Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN SENAM HIPERTENSI TERHADAP DEWASA DAN LANSIA

DUSUN KALIASIN 2 DESA KALISARI . KECAMATAN NATAR LAMPUNG


SELATAN

17 NOVEMBER 2019

DISUSUN OLEH

ENI SETYARINI

MULYAWAN ANSORI

PUTRI AYU SUCITA

TOMI

WAYAN EKA FITRIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PRODI PROFESI NERS

TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN

KEGIATAN SENAM HIPERTENSI TERHADAP DEWASA DAN LANSIA

DUSUN KALIASIN 2 DESA KALISARI . KECAMATAN NATAR LAMPUNG


SELATAN

17 NOVEMBER 2019

A. PENGKAJIAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal
tekanan darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu
periode.hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut dapat
menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Udjianti, 2010. Hipertensi juga
didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah
diastolic ≥ 90 mmHg. Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah 140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan
sebagai hipertensi. Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan
senam , karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan
yang menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini
merupakan usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah
interaksi oksigen yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.

Data World Health Organization (WHO) tahun 2018 menunjukkan sekitar 1,13 Miliar
orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis
hipertensi. Jumlah penyandang hipertensi terus meningkat setiap tahunnya,
diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan
diperkirakan setiap tahunnya 10,44 juta orang meninggal akibat hipertensi dan
komplikasinya

Menurut data Riskesdas 2018, sebanyak 34,1 persen masyarakat Indonesia dewasa
umur 18 tahun ke atas terkena hipertensi. Angka ini mengalami peningkatkan sebesar
7,6 persen dibanding dengan hasil Riskesdas 2013 yaitu 26,5 persen. Selain itu,
prevalensi hipertensi naik dari 25,8 persen pada tahun 2013 menjadi 34,1 persen pada
tahun 2018 lalu. Sedangkan prevalensi hipertensi pada kelompok usia 18-39 tahun telah
mencapai angka 7,3 persen dan prevalensi pre-hipertensi pada kelompok usia tersebut
mencapai angka yang cukup tinggi, yaitu 23,4 persen.

Provinsi Lampung memiliki prevalensi sebanyak 24%. Prevalensi hipertensi di


Indonesia berdasarkan diagnosis dokter sebesar 9,4%, namun prevalensi yang minum
obat sebesar 9,5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada 0,1% pasien yang minum obat
antihipertensi tanpa didiagnosis hipertensi oleh dokter. Responden yang mempunyai
tekanan darah normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebanyak 0,7% (Kemenkes
RI, 2018).

Menurut Riset Kesehatan Dasar Provinsi Lampung 2018 , Lampung Selatan merupakan
salah satu kabupaten/kota yang menduduki peringkat ke 6 terbanyak pasien hipertensi
di Provinsi Lampung . Puskesmas Natar merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada di Lampung Selatan . Hipertensi merupakan kasus penyakit
terbanyak yang menduduki peringkat ke-1 dari 10 penyakit yang berada di Puskesmas
Natar Lampung Selatan. Didesa Kali Sari Natar Lampung Selatan Pasien hipertensi
sebanyak 681 pasien

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko meningkatnya kasus penyakit Hipertensi pada dewasa/lansia berhubungan


dengan kurangnya peran serta masyarakat dalam kegiatan olahraga.

C. RENCANA KEGIATAN
1. Topik
Senam hipertensi terhadap dewasa dan lansia
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas diharapkan resiko
meningkatnya penyakit Hipertensi menurun
3. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas diharapkan meningkatnya
peran serta masyarakat dalam kegiatan olahraga
4. Rencana Kegiatan
a. Media : Power point
b. Alat dan bahan : LCD, Layar proyektor, Mic, sound system
c. Waktu : Minggu, 17 November 2019 pukul 07.00 WIB- selesai
d. Tempat` : Balai Desa Kalisari
e. Setting

