Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN (STRETCHING) TERHADAP

PENURUNAN KELUHAN NYERI PINGGANG DAN NYERI PUNGGUNG


BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT
CV.VANILLA PRODUCTION SUSUKAN SEMARANG

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh :

ADI OKANANTO
J 410 100 035

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

PENGARUH PEMBERIAN PEREGANGAN (STRETCHING) TERHADAPPENURUNAN


KELUHAN NYERI PINGGANG DAN NYERI PUNGGUNG BAWAH (LOW BACK
PAIN) PADA PEKERJA BAGIAN MENJAHIT CV.VANILLA PRODUCTION
SUSUKAN SEMARANG

Oleh:
Adi Okananto*, Tarwaka**, Suwadji***

*Mahasiswa S1 Kesehatan Masyarakat FIK UMS, **Dosen Kesehatan


Masyarakat FIK UMS, ***Dosen Kesehatan Masyarakat FIK UMS
*) E-mail : Okkananta@gmail.com

ABSTRAK

Nyeri punggung bawah (low back pain) adalah gangguan muskuloskeletal yang ada pada daerah
punggung bawah yang disebabkan oleh berbagai penyakit dan aktivitas tubuh yang kurang baik.
Pemberian peregangan berupa gerakan yang dapat mengurangi keluhan otot ini adalah gerakan
stretching atau peregangan otot. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian peregangan (stretching) terhadap penurunan keluhan nyeri pinggang dan punggung
bawah (Low Back Pain) pada pekerja bagian menjahit CV.Vanilla Production Susukan
Semarang. Metode penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen dengan rancangan Non-
Equivalent Control Group. Subjek penelitian ini adalah 34 pekerja menjahit berjenis kelamin
wanita dengan menggunakan total sampling. Uji statistik dengan tingkat signifikan (α=0,05)
menggunakan uji Man-Whitney. Diperoleh hasil uji statistik setelah pre-test p-value (0,293>0,05)
sehingga tidak ada perbedaan keluhan nyeri pinggang dan punggung bawah pada kelompok
kontrol dan perlakuan. Kemudian setelah post-test diperoleh nilai p-value (0,000≤0,05) maka ada
perbedaan rata-rata keluhan nyeri pinggang dan nyeri punggung bawah yang signifikan antara
kelompok kontrol dan perlakuan. Dari hasil post-test dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian
peregangan (stretching) pada pekerja menjahit terhadap keluhan nyeri pinggang dan nyeri
punggung bawah pada kelompok perlakuan.

Kata Kunci : Nyeri punggung bawah, stretching, pekerja menjahit

Low back pain is a musculoskeletal disorder that is on the lower back region caused by various
diseases and bodily activity that is less good. The provision of such movements stretching that
can reduce muscle complaints are stretching movement or stretching. The purpose of this study
was to determine The Effect of Giving Stretching exercises to the decline in complaints Low Back
Pain And Lower Back Pain of the Workers In The Sewing CV.Vanilla Production Susukan
Semarang. This research method used Non-Equivalent Control Group. The subjects were 34
female sewing workers by using totalsampling. Statistical test with a significant level (α=0,05)
using test Man-Whitney. Statistical test results obtained pre-test after p-value (0,293>0,05) so
there was no difference in low back pain and lower back pain on the control and treatment
groups. Then, obtained after post-test p-value (0,000≤0,05) so there a significant low back pain
and lower back pain average difference between the control and treatment groups. It can be
concluded there are effect of stretching for sewing workers againts low back pain and lower
back pain complaints in the treatment group.

