Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TERAPI BERMAIN

Pokok Bahasan : Terapi Bermain


Sub Pokok Bahasan : Definisi,fungsi bermain,tujuan,manfaat dan pelaksanaan
terapi bermain menggunakan kertas origami
Waktu : 15.00 – 15.45 WIB ( 45 Menit )
Hari/ Tanggal : Jum’t, 15 November 2019
Tempat : Ruang Rawamerta – RSUD Karawang
Sasaran : Prasekolah usia 3 – 5 tahun
Pengajar/ Penyuluh : Kelompok 1

A. Strategi Pelaksanaan

1. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan pasien
anak usia 3 – 5 tahun dapat dapat melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan yang normal dan beradaptasi lebih efektif terhadap
stress karena sakit.

b. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat
1. Meningkatkan hubungan perawat – klien,
2. Meningkatkan kreativitas pada anak,
3. Sosialisasi dengan teman sebaya / orang lain,
4. Membina tingkah laku positif,
5. Menimbulkan rasa kerjasama,
6. Sebagai alat komunikasi antara perawat – klien.
2. Metode dan Alat Pengajaran

a. Bahan dan Alat Peraga


1) Origami
b. Metode Pembelajaran
1) Ceramah
2) Tanya jawab
3) Demonstrasi

3. Lampiran Materi
Terlampir

4. Kegiatan Penyuluhan
No. Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1 Penda- 3 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
huluan b. Memperkenalkan b. Menyimak
diri c. Mendengarkan
c. Menjelaskan
tujuan terapi
bermain
2 Inti 25 menit a. Menjelaskan materi a. Peserta
penyuluhan secara menyimak dan
berurutan dan mempraktekan
teratur. penjelasan yang
Materi: diberikan
- Bermain Origami
b. Tahap Kerja
 Anak diminta
mengambil kertas
lipat
 Kemudian bantu
anak untuk melipat
bentuk yang mudah
 Bantu anak untuk
melipat kertas
3 Evaluasi 10 menit a. Memberi a. Memberikan
kesempatan peserta pertanyaan yang
terapi bermain untuk belum dapat
menanyakan dipahami kepada
perasaannya setelah pengajar/pemberi
mengikuti terapi penyuluhan tentang
bermain, materi yang
memberikan pujian disampaikan
atas keberhasilan
anak b. Memperhatikan dan
menyimak apa yang
pengajar/pemberi
penyuluhan
sampaikan
4 Penutup 7 menit a. Menganjurkan a. Memperhatikan dan
peserta untuk menyimak pengajar
membuat origami b. Merespon pertanyaan
dengan bentuk yang yang diberikan
lain. c. Memperhatikan dan
b. Menutup kegiatan menjawab salam
dan memberi salam
penutup kepada
peserta terapi
bermain
b.
c
5. Evaluasi
Tindak lanjut : Menganjurkan peserta terapi bermain untuk membuat
origami dalam bentuk lain.

B. Strategi Komunikasi

1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien yang ada
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi adik-adik! Perkenalkan.. kakak –
kakak ini adalah mahasiswi Keperawatan STIkes Kharisma yang
sedang praktek di ruangan ini. Perkenalkan nama kakak, kakak Afif ,
kakak Irma, kakak Ani, kakak Nani”.
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana kabarnya pagi ini?”
“Bagaimana tidurnya semalam? nyenyak atau tidak?”
c. Kontrak
“Adik-adik,sesuai janji kita kemaren bahwa hari ini kita akan membuat
origami atau seni melipat kertas. Setelah itu, nanti origaminya kita
gantung di dekat tempat tidur adik-adik ya. Kita akan melakukannya di
ruangan ini selama ± 40 menit. Tujuan dari permainan ini adalah agar
adik-adik bisa merasa senang dan cepat sembuh. Apakah adik-adik
setuju?”
3. Tahap Kerja
Terlampir
4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
“Nah.. sekarang, bagaimana perasaan kalian setelah membuat origami
tadi?”
“Apakah semuanya senang?”
“Baiklah.. kalian semua sangat hebat karena bisa membuat origami yang
cantik dan menggantungnya sehingga terlihat indah..”
“Tepuk tangan buat semuanya…”

