Daftar Pustaka

1. Sumber dari Jurnal

Agustino, Leo dan Yusoff, Mohammad Agus. (2010). “Politik Lokal di Indonesia: dari
Otokratik ke Reformasi Politik”. Dalam Jurnal Politik, Memasuki Dasawarsa
Kedua Otonomi Daerah: Evaluasi dan Prospek, edisi 21, 2010. Diterbitkan atas
kerjasama AIPI dan Pustaka Pelajar.

Ahimsa, H. Shri-Putra. (1999). Cara Menyelesaikan Sengketa dalam Masyarakat

Pedesaan di Indonesia. Jurnal IIS UNISIA No. 40/XXII/1999. Yogyakarta: UII.

Alqadrie, Syarif Ibrahin. (1999). Konflik Etnis di Ambon dan Sambas, Suatu Tinjauan
Sosiologis, Dalam: Jurnal Antropologi Tahun XXIII Nomor 58.

Arifudin, Iis. (2007). Urgensi Implementasi Pendidikan Multikultural. Jurnal

Insania/Vol. 12, No. 2/Mei-Agustus 207. P3M STAIN Purwokerto.

As’ad, Muhammad (2010). Literal Tradition of North Maluku’s Society (Tradisi Tulis
Masyarakat Maluku Utara). Hasil Penelitian pada Balai Penelitian dan
Pengembangan Agama Makassar. Jurnal “Al-Qalam” Volume 16 Nomor. 26
Juli-Desember 2010.

Baptiste, Jr. H. (1986). Multicultural Education and Urban School from Socio-
Historical Perspectives: Internalizing Multiculturalism. Journal of Education.
Equity and Leadership, Vol.6.No.4, halaman 295-312. university Council for
Education Administration.

Bennet, C. I. (2003). Genres of Research in Multicultural Education. Review of

Educational Research, 71(2), 171-217.

Collins, R. (1971). “Functional and Conflict Theories of Educational Stratification”.

Dalam American Sociological Review, No. 36.

296
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Crossley, M. (1985). “Strategies for Curriculum Development and The Question of
International Transfer”. Journal of Curriculum Studies. 16, 75-81.

Dove, L. (1983). “Curriculum Development and the New Commonwealth”.

International Journal of Educational Development. 3, (2), 106.
Driver, R dan Leach, J. (1993). “Constructing Scientific Knowledge in the Clasroom”.
Educational Researcher, 23 (7): 103-112.

Gaffar, Fakry. (1997). Indonesia Menjelang Tahun 2020: Kemajemukan

Pembangunan Nasional dan Tantangan Global. Dalam Mimbar Pendidikan
No. 1 Tahun XVI 1997.
Lorsbach, A. Dan Tobin, K. (1992). “Constructivism as a Referent for Science
Teaching”. NARST Research Matters-to the Science Teacher, No. 30.
Lubis, Zulkifli B. (2005). Kanalisasi Ketegangan Etnik dan Kompetisi Budaya dalam
Sektor Publik. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, Vol. I, 2005,
Medan: USU.
Lubis, Nur. A. Fdhil. (2006). Multikulturalisme dalam Politik: Sebuah Pengantar
Diskusi. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI, Vol. II, No. 1, 2006,
Medan: USU.
Management of Social Transformation UNESCO. (1995). “Multiculturalim: A Policy
Response to Diversity”. Paper on the Occasion of 1995 Global Cultural Diversity
Conference. Sidney, 26-28 April 1995.

Mariana, Dede. (2006). Multikulturalisme Sebagai Budaya Politik di Jawa Barat.

Jurnal Governance: Sinergi Masyarakat, Swasta dan Pemerintah yang
Berkeadilan, Volume 2, No. 6, April-Juni 2006. Univesitas Padjadjaran: Pusat
Penelitian Kebijakan Publik dan Pengembangan Wilayah.

Munch, P. A. (1975). “Sense and Intention in Max Weber’s Theory of Action”.

Sociological Inquiry. 45: 59-65.

Nindito, Stefanus. (2005). Fenomena Alfred Schutz: Studi Tentang Konstruksi Makna
dan Realitas. Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 2. Nomor 1. Juni 2005: 79-94.

297
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
NCSS. (1992). In Search of A Scope and Sequence for Social Studies. Report of the
National Council for the Social Studies Task Force on Scope and Sequence.
Social Education. 48. pp. 249-264.
Pelly, Usman. (1998). “Masalah Batas-Batas Bangsa.” Dalam Jurnal Antropologi
Indonesia No. 54 Thn 1998.

Redfield, R. et. al. (1936). “Memorandum for the Study of Acculturation”. Dalam
American Antropologist. Vol. 38, No. 1 (Januari-Maret, 1936: 149).

Sleeter, C. E. (1992). “Restructuring Schools for Multicultural Education”. Dalam

Journal of Teacher Education 43.

Subawa, Nyoman Sri. (2007). Obyektivitas Pemahaman Multikultural Dalam Rangka

Penegakan Kesatuan Indonesia di Era Global. Sarati Vol. 14, No. 1, Pebruari
2007.
Syaifuddin, Achmad Fedyani. (2006). “Membumikan Multikulturalisme di Indonesia”.
Jurnal Antropologi Sosial Budaya Etnovisi. Vol. II. No. 1, April 2006.
Sumaatmadja, N. (2003). “Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada Pendidikan
Tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah”. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. No. 20
Tahun XI, edisi Januari-Juni 2003.

____________. (2004). “Strategi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial melalui

Perspektif Keruangan. Membina Cintah Tanah Air dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia”. JPIS. 22 (XII).

Suparlan, Parsudi. (1999). “Kemajemukan, Hipotesis Kebudayaan Dominan, dan

Kesukubangsaan.” Dalam Jurnal Antropologi Indonesia No. 58 Thn 1999.
____________. (2001). “Kesetaraan Warga dan Hak Budaya Komunity dalam
Masyarakat Majemuk Indonesia”. Jurnal Antropologi Indonesia. Edisi Juli 2001.

____________. (2002) “Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikutural”, Jurnal

Antropogi Indonesia, tahun XXVI, No.69, UI dan Yayasan Obor Indonesia.

Suseno, Frans Magnis. (2003). “Faktor - Faktor yang Melandasi Terjadinya Konflik
Antaretnis dan Agama di Indonesia”. Dalam INIS (edisi). Konflik Komunal di
Indonesia Saat Ini. Seri INIS : 41. Jakarta: Leiden.

298
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Suzuki, B. (1979). “Multicultural Education: What’s it All About?”. Integrated
Education. 17 (1-2), 47-48.

Syaifuddin, Achmad Fedyani. (2006). “Membumikan Multikulturalisme di Indonesia”.

Jurnal Antropologi Sosial Budaya Etnovisi. Vol. II. No. 1, April 2006.

Tholand, J. D. (1993). Ethnicity and the State. Political and Legal Anthopology.
Volume 9. London: Transaction Publisher.

Ulum, Muhammad Bahrul. (1994). Masyakil al-Usrah al-Muslimah fi al-Gharb. Jurnal

al-Jami’ah al-Islamiyah, vol 1, No. 2 April-Juni 1994. London: International
Collegs of Islamic Science.

UNESCO. (2009). Berinvestasi dalam Keanekaragaman Budaya dan Dialog

Antarbudaya. Laporan Dunia UNESCO, No. 2. United Nations Educational,
Scientific and Cultural Organizations.
Wieviroka, Michel. (1998). Is Multiculturalism the Solution. 882-905. Ethnic and
Racial Studies Volume 21. Routledge.

2. Sumber dari Buku

Abdullah, Irwan. (2006). Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Abdullah, Taufik & Leeden, A. C. Van Der. (1986). Durkheim dan Pengantar
Sosiologi Moralitas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Adeney, Bernard T. (2000). Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Adimihardja, K. (2008). Dinamika Budaya Lokal. Bandung: Indra Prahasta

Bersama Pusat Kajian IPBS.

Adiyoso, Wignyo. (2009). Menggugat Perencanaan Partisipatif dalam Pemberdayaan

Masyarakat. Surabaya: Putra Media Nusantara.

