intoleransi aktivitas
4. Implementasi
Implementasi dikategorikan dari perilaku keperawatan dimana tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari askep yang dilakukan dan diselesaikan (Perry
& Potter, 2005).
Menurut Keliat (2006), implementasi keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan
keperawatan dengan memperhatikan dan mengutamakan masalah utama yang aktual dan
mengancam klien beserta lingkungannya. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan yang
sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi apakah rencana tindakan keperawatan masih
dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi klien pada saat ini (here and now). Hubungan saling
percaya antara perawat dengan klien merupakan dasar utama dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan.
Menurut Stuart (2007), implementasi pada pasien yang mengalami isolasi sosial mencakup :
1) Membina hubungan saling percaya
2) Melibatkan keluarga untuk meningkatkan dan mempertahankan perubahan positif
3) Menyediakan lingkungan terapeutik yang difokuskan pada harapan yang realistis, melibatkan
pasien dalam pengambilan keputusan, dan memproses perilaku interaksional dalam situasi saat
ini
4) Menetapkan batasan dan memberikan struktur
5) Melindungi pasien dari perilaku membahayakan diri
6) Memfokuskan pada kekuatan pasien
7) Mengimplementasikan kontrak dan strategi kognitif-perilaku lain.
5. Evaluasi
Langkah evaluasi dari proses keperawatan adalah mengukur respon pasien terhadap tindakan
keperawatan dan kemajuan pasien kearah pencapaian tujuan (Perry & Potter, 2005).
Adapun hasil evaluasi yang efektif pada implementasi keperawatan dengan isolasi sosial adalah
sebagai berikut :
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya
2) Pasien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial
3) Pasien dapat menyebutkan keuntungan dan kerugian dari isolasi sosial
4) Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
Evaluasi dilakukan dengan berfokus pada perubahan perilaku klien setelah diberikan tindakan
keperawatan. Keluarga juga perlu dievaluasi karena merupakan sistem pendukung yang penting.
a. Apakah klien dapat mengenal apa itu isolasi sosial, situasi, waktu dan frekuensi isolasi sosial.
b. Apakah klien dapat mengungkapkan perasaannya ketika isolasi sosial muncul.
c. Apakah klien dapat mengontrol isolasi sosialnya dengan menggunakan empat cara baru, yaitu :
menghardik, menemui orang lain dan bercakap-cakap, melaksanakan aktivitas yang terjadwal
dan patuh minum obat.
d. Apakah klien dapat mengungkapkan perasaannya mempraktikkan empat cara mengontrol isolasi
sosial
e. Apakah klien dapat memberdayakan sistem pendukungnya atau keluarganya untuk mengontrol
isolasi sosialnya
f. Apakah klien dapat mematuhi untuk minum obat
g. Apakah keluarga mampu menjelaskan masalah isolasi sosial yang dialami oleh pasien
h. Apakah keluarga mampu menjelaskan cara merawat pasien di rumah
i. Apakah keluarga mampu melaporkan keberhasilan merawat pasien di rumah.