Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai fungsi utama manajemen dan
meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan. Membuat keputusan biasanya menjadi bagian
dari perencanaan karena setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap
rencana. Perencanaan penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi
manajemen yang lain. Perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan sistematis
yang dilakukan secara sadar berkaitan dengan tujuan dan kegiatan yang hendak dilakukan
oleh seseorang, sebuah kelompok, unit kerja atau organisasi di masa depan. Perencanaan
bukanlah respon informal atau tiba- tiba terhadap suatu krisis, melainkan suatu upaya yang
dilakukan dengan sengaja yang diarahkan dan dikendalikan oleh manajer dan sering kali
memerlukan pengetahuan dan pengalaman karyawan dari segala lapisan perusahaan.
Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja berupa panduan yang jelas
untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa mendatang (Thomas Bateman dan Scott A.
Snell. 2008 )
Aspek perencanaan operasional meliputi analisis masalah, penentuan prioritas,
pengambilan keputusan dan programming.Analisis masalah adalah memahami seluruh
informasiyang ada, melakukan analisis situasi untukmengetahui isu apa yang sedang terjadi.
Setelah tahap analisa masalah, tahap selanjutnya adalah penentuan prioritas masalah.
Penentuan prioritas masalah bertujuan untuk menentukan permasalahan mana yang
menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.Tahap selanjutnya adalah pengambilan keputusan
mengenai permasalahan tersebut.Dalam manajemen, perencanaan adalah proses
mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan perencanaan operasional?
2. Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan operasional?
3. Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara mengatasinya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui mengenai perencanaan operasional?
2. Untuk mengetahuilangkah-langkah dalam perencanaan operasional?
3. Untuk mengetahui Hambatan apa saja yang ada dalam perencanaan dan bagaimana cara
mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perencanaan Operasional
Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja berupa panduan yang
jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa mendatang. (Thomas Bateman dan Scott
A. Snell. 2008) Perencanaan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu perencanaan tujuan
dasar organisasi (perencanaan strategis) dan perencanaan operasional. Perencanaan strategis
adalah bentuk perencanaan jangka panjang atau jangka menengah yang dilakukan untuk
menentukan tujuan dan sasaran strategis organisasi. Perencanaan operasional
adalah penjabaran dari perencanaan strategis dalam jangka pendek yang umumnya memuat
target dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun. (I Gusti Agung Rai. 2008).
Perencanaan operasional menurut A.F.Al - Assaf (2001) lebih spesifik dan lebih detail dalam
desain, proses dan kegiatannya.
Perencanaan operasional meliputi perencanaan yang detail untuk setiap dan semua
kegiatan yang akan dilakukan selama menerapkan sebagian atau seluruh mutu layanan.
Dalam tahap perencanaan ini, individu yang berwenang secara aktif memprediksi alokasi
sumber daya yang tepat, berbagai keperluan pelatihan, partisipasi pegawai, serta jenis dan
jumlah proyek yang akan dilakukan, semuanya merupakan prediksi untuk tahap intervensi.
Tahap perencanaan ini membutuhkan lebih banyak waktu dan detail dibandingkan tahap
perencanaan strategis dan juga.
Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
a. Proses. Yaitu suatu konsep dasar yang menjelaskan bahwa kegiatan yang
dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang di tentukan.dalam hal ini
kegiatan dalam perencanaan dilakukan menurut proses yang berlaku.
b. Penetapan tujuan dan sasaran. Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi dapat
menetapkan tujuan nya secara khusus ataupun umum,tujuan jangka panjang maupun tujuan
jangka pendek.
c. Pemilihan tindakan. Yaitu organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa
tindakan yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang
kala tidak efektif
d. Mengakaji cara terbaik. Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik
namun bisa saja tetap tidak efektif kalau dilakukan dengan cara kurang
baik.sebaliknya,sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka
akan menghasilkan sesuatu yang efektif.
e. Tujuan . Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan
oleh organisasi.keinginan itu bisa dinyatakan dalam suatu standar-standar yang
berlaku baik kualitatif maupun kuantitatif.
Bentuk Perencanaan Operasional
Rencana Operasional (Operational Plan) terdiri atas rencana sekali pakai dan rencana
tetap. Rencana sekali pakai dikembangkan untuk mencapai tujuan tertentu dan ditinggalkan
manakala tujuan tersebut telah dicapai. Rencana sekali pakai merupakan arah tindakan yang
mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang sama dimasa yang akan datang. Bentuk
utama rencana sekali pakai, antara lain:
1. Program (Programs)
Program mencakupserangkaian aktivitas yang relatif luas. Suatuprorgam menjelaskan :
a. Langkah-langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan
b. Unit atau anggota yang bertanggung jawab untuk setiap langkah
c. Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah
2. Proyek (Project )
Proyek adalah bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Proyek memiliki
cakupan terbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu. Setiap proyek akan
menjadi tanggung jawab setiap individu yang ditunjuk dan diberi sumber daya spesifik dan
dalam batas waktu tertentu.