Key words : Low back pain, stretching, sewing workers


Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 1
Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

1. Pendahuluan penderita nyeri punggung bawah (Jaison


Suatu proses kerja tentu dan Malcolm, 2002).
menghasilkan bahaya dan resiko yang CV.Vanilla Production merupakan
dapat mengancam kesehatan dan industri yang bergerak di bidang konveksi.
keselamatan para pekerja. UU No. 1 tahun Salah satu hasil produksinya adalah
1970 menjelaskan bahwa setiap tenaga membuat kerajinan dompet kosmetik, tas,
kerja berhak mendapat perlindungan atas kotak pensil dari bahan plastik mika.
keselamatannya dalam melakukan Dalam industri CV.Vanilla Production
pekerjaannya. Selain itu UU RI No. 36 terbagi menjadi 5 (lima) bagian, salah
tahun 2009 menyatakan bahwa pengelola satunya adalah bagian menjahit yang
tempat kerja juga wajib menaati standar dilakukan oleh pekerja wanita. Pada
kesehatan kerja dan juga menjamin bagian ini karyawan menjahit bekerja
lingkungan kerja yang sehat, salah satunya dengan gerakan monoton yaitu pekerja
melaksanakan kesehatan kerja. Upaya dibagian menjahit hanya melakukan
kesehatan kerja ditujukan untuk kegiatan menjahit dengan posisi duduk
melindungi pekerja agar hidup sehat dan selama 8 jam kerja. Pekerja menjahit
terbebas dari gangguan kesehatan serta banyak yang mengalami keluhan nyeri
pengaruh buruk dari pekerjaan. terutama pada bagian pinggang dan
Salah satu masalah kesehatan yang punggung bawah (Low Back Pain).
dapat ditimbulkan oleh kerja sikap duduk Kondisi tersebut tentunya bisa
adalah nyeri pinggang dan nyeri menurunkan efisiensi, efektivitas kerja
punggung bawah (Low Back Pain). Sakit serta pekerja tidak merasa lebih aman dan
punggung sangat umum terjadi, 30-40% nyaman dalam menjahit sehingga dapat
masyarakat di dunia menderita sakit menyebabkan peluang kesalahan dalam
punngung dan antara 80-90% menjahit semakin besar sehingga dapat
mengalaminya suatu saat dalam hidup mempengaruhi produktivitas pekerja.
mereka. Keadaan ini biasanya menyerang Tujuan dari penelitian ini adalah
pria maupun wanita dari semua usia tetapi untuk mengetahui pengaruh pemberian
umumnya terjadi pada usia menengah. peregangan (stretching) terhadap
Data yang dikeluarkan oleh National penurunan keluhan nyeri pinggang dan
Safety Countil (NSC) menunjukan bahwa punggung bawah (Low Back Pain) pada
penyakit akibat kerja yang frekuensi pekerja bagian menjahit CV.Vanilla
kejadian paling tinggi di Amerika Production Susukan Semarang.
sepanjang pertengahan tahun 2005 adalah
sakit punggung yaitu sekitar 22% dari 2. Metode Penelitian
1.900.000 kasus (Walters dan Anderson, Jenis penelitian ini merupakan
2005). penelitian Quasi Eksperimen yang
Penyakit nyeri punggung bawah dilengkapi dengan pendekatan metode
(Low Back Pain) di Indonesia juga kuantitatif. Rancangan penelitian yang
menjadi hal yang paling sangat digunakan adalah rancangan Non-
menghawatirkan. Penelitian yang Equivalent Control Group karena
dilakukan kelompok studi nyeri Pedrossi rancangan ini sangat baik untuk progam
pada bulan Mei 2002 terhadap 14 rumah kesehatan bagi pekerja.
sakit pendidikan di Indonesia menunjukan Populasi pada penelitian ini adalah
jumlah penderita nyeri sebanyak 4.456 seluruh pekerja bagian menjahit
orang (25% dari total kunjungan) dimana CV.Vanilla Production Susukan
1.598 orang (35,86%) diantaranya adalah Semarang berjumlah 34 pekerja. Teknik