Tempat

Layar proyektor Fasilitator


Dokumentator

Instruktur Senam I

Instruktur Senam II Instruktur Senam III

Peserta Peserta Peserta Peserta

Peserta Peserta Peserta Peserta

Fasilitator Fasilitator

Peserta Peserta Peserta Peserta

Observer

 Pengorganisasian :
- Instruktur Senam : Wayan Eka Fitria
Tugas : Mempimpin gerakan senam
- Fasilitator : Eni Setyarini, Putri Ayu Sucita, Tomi
Tugas : Memfasilitasi kegiatan dan lansia saat kegiatan senam
- Observer : Mulyawan Ansori
Tugas : Mengamati jalannya kegiatan senam
 Susunan Kegiatan :
No Tahapan Waktu Tugas Penyuluh Tugas Audience
1. Pembukaan 5 menit a. Menyampaikan a. Menjawab salam
salam b. Mendengarakan
b. Perkenalan c. Memberi respon
c. Menyampaikan
tujuan
d. Kontrak waktu
2. Kegiatan Inti 17 menit Mempraktikkan cara Melakukan senam
senam hipertensi hipertensi
3. Penutup 5 menit a. Menarik a. Mendengarkan
kesimpulan b. Menjawab salam
b. Mengucap salam
penutup

 Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
o Kesiapan peserta mengikuti senam hipertensi
o Setting ruang baik
o Media dan alat tersedia dan siap dipakai

2. Evaluasi Proses
o Kegiatan senam Hipertensi dilakukan sesuai dengan waktu
o Mahasiswa dan peserta kooperatif dan aktif dalam kegiatan senam hipertensi

3. Evaluasi Hasil
Setelah mengikuti kegiatan senam peserta akan dapat :
o 80% dewasa dan lansia mengikuti kegiatan senam
o 80% dewasa dan lansia melakukan senam dengan benar
o 80% dewasa dan lansia mengikuti kegiatan senam dari awal sampai selesai
Daftar Pustaka

Lampiran 1
Cara Senam Hipertensi

Kondisi penderita hipertensi secara medis berbeda dengan orang sehat. Untuk itu, perlu
Senam yang juga dilakukan secara khusus. Latihannya harus bertahap dan tidak boleh
memaksakan diri. Gerakan dengan intensitas ringan dapat dilakukan perlahan sesuai
kemampuan.Menurut Niniek Soetini SSt Ft, Fisioterapis Siloam Hospitals Surabaya, contoh
latihan yang bisa diterapkan setiap hari adalah sebagai berikut:
Pemanasan:
a. Tekuk kepala ke samping, lalu tahan dengan tangan pada sisi yang sama dengan arah
kepala. Tahan dengan hitungan 8-10, lalu bergantian dengan sisi lain.
b. Tautkan jari-jari kedua tangan dan angkat lurus ke atas kepala dengan posisi kedua kaki
dibuka selebar bahu. Tahan dengan 8-10 hitungan. Rasakan tarikan bahu dan punggung.

Inti:

 GERAKAN - GERAKAN TANGAN


1. Mengangkat tangan kedepan, ke atas, ke samping, ke belakang
2. Gerakan tangan membuka dan menyilang
3. Mendorong dan memompa ke depan, ke atas, dan ke samping
4. Gerakan tangan meninju, ke depan, ke samping, ke atas, ke bawah, dan menyilang
5. Gerakan mengayun satu tangan atau dua tangan
6. Tepukan, antara lain kedua tangan menepuk, tangan menepuk paha, bahu, dan lain
sebagainya

 GERAKAN - GERAKAN KAKI


1. Berjalan di tempat
2. Berbaris
3. Melangkah satu atau dua langkah
4. Melompat satu kaki atau dua kaki ke samping, ke depan, dan ke belakang
5. Mengangkat lutut
6. Tendangan, ke belakang, ke depan, dan ke samping
7. Geraka cha cha cha
8. Gerakan menggeser kaki, menyeret kaki, dan lain sebagainya
Pendinginan:
a. Kedua kaki dibuka selebar bahu, lingkarkan satu tangan ke leher dan tahan dengan
tangan lainnya. Hitungan 8-10 kali dan lakukan pada sisi lainnya.
b.Posisi tetap, tautkan kedua tangan lalu gerakkan ke samping dengan gerakan
setengah putaran. Tahan 8-10 kali hitungan lalu arahkan tangan ke sisi lainnya dan
tahan dengan hitungan sama.

Anda mungkin juga menyukai