3. Anggaran (Budget )
Anggaran adalah pernyataan tentang sumber daya keuangan (Financial Resource)
yang disediakan untuk kegiatan tertentu dalam waktu tertentu pula .Anggaran merupakan alat
untuk mengendalikan aktivitas suatu organisasi. Oleh karena itu, anggaran merupakan
komponen penting dari setiap program dan proyek. Anggaran mendeskripsikan pendapatan
dan biaya. Dengan demikian, anggaran menentukan target aktivitas seperti hasil penjualan,
biaya tiap bagian, atau investasi baru
Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya
Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah
saling berhubungan, saling tergantungdan berinteraksi.
1. Pengorganisasian dan penyusunan personalia
Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya
keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan
menunjukan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai efektivitas paling tinggi.
2. Pengarahan
Fungsi pengarahan selalu berkaitan dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber daya
dan hubungan-hubungan yang di perlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan.
3. Pengawasan
Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering d sebut
sebagai “kembar siam” dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif. Oleh karena itu, pengawasan bertindak sebagai kriteria penilaian
pelaksanaan kerja terhadap rencana. Tujuan setiap rencana adalah untuk membantu sumber
daya dalam kontribusinya secara positif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Pentingnya Suatu Perencanaan
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan. Alasan ini
didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah pasti. Lingkungan yang
berubah begitu cepat menuntut siapa pun baik perseorangan maupun lembaga untuk selalu
membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan, organisasi akan kehilangan arah dan sulit
untuk mengantisipasi ancaman perubahan lingkungan.Banyak faktor yang mempengaruhi
pentingnya pembuatan suatu perencanaan antara lain; perubahan ekonomi, kemajuan
teknologi, perubahan iklim, perubahan selera konsumen, gejolak politik, dan sistem
keamanaan yang tidak terjamin memberikan banyak tantangan yang harus dihadapi walaupun
penuh dengan resiko.
Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai tujuannya,
perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya, seperti:
1. Untuk mengkooordinasikan usaha-usaha
Didalam suatu organisasi pekerjaan-perkerjaan dilakukan individu dan kelompok
yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Maka perlu dilakukan koordinasi,
agar tujuan dan kepentingan itu tidak keluar dari tujuan organisasi.
2. Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan potensial yang
akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
3. Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan sebaliknya,
bertindak rekatif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam
kemampuan manajer untuk berfikir ketika mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan
abstrak dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.
4. Untuk pengembangan standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja untuk masa
yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa mungkin menjadi tidak rasional dan
subjektif.
2.2 Langkah-langkah dalam perencanaan operasional
Perencanaan operasional adalah perencanaan yang memusatkan perhatiannya pada
operasi sekarang (jangka pendek) dan terutama berkenaan dengan tujuan mencapai efisiensi.
Dalam melakukan perencanaan operasional maka diperlukan langkah-langkah tertentu.
Langkah-langkah tersebut merupakan prosedur yang harus diikuti dalam setiap melakukan
perencanaan, sebab tanpa prosedur tersebut maka kurang sempurna perencanaan tersebut.
Langkah-langkah itu adalah sebagai berikut :
Langkah 1: Menetapkan tujuan
Sering sebuah organisasi mempunyai banyak tujuan, maka harus memilih diantara banyak
tujuan tersebut, tujuan dapat dirumuskan sesuai dengan maksud misi dan sasaran yang
dikehendaki. Tentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki, tujuan yang besar
akan sukar dapat dicapai dengan sumber daya yang sangat terbatas, maka harus menetapkan
tujuan yang terbaik bagi organisasi.
Langkah 2: Memahami atau merumuskan keadaan saat ini
Rencana adalah menyangkut kegiatan dimasa yang akan datang, apa yang dapat
dilakukan dimasa yang akan datang sangat ditentukan pula keadaan atau posisi organisasi
pada saat ini. Oleh karena itu organisasi harus mengetahui, memahami dan kemudian
merumuskan posisinya saat ini. Untuk keperluan itu diperlukan data dan informasi yang
relevan dengan tujuan organisasi.
Langkah 3: Mengidentifikasikan Kemudahan dan Hambatan
Organisasi harus melakukan identifikasi dan inventarisasi faktor-faktor kemudahan dan
hambatan dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan mengetahui kemudahan-kemudahan,
organisasi akan dapat memanfaat-kannya peluang tersebut sebaik-baiknya. Sebaliknya
dengan mengetahui kemungkinan hambatan, maka organisasi sedini mungkin sudah
mempersiapkan untuk menanggulanginya atau mengantisipasinya yang akan dirumuskan dan
kemudian dirumuskan pada berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Menurut Louis A. Allen perencanaan terdiri dari kegiatan-kegiatan :
