah tudung penghalang

Tanah penutup perantara

Limbah

©BENEFITA HAZ-01-01 # 71
Persyaratan LB3 yang Ditimbun

1. 2. 3.

Lolos uji Paint Filter, Compressive Tidak Flammable, Reactive,


Strength, dan TCLP Infectious, Corrosive, Explosive Bahan organik ≤ 10 %

4. 5. 6.

Bebas dioksin dan PCB


(Polychlorinated Biphenyls) Tidak bersifat radioaktif Tidak berbentuk sludge/cair

©BENEFITA HAZ-01-01 # 72
Kewajiban Penimbun LB3 Setelah Penutupan Landfill

 Memompa secara periodik lindi yang telah dihasilkan

 Memeriksa kualitas lindi:

– 1 bulan sekali untuk 1 tahun pertama

– 3 bulan sekali untuk 10 tahun berikutnya

– 6 bulan sekali untuk 20 tahun berikutnya

 Pelaporan kepada KLH 3 bulan sekali, atau sesuai yang diatur


dalam izin

©BENEFITA HAZ-01-01 # 73

Anda mungkin juga menyukai