Adler, P. S. (1982). “Beyond Cultural Identity: Reflection on Cultural and

Multicultural Man”. Dalam Samavor dan R. Porter. (ed). Intercultural
Comunication: A Reader. Belmont: Wadswort.

299
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Agung, Iskandar, et.al. (2011). Pendidikan Membangun Karakter Bangsa. Jakarta:
Bestari Buana Murni.
Ahimsa, H. Shri-Putra. (2001). Strukturalisme Levi-Strauss Mitos dan Karya Sastra.
Yogyakarta: Galang Press.

Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

_________. (1991). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. (1991). Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Alfrod, R. R. (1971). “Religion and Politics” dalam Roland Robertson (Eds). Sociology
of Religion: Selected Readings. Canada: Penguin Books.

Al-Muchtar, S. (2001). Epistemologi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung:

Gelar Pustaka Mandiri.

Alisjahbana, S. T. (1975). Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia Dilihat dari

Jurusan Nilai-Nilai. Jakarta: Dian Rakyat.
Aly, Hery Noer dan Munzier, S. (2003). Watak Pendidikan Islam. Jakarta: Friska
Agung Insani.
Amal, M. Adnan. (2002). Maluku Utara Perjalanan Sejarah 1250-1800. Diterbitkan
atas kerjasama Universitas Khairun Ternate, Pemda Kab. Halmahera Tengah,
Pemda Kab. Maluku Utara, dan Pemerintah Kota Ternate.

__________. (2010). Kepulauan Rempah-Rempah: Perjalanan Sejarah Maluku

Utara 1250-1950. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Anderson, Benedict. (2000). Imagined Communities: Reflection on the Origin and
Spread on Nationalism. London: The Thetford Press Ltd.

Anwar, Dewi Fortuna. (2005). Konflik Kekerasan Internal Tinjauan Sejarah,

Ekonomi,-Politik dan Kebijakan di Asia Pasifik. Jakarta: British Council
Appadurai, Arjun. (1993). Modernity at Large, Culture Dimentions of
Globalization. Minnesota.
Arkoun, Mohammed. (1994). Nalar Islam dan Nalar Modern: Berbagai Jalan dan
Tantangan Baru. Jakarta: INIS.
300
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Arronson, Elliot. (1992). The Social Animal. New York: WHF Freeman and Company.

Astono, Gerardus A. Dwi dan Soembogo, I. Ario. (2005). “Kebudayaan sebagai

Perilaku”. Dalam Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto. Teori-Teori Kebudayaan.
Yogyakarta: Kanisius.
Atjo, Rusli Andi. (2008). Peninggalan Sejarah di Pulau Ternate. Jakarta: Cikoro
Printing.

____________. (2009). Orang Ternate dan Kebudayaannya. Jakarta: Cikoro Printing.

Atkinson, Paul dan Hammersley, Martyn. (2009). “Etnografi dan Observasi

Partisipan”. Dalam Norman K. Denzin dan Yvonna S. Lincoln (Eds). Qualitative
Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Atmadja, N. B. (2003). Manajemen Konflik pada Desa Adat Multietnik di
Buleleng. Bali-Singaraja: IKIP.
Auge, Marc. (1991). A Sense for the Other: The Timelines and Relevance of
Anthropology. Stanford, California: Stanford University Press.
Badan Pusat Statistik. (2010). Kota Ternate dalam Angka. Ternate: Pemkot Ternate.

Baidhawy, Zakiyuddin. (2007). Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta:

Erlangga.
Ballantine, Jeanne. H. (2001). The Sociology of Education: A Systematic Aproach. New
Jersey: Prentice Hal, Inc.
Baldwin, D. John. (1988). George Herbert Mead: A UnifyingTheory for Sosiology.
Newbury Park, Calif: Sage.
Banks, James. A. (1985). Teaching Strategies for the Social Studies: Inquiry, Valuing,
and Decision Making. New York: Logman.
___________. (1986). Multicultural Education and Its Critics: Britain and the United
States. In S. Modgil, G. K. Verma, K. Mallick & C. Modgil (Eds.), Multicultural
Education: The Interminable Debate: London: The Falmer Press.

___________. (1987). Teaching Strategies for Ethnic Studies (Fourth ed.).

Boston: Allyn and Bacon, Inc.

301
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
___________. (Eds) (1989). Multicultural Education: Issues and Perspectives.
Boston-London: Allyn and Bacon, Inc.

___________. (1990). Teaching Strategies for the Social Studies: Inquiry, Valuing,
and Decision Making. New York: Logman.

___________. (1993). “Multicultural Education for Young Children: Racial and Ethnic
Attitudes and Their Modification”, Dalam B. Spodek (Eds). Handbook of
Research on the Education of Young Children. New York: Macmillan.

___________. (1995). Teaching Strategies for Ethnic Studies. Boston: Allyn and
Bacon.

___________. (1997) Educating Citizens in A Multicultural Society. New York: Allyn

& Bacon.
Banks, James. A dan Banks, Cherry A. McGee. (1993). Multiculural Education Issues
and Perspectives: Handbook of Research. Amerika: University of Washington.
Barth, Fredrik. (1969). “Introduction”. Dalam Fredrik Barth (Eds). Ethnic Group and
Boundaries: The Social Organization of Cultural Difference. Boston: Litle,
Brown & Co.
____________. (1988). Kelompok Etnik dan Batasannya. Jakarta: Universitas
Indonesia.
Bambach, Charles. (1995). Heidegger, Dilthey and the Crisis of Historicism: History
and Metaphysics in Heidegger, Dilthey and the Neo-Kantians. New York: Cornel
University Press.
Barbara, Robertta H. (1998). Science in the Multicultural Clasroom, A Guide to
Teaching and Lerning. Secon Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Barker, Chris. (2009). Cultural Studies Teori dan Praktek. Alih Bahasa oleh Nurhadi.
Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Barker, M. (1982). The New Racism. London: Juntion Books.

Barnadib, Imam. (1988). Ke Arah Perspektif Baru Pendidikan. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.
302
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Batubara, Muhyi. (2004). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Ciputat Press.

Bellah, Robert N. (1970). Tokugawa Religion. Boston: Beacon Press .

Bennet, C. I. (1990). Comprehensive Multicultural Education (Second ed.). Boston:

Allyn and Bacon.
___________. (2003). Comprehensive Multicultural Education: Teory and
Practice. New York: Allyn and Bacon.
Berger, Peter L & Luckman, Thomas P. (1966). The Social Construction of Reality.
Great Britain: Penguin Books.
Berger, Peter L & Berger, B. (1977). Sociology: A Biographical Approach. Middlesex:
Penguin.
Berger, Peter. L, et. al. (1987). Cultural Analysis. London & New York: Routledge &
Paul Kegan.

Berger, Peter. L. (1967). The Sacred Conopy. Garden City: Doubleday.

___________. (1994). The Sacred Conopy: Elements of Social Theory of

Religion. New York: Doubleday.

Berger, Peter. L dan Luckmann, Thomas. (1994). “The Social Contraction of Reality:
A Treatise in the Sociology of Knowledge”. Alih Bahasa Hasan Basri, Tafsir
Sosial atas Kenyataan. Jakarta: LP3ES.
Bertrand, Alvin. (1974). Social Organization: A Systems and Role Theory Perspective.
Philadelphia: FA. Davis Company.
Bintarto, R. (1983). Suatu Pengantar Geografi Desa. Yogyakarta: UP Spring.

Blau, Peter M. (1977). Inequality and Heterogeneity: A Primitive Theory of Social

Structure . New York, NY: Free Press.
Blalock, Hurbert. M. (1976). Toward a Theory of Minority Group Relations. New
York: John Willey and Sons, Inc.

Blum, A. Lawrence. (2001). “Antirasisme, Multikulturalisme, dan Komunitas antar

Ras, Tiga Nilai yang Bersifat Mendidik bagi sebuah Masyarakat Multikultural”.
303
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
 Dalam Larry May dan Shari Colins-Chobanian. Etika Terapan: Sebuah
Pendekatan Multikultural. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Blumer, Herbert. (1969). Symbolic Interactionism. Englewood Cliffs: NJ, Prentice

Hall.

Bouman, P. J. (1957). Ilmu Masyarakat Umum. Jakarta: dian Rakyat.