1. Meramalkan, memperkirakan waktu yang akan datang.
2. Menetapkan maksud tujuan (objects) sebagai: hasil akhir yang diharapkan: menentukan
tujuan atau sasaran (goals/target).
3. Mengarahkan (programming), menetapkan urutan dari kegiatan-kegiatan yang diperlukan:
langkah-langkah yang akan diambil menurut prioritas pelaksananya.
4. Menyusun tata waktu (schedulling), menetapkan urutan waktu yang tepat agar tindakan
yang dilakukan dapat berhasil baik.
5. Menyusun anggaran belanja (budgeting), yaitu mengalokasikan sumber-sumber yang
tersedia, dinyatakan dalam istilah-istilah keuangan.
6. Memperkembangkan prosedur-prosedur, membuat standar.
2.3 Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanan dan Cara Mengatasinya
Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan PerencanaanEfektifitas penting bagi seorang
manajer, seringkali dalam pengembangan perencanaan yang efektif manajer mengalami
hambatan – hambatan. Terdapat dua hambatan utama dalam pengembangan rencana yang
efektif, yaitu :
A. Penolakan dari dalam diri perncanaan terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana
untuk mencapainya. David A. Kolb dan kawan – kawan mengemukakan beberapa alasan
mengapa manajer ragu – raguatau seringkali gagal dalam menetapakan tujuan organisasi
a. Keengganan melepaskan tujuan alternatif
b. Ketakutan akan kegagalan
c. Minimnya pengetahuan tentang organisasi
d. Minimnya pengetahuan tentang lingkungan
B. Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana karena
perubahan yang akan ditimbulkan.
Terdapat tiga alasan mengapa anggota organisasi dapat menolak perubahan – perubahan yang
akan terjadi.
a. Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan.
b. Kengganan untuk melepaskan keuntungan yang ada.
c. Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan
Mengatasi Hambatan dalam Penetapan Tujuan dan Perencanaan
1. Pemahaman Maksud Tujuan dan Rencana
Salah satu cara terbaik untuk memperlancar penetapan tujuan dan proses perencanaan
adalah dengan maksud dasarnya. Manajer seharusnya juga mengetahui bahwa terdapat
keterbatasan pada efektivitas penetapan tujuan dan pembuatan rencana.Dan penetapan tujuan
dan perencanaan yang efektif tidak selalu memastikan keberhasilan, penyesuaian dan
pengecualian diharapkan dari waktu ke waktu.
2. Komunikasi dan Partisipasi
Meskipun mungkin dibuat pada tingkat tinggi, tujuan dan rencana tersebut harus
dikomunikasikan kepada pihak yang lain dalam organisasi. Setiap orang yang terlibat dalam
proses perencanaan seharusnya tahu landasan apa yang mendasari strategi fungsional, dan
bagaimana strategi-strategi tersebut diintegrasikan dan dikoordinasikan. Orang-orang yang
bertanggung jawab untuk mencapai tujuan dan mengimplementasikan rencana harus
didengar pendapatnya dalam mengembangkan strategi tersebut. Setiap orang hampir selalu
memiliki informasi yang berharga untuk disumbangkan / dan karena mereka yang akan
mengimplementasikan rencana / keterlibatan mereka sangat penting orang biasanya lebih
berkomitmen pada rencana yang pembentukannya mereka bantu .bahkan ketika suatu
organisasi agar bersifat sentralistis atau menggunakan staf perencanaan, manajer dari
berbagai tingkan dalam organisasi seharusnya dilibatkan dalam proses perencanaan.
3. Konsistensi /revisi /dan pembaruan
Tujuan seharusnya konsisten baik secara horizontal maupun secara vertikal
.konsistensi horizotal berarti bahwa tujan seharusnya konsisten diseluru organisasi / dari satu
departemen ke departemen lainnya. Konsistensi vertikal berarti bahwa tujuan seharusnya
konsisten dari atas hingga ke bawah organisasi : tujuan stategis, taktis, dan operasional
harus selaras. Karena penetapan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis,
tujuan dan perencanaan juga harus direvisi dan diperbarui secara berkala. Banyak organisasi
melihat perlunya merevisi dan memperbarui dengan frekuensi yang semakin sering.
4. Sistem Penghargaan yang Efektif
Secara umum, orang seharusnya diberi penghargaan baik karena menetapkan tujuan
dan rencana yang efektif, maupun karena berhasil mencapainya. Karena kegagalan terkadang
berasal dari faktor-faktor di luar pengendalian manajemen, orang seharusnya dipastikan
bahwa kegagalan dalam mencapai tujuan tidak akan selalu memiliki konsekuensi hukuman.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan operasional meliputi perencanaan yang detail untuk setiap dan semua
kegiatan yang akan dilakukan selama menerapkan sebagian atau seluruh mutu layanan.
Dalam tahap perencanaan ini, individu yang berwenang secara aktif memprediksi alokasi
sumber daya yang tepat, berbagai keperluan pelatihan, partisipasi pegawai, serta jenis dan
jumlah proyek yang akan dilakukan, semuanya merupakan prediksi untuk tahap intervensi.
Tahap perencanaan ini membutuhkan lebih banyak waktu dan detail dibandingkan tahap
perencanaan strategis dan juga.
Bentuk utama rencana sekali pakai, antara lain:
1. Program (Programs)
2. Proyek (Project )
3. Anggaran (Budget )
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan.
Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat,
penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk
organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.Dalam sebuah
perencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baik untuk mencapai hasil yang
diinginkan.

Daftar Pustaka
L. Daft Richard, Manajemen. Edisi enam, Salemba empat, Jakarta, 2006.
Amirullah, Rindyah Hanafi, Pengantar Manajemen. Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.
https://fitridtrind.wordpress.com/2014/04/19/makalah-perencanaan-pengantar-manajemen/.
Diakses pada tanggal 28 Juni 2017
http://www.academia.edu/9291871/OPERATIONAL_PLANNING_PERENCANAAN_OPE
RASIONAL. Diakses pada tanggal 28 Juni 2017
Pengertian

Operational plan adalah bagian dari rencana strategi bisnis yang menjelaskan bagaiman
sebuah pekerjaan dilakukan, alur kerja dari awal hingga akhir, serta sumberdaya apa saja
yang harus digunakan dalam proses nya. Tujuan dari operational plan adalah sebagai control
terhadap suatu proses yang ada di dalam proses bisnis.

Peran Operational plan dalam proses bisnis adalah Memberi gambaran jelas kepada seluruh
pelaku bisnis yang terlibat tentang informasi dari proses bisnis tersebut. Informasi dapat
berupa kondisi suatu proses bisnis, sumberdaya, tujuan, tanggung jawab tiap orang yang
terlibat, dan langkah-langkah yang diambil. Hal tersebut sangatlah penting, sebab jika
dijalankan tanpa perencanaan, sebuah proses bisnis dapat tidak mengenai sasaran atau bahkan
gagal ditengah jalan.

Perbedaan

Ada dua kegiatan perencanaan dalam menjalankan sebuah bisnis proses dalam sebuah
perusahaan, yaitu ‘strategic plan’ dan ‘operational plan’. Strategic plan dkerjakan oleh pihak
management level atas dan membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan
dalam jangka waktu panjang, seperti misi untuk meningkatkan laba perusahaan dalam
beberapa tahun kedepan. Operational plan umumnya dkerjakan oleh pihak management
dengan level yang lebih rendah dan ditujukkan untuk jangka waktu tertentu yang lebih
singkat, dan ditujukkan untuk mendukung strategic plan agar berhasil. Operatoional plan
biasanya dibuat untuk waktu satu tahun, misalnya langkah apa saja yang harus dilakukan
untuk meningkatkan pendapatan pada tahun pertama, tahun kedua, dan seterusnya.

dari business plan dan operational plan secara umum adalah sebagai berikut :

Strategic Plan

 Membahas sebuah proses management dalam perusahaan secara umum


 Perancangan yang dibuat berlangsung untuk jangka panjang
 Lebih bersifat statis
 Dijalankan oleh berbagai pemegang kepentingan dalam sebuah organisasi
 Dibuat oleh pihak management tingkat atas dan didukung oleh operational plan dari pihak
management tingkat bawa (eksekutor)

Operational Plan

 Membahas secara mendetail rancangan dari sebuah strategic plan


 Perancangan yang dibuat berlangsung untuk jangka pendek
 Lebih bersifat dinamis dan bisa berubah untuk tiap tahun nya
 Umumnya hanya orang yang berada dalam suatu bagian/divisi pada sebuah perusahana yang
bertanggung jawab atas keberlangsungan dari sebuah operational plan
 Dibuat dan dijalankan oleh pihak management tingkat bawah, umumnya satu divisi/bagian
untuk mendukung strategic plan dari managemen tingkat atas
Membuat Operational Plan

Hal yang diperhaikan dalam membuat operational plan adalah


sebagai berikut :

1. Who
Untuk dapat membuat sebuah operational plan harus dapat mengetahui kepada siapa
plan
itu ditujukkan. Pihak yang ditunjuk dalam hal ini bertanggung jawab atas selesainya
sebuah proses dalam operational plan.
2. How Much
Berapa banyak sumberdaya yang akan atau boleh dikeluarkan. Hal ini sangat penting
mengingat hampir setiap proses, meskipun tidak semua, memerlikan sumberdaya
untuk mendapatkan hasil nya. Poin How Much ini untuk menghindari sebuah proses
menggunakan terlalu banyak sumberdaya yang dapat mengakibatkan ruginya
organisasi atau menggunakan terlalu sedikit sumberdaya yang dapat mengakibatkan
kurang optimal nya hasil yang di dapat.
3. When
Menentukan batasan waktu seputar pelaksanaan dari proses-proses pada operational
plan. Tujuan dari pada batas waktu ini adalah jelas untuk menentukan target bagi
pelaku proses sehingga suatu proses dapat selesai tepat waktu dan dapat bermanfaat
bagi proses lainnya.
4. What
Menentukan indicator apa sehingga sebuah proses dalam operational plan dikatakan
berhasil,
bisa dikatakan juga sebagai tujuan atau hasil yang diharapkan dari sebuah proses.
BAB I

PENDAHULUAN
1.