b. Tindak lanjut
“Adik-adik, setelah ini, adik-adik bisa membuat bentuk origami yang lain
dan menggantungnya juga seperti yang kita lakukan tadi. dan kakak
berpesan bermain lah mainan yang dapat mengembangkan kreatifitas adik
– adik semua.”
c. Kontrak yang akan datang
“Baiklah adik-adik sampai disini permainan kita kali ini. Selanjutnya, kita
akan melakukan hal yang tidak kalah menyenangkan juga, yaitu mewarnai.
Jadi, saat kita bertemu nanti kakak ingin lihat hasil origami adik-adik yang
lainnya ya.
“Baiklah adik-adik, sekarang kakak disini mau keruangan perawat dulu
ya..selamat beristirahat semuanya..besok kita ketemu lagi..”

TAHAP KERJA

Langkah – langkah Origami

1. Siapkan sebuah kertas origami lalu, lipat secara diagonal


2. Maka akan terlihat seperti segitiga. Lalu kamu harus melipat segitiga tadi,
menjadi segitiga lagi dalam ukuran lebih kecil.

3. Maka akan terlihat seperti gambar di atas, buatlah posisi kertas tadi yang
bertanda kuning ada di bagian atas seperti gambar di atas dengan cara
dilipat secara terbalik.

4. Langkah selanjutnya kamu harus buka ujung segitiga sehingga


terbentuklah garis kuning berada di sebelah kanan.
5. Selanjutnya kamu tekan ujung segitiga tadi hingga kertas tampak seperti
gambar di atas

6. Selanjutnya kamu harus melipat bagian yang terbuka bawahnya lalu dilipat
pada bagian kiri dan kanannya, lihat gambar di atas

7. Langkah selanjutnya kamu harus melipat sisi kiri dan kanannya hingga
menjadi seperti gambar di atas
8. Setelah sisi kiri dan kanannya di lipat kepalanya juga harus dilipat seperti
gambar di atas.

9. Setelah semua sisinya di lipat, sehingga tampak kertas seperti gambar di


atas.

10. Langkah berikutnya kamu haru membuka bagian yang terbuka lalu pada
sisi kanan nya kamu harus memasukkan ujung sisi bagian kanan ke dalam,
begitu pula bagian kirinya.
11. Setelah kamu lipat kedalam maka akan terlihat seperti gambar di atas.

12. Lalu kamu harus membuat lipat kecil lagi pada bagian sisi kiri dan
kanannya.

13. Maka jadilah seperti gambar di atas.


14. Bukalah salah satu bagiannya lalu tarik ke luar hingga tampak seperti
gambar di atas.

15. Tarik ke atas untuk bagian runcingnnya bagian depan dan belakangnya,
untuk membuat kepala dan ekornya.
16. Setelah ini kamu harus menarik bagian ujung depan untuk membuat
kepalanya dan bagian belakang untuk bagian ekornya, untuk bagian kepala
kamu harus melekukkannya kedepan.

17. Origami burung bangaunya sudah jadi.

MATERI PEMBAHASAN DALAM SAP

A. Definisi
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan. Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional, dan sosial.

B. Fungsi bermain bagi anak :


1. Perkembangan sensori motorik,
2. Perkembangan intelektual / kognitif,
3. Mengembangkan kreativitas anak,
4. Merupakan media sosialisasi anak,
5. Media kesadaran diri,
6. Perkembangan moral,
7. Sebagai alat komunikasi, dan
8. Terapi.

C. Tujuan bermain :
1. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan perkembangan yang normal,
2. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan fantasi,
3. Dapat mengembangkan kreativitas melalui pengalaman bermain yang
tepat,
4. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit.

Pada kelompok bermain, mengambil topik khusus dengan permainan untuk


menstimulasi pergerakan motorik anak

Judul / jenis permainan : Melipat kertas origami

Jumlah anak : 4 – 6 orang

Usia anak : Prasekolah ( 3- 5 tahun )

Tanggal pelaksanaan : 15 November 2019

Lama / waktu bermain : 20 – 45 menit

Alat-alat yang diperlukan 1. Kertas origami dengan berbagai warna


2. Hadiah sebagai reinforcement bagi anak
3. Jam / pengukur waktu
Tempat : Ruang Rawamerta – RSUD Karawang

Manfaat bermain dengan melipat origami ;

1. Anak akan semakin akrab dengan konsep-konsep dan istilah-istilah


Matematika geometri, karena pada saat bunda atau sorang guru
menerangkan origami akan sering menggunakan istilah matematika
geometri contohnya : garis, titik, perpotongan 2 buah garis, titik pusat,
segitiga, dll.
2. Bermain origami akan meningkatkan keterampilan motorik halus anak,
menekan kertas dengan ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk
melatih motorik halus anak.
3. Meningkatkan dan memahami pentingnya akurasi, saat membuat model
origami terkadang kita harus membagi 2, 3 atau lebih kertas, hal ini
membuat Anak belajar mengenai ukuran dan bentuk yang diinginkan serta
keakuratannya.
4. Meningkatkan citra diri dan bakat Anak secara intens.
5. Saat bermain origami Anak akan terbiasa Belajar mengikuti instruksi yang
runut dan sistematis.
6. Mengembangkan kemapuan berpikir logis dan analitis anak walaupun
masih dalam tahap awal yang sederhana
7. Bermain origami secara konsisten juga merupakan latihan berkonsentrasi,
membuat sebuah model origami tentu saja membutuhkan konsentrasi,dan
hal ini dapat dijadikan sebagai ajang latihan untuk memperpanjang rentang
konsentrasi seorang anak, dengan syarat origaminya dilakukan secara
kontinyu dan model yang diberikan bertahap dari yang paling mudah yang
dapat dikerjakan oleh Anak lalu terus ditingkatkan sesuai kemampuanya.
8. Meningkatkan persepsi visual dan spasial yang lebih kuat.
9. Mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak tentang hewan dan
lingkungan mereka, karena bentuk origami yang dibuat dapat dililih oleh
kita dengan bentuk-bentuk dan dapat dijadikan sebagai media pengenalan
hewan dan lingkungan Anak.
10. Memperkuat ikatan emosi antara orang tua dan anak, bermain origami
disertai komunikasi yang menyenangkan ini akan membangun ikatan yang
sungguh baik antara anak dan orang tua atau guru pendidik dan anak didik.

Tujuan khusus pada permainan ini :

7. Meningkatkan hubungan perawat – klien,


8. Meningkatkan kreativitas pada anak,
9. Sosialisasi dengan teman sebaya / orang lain,
10. Membina tingkah laku positif,
11. Menimbulkan rasa kerjasama,
12. Sebagai alat komunikasi antara perawat – klien.

Prinsip bermain yang dilakukan, adalah :

1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat, dan sederhana.


2. Mempertimbangkan keamanan.
3. Kelompok umur / usia klien sama.
4. Melibatkan orang tua.
5. Tidak bertentangan dengan pengobatan.

Hambatan-hambatan yang mungkin terjadi :

1. Anak lelah,
2. Anak bosan,
3. Anak merasa takut dengan lingkungan,
4. Saat bermain anak mendapat program pengobatan,
5. Kecemasan pada orang tua.

Antisipasi untuk meminimalkan hambatan :

1. Membatasi waktu bermain.


2. Permainan bervariasi / tidak monoton.
3. Jadwal bermain disesuaikan  tidak pada waktu terapi.
4. Terlebih dahulu memberikan penjelasan pada anak dan orang tua.
5. Melibatkan perawat / petugas ruangan dan orang tua.
6. Konsultasi dengan pembimbing.
DAFTAR PUSTAKA

Djiwandono, Sri Esti Wuryani. 2005. Konseling dan Terapi dengan Anak dan
Orang Tua. Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20921/4/Chapter%20II.pdf di akses 14
November 2019 20:06 wib

Anda mungkin juga menyukai