PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau
individu yang karena keadaan fisik, mental maupun sosialnya budaya dan
ekonominya perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan
kesehatan dan asuhan keperawatan, karena ketidakmampuannya dan
ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan keperawatan
terhadap dirinya sendiri. Kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan di
institusi dapat diklasifikasikan berdasarkan permasalahan dan kebutuhan
yang di hadapi, di antaranya adalah kelompok dengan kebutuhan khusus
yang memerlukan pengawasan akibat pertumbuhan dan perkembangannya
yaitu kelompok ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, dan anak balita.
Keselamatan dan kesehatan ibu hamil, sejak dari masa kehamilan
hingga setelah melahirkan, merupakan kunci keberhasilan untuk
menciptakan generasi sehat dan berkualitas. Berdasarkan Survey
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian
ibu di indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup
angka ini edikit menurun jika di bandingkan dengan SDKI tahun 1991,
yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun
mekipun tidak selalu signifikan. Target global MDGs (Millenium
Development Goals) ke-5 adalah menurunkan angka kematian ibu (AKI)
menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015.Ada tiga fase
penting pada pelayanan kesehatan ibu hamil yaitu pada masa kehamilan,
saat melahirkan, dan setelah melahirkan (nifas).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep medis pada ibu hamil ?
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada agregat ibu hamil ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Medis
1. Definisi kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional (FIGO) tahun
1998, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum, dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi, dan
berakhir dengan lahirnya janin maupun aborsi. Dihitung dari saat
fertilisasi sampai kelahiran bayi, kehamilan normal biasanya
berlangsung dalam waktu 40 minggu.
Periode antepartum adalah periode kehamilan yang dihitung sejak
hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati,
yang menandai awal periode antepartum. Periode antepartum dibagi
menjadi 3 trimester yang masing-masing terdiri dari 13 minggu atau 3
bulan menurut hitungan kalender. Pembagian waktu ini diambil dari
ketentuan yang mempertimbangkan bahwa lama kehamilan
diperkirakan lebih kurang 280 hari atau 9 bulan sejak hari pertama haid
terakhir. (FIGO, 2012)
2. Manifestasi klinik
a. Tanda dan gejala presumptif (tidak pasti) kehamilan
Tanda tidak pasti adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita
hamil. Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala
presumptif kehamilan yang meliputi: Amenorea, mual dan muntah,
ngidam, syncope, sering miksi, dan konstipasi.
1) Amenorea
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya
pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga menstruasi
tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi dengan
memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan
untuk memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi
amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu,
tumor pituitary, perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi,
dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.
2) Nausea dan vomiting (mual dan muntah)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari, maka
disebut morning sickness.
3) Ngidam
Ibu hamil sering meminta makanan/minuman tertentu terutama
pada triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.
4) Syncope (pingsan)
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan syaraf pusat dan menimbulkan
syncope. Hal ini sering terjadi apabila berada pada tempat
ramai, biasanya akan hilang setelah 16 minggu.
5) Kelelahan
Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan
kecepatan metabolisme basal (BMR) pada kehamilan, yang
akan meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat
aktifitas metabolisme hasil konsepsi.
6) Payudara Tegang
Esterogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada
payudara, sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan
sistem alveolar payudara. Bersama somatotropin, hormon-
hormon ini menimbulkan pembesaran payudara, menimbulkan
perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
7) Sering miksi
Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi. Frekuensi miksi yang sering
terjadi pada triwulan pertama akibat desakan uterus terhadap
kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga
panggul. Pada triwulan ketiga, gejala bisa timbul karena janin
mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kemih.
8) Konstipasi atau obstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus
(tonus otot menurun), sehingga kesulitan untuk BAB
9) Pigmentasi kulit
Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu.
Terjadi akibat pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
10) Epulis
Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan
pertama
11) Varises atau penampakan pembuluh darah vena
12) Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pelebaran
pembuluh darah terutama bagi wanita yang mempunyai bakat.
Varises dapat terjadi di sekitar genetalian eksterna, kaki dan
betis serta payudara. Penampakan pembuluh darah ini dapat
hilang setelah persalinan.
b. Tanda dan gejala kemungkinan (probability) kehamilan
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang
dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan
fisik kepada wanita hamil. Tanda kemungkinan hamil terdiri dari:
1) Pembesaran perut
Terjadi akibat pembesaran uterus hal ini terjadi pada bulan ke-
empat kehamilan
2) Tanda hegar
Tanda hegar adalah pelunakan isthmus uteri
3) Tanda goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil,
serviks seperti ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil
melunak seperti bibir.
4) Tanda chadwicks
Perubahan warna menjadi kekuningan pada vulva dan mukosa
vagina termasuk juga porsio dan serviks
5) Tanda piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi
karena ovum berimplantasi pada daerah dekat kornu sehingga
daerah tersebut berkembang lebih dahulu.
6) Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin
di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit,
tidak nyeri biasanya timbul pada kehamilan delapan minggu,
tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan abdominal pada
trimester ketiga. Kontraksi ini akan terus meningkat
frekuensinya, lamanya, dan kekuatannya sampai mendekati
persalinan.
7) Teraba ballottement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin
bergerak dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh
tangan pemeriksa. Hal ini harus ada pada pemeriksaan
kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja
tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
8) Pemeriksaan tes biologis kehamilan (planotest) positf
Ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic
Gonadotropin (hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik
sel selama pemeriksaan kehamilan. Hormon ini disekresi di
peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieskresi pada
urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari
setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-
60. tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian
menurun pada hari ke 100-130.
c. Tanda pasti (positif) kehamilan
Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung
keberadaan janin, yang dapat dilihat oleh pemeriksa. Tanda pasti
kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini:
1) Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh
pemeriksa. Gerakan janin baru dapat dirasakan pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat
fetal electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop
Laenec, denyut jantung janin baru dapat didengar pada usia
kehamilan 18-20 minggu.
3) Bagian-bagian janin
Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan
bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir).
Bagian janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.
4) Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
5) Pemeriksaan pada ibu hamil
Tujuan pemeriksaan dan pengawasan Ibu hamil
a) Tujuan umum
Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan
anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas,
sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
b) Tujuan khusus
(a) Mengenal dan menangani penyakit-penyakit yang mungkin
dijumpai dalam kehamilan, persalinan dan nifas
(b) Mengenal dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin
diderita sedini mungkin
(c) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
(d) Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehat
sehari-hari
4. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko nutrisi ibu hamil kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan tentang pentingnya nutrisi pada Ibu
hamil
b. Anemia pada ibu hamil berhubungan dengan ketidakmampuan
dalam mengenal masalah kebutuhan untuk ibu hamil.
c. Mayoritas ibu hamil tidak mengikuti kegiatan posyandu
berhubungan dengan kurangnya respon positif pada ibu hamil
tentang kegiatan posyandu
d. Sebagian ibu hamil belum memiliki persiapan mengenai kelahiran
bayi berhubungan dengan kurangnya ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA