Bab I 2003 Sistem Koordinat
Bab I 2003 Sistem Koordinat
SISTEM KOORDINAT
Bab I buku ini membahas tiga hal pokok yang berhubungan dengan sistem
koordinat, antara lain (1) sistem koordinat dalam bidang, (2) sistem koordinat ruang,
dan (3) sistem koordinat lainnya.
Standar Kompetensi
Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat memahami
sistem koordinat pada bidang dan ruang serta dapat menerapkan pada masalah-masalah
praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar
1) Mahasiswa dapat membandingkan sistem koordinat pada bidang dan ruang.
2) Mahasiswa dapat membedakan letak suatu titik pada bidang dalam koordinat
kartesius dan koordinat kutub.
3) Mahasiswa dapat menyatakan letak titik pada bidang dengan koordinat kartesius dan
mengubah dalam koordinat kutub atau sebaliknya.
4) Mahasiswa dapat membedakan letak suatu titik pada ruang dalam koordinat
kartesius, koordinat tabung, dan koordinat bola.
5) Mahasiswa dapat menyatakan letak titik pada ruang dengan koordinat kartesius dan
mengubah dalam koordinat tabung dan bola atau sebaliknya.
6) Mahasiswa dapat menjelaskan kembali pengertian sistem koordinat ekliptika
heliosentrik, sistem koordinat ekliptika geosentrik, sistem koordinat ekuator
geosentrik, dan sistem koordinat horison.
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak
suatu titik pada bidang ( R 2 ) atau ruang ( R 3 ) . Adalah ahli matematika berkebangsaan
Perancis bernama Pierre Fermat (1601-1665) dan Rene Descartes (1596-1650) yang
telah memperkenalkan sistem koordinat yang kita kenal hingga saat ini. Dasar
Y
x0 x 0,
y0 y0
Kwadran II Kwadran I
X
Kwadran III Kwadran IV
x 0, x 0,
y0 y0
Gambar 1
Misalkan P(x,y) sebarang titik pada bidang XOY, maka letak titik P tersebut
sangat memungkinkan posisinya di kwadran I, kwadran II, kwadran III, atau kwadran
IV tergantung dari besaran x dan besaran y.
Perhatikan gambar berikut ini.
Gambar 2
Pada gambar 2 keempat kuadran sistem koordinat kartesius. Panah yang ada
pada sumbu berarti panjang sumbunya tak terhingga pada arah panah tersebut. Pilihan
huruf-huruf didasari oleh konvensi, yaitu huruf-huruf yang dekat akhir (seperti x dan y)
digunakan untuk menandakan variabel dengan nilai yang tak diketahui, sedangkan
huruf-huruf yang lebih dekat awal digunakan untuk menandakan nilai yang diketahui.
Misal P(x1,y1) dan terletak di kwadran I hal ini berarti x1 >0 dan y1 >0
Y
P ( x1 , y1 )
O (0,0) X
x1 M ( x1 ,0)
Gambar 3
Berdasarkan gambar 3 di atas, tampak suatu segitiga yaitu OPM yang salah
satu sudutnya siku-siku dititik M. Menurut teorema Pythagoras
OP2 = OM2 + MP2
= (x1-0)2 + (y1-0)2
= x12 + y12
2 2
= x1 y1
P ( x1 , y1 )
Q( x 2 , y 2 )
R( x3 , y 3 )
Gambar 4
terletak pada kuadran III dan jarak masing-masing titik dinyatakan oleh:
1. PQ ( xQ x P ) 2 ( y Q y P ) 2
( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
2. PR ( xR xP ) 2 ( y R y P ) 2
( x3 x1 ) 2 ( y 3 y1 ) 2
3. QR ( x R xQ ) 2 ( y R y Q ) 2
( x3 x 2 ) 2 ( y 3 y1 ) 2
Selanjuntnya, misal P ( x1 , y1) dan Q ( x2 , y2 ) terletak pada bidang, maka jarak dua
titik P dan Q dapat dinyatakan dengan rumus
PQ ( x 2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
Q( x 2 , y 2 )
n
M ( x, y )
Q' ( x 2 , y )
m
P ( x1 , y1) S ( x2 , y1 )
M ' ( x, y1 )
Gambar 5
PQ ( x2 x1 ) 2 ( y2 y1 ) 2
PQ ( xQ x P ) 2 ( y Q y P ) 2
Selanjutnya
Pada gambar 5 di atas M adalah sebarang titik pada garis PQ dengan perbandingan
PM m
PM : MQ m : n atau MQ n
Sehingga diperoleh
PM’ : MQ’ = m : n dan MM’ : QQ’ = m : n
Selanjutnya akan dicari koordinat M.
Karena
PM ' m ( x x1 ) m
maka
MQ' n ( x2 x ) n
n( x x1 ) m( x2 x )
(m n) x mx2 nx1
mx nx1 mx nxP
x ` 2 atau x Q
( m n) mn
Dengan cara yang sama
MM ' m ( y y1 ) m
maka
QQ' n ( y2 y ) n
n( y y1 ) m( y2 y )
(m n) y my2 ny1
my2 ny1
y
( m n)
= (1 3) 2 ( 6 5) 2
= ( 2) 2 ( 11) 2
= 4 121
=5 3
2) Tunjukkan bahwa titik-titik A(3,8), B(-11,3), dan (-8,-2) adalah titik-titik sudut dari
segitiga sama kaki ABC.
Jawab
Dengan menggunakan rumus jarak dua titik, diperoleh AB 221
BC = 34 dan AC = 221
Karena panjang sisi AB sama dengan panjang sisi AC, maka dapat dikatakan segitiga
tersebut di atas adalah segitiga sama kaki.
3) Tunjukkan bahwa titik A(-3,-2), B(5,2) dan C(9,4) terletak pada satu garis lurus
Jawab
Terlebih dahulu dicari panjang AB, BC, dan AC
Dengan rumus jarak dua titik diperoleh AB = 4 5 , BC = 2 5 dan
AC = 6 5 , sehingga AC + BC = AC, hal ini berarti titik A, B, dan C terletak pada
satu garis lurus
P ( x1 , y1) M ' ( x, y1 ) R ( x2 , y1 )
X
Gambar 6
l1
l2
Y
1 2
X
Gambar 7
sin( 21 )
cos( 2 1)
m2 m1
1 m2 m1
Y
Q ( x3 , y 3 )
P ( x1 , y1 )
R( x 2 , y 2 )
Gambar 8
Pada gambar 8 di atas, luas PQR adalah
= (Luas trapesium PP’Q’Q + luas trapesium QQ’R’R)- luas trapesium P’R’RP
1 1 1
( y1 y3 )( x3 x1 ) ( y3 y2 )( x2 x3 ) ( y1 y3 )( x2 x1 )
2 2 2
1
{( y1 y3 )( x3 x1 ) ( y3 y2 )( x2 x3 ) ( y1 y3 )( x2 x1 )}
2
1
{ y1 x3 y1 x1 y3 x3 y3 x1 y3 x2 y3 x3 y2 x2 y2 x3 y1 x2 y1 x1 y2 x2 y2 x1}
2
1
( y1 x3 y3 x2 y2 x1 ) ( y3 x1 y2 x3 y1 x2 )}
2
Bentuk di atas dapat dinyatakan dalam bentuk determinan matrik ordo 3 x 3
x1 y1 1
1
A x2 y2 1
2
x3 y 3 1
P (r , )
r
O
Gambar 9
melukiskan sinar yang memancar dari titik asal O dengan sudut sebesar radian
3
terhadap sumbu mendatar arah positif. Kemudian titik P terletak pada sinar tadi dan
berjarak 3 satuan dari titik asal O . Titik P dapat pula dinyatakan dalam koordinat
3, 3 2k , dengan k bilangan bulat. Mudah ditunjukkan pula bahwa koordinat
3 3
3 2k
3
(b)
(a)
4 3
P
(c)
Gambar 10
P ( x, y ) ( r , )
r
r X
O
r
Gambar 11
Dari rumus segitiga diperoleh hubungan sebagai berikut:
(1.1) x r cos y r sin
Jawab
Dengan menggunakan persamaan (1.1):
2 2
a. x 4 cos 2 y 4 sin 2 3.
3 3
Jadi, A 2,2 3 .
5 5
b. x 5 cos 2 y 5 sin 2.
4 2 4 2
5 5
Jadi, dalam sistem koordinat kartesius B 2 , 2.
2 2
5 3 5 3
c. x 3 cos 3 y 3 sin .
6 2 6 2
3 3
Jadi, C 2, .
2 2
4 3 7
arctan atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik P di kwadran IV, maka:
7
r 4 2 dengan , atau
4
3
r 4 2 dengan .
4
7 3
Jadi, P 4 2 , atau P 4 2 , .
4 4
b. r ( 4) 2 4 2 4 2
4 3 7
arctan atau
4 4 4
Selanjutnya, karena letak titik Q di kwadran II, maka:
3
r 4 2 dengan , atau
4
7
r 4 2 dengan .
4
3 7
Jadi, Q 4 2 , atau Q 4 2 , .
4 4
r 2 (1 3 sin 2 ) 16.
Soal Latihan
Untuk soal 1 – 8, nyatakan masing-masing dengan dua koordinat yang lain, satu dengan
r 0 dan yang lain dengan r 0 .
1. 6, 3 2. 3, 2 5 3. 5, 4 4. 5, 7 4
5. 2 , 5 2 6. 7, 5 6 7. 6, 7 3 8. 4, 6 7
Untuk soal 9 – 16, nyatakan dalam sistem koordinat kartesius.
9. 6, 2 3 10. 4, 8 11. 5, 4 12. 6, 7 4
13. 2 , 5 2 14. 7, 5 6 15. 6, 7 3 16.