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan proses dasar yang dipergunakan untuk memilih tujuan
danmenentukan ruang lingkup pencapaiannya. Merencanakan berarti mengupayakan
penggunaansumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi
yang sudahdi tetapkan. Landasan dasar setiap perencanaan adalah kemampuan manusia untuk
secarasadar memilih alternatif masa depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan
dayaupayanya, untuk mewujudkan masa depan yang dipilih itu.Perencanaan yang efektif
didasarkan atas fakta-fakta, bukan didasarkan atas intuisi. Fakta-fakta yang tepat
dikumpulkan dan dianalisis, aktivitas-aktivitas yang diusulkan didasarkanatas kondisi yang
diberikan oleh fakta-fakta. Dan kendala-kendala yang mungkin ditemuiatau mungkin tidak
ada, pengenalan tentang adanya kendala inilah dimaksudkan dalamrencana-rencana beserta
perlengkapan masing-masing untuk mengatasinya.1.

B. Rumusan Masalah
1.

Apa yang dimaksud dengan planning?2.

Apa saja langkah-langkah dari planning?3.

Bagaimana fungsi dari planning?4.

Apa saja persyaratan dari planning?5.

C. Tujuan
Tujuan dari kita mempelajari planning yakni, agar kita bisa merencanakan dengan
baik,sehingga organisasi manajement yang kita rintis berjalan dengan baik.
BAB II

PEMBAHASAN
1.

A. KONSEP DASAR
Pada materi sebelumnya telah di bahas tentang fungsi-fungsi manajer, fungsi pertama
manjerdilihat dari sudut proses adalah perencanaan. Perencanaan merupakan proses
dasar yangdipergunakan untuk memilih tujuan dan menentukan ruang lingkup
pencapaiannya.[1] Merencanakan berarti mengupayakan penggunaan sumber daya manusia
dan sumber dayalainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang sudah di tetapkan.Robbins
dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulaidari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasitersebut
secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh
untukmengintergrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainyatujuan organisasi.
Dapat dikatakan juga bahwa perencanaan merupakan suatu perkiraan tentang masa
depanyang didasarkan pada pengharapan yang beralasan.[2] Landasan dasar setiap
perencanaan adalah kemampuan manusia untuk secara sadar memilihalternatif masa
depan yang dikehendakinya dan kemudian mengarahkan daya upayanya,untuk mewujudkan
masa depan yang dipilih itu.[3] Suatu perencanaan adalah suatu aktivitas integrative yang
berusaha memaksimumkanefektivitas seluruhnya dari suatu organisasi sebagai suatu sistem,
sesuai dengan tujuan yangingin di capai oleh suatu organisasi tersebut.Adapun perencanaan
mempunyai karakteristikyakni:1.

Perencanaan tersebut harus menyangkut masa yang akan datang.2.

Rencana harus menyangkut tindakan.3.

Terdapat suatu elemen identifikasi pribadi atau organisasi yaitu serangkaian tindakandi masa
yang akan datang yang akan diambil oleh perencana atau seseorang yang ditunjuk olehnya
atau atas namanya dalam organisasi.Masa yang akan datang, tindakan, dan identifikasi
pribadi dalam organisasi merupakanelemen yang sangat penting dalam setiap
perencanaan.Perencanaan yang efektif didasarkan atas fakta-fakta, bukan didasarkan atas
intuisi. Fakta-fakta yang tepat dikumpulkan dan dianalisis, aktivitas-aktivitas yang diusulkan
didasarkanatas kondisi yang diberikan oleh fakta-fakta. Dan kendala-kendala yang mungkin
ditemuiatau mungkin tidak ada, pengenalan tentang adanya kendala inilah dimaksudkan
dalamrencana-rencana beserta perlengkapan masing-masing untuk
mengatasinya.Perencanaan itu berkenanaan dengan akal, perencanaan itu pekerjaan mental.
Fakta-faktayang penting yang di pertimbangkan dihubungkan dengan pengalaman serta
pengetahuanmanajer. Pemikiran yang reflektif, khayalan, dan prakiraan adalah amat berguna
dalam perencanaan. Perencana harus bias menggambarkan dalam pemikirannya tentang pola-
polaaktivitas yang diusulkan dengan jelas. Ian tentu berhubungan dengan hal-hal yang tidak
biasdirasakan dan menggunakan pemikirannya yang kreatif dalam rencana-rencana yang
pasti.Perencanaan itu berhubungan dengan aktivitas untuk masa yang akan datang.
Perencanaan berhubungan dengan hal-hal yang akan terjadi dari keputusan-keputusan
sekarang. Aktivitasyang dilakukan hari ini adalah adalah pekerjaan untuk hari selanjutnya
yang dipikirkan olehmanajer pada hari yang lalu. Perencanaan berhubungan dengan tindakan-
tindakan yangdiusulkan. Melalui perencanaan, anggota organisasi melihat ke depan,
mengetahui hal-halyang mungkin terjadi, mempersiapkan hal-hal yang tidak tentu,
menggambarkan aktivitas-aktivitas dan memberikan arahan kronologis untuk pencapaian
tujuan.Manajer terlebih dahulu harus membuat rencana yang membberikan tujuan dan arah
kepadaorganisasi, memnentukan apa (what) yang akan dikerjakan, kapan (when) akan
dikerjakan,siapa (who) yang akan mengerjakannya, di mana (where) akan dikerjakannya, dan
bagaimana(how) mengerjakannya.1.

B. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN

Langkah-langkah pokok dalam membuat suatu rencana yang baik perlu dilakukan
oleh pembuat rencana, karena perencanaan merupakan proses dasar bagi organisasi untuk
memilihsasaran dan bagaimana cara pencapaiannya. Langkah-langkah tersebut yakni:1.

Penentuan yang akan dicapai, yang mana tujuan itu harus memiliki 5 syarat:
Menggunakan kata-kata yang sederhana, isinya jelas dan singkat.

Mempunyai sifat fleksibel.

Mempunyai sifat stabilitas.

Ada dalam perimbangan sumber daya.

Meliputi semua tindakan yang diperlukan.1.

Pendefinisian gabungan situasi secara baik. Unsur-unsur gabungan situasi tersebutadalah


situasi sumbe daya manusia, sumber daya alam dan sumber daya alam.2.

Pendefinisian faktor-faktor yang membantu dan menghambat tujuan-tujuan. Faktor-faktor


tersebut berasal dari lingkungan internal dan eksternalyang dapatmembantutujuan dan
mungkin justru sebaliknya.3.

Merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan.guna memperoleh perencanaan yangefektif


haruslah dipastikan bahwa keengganan dalam merumuskan tujuan dapatdihindari.4.

C. FUNGSI DARI PERENCANAAN


5.

1. Perencanaan sebagai Pengarah,


perencaan akan menghasilkan upaya untukmeraih sesuatu dengan cara yang lebih
terkoordinasi. Perencanaan dalam hal inimemegang fungsi pengarahan dari apa yang hrus
dicapai oleh organisasi.6.

2. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian


, pada dasarnya segalasesuatu di dunia ini akan mengalami perubahan. Tidak aada yang tidak
berusahakecuali perubahan itu sendiri.7.

3. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya,


perencanaan juga berfungsi sebagai minimalisasi pemborosan sumber daya organisasi
yangdigunakan. Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka jumlah sumber daya
yangdiperlukan, dengan cara bagaimana penggunanya, dan untuk penggunaan apa sajadengan
lebih baik dipersiapkan sebelum kegiatan dijalankan.8.

4. Perencanaan sebagaimana Penetapan Standar dalam PengawasanKualitas,


perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar kualitas yang harusdicapai oleh perusahaan
dan diawasi pelaksanaanya dalam fungsi pengawasanmanajemen.Fungsi perencanaan
mempunyai hubungan yang amat erat dengan pengambilan keputusan.Keputusan sangat
diperlukan pada setiap herarki proses perencanaan. Pengambilan keputusanmerupakan aspek
vital perencanaan, yaitu proses pengembangan dan pemulihan arahtindakan untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan harus diambil pada setiaptitik dalam proses
perencanaan.1.
D. PERSYARATAN PERENCANAAN (Planning Requirements)
Perencanaan yang baik perlu dirumuskan. Perencanaan yang baik paling tidak
memiliki berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:1.

1. FAKTUAL ATAU REALISTIS,


perencanaan yang baik perlu memenuhi persyaratan faktual atau realistis. Artinya apa yang
dirumuskan oleh perusahaan

sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang
dihadapi perusahaan.2.

2. LOGIS DAN RASIONAL,


perencanaan yang baik juga perlu untuk memenuhisyarat logis dan rasional. Artinya apa
yang dirumuskan dapat diterima oleh akal, danoleh sebab itu maka perencanaan tersebut bisa
dijalankan.3.

3. FLEKSIBEL,
perencanaan yang baik juga tidak berarti kaku dan kurangfleksibel. Perencanaan yang baik
juga justru diharapkan tetap dapat beradaptasidengan perubahan di masa yang akan datang,
sekalipun tidak berarti bahwa planningdapat kita ubah seenaknya.4.

4. KOMITMEN,
perencanaan yang baik harus merupakan dan melahirkankomitmen terhadap seluruh anggota
organisasi untuk bersama-sama berupayamewujudkan tujuan organisasi.5.

5. KOMPREHENSIF,
perencanaan yang baik juga harus memenuhi syaratkomprehensif artinya menyeluruh dan
mengakomodasi aspek-aspek yang terkaitlangsug maupun tak langsung terhadap
perusahaan.6.