Bridgman, B (2003). Why are Ethnically Divided Countries Poor?. Louisiana:

Louisiana State University.

Brinkerhorff, D. B. Dan White, L. K. (1989). Essentials of Sociology. New York: West.

Bronislaw, Malinowski. (1944). A Scientific Theory of Culture and Other Essays.

Chapel Hill: The University of North Carolina Press.

Brophy. J. & Alleman, J. (1996). Powerful Social Studies for Elementary Studies.
Florida: Harcourt Brace & Company.

Bruner, Jerome. (1966). Toward a Theory of Instruction. Cambridge: Harvad

University Press.

__________. (1977). The Process of Education. Cambridge: Harvad University Press.

Buchler, Choalalthe. (1972). Psychology of Contemporary Living. New York: Delta

Book Publishing.
Budiningsih, Asri. (2008). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Budiyono. (2007). Nilai – Nilai Kepribadian Dan Kejuangan Bangsa Indonesia.
Bandung: Alfabeta.

Bujang, Agus Salim. (2005). “Primordialisme sebagai Strategi”. Dalam M. Rahmi

Husen dan Herman Oesman (Eds.). Potret Gelisah Negeri Pinggiran Perspektif
Kritis atas Maluku Utara. Ternate: Pustaka Foshal.

Bungin, Burhan. (2006). Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

304
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Bureell, Gibson & Morgan, Gareth. (1985). Sosiological Paradigms and
Organisational and Analysis: Element of the Sosiology of Corporate. USA:
Portsmouth New Hampshire Heinemaun.
Campbell, Tom. (1994). Tujuh Teori Sosial: Sketsa, Penilaian, Perbandingan.
Terjemahan. Yogyakarta: Kanisius.

Cardinas, Jose. A. (1975). Multicultural Education: A Generation of Advocacy.

America: Simon & Schuster Custom Publishing.
Chaney, Dafid. (1996). Lifestyle. London: Routledge.

Conger, J J. (1973). Adolescence and Youth. London: Harper and Row.

Collins, Finn. (1997). Social Reality. London and New York: Routledge.

Conyers, Diana (1990). Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga: Suatu Pengantar.

Yogyakarta: Gadja Mada University Press.

Coser, Lewis A. (1956). The Fungtions of Social Conflict. New York: The Free Press

Creswell, John W. (1998). Qualitative Inquiry and Research: Chosing Among Five
Tradition. London & New Delhi: Sage Publication.

Cuff, E. C. & Payne, G. C. F. (eds) (1981). Perspectives in Sociology. London: George

Allen & Unwin.

Dahrendorf, Ralf. (1959). Class and Class Conflict in Industrial Societies. Stanford:
Stanford University Press.

__________. (1986). Essays in the Theory of Society. Stanford: Stanford University

Press.

Damsar. (2012). Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Darajat, Zakiah. (1984). Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta: Bulan Bintang.

305
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dawam, Aunurrofiq. (2003). Emoh Sekolah Menolak Komersialisasi Pendidikan dan
Kanibalisme Intelektual Menuju pendidikan Multikultural. Yogyakarta:
Inspeal Ahimsakarya.

__________. (2006). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Mitra Fajar Indonesia.

Deleuze, Gilles dan Guattari, Felix. (1992). A Thousand Plateaus: Capitalism and
Schizophrenia. New York: Athlone Press.

__________. (1997). Anti Oedipus: Capitalism and Schizophrenia. New York: The
Viking Press.
Delors, Jacques, et. al. (1996). Learning: The Treasure Within, Report to UNESCO of
the International Commissions on Education for the Twenty-fisrt Century.
France: UNESCO Publishing.

Departemen Agama RI. (2007). Al-Qur’an dan Terjemahan. Bandung: Jumanatul ’Ali-
Art (J-Art).

Dewey, John. (1977). Experience and Education. Alih Bahasa John De Santo. Jakarta:
Erlangga.

__________. (2007). Experience and Education. Alih Bahasa John De Santo. Jakarta:
Erlangga.
Ditjen Dikdasmen Depdiknas RI. (2003). Pendekatan Kontekstual (Contextual
Teaching-Learning) CTL. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Djahiri, Kosasih A. (1985). Strategi Pengajaran Efektif Nilai Moral VCT dan Games
dalam VTC. Bandung: IKIP Press.

Dodd, Carley H. (1998). Dynamics of Interrcultural Communication (Fifth

Edition). New York: MeGraw-Hill.

Drost, J. (2001). Masalah IPS dan IPS. Dalam Sindhunata (Eds). Pendidikan
Kegelisahan Sepanjang Zaman. Yogyakarta: Kanisius.

Drucker, Peter. (1993). Post Capitalist Society. New York: Harper Bussines
Series.

306
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Durkheim, Emile. (1964). The Division of Labour in Society. New York: Free Press.

Eggleston, S. John. (1969). The Social Context of the School. London: Routledge &
Kegan Paul.

Elmubarok, Zaim. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai: Mengumpulkan yang

Terserak Menyambung yang Terputus dan Menyatukan yang Tercerai. Bandung:
Alfabeta.

Embroise, Yvone. (1993). “Pendidikan Nilai”. Dalam E. M. K. Kaswardi. Pendidikan

Nilai Memasuki Tahun 2000. Jakarta: Gramedia.
Eversole, R. and Martin J. (2005). “Introduction: Participation and Governance in
Regional Development. Dalam Robyn Eversole and John Martin (Eds.).
Participation and Governance in Regional Development: Global Trends in an
Australian Context. Hampshire England: Ashgate.

Fairchild, H. P. (1962). Dictionary of Sociology. New Jersey: Littlefield, Adams & Co.

Farris, P. J. & Cooper, S. M. (1994). Elementary Social Studies: A Whole Language

Approach. Iowa: Brown & Benchmark Publisher.

Feagin, J. R. and Feagin, C. B. (1993). Racial and Ethnic Relations. New Jersey:
Prentice Hall, Englewood Cliffs.

Featherston, Mike. (1990). “Global Culture: An Introduction”, dalam Featherston,

Mike. (Peny.) Global Culture: Nationalism, Globalization and Modernity.
London: Sage Publication Ltd.

___________. (2001) Posmodernisme dan Budaya Konsumen. oleh Misbah Zulfa

Elizabeth (Terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fenton, E. (1966). Teaching the New Social Studies in Secondary School: An Inductive
Aproach. Bloomington: Indiana University Press.

___________. (1967). The New Social Studies. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Inc.

307
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Furnivall, J. S. (1956). Colonial Policy and Practice: A Comparative Study of Burma
and Netherlands India. New York: New York University Press.

Garcia, Ricardo L. (1982). Teaching in a Pluristic Society: Concepts, Models,

Strategies. New York: Harper & Row Publisher.
Garna, Judistira K. (1993). Tradisi Transformasi Modernisasi dan Tantangan Masa
Depan di Nusantara. Bandung: Universitas Padjadjaran.

__________. (1992). Teori-Teori Perubahan Sosial. Bandung Program Pascasarjana

Unpad.

__________. (1996). Ilmu-Ilmu Sosial, Dasar Konsepsi-Posisi. Bandung Program

Pascasarjana Unpad.

__________. (2003). Ilmu-ilmu Sosial: Dasar-Konsep-Posisi. Bandung: Primaco

Akademika.

Geertz, Clifford. (1963). “The Integrative Revolution: Primordial Sentiments and Civil
Politics in the States”. Dalam Clifford Geertz (Eds). Old Societies and New
States: The Guest for Modernity in Asia and Africa. New York: Free Press.

___________. (1973) Tafsir Kebudayaan. Terjemahan. Yogyakarta: Kanisius.

___________. (1976). “Ikatan-ikatan Primordial dan Politik Kebangsaan di Negara-

Negara Baru”. Dalam Juwono Sudarsono (Eds). Pembangunan Politik dan
Perubahan Politik. Jakarta: Gramedia.

___________. (1992). The Interpretation of Cultures. New York: Basic Books Inc.
Publishers.

___________. (2001). Available Lights: Anthropological Reflections on Philosophical

Topics. Princeton and Oxford: Princeton University Press.

Ghazali, Abd. Moqsith. (2009). Argumentasi Pluralisme Agama:Membangun Toleransi

Berbasis Al-Qur’an. Depok: KataKita.