4, 7 8
Gambar 12
Z Z Z
P ( x, y , z ) P (r , , z ) P( , , )
X X X
Y
Y
Y
Gambar 13
y r cos
zz
x2 y2 r2
y
tan
x
Jawab
Koordinat kartesius dan koordinat tabung dinyatakan dalam hubungan
y
x r cos , y r cos , z z,x 2
y 2 r 2 dan tan
x
sehingga:
r 32 32 18 3 2
3
tan 1 atau arctan1
3 4
Jadi koordinat tabung dari (3,3,5) adalah 3 2 , ,5
4
2. 6, ,2 menyatakan letak titik Q pada ruang dalam koordinat tabung. Ubah dan
6
Nyatakan letak titik Q dalam koordinat kartesius.
3
x 6 cos 6. 3 3
6 2
1
y 6 sin 6. 3
6 2
,2 adalah 3 3 ,3,2
Jadi koordinat kartesius 6,
6
2
3. 8, , menyatakan letak titik W dalam koordinat bola. Ubah dan nyatakan
3 3
z cos
x sin cos
y sin sin
x2 y2 z2
2 2
sehingga dari titik 8, , diketahui 8, dan
3 3 3 3
dan diperoleh
2 3 1
x 8 sin cos 8. 2 3
3 3 2 2
2 3 3
y 8 sin sin 8.
6
3 3 2 2
2 1
z 8 cos 8 4
3 2
r sin
2
3
3
8 4 3 atau r
x2 y2 2 3 2
62 48 4 3
2
2
8, , adalah 4 3 , ,4 .
3 3 3
z cos
x sin cos
y sin sin
z cos
x2 y2 z2
dan diperoleh
r x2 y2 4 2 (4 3) 2 64 8
y 4 1 3
tan
x 4 3 3
5
6
x2 y2 z2 (4) 2 (4 3 ) 2 (6) 2 10
z cos 6 10 cos
6
arccos
10
5
Jadi koordinat tabung 4,4 3 ,6 adalah 8,
6
,6 , dan koordinat bola
z cos
x sin cos
y sin sin
z cos
x2 y2 z2
4 4
sehingga dari titik 4, ,8 diketahui r 4, , z 8 dan diperoleh
3 3
4
3
4
x r cos x 4 cos 2 3
3
4
y r sin y 4 sin 2
3
( 2 3 ) 2 ( 2) 2 ( 8) 2 4 5
2 5
z cos 8 4 5 cos arccos
5
4
Jadi koordinat kartesius 4,
3
,8 adalah 2 3 ,2,8 , dan koordinat bola
4
4 5,
4 2 5
.
4, ,8 adalah , arccos
3 3 5
Untuk latihan bagi pembaca ubah koordinat berikut dalam koordinat yang sesuai:
Koordinat
No
kartesius tabung bola
Gambar 14
Gambar 15
Gambar 16
Seringkali, Alpha (right ascension) dinyatakan dalam bentuk H (hour angle). Hubungan
antara Alpha dengan H adalah H = LST - Alpha.
Disini, LST adalah Local Sidereal Time, yang sudah penulis bahas sebelumnya pada
tulisan tentang Macam-Macam Waktu
Gambar 17
Jarak benda langit ke pengamat dalam sistem koordinat ini seringkali diabaikan,
karena telah dapat dihitung sebelumnya dalam sistem koordinat ekliptika.
Catatan penting: Dalam banyak buku referensi, azimuth seringkali diukur dari arah
selatan (South) yang memutar ke arah barat (West). Gambar 17 di atas juga
menunjukkan bahwa azimuth diukur dari arah Selatan. Namun demikian, dalam
pemahaman umum, orang biasanya menjadikan arah Utara sebagai titik referensi.
Karena itu dalam tulisan ini penulis menjadikan sudut azimuth diukur dari arah Utara.
Untuk membedakannya, lambang untuk azimuth dari arah selatan dinyatakan sebagai
As, sedangkan azimuth dari arah utara dinyatakan sebagai A saja. Hubungan antara As
dan A adalah A = As - 180 derajat. Jika As atau A negatif, tinggal tambahkan 360
derajat.
Suatu sistem koordinat dengan sistem koordinat lainnya dapat dihubungkan
melalui transformasi koordinat. Misalnya, dari algoritma untuk menghitung posisi bulan
menurut sistem koordinat ekliptika geosentrik, kita dapat menentukan jarak bulan dari
pusat bumi, sudut lambda dan beta. Selanjutnya, sudut lambda dan beta ditransformasi
untuk mendapat sudut alpha dan delta dalam sistem koordinat ekuator geosentrik. Dari
alpha dan beta, serta memperhitungkan posisi pengamat (bujur dan lintang) dan waktu
saat pengamatan/penghitungan, maka sudut ketinggian (altitude) dan azimuth bulan
menurut sistem koordinat horison dapat diketahui dengan tepat. Rumus-rumus
transformasi koordinat yang membutuhkan pengetahuan trigonometri