E. PROSES PERENCANAAN
Menurut Louis A Allen, bahwa perencanaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang
dioperasikanoleh seorang manajer untuk berpikir ke depan dan mengambil keputusan saat ini,
yangmemungkinkan untuk mendahului serta menghadapi tantangan di waktu yang akan
dating.Aktivitas-aktivitas dalam perencanaan yang di maksud
adalah:1) Prakiraan (Forecasting)Yaitu suatu usaha yang sistematis untuk menduga waktu
yang akan dating dengan penarikankonklusi atas fakta-fakta yang telah
diketahui.2) Penetapan tujuan (Establishing Objective)Yaitu suatu aktivitas untuk
menetapkan sesuatu yang ingin dicapai atas pelaksanaan suatu pekerjaan
tertentu.3) Pemrograman (programming)Yaitu suatu aktivitas yang dilakukan dengan maksud
untuk menetapkan:a) Langkah-
langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. b) Unit dan anggota organisasi
yang bertanggung jawab untuk setiap
langkah.c) Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.4) Penjadwalan (scheduling)Yaitu
pemberian atau penunjukan waktu menurut urutan waktu tertentu guna
melaksanakan berbagai macam pekerjaan.5) Penganggaran (Budgeting)
Yaitu suatu aktivitas untuk membuat pertanyaan tentang sumber daya keuangan
yangdisediakan untuk aktivitas tertentu dalam waktu tertentu. Dapat dikatakan bahwa
Anggaranitu merinci pendapatan dan pengeluaran serta memberikan target bagi kegiatan
yang ada.6) Pengembangan prosedur (Developent Procedure)Yaitu suatu aktivitas
menormalisasikan cara, teknik, dan metode pelaksanaan suatu pekerjaantertentu. Untuk
melaksanakan serangkaian kegiatan yang terjadi secara
teratur.7) Penetapan dan penafsiran kebijakan (Establishing and interpreting policies)Yaitu
suatu aktivitas yang dilakukan dalam menetapkan syarat-syarat berdasarkan kondisimanajer
dan para bawahannya yang akan bekerja. Kebijakan ini dilakukan sebagai suatukeputusan
yang berlaku untuk masalah-masalah yang timbul berulang demi suatu organisasi.Dapat
dikatakan juga bahwa kebijakan adalah pernyataan atau pengertian yang
merupakan penyaluran berbagai pikiran dan tindakan dalam mengambil keputusan.1.

F. BENTUK-BENTUK / PEMBAGIAN PERENCANAAN


Menurut Stoner rencana diklasifikasikan menjadi dua jenis utama, yaitu:1.

Rencana strategik (strategic plans)Perencanaan strategi adalah: proses pemilihan tujuan


organisasi, penentuan kebijakan, dan progam yang perlu untuk mencapai sasaran tertentu
dalam rangka mencapai tujuan, danmenetapkan metode yang perlu untuk menjamin agar
kebijakan dan program strategic itudilaksanakan.Di dalam penyususnan rencana strategis ini
perlu diingat adanya suatu pedoman atau prinsip pengaturan prioritas yang terdiri dari tiga
prinsip dasar yaitu:1.

StabilitasPrinsip ini merupakan pedoman yang paling dasar yang berarti bahwa untuk
melaksanakansesuatu kegiatan pembangunan apapun maka haruslah terlebih dahulu
diciptakan keadaanatau suasana yang stabil terlebih dahulu.1.

Pembangunan / PertumbuhanApabila stabilitas tersebut telah tercapai maka, selanjutnya


yakni disiapkan dalam tahapstrategis ini adalah pembangunan.1.

PemerataanDari adanya pembangunan maka tahap berikutnya adalah penyebaran pembagian


hasil-hasil pembangunan tersebut kepada segenap anggotaatau warga organisasi secara adil.1.

Rencana operasional (operational plans

Rencana ini memberikan rincian bagaimana rencana strategi itu dilaksanakan. Rencana
initerdiri dari dua jenis, yaitu:1.

Rencana sekali pakai (singel use plans)Rencana ini dipakai untuk mencapai tujuan tertentu,
dan ditinggalkan apabila tujuan itu telahdi capai. Rencana sekali pakai merupakan tindakan
terinci yang mungkin tidak akan terulangdalam bentuk yang sama di masa yang akan datang.
Bentuk utama rencana ini adalah:Program, yang mana mencakup serangkaian aktivitas yang
relative luas. Seperti:- Langkah-
langkah utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.-
Unit dan anggota organisasi yang bertanggung jawab untuk setiap langkah.-
Urutan serta pengaturan waktu setiap langkah.-
Proyek, adalah: bagian program yang lebih kecil dan mandiri. Setiap proyekmempunyai
lingkup erbatas dan petunjuk yang jelas mengenai tugas dan waktu. Setiap proyek akan
menjadi tanggung jawab setiap personel yang ditunjuk dan diberi sumber dayaspesifik dan
batas waktu tertentu.-
Anggaran, adalah: pernyataan tentang sumber daya keuangan yang disediakan untukkegiatan
tertentu dalam waktu tertentu. Anggaran terutama merupakan alat untukmengendalikan
aktivitas suatu organisasi dan oleh karena itu merupakan komponen pentingdan program dan
proyek. Anggaran merinci pendapatan dan biaya sehingga dapat menetukantarget aktivitas
seperti hasil penjualan biaya tiap bagian atau investasi baru.1.