Giddens, Anthony. (1979). Cultural Problems in Social Theory. London: Macmillan

308
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gillin dan Gillin. (1954). Cultural Sociology, A Revition of An Introduction to
Sociology. New York: The McMillan Company.

Glazer, N. Dan Moynihan, D. P. (1981). Ethnicity. Cmbridge, Massachusetts: Harvarrd

University Press.

Goetz, J. P. and LeCompte, M. D. (1984). Ethnography and Qualitative Design in

Educational Research. London: Academic Press., Inc.

Gollnick, Donna M. and Chinn, Philip C. (1983). Multicultural Education in a

Pluralistik Society. London: The CV Mosby Company.

___________. (1986). Multicultural Education in a Pluralistic Society (second ed.).

Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company.

___________. (2002). Multicultural Education in a Pluralistic Society. New Jersey:

Pearsons Education, Inc.

Goode, Williams J. (1992). World Revolution and Family Patterns. New York: Free
Press.

Gordon, Milton M. (1964). Assimilation in American Life: The Role of Race, Religion,
and National Origins. New York: Free Press.
____________. (1988). The Scope of Sociology. Cambridge, Massachussetts, and
London: Harvard University Press.

Gorman, Robert A. (1977). Dual Vision. London: Routledge and Kegan Paul.

Griffin, Em. (2000). A First Look at Communicatin Theory (Fourth Edition). New
York: MeGraw-Hill.

Gudykunts, William B & Kim, Young Yun. (1997). Communication with Strangers,
An Approach to Intercultural Communication (Third ed.). New York:
MeGraw-Hill.

Gunawan, Ary. (2000). Sosiologi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologi Tentang

Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

309
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Guthrie, M. D. Elisabeth dan Mathews, Kathy. (2003). Anak Sempurna atau Anak
Bahagia: Dilema Orang Tua Modern. Ida Sitompul (Terj). Bandung: Mizan.

Habib, Ahmad. (2004). Konflik antar etnik di Pedesaan: Pasang Surut Hubungan
Cina-Jawa. Yogyakarta: LkiS

Hadiwiyono, Harun. (1985). Sejarah Perkembangan Filsafat Barat. Yogyakarta:

Kanisius.
Hidayanto, DN. (2007). Pemikiran Kependidikan (dari Filsafat ke Ruang Kelas).
Jakarta: LeKDiS.
Hall, Stuart. (1995). Critical Dialogues in Cultural Studies. London: Routledge
Publisher.
Hamalik, Oemar. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamim, Toha. et al. (2007). Resolusi Konflik Islam Indonesia. Yogyakarta: LKIS
Pelangi Aksara.
Hans, Martin. (2005). Jebakan Global. Jakarta: Hasta Mitra-Institute for Global Justice.

Hannerz, Ulf. (1990). “Cosmopolitan and Locals in World Culture”. Dalam Mike
Featherstone (ed). Global Culture: Nationalism, Globalization and Modernity.
London: Sage.

Hasrullah (2009). Dendan Konflik Poso (Periode 1998-2001): Konflik Poso dari
Perspektif Komunikasi Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hardiman, Francisco Budi. (1990). Kritik Ideologi-Pertautan Pengetahuan dan
Kepentingan. Yogyakarta: Kanisius.
Haricahyono. (1995). Dimensi–Dimensi Pendidikan Moral. Semarang: IKIP Negeri
Semarang Press.
Haris, Peter dan Reilly, Ben. (Eds) (2000). Demokrasi dan Konflik yang Mengakar:
Sejumlah Pilihan Negosiator. Jakarta: International IDEA.
Harris, Marvin. (1964). Patterns of Race in the Americas. New York: Norton.

Hartoyo. (2004). “Stereotip Etnik dan Resolusi Konflik Pertanahan di Pedesaan

Lampung”. Dalam Fera Nugroho, et al (Eds). Konflik dan Kekerasan pada Aras
Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
310
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Harsojo. (1977). Pengantar Antropologi. Jakarta: Bina Cipta.

Harvey, David. (1994). The Conditions of Posmodernity. Cambridge: Basil Blackwell

Ltd.
Hasan, Said Hamid. (1996). Pendidikan Ilmu Sosial. Jakarta: Proyek Pendidikan
Tenaga Akademik, Dirjen Dikti Depdikbud.

Hekman, Susan. (1983). Weber, The Ideal Type, and Contemporary Social Theory.
Notre Dame. Ind: University of Notre Dame Press.

Hendropuspito, D. (1989). Sosiologi Sistematik. Yogyakarta: Kanisius

Henslin, James M. (2006). Sosiologi dengan Pendekatan Membumi. Jilid I Edisi

Keenam. Jakarta: Erlangga.

Herkovits, Melville J. (1958). Acculturation: The Study of Culture Contact. New Yort:
Peter Smith.

Hidayanto, DN. (2007). Pemikiran Kependidikan (dari Filsafat ke Ruang Kelas).

Jakarta: LeKDiS.

Hoemah, Darsis. (2005). “Otonomi Daerah dan Kontestasi Etnik di Maluku Utara.
Dalam M. Rahmi Husen dan Herman Usman (Eds). Potret Gelisah Negeri
Pinggiran: Perspektif Kritis Atas Maluku Utara. Ternate: Forum Studi
Halmahera.
Hobart, Mark. (1979). A Balinesse Village and its Field of Social Relations. London:
London University Press.

___________. (1984). Sosiologi, Jilid II edisi keenam. Jakarta: Erlangga.

Horton, Paul. B. and Hunt, Chester. L. (1984). Sosiologi. Jilid Dua. Jakarta: Gelora
Aksara Pratama.

___________. (1999). Sosiologi I. Terjemahan, Aminuddin Ram dan Tito Sobari.

Jakarta: Erlangga.

311
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
___________. (2004). Sosiologi. Edisi Keenam, Terjemahan, Aminuddin Ram dan Tito
Sobari. Jakarta: Erlangga.

Horowitz. (1981). Ethnic Identity. Editet with Introduction by Nathan Glazer and
Daniel P. Moynihan. Harvard University Press.

Hufad, Ahmad. (2007). Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung: Imperial Bhakti
Utama.

Hurn, Cristhopher. (1993). The Limits and Possibilities of Schooling: An Introduction

to Siciology of Education. Edisi Ketiga. New York: Holt and Rinehart, Inc.

Idi, Abdullah. (2011). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Ihromi, T. O. (2004). “Beberapa Catatan Mengenai Pengkajian Keluarga dalam

Masyarakat yang Berubah”. Dalam T. O. Ihromi. (Peny.). Bunga Rampai
Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Isajiw, W. (1999). Definitions and Dimensions of Ethnicity. Toronto: University of

Toronto Press.

Iskandar, Jusman dan Nitamiharjo, Caroline. (1978). Penelitian Pekerjaan Sosial.

Bandung: PKM Al-Ikhsan.

Issacs, R. Harold. (1993). “Basic Group Identity: The Idol of the Tribe”. Dalam Glazer,
Nathan & Moyniham, Daniel. P. (Eds). Ethnicity: Theory and Experience.
Cambridge: Harvard University Press.

Jarolimek, J. (1986). Social Studies in Elementary Education. New York: Macmillan

Publishing Company.
Johnson, Doyle Paul. (1988). Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Terjemahan. Jakarta:
Gramedia.

Jorgensen, D. L. (1989). Participant Observation: A Methodology for Human Studies.

London: Sage Publication.

Jun Lan, Thung et al. (2010). Klaim, Kontestasi, dan Konflik Identitas: Lokalitas vis-à-
vis Nasionalitas. Institut Antropologi Indonesia: IAI.
312
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Kamil, Mohammad. (1999). Interaksi Sosial dan Pengajaran CBSA. Jakarta: Proyek
Pengadaan Sarana Akademis Depdikbud RI.
Karabel, Jerome and Halsey, A. H. (1977). Power and Ideology in Education. New York:
Oxford University Press.

Karsidi, Ravik. (2007). Sosiologi Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Kartawisastra, H. U. (1980). Strategi Klasifikasi Nilai. Jakarta: P3G Depdikbud

Kattsoff, Louis. O. (2004). Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Keesing, Roger M. (1992). Antropologi Budaya, Suatu Perspektif Kontemporer. Jilid2.

