Makalah II7 II8
Makalah II7 II8
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK 5
DOLI SAPUTRA (5161131011)
FEBRI ANI HARAHAP (5161131018)
RICHARD WILSON SIHITE (5161131037)
SARAH PATRICIA GULTOM (5161131041)
KELOMPOK 5
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem tenaga listrik dapat dikatakan baik jika memenuhi tiga kriteria yaitu
keandalan (reliability), ketercukupan (adequacy), dan kualitas (quality). Keandalan
atau reliability adalah suatu ukuran berapa kali sistem mengalami gangguan atau
tidak mampu melayani pengguna listrik dalam suatu periode tertentu, dan berapa
lama proses pemulihan sistem setiap mengalami gangguan. Ketercukupan atau
adequacy adalah kriteria yang menunjukkan daya mampu pembangkit ketika
mensuplai listrik yang mampu mengatasi kebutuhan beban konsumen, Sedangkan
kualitas atau quality adalah kriteria yang menunjukkan kestabilan tegangan di titik
nominalnya dan rendahnya gangguan kualitas daya seperti harmonisa.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah kemungkinan kehilangan beban pada sistem tenaga listrik?
Bagaimanakah menentukan keandalan sistem tenaga listrik?
C. Tujuan
Agar mampu dan mengetahui kemungkinan kehilangan beban pada sistem
tenaga listrik, dan
Agar mampu dan mengetahui menentukan keandalan sistem tenaga listrik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gambar no II.14 menunjukkan kurva lama beban dan garis daya terpasang
serta garis-garis daya tersedia.
Selisih antara garis daya terpasang dengan garis daya tersedia tanpa forced
outage adalah disebabkan adanya pengeluaran unit pembangkit dari sistem yang
di rencanakan untuk keperluan pemeliharaan dan perbaikan (planned outage).
Selisih antara garis daya tersedia tanpa forced outage dengan garis tersedia
dengan forced outage adalah disebabkan adanya forced outage.
Dalam gambar II.14 garis daya tersedia tanpa forced outage f1,
kemungkinan terjadinya = p1 memberikan cadangan C1 yang selalu positif. Tetapi
garis daya tersedia dengan forced outage f2 kemungkinan terjadinya = p2
memberikan cadangan C2 yang memungkinkan pemotongan garis kurva lama
beban, menimbulkan pemadaman / kehilangan beban, selama waktu t.
3
Yang disebut kemungkinan kehilangan beban atau dalam bahasa inggris
disebut loss of load probability dan biasanya disingkat dengan LOLP adalah
perkalian p x t, jadi secara umum:
LOLP = P x t
Keterangan :
P : Probabilitas terjadinya beban sama atau lebih besar dari besar daya
tersedia.
t : Waktu kehilangan beban.
LOLP sesungguhnya merupakan risiko yang dihadapi dalam operasi, dalam
gambar 4 digambarkan sebagai berapa jauh garis daya tersedia boleh menurun
karena pemeliharaan maupun forced outage dalam kaitannya terhadap
pemotongan kurva lama beban.
LOLP biasa dinyatakan dalam hari pertahun. Makin kecil nilai LOLP berarti
garis daya tersedia harus makin kecil kemungkinannya memotong garis kurva
lama beban, ini berarti bahwa daya terpasang harus makin tinggi serta juga forced
outage rate harus makin kecil dengan perkataan lain diperlukan investasi yang
lebih besar dan juga kwalitas unit pembangkit yang lebih baik.
Pengertian mengenai LOLP ini jug diperlukan dalam perencanaan operasi
misalnya untuk menyusun jadwal pemeliharaan unit-unit pembangkit dengan risk
level tertentu misalnya dengan LOLP satu hari pertahun.
Dengan ketentuan ini maka maka jadwal pemeliharaan unit-unit pembangkit
harus diatur sedemikian rupa sehingga daya tersedia tanpa forced outage (unit-
unit pembangkit yang di jadwalkan siap operasi) terdiri dari unit-unit pembangkit
yang mempunyai F.O.R sedemikian hingga persamaan (4) tetap terpenuhi. PLN
dalam menyusun jadwal pemeliharaan sistem interkoneksi Jawa mengambil risk
level LOLP satu hari pertahun.