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 2


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

pengambilan sampel menggunakan total bahaya bagi pengguna teknologi itu


sampling dimana seluruh populasi sendiri. Secara umum proses produksi
dijadikan sebagai sampel penelitian. yang terjadi pada CV.Vanilla Production
Variabel-variabel yang dianalisis Susukan Semarang khususnya pada
adalah variabel bebas yaitu pemberian bagian menjahit.
gerakan Stretching, dengan variabel Hasil keluhan otot skeletal diperoleh
terikat keluhan nyeri pinggang dan nyeri melalui skoring hasil kuisioner Nordic
punggung bawah (Low Back Pain) pada Body Map yang sudah diisi oleh kelompok
pekerja di bagian menjahit CV.Vanilla kontrol dan perlakuan. Selanjutnya dari
Production Susukan Semarang. hasil skor yang diperoleh dilakukan
Pengambilan data untuk tingkat pengkategorian tingkat risiko otot skeletal
keluhan nyeri pinggang dan nyeri rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
punggung bawah (low back pain) a. Analisis Univariat
menggunakan kuesioner Nordic Body
Map, untuk mengukur tingkat keluhan 18
nyeri pinggang dan nyeri punggung 16
bawah (low back pain) pada saat pre-test 14

dan post test. Pemberian perlakuan 12


10
peregangan stretching dilaksanakan
8
selama 5 hari disela-sela jam kerja yaitu 6
pada jam 10 pagi dan jam 3 sore. 4
Analisis data menggunakan perangkat 2
lunak komputer berupa program komputer 0
Pre-test Post-test Pre-test Pos-test
Statistik yang meliputi: Kontrol Perlakuan
a. Analisis Univariat Rendah 2 0 4 17
Analisis yang digunakan secara deskriptif Sedang 9 11 10 0
dilakukan terhadap setiap variabel dari Tinggi 6 6 3 0
hasil penelitian, yaitu variabel bebas Sangat Tinggi 0 0 0 0
(independent) dan variabel terikat Gambar 1. Analisis Univariat Tingkat
(dependent) yang menghasilkan distribusi Keluhan Otot Skeletal
dan persentase dari setiap variabel.
b. Analisis Bivariat b. Analisis Bivariat
Analisis data dilakukan dengan uji Bedasarkan gambar 1, diketahui
statistik, Man-Whitney untuk menguji bahwa tingkat keluhan otot skeletal pada
pengaruh dua kelompok berbeda dengan pre-test kelompok kontrol adalah
dasar pengambilan hipotesis penelitian mengalami tingkat keluhan rendah
berdasarkan pada tingkat signifikan sebanyak 2 pekerja (11,8%), tingkat
(α=0,05) keluhan sedang sebanyak 9 pekerja
(52,9%), tingkat resiko tinggi sebanyak 6
3. Hasil dan Pembahasan pekerja (35,3%), dan tidak ada responden
Seiring perkembangan teknologi, yang mengeluh pada tingkat keluhanan
penggunaan teknologi maju tidak dapat yang sangat tinggi.
dielakkan. Penggunaan mesin di samping Hasil post-test pada kelompok
memberikan kemudahan bagi suatu proses kontrol adalah tidak ada pekerja yang
produksi, tentunya efek samping yang mengalami tingkat keluhan rendah dan
tidak dapat dielakkan adalah sangat tinggi, sedangkan pada tingkat
bertambahnya jumlah dan ragam sumber keluhan tinggi sebanyak 6 pekerja

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 3


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

(35,3%), dan banyak pekerja yang Hasil uji statistik diperoleh p-value
mengalami tingkat keluhan sedang, yaitu (0,293>0,05), sehingga Ha ditolak.
sebanyak 11 pekerja (64,7%).
Pada kelompok perlakuan, tingkat Tabel 2. Hasil Uji Man-Whitney, post-test keluhan
risiko keluhan otot skeletal responden saat muskuloskeletal kelompok kontrol dan perlakuan
pre-test (sebelum diberikan perlakuan
stretching) sebagian besar responden Rata- SD p-
Kelompok n Ket
mengalami tingkat risiko keluhan rendah rata valeu
sebanyak 4 pekerja (23,5%), tingkat Kontrol 17 68,0 6,91
keluhan sedang sebanyak 10 pekerja 0,000 Signifikan
(58,8%), tingkat keluhan tinggi sebanyak Perlakuan 17 34,29 4,82
3 pekerja (17,6%), dan tidak ada pekerja
yang mengalami tingkat keluhan sangat Hasil uji Man-Whitney tingkat
tinggi. Hasil post-test tingkat risiko keluhan otot skeletal diperoleh nilai p-
keluhan otot skeletal pada kelompok value post-test (0,000≤0,05), maka dapat
perlakuan (setelah diberikan perlakuan disimpulkan ada perbedaan tingkat
stretching) diperoleh seluruh responden keluhan otot skeletal saat post-test antara
mengalami perubahan dengan kelompok kontrol dan kelompok
menunjukan keluhan otot skeletal dengan perlakuan. Hal ini menunjukkan bahwa
kategori semuanya rendah. Angka ini nilai rata-rata kelompok kontrol sebesar
menunjukan adanya perubahan pada 68,0 6,91, sedangkan pada kelompok
kelompok perlakuan dari sebelum perlakuan diperoleh nilai rata-rata
diberikan perlakuan stretching dengan 34,29 4,84. Hasil uji statistik diperoleh
setelah diberikannya perlakuan stretching. p-value (0,000≤0,05), sehingga Ha
diterima.
Hasil uji Man-Whitney tingkat
Tabel 1. Hasil Uji Man-Whitney, pre-test keluhan keluhan otot skeletal diperoleh nilai p-
muskuloskeletal kelompok kontrol dan perlakuan
value pre-test (0,293>0,05) dan pada saat
post-test diperoleh (0,000≤0,05) , maka
Rata- SD p- dapat disimpulkan ada perbedaan tingkat
Kelompok n Ket
rata valeu keluhan otot skeletal saat pre-test dan saat
Kontrol 17 62,8 12,28 post-test antara kelompok kontrol dan
Tidak
0,193 kelompok perlakuan. Hal ini
12,00 Signifikan
Perlakuan 17 58,05 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat
keluhan awal responden/pada saat pre-test
Hasil uji Man-Whitney tingkat kelompok kontrol 62,8 12,28, sedangkan
keluhan otot skeletal diperoleh nilai p- pada kelompok perlakuan diperoleh nilai
value pre-test (0,293>0,05), maka dapat hampir sama dengan rata-rata
disimpulkan tidak ada perbedaan tingkat 58,05 12,00.
keluhan otot skeletal saat pre-test antara Untuk hasil nilai p-value pada saat
kelompok kontrol dan kelompok post-test/setelah diberikan perlakuan
perlakuan. diperoleh (0,000≤0,05), dengan rata-rata
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kelompok kontrol tidak diberikan
keluhan awal responden kelompok kontrol perlakuan diperoleh hasil 68,0 6,91, Hal
diperoleh nila rata-rata 62,8 12,28, ini menunjukkan bahwa tingkat keluhan
sedangkan pada kelompok perlakuan awal responden kelompok kontrol
diperoleh nilai rata-rata 58,05 12,00. diperoleh nila rata-rata 62,8 12,28,