Jakarta: Erlangga.

Keith A, Robert. (1995). Religion in Sociological Perspective. California: Wadsworth

Publishing Comapany.

Kendall, Diana (2003). Sociology in Our Time. Belmont, CA: Wodsworth Learning.

Khairuddin, H. (1997). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Liberti

Kluckhon, Florence R. et al. (1961). Variation in value Orientation: A Theory Tested in

Five Cultures. Evanston, Illionis: Row, Peterson and Co.

Konetjaraningrat. (1974/1977). Perubahan Nilai-Nilai di Indonesia. Bandung: Alumni.

____________. (1984). Masyarakat Desa di Indonesia Masa Kini, Jakarta: Lembaga

Penerbit FE-UI.

____________. (1986). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru.

____________. (1990). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

____________. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar Ringkas. Jakarta: Rajawali Press.

313
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
____________. (1993). Masalah Kesukubangsaan dan Integrasi Nasional. Jakarta: UI
Press.

Krathwohl, David R. et al. (1964). Taxonomi of Educational Objectives Handbook II.

London: Longman Group.

Kriesberg, Louis. (1973). The Sociology of Social Conflicts. New Jersey: Prentice-
Hall.
___________. (2003). Constructive Conflicts from Escalation to Resolution. Maryland:
Rowman and Littlefield Publisher Inc.

Kuntowijoyo. (1991). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan .

Kusumohamodjojo, Budiono. (2000). Kebhinekaan Masyarakat Indonesia: Suatu

Problematik Filsafat Kebudayaan. Jakarta: Grasindo.
Kuswarno, Engkus. (2009). Fenomenologi: Metodologi Penelitian Komunikasi,
Konsepsi, Pedoman, dan Contoh Penelitian. Bandung: Widya Padjadjaran.

Kymlicka, Will. (1995). Multicultural Citizenship: A Liberal Theory of Minority

Rights. Oxford: Oxford University Press.

___________. (2002). Kewarganegaraan Multikultural. Terjemahan. Jakarta: LP3S

Lash, Scott dan Urry, John. (1994). Economies of Sign and Space. London: Sage
Publication.

Lauer, H. R. (1989). Perspektif Tentang Perubahan Sosial. Jakarta: Bina Aksara.

Lickona, Thomas. (1991). Education for Character How Our Schools Can Teach
Respect and Responsibility. New York: Bantam Book.

Lincoln, Y. S. and Guba, E. G. (1985). Naturalistic Inquiry. Beverly Hills, CA: Sage.

Lull, J. (1998). Media Komunikasi Kebudayaan suatu Pendekatan Global. A. Setiawan

Abadi. Terjemahan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Maalouf, Amin. (2004). In The Name of Identity. (Terj.) Yogyakart: Resist Book.

314
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Macionis, John J. (1989). Sociologi. Second Edition. New Jersey: Prentice Hall,
Englewood Cliffs.
Mackey, Eva (1997). “The Cultural Politics of Populism: Celebrating Canadian
National Identity”, dalam Chris Sore and Susan Wright (Eds). Anthropology of
Policy: Critical Perspective on Governance and Power. London & New York:
Routledge.
Magnis-Suseno, Frans. (1987). Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Moral.
Jakarta: Kanisius.

__________. (2001). Etika Jawa: Sebuah Analisis Falsafah Tentang Kebijaksanaan

Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Maharani, K. (1999). “Format Pembauran Bagaimana?”. Pri-Non-Pri: Mencari Format
Baru Pembauran. Moch. Sa’dun (Eds). Jakarta: Pustaka Cidesindo.

Mahfud, Choirul. (2009). Pendidikan Multikultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maira, S. (2004). Planet Youth: Asian American Youth Cultures, Citizenship and
Globalization In New Directions for Asian-American Studies. Malden, MA:
Balckwell.

Maksum, Ali. (2011). Pluralisme dan Multikulturalisme Paradigma Baru Pendidikan

Agama Islam di Indonesia. Yogyakarta: Aditya Media Publishing.

Maksum dan Luluk, YR. (2004). Pradigma Pendidikan Universal di Era Modern dan
Post Modern. Yogyakarta: Sarasin

Malik, Iksan. (2004). Menyeimbangkan Kekuatan, Pilihan Strategis Menyelesaikan

Konflik. Jakarta: Yayasan Kemala.

Maliki, Zainuddin. (2003). Narasi Agung: Tiga Teori Sosial Hegemonik. Surabaya:
Lembaga Pengkajian Agama dan Masyarakat.

Malinowski, Bronislaw K. (1944). A Scientific Theory of Culture. New York: The

University of North Carolina Press.

Marger, M. N. (1985). Race and Ethnic Relation: American and Global Perspective.
Belmont, CA.: Wadsworth. Inc.

315
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Marshall, T. H. (1965). Social Policy. London: Hutchinson.
Martin, James G and Franklin, Clyde. W. (1973). Minority Group Relations. Ohio:
Charles E Merrill Publishing Company.

Martodirjo, Haryo. S. (2000). Hubungan Antar Etnik. Bandung: Sespim Polri.

Marzali, Amri. (2005). Antropologi Pembangunan Indonesia. Jakarta: Prenada Media.

Mashad, Dhurorudin. (2011). Alfred Russel Wallace: Kiprah dan Karyanya sebagai
Ilmuwan Sosial. Jakarta: LIPI Press.

Maslikhah. (2007). Quo Vadis Pendidikan Multikultur: Rekonstruksi Sistem Pendidikan

Berbasis Kebangsaan. Surabaya: STAIN Salatiga Press & JP Books.

Mc.Guire, Meredith. B. (1984). Religion: The Social Context. California: Wodsworth

Publishing Company.

Mendoza, Manuel & Vince, Napoli. (1990). System of Society. Toronto: D.C. Heat and
Company.

Merton, Robert. K. (1967). Social Theory and Social Structure. New York: The Free
Press.
__________. (1968). Social Theory and Social Structure. Englarged Edition. New
York: The Free Press.

Miles, M. B. dan Huberman, A. M. (1984). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber

Sumber tentang Metode-Metode Baru. Alih Bahasa Tjetjep Rohendi Rohidi.
Jakarta: UI-Press.

Morgan, D. H. J. (1975). Social Theory and The Family. London: Routledge & Kegan
Paul Ltd.

Muhadjir, Noeng. (1993). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori
Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin.

_________. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Reke Sarasin

316
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Muhaimin. (2003). Arah Baru Pegembangan Pendidikan Agama. Bandung: Nusa Baru.

Myrdal, Gunnar. (1944). The American Dilemma: The Negro Problem and Modern
Democracy. New York: Harper & Row.

Narwoko, J. Dwi dan Suyatno, Bagong. (2006). Sosiologi: Teks Pengantar dan
Terapan. Jakarta: Kencana.

Nasikun. (2009). Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Nasution, S. (1999). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

__________. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito

__________.(2008). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

Naka, Hisao. (1980). Kaum Muda Jepang dalam Masa Perubahan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.

Newcomb, et al. (1985). Psokologi Sosial. Terjemahan. Bandung: CV. Diponegoro.

NCSS. (1989). Charting A Course: Social Studies for the 21ᵗʱ Century (A Report of the
Curriculum Task Force of the National Commission on Social Studies in the
Schools). Washington: NCSS.

___________. (1994). Expectations for Excellence: Curriculum Standars for The

Social Studies. Washington D.C.: National Council for The Social Studies.

Nordholt, Henk Schulte. (2002). “A Geneology of Violence”. Dalam Freek Colombijn

dan J. Thomas Linblad., et. al. Roots of Violence in Indonesia. Singapore:
Institute of Southeast Asian Studies.

Nugroho, G. (2002). “Kata Pengantar”. Dalam A. Danusiri dan W. Alhaziri. (ed).

Pendidikan Memang Multikultural: Beberapa Gagasan. Jakarta: SET.

Ohmae, Kenichi. (2005). The Next Global Stage: Tantangan dan Peluang di Dunia
yang tidak Mengenal Batas Kewilayahan. Ahmad Fauzi Terjemahan. Klaten:
Intan Sejati Klaten.