6
3. Peralatan listrik untuk penyambungan ini diperkirakan mempunyai umur
ekonomis 20 tahun.
4. Harga KWH terputus untuk daerah gardu C adalah Rp. 1000/KWH.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan ini kita hitung untuk:
Alternatif I:
Biaya investasi : Rp. 300.000.000,00
Harga KWH terputus selama 20 tahun
20 x 100.000 x Rp. 1000,00 : Rp. 2.000.000.000,00
Jumlah : Rp. 2.300.000.000,00 ….. (II.7)
Alternatif II:
Biaya investasi : Rp. 500.000.000,00
Harga KWH terputus selama 20 tahun
20 x 20.000 x Rp. 1000,00 : Rp. 400.000.000,00
Jumlah : Rp. 900.000.000,00 .…..(II.8)
Terlihat jumlah tersebut pada (II.8) lebih kecil daripada (II.7) sehingga alternatif II
lebih menguntungkan.
Sekarang akan kita tinjau apabila harga KWH terputus hanya Rp. 100/KWH.
Alternatif I:
Biaya investasi : Rp. 300.000.000,00
Harga KWH terputus selama 20 tahun
20 x 100.000 x Rp. 100,00 : Rp. 200.000.000,00
Jumlah : Rp. 500.000.000,00 ….. (II.9)
Alternatif II:
Biaya investasi : Rp. 500.000.000,00
Harga KWH terputus selama 20 tahun
20 x 20.000 x Rp. 100,00 : Rp. 40.000.000,00
Jumlah : Rp. 540.000.000,00 .…..(II.10)
Terlihat bahwa (II.10) lebih besar daripada (11.9) sehingga dalam hal ini alternatif I
lebih menguntungkan daripada alternatif II.
Dari contoh perhitungan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pembuatan
jaringan dengan keandalan yang tinggi (alternatif II) hanya menguntungkan
apabila harga KWH yang akan cukup mahal, misalnya untuk melayani daerah
industri yang besar pengaruhnya terhadap ekonomi Negara. Hal ini terlihat pada
7
contoh di atas, alternatif II baru menguntungkan apabila harga KWH terputus
hanya Rp. 100/KWH alternatif I lebih menguntungkan.
LOLP yang main kecil berarti keandalan sistem yang makin tinggi namun
juga memerlukan biaya investasi yang makin tinggi, oleh karenanya penentuan
LOLP harus dilakukan dengan membandingkan biaya investasi terhadap risiko
berupa jumlah serta harga KWH yang diperkirakan akan terputus.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Unit-unit pembangkit bertugas menyediakan daya dalam sistem tenaga listrik
agar beban dapat dilayani. Di lain pihak unit pembangkit setiap waktu bisa
mengalami gangguan sehingga tidak bisa beroperasi. Jika gangguan ini terjadi
pada saat yang bersamaan atas beberapa unit pembangkit yang besar, maka ada
kemungkinan bahwa daya tersedia dalam sistem berkurang sedemikian besarnya
sehingga tidak cukup untuk melayani beban. Dalam hal yang demikian terpaksa
dilakukan pelepasan beban atau terpaksa sistem kehilangan beban, terjadi
pemadaman dalam sistem.
Yang disebut kemungkinan kehilangan beban atau dalam bahasa inggris
disebut loss of load probability dan biasanya disingkat dengan LOLP adalah
perkalian p x t, jadi secara umum:
LOLP = P x t
Keterangan:
P : Probabilitas terjadinya beban sama atau lebih besar dari besar daya
tersedia.
t : Waktu kehilangan beban.
9
B. Saran
Adapun dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan baik dari segi pembuatan maupun isi dalam setiap pembahasan yang
kami paparkan di dalam makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sangat kami perlukan guna menyempurnakan
pembuatan tugas makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
11