Rencana tetapMerupakan ancangan yang sudah dilakukan untuk menangani situasi yang
terjadi berulangkali dan dapat diprakirakan. Bentuk utama rencana tetap yakni:-
Kebijakan, adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan. Kebijakanmenetuka
n batas-batas sekitar keputusan, termasuk keputusan yang diambil dan menolakkeputusan
yang tidak diambil.-
Prosedur standar, prosedur ini memberikan seperangkat petunjuk terinci untukmelaksanakan
urutan tindakan yang sering atau biasa terjadi.-
Peraturan, adalah pernyataan bahwa suatu tindakan harus dilakukan atau tidak bolehdilakuka
n dalam situasi tertentu. Peraturan ini merupakan perencanaan yang paling jelas dan pedoman
pemikiran atau pengambilan keputusan.1.

G. EFEKTIVITAS PERENCANAAN
Efektivitas berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efektivitas berarti kemampuan
untukmemilih sasaran yang tepat. Manajer yang efektif adalah manajer yang memilih
pekerjaanyang benar untuk dijalankan. Manajer yang memilih suatu sasaran yang tidak tepat
adalahmanajer yang tidak efisien

G. EFEKTIVITAS PERENCANAAN
Efektivitas berarti menjalankan pekerjaan yang benar. Efektivitas berarti kemampuan
untukmemilih sasaran yang tepat. Manajer yang efektif adalah manajer yang memilih
pekerjaanyang benar untuk dijalankan. Manajer yang memilih suatu sasaran yang tidak tepat
adalahmanajer yang tidak efisien.

Walaupn efektivitas penting bagi setiap manajer, seringkali dalam


pengembangan perencanaan yang efektif manajer mengalami hambatan-hambatan. Terdapat
dua hambatanutama terhadap pengembangan rencana yang efektif, yakni:1.

Penolakan dari dalam diri perencanaan terhadap penentuan tujuan dan pembuatanrencana
untuk mencapainyaPenentuan tujuna yang ingin dicapai merupakan langkah awal
perencanaan, jadi manajeryang tidak mampu menetapkan tujuan yang bermanfaat tidak akan
mampu membuat rencanayang efektif. Alasan mengapa manajer ragu-ragu atau sering gagal
dalam menetapkan tujuanorganisasi:- Keengganan melepaskan tujuan alternative-
Ketakutan akan kegagalan- Kekurangan pengetahuan tentang organisasi-
Kekurangan pengetahuan tentang lingkungan- Kekurangan kepercayaan1.

Keengganan yang lazim dari para anggota organisasi untuk menerima rencana
karena perubahan yang akan ditimbulkannyaHal ini sebenarnya bukan penolakan terhadap
rencana, melainkan hanya terhadap aktivitasdan tujuan baru yang dipaksakan kepada mereka
yang harus melaksanakan rencana tersebut.Terdapat tiga alas an mengapa anggota organisasi
dapat menolak perubahan:- Ketidakpastian mengenai sebab dan akibat dari perubahan-
Keengganan unuk melepaskan keuntungan yang ada-
Kesadaran akan kelemahan dalam perubahan yang diusulkan1.
H. MANFAAT RENCANA
Adapun manfaat yang lain dari suatu perencanaan yaitu:1.

Sebagai bahan perwujudan koordinasi dari berbagai bagian untuk mencapai


tujuanorganisasi.2.

Dapat menghindari keadaan yang tak terduga .3.

Diperoleh efesiensi berkat dimanfaatkannya metode kerja yang sesuai.4.

Memperlancar pendelegasian kekuasaan karena adanya kebijakan, prosedur, serta jadwal


yang telah ditetapkan.5.

Sebagai pedoman pengawasan agar pelaksanaan selalu bercerminpada tujuan.


BAB III

PENUTUP

1.

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kita bisa ambil dari pembahasan ini, bahwa planning harus ada
dalamsebuah manajemet atau organisasi. Yang di mana di dalam planning itu terdapat fungsi-
fungsi, langkah-langkah, dan persyaratan untuk kita memulai suatu rencana.
Planningmerupakan rencana-rencana awal untuk memjalankan suatu organisasi
atau manajenmet,apabila planning ini tidak ada maka manajemet akan sulit dijalankan
DAFTAR PUSTAKA
Sukarna.1992.
Dasar-Dasar Manajemet
(Bandung:CV Mandar Maju)Sukamdiyo ING.1996.
Manajemen Koprasi
(Jakarta: Erlangga)Hazil Tanzil.1991.
Manajemet Suatu Pengantar
(Jakarta: Ghalia Indonesia)Agus Mulyo.1996.
Prinsip Dasar Manajement edisi 3
(Yogyakarta: BPFE)[1] Bedjo Siswanto
. Manajemen Modern
. (Bandung: Sinar Baru Bandung. 1990), hal: 52[2] Ign. Sukamdiyo.
manajemen koperasi
. (Jakarta: Erlangga. 1997), hal:35[3] Indriyo Gitosudarmo dan Agus Mulyono.
Prinsip dasar manajemen.
(Yogyakarta: BPFE.2001), 72

Anda mungkin juga menyukai