317
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Orleans, Myron. (2000). Phenomenology. Dalam Kumpulan Bahan Mataajaran
Metodologi Penelitian Kualitatif oleh Daniel T. Sparingga. Surabaya: FISIP
Unair.

Park, Robert E dan Burgess, Ernest W. (1921). Assimilation and Acculturation. New
York: Columbia University Press.

Park, Robert E. (1957). Assimilation. New York: Oxford University Press.

Parsons, Talcot. (1951). The Social System. New York: Glencoe Press.

__________. (1970). The Social System. London: Routledge and Kegan Paul

Parson, Talcot et al. (1962). Teories of Society: Foundations of Modern Sociological

Theory. Volume I. USA: The Free of Glencoe.

Parsons, Talcot. and Shils, Edward. (Eds) (1965). Toward A General Theory of Action.
Chicago: University of Chicago Press.
Pavis, Patrice. (1993). Intercultural Reader. New York & London: Routledge

Payne, E. George. (1928). Principle of Educational Sociology An Outline. New York:

University Book Store.

Pidarta, Made. (1997). Landasan Kependidikan (Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia). Jakarta: Rineka Cipta.

Pilliang, Yasraf Amir. (2004). Dunia Yang Dilipat. Yogyakarta: Jalasutra.

___________. (2006). “Antara Minimalisme dan Pluralisme Manusia Indonesia”.
Dalam A. Adlin (eds). Menggeledah Hasrat Sebuah Multi Perspektif.
Yogyakarta: Jalasutra.
___________. (2011). Dunia Yang Dilipat: Tamasya Melampaui Batas-batas
Kebudayaan. Bandung: Matahari.

Poloma, Margeret M. (1987). Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Rajawali.

Pranoto, Juni dan Suprapti, Wahyu. (2003). Membangun Kerjasama Tim (Team
Building). Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
318
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pruitt, Dean G dan Rubin, Jeffrey Z. (2009). Teori Konflik Sosial. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Purwasito, Andrik. (2003). Komunikasi Multikultural. Surakarta: Muhammadiyah
University Press.

Putranto, Rekso Soemadi. (1992). Manajemen Proyek Pemberdayaan. Jakarta:

Lembaga Penerbitan FE-UI.

Putuhen, M. Saleh. (2001). Proses Perluasan Agama Islam di Maluku Utara. dalam
Ade Kamaluddin, et. al. (ed). Ternate Bandar Jalur Sutera. Jakarta: Lintas-Asia
Foundation.

Rahardjo, Chodijah B. (1984). Transmigrasi dari Daerah Asal Sampai Benturan

Budaya di Tempat Pemukiman. Jakarta: Rajawali.

Rahardjo, Satjipto. (1986). “Gambaran Tentang Manusia dari Sudut sosialogi”, dalam
Darmanto JT dan Sudharto PH. Mencari Konsep Manusia Indonesia Suatu
Bunga Rampai. Jakarta: Erlangga.

Rahman, Budhy Munawwar. (2001). Islam Pluralis. Jakarta: Paramadina.

Ranjabar, Jacobus. (2006). Sistem Sosial Budaya Indonesia. Bandung: Ghalia

Indonesia.

Raz J. (1986). The Morality of Freedom. Oxford: Oxford University Press.

__________. (1996). Ethics in Public Domain: Essays in the Morality of Law and
Politics. Oxford: Clarendon Press.

Rex, John. (1994a). “Ethnicity”. Dalam William Outhwaite & Tom Bottomore (Eds).
The Blackwell Dictionary of Twentieth Century Social Thougths. Oxford: Basic
Blackwell.

__________. (1997). “Multicultural and Plural Sicieties”. Dalam Montserat Guibernan

and John Rex (Eds). The Ethnicity Reader. Great Britain: Polity Press.

319
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Ricklefs, M. C. (1999). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadja Mada
University Press.

Ritzer, George. (1979). Sociology: Experiencing a Changing Society. Boston: Allyn &
Bacon, Inc.

__________. (1988). Sociolological Theory. Second edition. New York: Knopf.

__________. (1992). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan

Alimandan. Jakarta: Rajawali Press.

__________. (2000). Modern Sociological Theory. New York, USA: The Mc Graww-
Hill Companies, Inc.

__________. (2007). Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Ritzer, George & Goodman, Douglas J. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta:
Gramedia.

__________. (2008). Teori Sosiologi: Dari Teori Sosiologi Klasik sampai

Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Posmodern. Yogyakarta: Kreasi Wacan.

Rodrigues, F. (1983). Education a Multicultural Society. New York: University Press

of America.
Rogers, Everett. M and Steinfatt, Thomas M. (1999). Intercultural Communication.
Illionis: Waveland Press, Inc.

Rogers, Evertt. M. et. al. (1988). Social Change in Rural Societies. Englewood Clifffs
an Hall.
Rokeach, M. (1973). The Natur of Human Values. New York: The Free Press.
Rose, Arnold. M. (1957). Acculturation: The Study of Culture. New York: Random
Hause.
Rozi, Syafuan. et al. (2006). Kekerasan Komunal: Anatomi dan Resolusi Konflik di
Indonesia.Jakarta: Pustaka Pelajar dan Pusat Penelitian Politik-LIPI.

320
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sadli, Saparinah. (1977). Persepsi Sosial Mengenai Perilaku Menyimpan. Jakarta:
Bulan Bintang.

Saefudin, A. M. (1987). Desekularisasi Pemikiran Landasan Islamisasi. Bandung:

Mizan.

Saha, Lawrence. J. (1997). International Encyclopedia of Sociology of Education

(Resources in Education Series). New York: Pergamon.

Sairin, Sjafri. (2002). Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia Perspektif Antropologi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salim, Agus. (2002). Perubahan Sosial: Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus
Indonesia. Yogyakarta: Tiara Wacana.
____________. (2006). Stratifikasi Etnik Kajian Mikro Sosiologi Interaksi Etnis Jawa
dan Cina. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Samovar, Larry A dan Porter, Richard E. (1985). Intercultural Communication: A

Reader. California: Wardsworth Publishing Company.
Samovar, Larry A. et. al. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Penerjemah Indri
Margaretha Sidabalok. Jakarta: Salemba Humanika.

Sanderson, Stephen K. (2008). Sosiologi Makro: Suatu Pendekatan Terhadap Realitas

Sosial. Jakarta: Rajawali Press.

____________. (2010). Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial

(edisi kedua). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

SarDesai, D. R. (1989). South East Asia Past and Present. Westview Press.

Sarhan al-Murshiy, Munir. (1978). Fi Ijtima’ al-Tarbiyah. Mesir: Maktabah al-Anglo

al-Misriyyah.

Sarwono, S. W. (2007). Psikologi Prasangka Orang Indonesia. Jakarta: RajaGrafindo

Persada.

Savage, T. V. & Armstrong, D. G. (1996). Effective Teaching in Elementary Social

Studies. Ohio: Prentice Hall.

321
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Saxe, S. W. (1991). Social Studies in Schools: A History of the Early Years. New York:
State University of New York Press.

Schermerhorn, K. (1996). “Ethnicity and Minority Groups”. In Ethnicity. John

Hutchinson and Anthony D. Smith. (eds). New York: Oxford University Press.

Schermerhorn, R. A. (1970). Comparative Ethnic Relations: A Framework if Theory

and Research. New york: Random House.

Setiadi, Elly. M dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi Pemahaman Fakta
dan Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya. Jakarta:
Kencana.
Shihab, Alwi. (1997). Islam Inklusif. Bandung: Mizan.

Shils, Edward. (1981). Tradition. Chicago: The University of Chicago Press.

Sills, David L. (1972). International Encyclopedia of the Social Science V. 13.

Newyork-London: MacMillan Company.

Simmel, Georg. (1955). Conflik & The Web of Group Affiliations. Translated by. Kurt
H. Wolff and Rejnhard Bendix. Illionis: The Free Press.

Simpson, G. E dan Yinger, J. M. (1972). Racial and Cultural Minorities: An Analysis

of Prejudice and Discrimination. New York: Harper and Raw Publication.

Sizemore, Barbara. (1979). The Politics of Multicultural Education. Unpublished

Manuscript.