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 4


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

kemudian setelah menunggu kelompok gangguan musculoskeletal akibat kerja


perlakuan diberikan sebuah perlakuan yang paling sering ditemukan. Duduk
selama 5 hari diperoleh nilai rata-rata lama merupakan salah satu penyebab
kelompok kontrol smakin besar menjadi terjadinya nyeri pinggang dan nyeri
68,0 6,91. Hal ini dapat disimpulkan punggung bawah (low back pain), duduk
bahwa, kelompok kontrol mengalami lama mengakibatkan ketegangan dan
peningkatan keluhan nyeri pinggang dan keregangan ligamentum dan otot tulang
nyeri punggung (low back pain) pada belakang sehingga menimbulkan nyeri
pekerja menjahit CV.Vanilla Production dan dapat menyebabkan peningkatan
Susukan Semarang. tekanan pada intervertetebralis (Rachel,
Sedangkan pada kelompok 2005). Stretching merupakan bentuk dari
perlakuan diperoleh nilai pada saat post- penguluran atau peregangan pada otot-otot
test diperoleh nilai rata-rata 58,05 12,00, di setiap anggota badan agar dapat
kemudian diberikan perlakuan peregangan mengurangi cedera yang sangat rentan
(stretching) selama 5 hari nilai rata-rata terjadi (Wiguna, 2012).
menurun menjadi 34,29 4,84. Hal ini Pada saat penelitian pada kelompok
menunjukan dapat disimpulkan bahwa ada kontrol tidak diberikan perlakuan berupa
pengaruh pemberian peregangan gerakan peregangan (stretching) dan
(stretching) terhadap penurunan keluhan hanya diberikan pre-test dan post-test.
nyeri pinggang dan nyeri punggung Pelaksanaan pre-test dan post-test pada
bawah (low back pain) pada pekerja kelompok kontrol dilakukan bersamaan
bagian menjahit CV.Vanilla Production dengan kelompok perlakuan. Pre-test
Susukan Semarang. Nilai tingkat keluhan pada kelompok kontrol dilakukan
otot skeletal saat post-test pada kelompok bersamaan dengan kelompok perlakuan
kontrol tidak terjadi perubahan yang sebelum diberikan perlakuan peregangan
signifikan karena tidak diberikan sebuah (stretching) pada hari pertama pemberian
perlakuan, sedangkan kelompok perlakuan perlakuan pada saat jam 10 pagi. Hal ini
benar-benar terjadi penurunan tingkat dilakukan untuk membandingkan antara
keluhan nyeri pinggang dan nyeri kelompok kontrol dengan kelompok
punggung (low back pain) karena perlakuan, maka pada kelompok
pemberian perlakuan (stretching). perlakuan diberikan dengan adanya
Sikap monoton yang berulang-ulang pemberian perlakuan peregangan
tidak ada peregangan yang lain, sikap (stretching) selama 5 hari untuk
kerja tersebut akan sangat mempengaruhi membandingkan antara kelompok kontrol
rasa lelah yang ditimbulkan dari proses dengan kelompok perlakuan apakah ada
kerja itu sendiri. Menurut Tarwaka perbedaan yang signifikan atau tidak, dan
(2010), meski banyak orang mengatakan untuk mengetahui apakah dengan adanya
bahwa pekerjaan yang dilakukan dengan pemberian perlakuan peregangan
posisi duduk merupakan pekerjaan yang (stretching) terhadap kelompok perlakuan
ringan, namun pada kenyataannya jika benar-benar berhasil.
pekerjaan dengan duduk tersebut Terkait dengan keluhan nyeri
dilakukan untuk waktu yang lama bahkan pinggang dan nyeri punggung bawah (low
sepanjang hari, maka pekerja dengan back pain), hasil pre-test menunjukan
sikap duduk akan sangat terasa bahwa sebagian besar pekerja mengalami
melelahkan. tingkat keluhan rendah sebanyak 2 pekerja
Nyeri pinggang dan nyeri punggung (11,8%), tingkat keluhan sedang sebanyak
bawah (low back pain) adalah salah satu 9 pekerja (52,9%), tingkat keluhan tinggi

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 5


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

sebanyak 6 pekerja (35,3%), dan tidak ada tingkat keluhan nyeri pinggang dan nyeri
responden yang mengeluh pada tingkat punggung bawah (low back pain) dengan
keluhanan yang sangat tinggi. Kemudian metode pemberian peregangan
setelah diberikan perlakuan selama 5 hari (stretching) dapat menurun menjadi
berupa peregangan (stretching) sehingga 34,29 4,84 pada kelompok perlakuan.
diperoleh hasil nilai post-test Untuk hasil uji statistik pada
menunjukkan hasil post-test pada penelitian ini menggunakan uji Man-
kelompok kontrol adalah tidak ada pekerja Whitney. Pada kelompok kontrol saat pre-
yang mengalami tingkat keluhan rendah test diperoleh rata-rata 62,8 12,28 dan
dan sangat tinggi, sedangkan pada tingkat post-test 68,0 6,91 diperoleh p-value
keluhan tinggi sebanyak 6 pekerja sebesar (0,261>0,05) sehingga Ha ditolak.
(35,3%), dan banyak pekerja yang Hal ini menunjukan bahwa tidak ada
mengalami tingkat keluhan sedang, yaitu perbedaan signifikan antara pre-test dan
sebanyak 11 pekerja (64,7%). post-test. Sedangkan pada kelompok
Pada kelompok perlakuan, tingkat perlakuan diperoleh nilai rat-rata pada saat
risiko keluhan otot skeletal responden saat pre-test 58,05 12,00 dan pada saat post-
pre-test (sebelum diberikan perlakuan test sebesar 34,29 4,84, p-value sebesar
stretching) sebagian besar responden (0,000<0,05) sehingga Ha diterima, jadi
mengalami tingkat risiko keluhan rendah dapat disimpulkan, dari pemberian
sebanyak 4 pekerja (23,5%), tingkat peregangan (stretching) terjadi penurunan
keluhan sedang sebanyak 10 pekerja rata-rata tingkat keluhan nyeri pinggang
(58,8%), tingkat keluhan tinggi sebanyak dan punggung bawah (low back pain)
3 pekerja (17,6%), dan tidak ada pekerja sebesar 40,93%.
yang mengalami tingkat keluhan sangat Jika dibandingkan dengan kelompok
tinggi. Hasil post-test tingkat risiko kontrol yang tidak diberikan perlakuan
keluhan otot skeletal pada kelompok berupa peregangan (stertching),
perlakuan (setelah diberikan perlakuan menunjukkan bahwa penurunan tingkat
stretching) diperoleh seluruh responden keluhan nyeri pinggang dan nyeri
mengalami perubahan dengan punggung bawah (low back pain) pada
menunjukan keluhan otot skeletal dengan pekerja bagian menjahit CV.Vanilla
kategori semuanya rendah. Angka ini Production Susukan Semarang yang
menunjukan adanya perubahan pada signifikan pada kelompok perlakuan
kelompok perlakuan dari sebelum memang benar-benar karena pemberian
diberikan perlakuan stretching dengan perlakuan peregangan (stretching) yang
setelah diberikannya perlakuan gerakan dilakukan pada jam 10 pagi dan jam 3
stretching. sore pada perlakuan yang kedua selama 5
Metode pemberian perlakuan hari.
peregangan (stretching) pada penelitian Pada penelitian ini diberikan
ini dapat menurunkan tingkat keluhan peregangan (stretching) pada saat sela-
nyeri pinggang dan nyeri punggung sela bekerja pada jam 10 pagi dan jam 3
bawah (low back pain) yang signifikan sore selama 5 hari. Metode ini dipilih
pada kelompok perlakuan. Bisa dilihat karena merupakan metode yang tepat
nilai rata-rata saat pre-test 58,05 12,00), untuk mengurangi tingkat keluhan nyeri
setelah diberikan perlakuan peregangan pinggang dan nyeri punggung bawah (low
(stretching), nilai post-test pada kelompok back pain). Hal ini sesuai dengan
perlakuan menurun menjadi, 34,29 4,84. pendapat Anderson (2010), Peregangan
Hal ini menunjukkan bahwa penurunan adalah penyeimbang sempurna untuk

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 6


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

keadaan diam dan tidak aktif bergerak c. Pada kelompok kontrol diketahui
dalam waktu lama. Peregangan teratur di rata-rata keluhan nyeri pinggang dan
sela-sela pekerjaan akan bermanfaat nyeri punggung bawah (low back pain),
untuk: mengurangi ketegangan otot, pada saat pre-test 62,8 12,28 dan
memperbaiki peredaran darah, pada saat post-test 68,0 6,91.
mengurangi kecemasan. Perasaan Sedangkan pada kelompok perlakuan
tertekan, kelelahan, memperbaiki diketahui rata-rata keluhan nyeri
kewaspadaan mental, mengurangi resiko pinggang dan nyeri punggung bawah
cidera, membuat pekerjaan lebih mudah, (low back pain), rata-rata pre-test
memadukan pikiran ke dalam tubuh, dan 58,05 12,00 dan setelah diberikan
membuat kondisi tubuh lebih baik. perlakuan rata-rata saat post-test
Bedasarkan fisiologi kelelahan kerja sebesar 34,29 4,84.
akumulasi asam laktat dapat menyebabkan d. Terjadi penurunan 40,93% tingkat
penurunan kerja otot-otot dan keluhan nyeri pinggang dan
kemungkinan faktor syaraf dan sentral punggung bawah (low back pain)
berpengaruh terhadap prosesterjadinya setelah diberikan perlakuan
proses kelelahan. Oleh karena itu dengan peregangan (stretching) pada
dilakukan gerakan stretching dapat kelompok perlakuan.
membantu relaksasi otot sehingga otot
lebih lentur dalam bergerak karena 5. Saran
peningkatan suplai oksigen setelah a. Bagi Instansi Kesehatan,
melakukan stretching juga akan Petugas kesehatan bersama kader-
meningkatkan kelenturan, yaitu kader kesehatan dapat memberikan
kemampuan untuk menggerakanotot informasi-informasi mengenai
beserta persendian pada seluruh daerah penyakit akibat kerja kepada
pergerakan (Wiguna, 2012). masyarakat/pekerja dengan lebih
meningkatkan program preventif dan
4. Simpulan promotif terkait penyakit akibat kerja
a. Ada pengaruh pemberian peregangan seperti progam promosi kesehatan
(stretching) terhadap penurunan berupa peregangan (stretching) untuk
keluhan nyeri pinggang dan nyeri meningkatkan pengetahuan mengenai
punggung bawah (low back pain) program keselamatan dan kesehatan
pada pekerja bagian menjahit kerja,
CV.Vanilla Production Susukan b. Bagi Pekerja
Semarang (p-value=0,000). Pekerja dapat melakukan gerakan
b. Pada kelompok kontrol diketahui peregangan (stretching) tidak hanya
yang mengalami keluhan (Low Back disela-sela bekerja saja, tetapi juga
Pain) rendah sebanyak 2 pekerja bisa dilakukan ketika bangun tidur
(11,8%), keluhan sedang sebanyak 9 untuk melemaskan otot-otot.
pekerja (52,9%), tingkat resiko tinggi c. Bagi Perusahaan
sebanyak 6 pekerja (35,3%).  Peregangan (stretching) bisa
Sedangkan pada kelompok perlakuan dipertimbangkan sebagai alternatif
diketahui tingkat risiko keluhan meningkatkan produktifitas kerja.
rendah 4 pekerja (23,5%), tingkat  Dapat diterapkan gerakan
keluhan sedang 10 pekerja (58,8%), peregangan ini dibagian lain
tingkat keluhan tinggi 3 pekerja seperti bagian sablon, finishing,
(17,6%). dan pengepakan.

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 7


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014
Pengaruh Pemberian Peregangan (Stretching) Terhadap Penurunan Keluhan
Publikasi
Nyeri Pinggang dan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Pekerja
Ilmiah
Bagian Menjahit CV.Vanilla Production Susukan Semarang

d. Bagi Peneliti Lain


Bagi peneliti lain diharapkan dapat
menambah ilmu mengenai pengaruh
pemberian peregangan (stretching)
terhadap produktifitas kerja sehingga
pada penelitian selanjutnya dapat
dikembangkan secara lebih mendalam
dan dapat diterapkan diberbagai
bagian.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, B. 2010. Stertching In The Office,


Peregangan Untuk Orang Kantoran.
Jakarta. PT.Serambi Ilmu Semesta

Jayson M. 2002. Nyeri Punggung. Jakarta:


Dian Rakyat

Notoatmodjo S. 2010a. Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Rachel, Sulvana. 2005. Nyeri Pinggang Bawah


pada Pekerja Perawatan Lapangan
Golf di Perusahaan X dan Faktor-
faktor yang Berhubungan. [Tesis
Ilmiah]. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Indonesia.

Tarwaka. 2010. Ergonomi Industri. Surakarta


: Harapan Press.

Walters TS and Anderson V. 2005. Manual


Material Handling Occupational
Ergonomic Theory And Aplikation.
New Yrk : Marcell Dekker Inc.

Wiguna. 2012. Peregangan Stretchingdan


Tipenya. Diakses pada 12 juni 2014.
Aryawiguna10.blogspot.com/2012/05
/peregangan-stretching-dan-tipenya.

Program Studi Kesehatan Masyarakat – Fakultas Ilmu Kesehatan 8


Universitas Muhammadiyah Surakarta ® 2014

Anda mungkin juga menyukai