Smith, Anthony D. (2002). Nasionalisme, Teori, Ideologi, Sejarah. (Terj.) Jakarta:

Erlangga.

Smith, G. M. (1965). The Plural Society in the British West Indies. Berkeleynd Los
Angeles: University of California Press.
Smith, Philip. (2001). Cultural Theory: An Introduction. Oxford & Massachusetts:
Blackwell Publishers.
Soekanto, Soerjono. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.

322
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
__________. (2000). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

Soemardjan, Selo. (1986). Perubahan Sosial di Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas

Gadja Mada Press.
Soenarno. (2002). Sosiologi. Jakarta: Bina Insan Cita

Somantri, M. N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja

Rosdakarya.
Soros, George. (1998). Toward and Global Open-Society. New York: John Wely &
Sons.
Spoch, Benjamin. (1982). Membina Watak Anak. Terjemahan oleh Winan Jaya.
Jakarta: Gunung Jati

Stavenhageng, Rudolfo. (1986) Problems and Prospects of Multiethnic States, Tokyo:

United Nations University Press.

____________. (1996). “Education for a Multicultural World”. Dalam

Jasque Delors et al (Eds). Learning: the Treasure Within. Paris: UNESCO.

Stone, E. (1970). Reading In Educational Psychology. Londong: Methuen.

Suastika, Made. (2008). Isu-isu Kontemporer Cultural Studies. Bandung: Geger

Kalong Hilir.

Sulalah. (2011). Pendidikan Multikultural: Didaktika Nilai-Nilai Universalitas

Kebangsaan. Malang: UIN Maliki Press.
Sunarto, Kamanto. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: LPFE UI

Sunarwinadi, Ilya Revianti. (1999). Mengusut Benang Kusut Konflik Antarbudaya di

Indonesia. Depok: Universitas Indonesia.

Supardi, N. (2007). Kongres Kebudayaan (1918-2003). Yogyakarta: Ombak.

Suparlan, Parsudi. (1995a). The Javanese in Suriname: Ethnicity in an Ethnically

Plural Society. Arizona State University.

323
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
____________. (1997). Kesukubngsaan dan Primordialitas: Program Ayam di Desa
Mwapi, Timika Irian Jaya. Widyakarya Nasional Antropologi, Jakarta 25-28
Agustus 1997.

____________. (2002). “Ethnicity and its Potensial fo Social Disintegration in

Indonesia. Dalam Chaider S. Bamualim & Karlina Helmanita (Eds). Communal
Conflic in Contemporary Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya IAIN
Syarif Hidayatullah.

____________. (2004a). Hubungan Antar-Sukubangsa. Jakarta: Yayasan

Pengembangan Kajian Ilmu Kepolisian (YPKIK).

Suranto Aw. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susan, Novri. (2009). Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Kontemporer. Jakarta: Kencana.

Sutrisno, Mudji. (2003). Filsafat Kebudayaan. Jakarta: STF Driyarkara.

___________. (2005). Transformasi. Yogyakarta: Kanisius.

Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. (Ed). (2005). Teori-Teori Kebudayaan.

Yogyakarta: Kanisius.

Syafruddin. (2002). Guru Professional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta:

ciputat press.

Syamsuddin, Sukardi & Awal, Basir. (2005). Moloku Kie Raha dalam Perspektif
Budaya dan Sejarah Masuknya Islam. Ternate: HPMT Press.

Sztompka, Piotr . (2007) . Sosiologi Perubahan Sosial, Penerjemah oleh Alimandan.

Jakarta: Prenada.

___________. (2008). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Group.

Taneko, Soelaeman. B. (1990). Struktur dan Proses Sosial: Suatu Pengantar Sosiologi
Pembangunan. Jakarta: Rajawali.

Taylor, Charles (1992). The Politics of Recognition. Dalam Amy Gutman (Eds).
Multiculturalism, Examining the Politics of Recognition. Princeton: Princeton
University Press.
324
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Taylor, Steven J dan Bogdan, Robert. (1984). Introduction to Qualitative Research
Methods: The Search of Meanings. New York: A Wiley Interscience Publication
John Wiley & Sons, Inc.

Tilaar, H. A. R. (2009). Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan Nasional

dalam Pusarana Kekuasan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ting-Toomey, Stella. (1999). Communicating Across Cultures. New York: The
Guilford Publications, Inc.

Toffler, Alvin. (1981). The Third Wave. London: Pan Books Ltd.

Toit, Brian M. du, et al (Eds) (1978). Ethnicity in Modern Africa. Colorado: Westview
Press.
Usman, Sunyoto. (1998). Pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
van den Berghe, Pierre L. 1967). Race and Racism: A Comparative Perspective. New
York: Wiley.
____________. (1969) “Pluralism and the Polity: A Theoritical Exploration”. Dalam
Leo Kuper dan M.G. Smith (Eds). Pluralism in Africa. Berkeley and Los
Ageles: University of California Press.

Varshney, Ashutosh. (2002). Ethnic Conflict and Civic Life: Hindu in Muslim in India.
New York: Yale University Press.
Vegar, Karel et al. (1992). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Grafindo.

Vembriarto, ST. (1987). Sosiologi Pendidikan. Yogyakarta: Paramita.

von Glasersfeld, E. (1989). “Knowing without Metaphysics: Aspects of the Radical

Constructivist Position”. Dalam F. Steier (ed). Research and Reflexivity: Toward
a Cybernetic/Social Constructivist Way of Knowing. London: Sage Publication.

____________. (1996). “Introduction: Aspects of Contructivism”. Dalam C. Fosnot.

(ed). Constructivism: Theory, Perspectives, and Practice. New York: Teachers
College.
Wahyudin, Dinn. (2008). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.
325
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wallace, A. Ruth and Alison, Wolf. (1986). Contemporary Sosciological Theory, The
Continuing Classical Tradition. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Englewood
Cliffs.
Walsh, George and Lehnert, Freiderickn. (1967). The Phenomenology of the Social
World. United States of America: Northwestern University Press.
Waruwu, Fidelis E. (2010). Membangun Budaya Berbasis Nilai. Yogyakarta:
Kanisius.
Watson, C. W. (2000). Multiculturalism. Buckingham-Philadelphia: Open
University Press.
Waters, Malcolm. (1994). Modern Sociological Theory. London: Sage Publications.

Weber, Max. (1975). Roscher and Knies: The Logical Problems of Historical
Economics. New York: Free Press.

__________. (1981). General Economic History. New Brunswick, N.J.: Transaction

Books.
____________. (1996). “The Origins of Ethnic Group”. Dalam Hutchinson, John and
Smith, Anthony D (Eds). Ethnicity. Oxford University Press.

Weinberg, Martin S. et. al. (1981). The Solution of Social Problems. New York:
Oxford University Press.
Widja, I. Gede. (2009). Pendidikan Sebagai Ideologi Budaya: Suatu Pengantar ke
Arah Pendidikan Kritis. Denpasar: Kajian Budaya Universitas Udayana.

___________. (2001). Desentralisasi dan Integrasi Bangsa. Permasalahan Serta

Perspektifnya. Denpasar: Kajian Budaya Universitas Udayana.

Willard, A Hanna dan Alwi, Des. (1996). Ternate dan Tidore: Masa Lalu Penuh
Gejolak. Jakarta: Pustaka sinar Harapan.

Wirawan, Ida Bagus. (2012). Teori-Teori Sosial dalam Tiga Paradigma: Fakta Sosial,
Definisi Sosial dan Perilaku Sosial. Jakarta: Kencana.

Wirawan, S. Sarlito. (2003). Psikologi Sosial, Psikologi Kelompok, dan Psikologi

Terapan. Jakarta: Balai Pustaka
326
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Wiriaatmadja, Rochiati. (2002). Pendidikan Sejarah di Indonesia: Perspektif Lokal,
Nasional, dan Global. Bandung: Historia Utama Press.

Wirth, Louis. (1945). “The Problem of Minority Groups”, The Science of Man in the
World Crisis. R. Linton (ed). New York: Columbia University Press.

Worseley, Peter et al. (1971). Introducing Sociology. Middleddex: Pinguin.

Yakin, M Ainul (2005). Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding

Untuk Demokrasi dan Keadilan. Pilar Media.

Yanuarti, Sri. et. al. (2004). Konflik Maluku Utara: Penyebab, Karakteristik, dan
Penyelesaian Jangka Panjang. Jakarta: LIPI.

Young, Kimball & Mack, Raymond. W. (1959). Sociology and Social Life. New York:
American Book Company.

Zahorik, John A. (1995). Constructivist Teaching (Fasback 390). Blomington Indiana:

Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Zastrow, Charles (2000). Social Problems: Issues and Solution. United States:
Wadsworth.

Zanden, J. W. Vander. (1986). Sociology: The Core. New York: Alfred A. Knopf.

3. Sumber selain Jurnal dan Buku

a. Tesis dan Disertasi

Abdullah. (2006). Pendidikan Multikultural di Pondok Pesantren Modern Islam

(PPMI). Disertasi. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Al-Muchtar, S. (1991). Pengembangan Kemampuan Berfikir dan Nilai dalam

Pendidikan IPS (Suatu Budaya Pendidikan). Disertasi. Bandung, PPS IKIP
Bandung: tidak diterbitkan.

Kamarga, H. (1994). Konsep IPS dalam Kurikulum SD dan Implementasinya di

Sekolah. Tesis. Bandung, PPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
327
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Maftuh, Bunyamin. (2005). Implementasi Model Pengajaran Resolusi Konflik Melalui
Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Atas. Diseratsi Doktor pada
Program Pascasarjana Universitas Indonesia (UPI) Bandung: tidak diterbitkan.
M. Nur, Abubakar. (2005). Konflik dan Kekerasan antar Etnik di Malifut Maluku
Utara. Tesis Program Pascasarjana Universitas Gadja Mada Yogyakarta: tidak
diterbitkan.
Moeis, Isnarmi. (2006). Kerangka Konseptual Pendidikan Multikultural Transformatif
Berdasarkan Pola Hubungan Konflik antar Etnik: Kajian Kritis terhadap
Laporan Media Massa mengenai Konflik Ambon, Sambas dan Sampi, dan Poso.
Disertasi Doktor pada Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
(UPI) Bandung: tidak diterbitkan.
Nurdin, Amin. (2006). Pendidikan Multikultural di Australia. Disertasi. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rajaloa, I. Nani. (2009). Pergeseran Nilai Masyarakat Pasca Konflik Etnik di Maluku
Utara Implikasinya pada Integrasi Nasional (Studi Kasus di Kota Ternate). Tesis
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung: tidak diterbitkan.
Supardan, Dadang. (2005). Pembelajaran Sejarah Berbasis Pendekatan Multikultural
dan Perspektif Sejarah Lokal, Nasional, Global, untuk Integrasi Bangsa: Studi
Kuasai Eksperimental Terhadap Siswa Sekolah Menengah Umum di Kabupaten
Bandung. Diseratsi Doktor pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia
(UPI) Bandung: tidak diterbitkan.
Yusuf, Jusan. (2001). Konflik Maluku Utara: Kasus Konflik antar Kelompok di
Ternate. Tesis Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar: tidak
diterbitkan.
Wiriaatmadja, Rochiati. (1992). Peranan Pengajaran Sejarah Nasional Indonesia
dalam Membentuk Identitas Nasional: Upaya Peraihan Nilai-nilai Integralistik
dalam Proses Sosialisasi dan Enkulturalis Berbangsa di Kalangan Siswa SMK 1
BPK Penabur di Bandung. Diseratsi Doktor pada Fakultas Pascasarjana Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bandung: tidak diterbitkan.

b. Publikasi Departemen

328
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
LIPI dan Departemen Dalam Negeri. (1978). Pengembangan Kebudayaan Nasional.
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengembangan Indonesia.

Tumanggor, Rusmin, et al. (2003). Dinamika Konflik Etnik dan Agama di Lima
Wilayah Konflik Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembinaa Peradilan Agama
Departemen Agama RI.

Widja, I. G. (1989). Sejarah Lokal suatu Perspektif dalam Pengajaran Sejarah.

Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan,
Dirjen Dikti Depdikbud.

c. Dokumen

Leirissa, R. Z. (2003). Ternate sebagai Bandar Jalur Sutra. Jakarta: Proyek

Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional Direktorat Sejarah dan Nilai
Nasional, Depdiknas.

Pemprop Maluku Utara. (2000). Kronologis Kerusuhan Bernuansa SARA di Propinsi

Maluku Utara. Ternate: Direktoral Sosial Politik.

Suparlan, Parsudi. (1989). Interaksi antar Etnik di Beberapa Provinsi di Indonesia.

Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya, Direktorat
Sejarah dan Nilai Tradisional, Dirjen Kebudayaan Depdikbud.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

___________ No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

d. Makalah

Asep, Suryana. (2002). “Otonomi Daerah, Multikulturalisme dan Pola Kegiatan yang
sedang Berubah”. Makalah disampaikan dalam Symposium International
Anthropology Indonesia ke-3. Denpasar: Kajian Budaya Universitas Udaya.

Degeng, NS. (2001). Pandangan Behavioristik vs Konstruktivistik: Pemecahan

Masalah Belajar Abad XXI. Makalah pada Seminar TEP, Malang.

Poerwanto, Hari. (2006). Hubungan antar Suku Bangsa dan Golongan serta Masalah
329
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
 Integrasi Nasional. Makalah disampaikan pada Focus Group Discussion (FGD)
“Identifikasi Isu-isu Strategis yang Berkaitan dengan Pembangunan Karakter dan
Pekerti Bangsa”. Dilaksanakan oleh Balai kajian Sejarah dan Nilai Tradisional
Yogyakarta, tanggal 10 Oktober 2006.

Rurai, Syaiful Bahri. (2010). Rediscovery The Spices Islands, The Legal and Socio-
Political in North Moluccas. Makalah pada Simposium: “Maluku Utara dalam
Perspektif Divesivitas Multidimensi”. Kerjasama Pemda Propinsi Maluku
Utara, University of Le Havre-Perancis, Yayasan Soloi, UNKHAIR, UMMU,
dan UNERA Ternate, 1 November 2010.

e. Surat Kabar

Hasan, Said Hamid. (2002). Pendidikan Sering Hanya Sebatas Transfer ILmu: tidak
Membangun Karakter Siswa dan Nilai Sosial. Pikiran Rakyat 29 Nopember
2002.

f. Laporan Penelitian

Banks, James A. (1989). “Multicultural Education: Historical Development,

Dimensions, and Practice”. Review of Research Education. 1989: 3-49.

Hamdani, Anwar. (2007). Pendekatan Akademis Pendidikan Berbasis Nilai Karakter

dan Budaya Mahasiswa. Surakarta: STIE AUB

Lasmawan, I. W. (2004). Pengembangan Model Pendidikan Berdemokrasi dalam

Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar. (Laporan Penelitian). Singaraja: Lembaga
Penelitian IKIP Negeri Singaraja.

4. Sumber dari Internet/Website

Gorski, Paul dan Cover, Bob. (2000). Efining Multicultural Education. [Online].
Tersedia: http://www.edchange.org/multicultural/initial.html. [17 Januari 2011]

330
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gorsky, Paul. (2009). Six Critical Paradigm Shiifd for Multicultural Education and the
Question We Should Be Asking. [Online]. Tersedia: www.Ex-
change.org/multicultural. [31 Januari 2011].

Jasper, James. (2002). The Individual in Macrososiology. Tersedia di

www.sosiology.rutgers.edu/culcog/abstract.html. akses tanggal 12 Februari 2013.

Parekh, Bhikhu. (1999). What is Multiculturalism. [Online]. Tersedia:

ttp://www.india-seminar.com/1999/484/484%20parekh.htm. [14 Desember 2009]

Swick, Kevin J., Boutte G., & Scoy, Van I. (1995). Family Involvement in Early
Multicultural Learning. [Online]. Tersedia:
http://ericps.edu/eece/pubs.digets/1995/swick95.html [9 Januari 2011].

331
Irwan Djumat, 2013
Pergeseran Nilai-Nilai Multikultural Pada Hubungan Sosial Antar Etnik Tiga Komunitas di Kota Ternate
Pasca Konflik
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu