I. PENDAHULUAN
produksi untuk pakan mencapai 70 % dari total biaya produksi. Dewasa ini
komposisi. Hal ini tentu menuntut sensivitas dan selektifitas yang tinggi agar
mampu memilih pakan yang berkualitas untuk budidaya perikanan. Sejauh ini
isu terpenting terkait masalah pakan ikan adalah kesulitan memperoleh pakan
yang memilki nutrisi dan sifat sesuai dengan kebutuhan serta kondisi biologis
ikan / biota kultur itu sendiri. Sehingga hal ini menjadi salah satu inhibitor
Pakan ikan dikatakan bermutu jika mengandung nilai nutrisi dan gizi yang
dibutuhkan oleh ikan. Menurut Murtidjo (2001) bahwa Pakan yang berkualitas
air, dan mineral. Kualitas pakan tidak hanya sebatas pada nilai gizi yang
ketercernaanya, warna, bau, rasa dan anti nutrisi yang dikandung. Kualitas
pakan juga dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan. Pemilihan baku
yang baik dapat dilihat berdasarkan indikator nilai gizi yang dikandungnya;
yang optimal. Oleh karena itu pengetahuan tentang nutrisi, gizi, komposisi
Ilmu nutrisi pakan ikan tidak terbatas pada cara pembuatan pakan saja.
diketahui. Komposisi suatu pakan perlu kita ketahui baik sebelum atau
teknik pengujian pakan (uji proksimat, uji daya tahan, uji daya apung, uji
Tujuan dan manfaat melakukan praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat
dalam waktu 1 hari dan dapat meprediksi jumlah pakan yang di butuhkan ikan
Pakan Buatan Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan oleh manusia
dengan bahan dan komposisi tertentu yang sengaja disiapkan oleh manusia .
Pakan buatan bersifat basa, seperti bentuk pasta atau emulsi (cairan pekat), tidak
perlu disimpan. Jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu kali
pemberian /aplikasi karena pakan jenis ini mudah rusak jenis kandungannya.
pendingin (lemari es), itu pun tidak bisa terlalu lama, hanya 2 s.d 3 hari. Jika
terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak bagus untuk dikonsumsi .
Bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas pakan buatan harus
manusia . Golongan Pakan Buatan Pakan buatan dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu pakan lengkap (complete feed) dan pakan suplemen (suplemental
feed) . Pakan lengkap adalah pakan yang diformulasi sedemikian rupa sehingga
memiliki semua vitamin esensial dalam jumlah yang diperlukan oleh ternak.
Pakan ini lebih ditujukan untuk memberikan pertumbuhan normal pada hewan
yang tidak mendapatkan suplai vitamin dari pakan alami. Pakan suplemen adalah
pakan yang diformulasi sedemikian rupa hingga mengandung protein dan energi
Pakan Buatan Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan pakan
buatan, diantaranya yaitu, bahan baku pakan dapat berupa limbah industri
4
tetapi masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi. Pakan buatan juga dapat
disimpan dalam waktu relatif lama, tanpa terjadi perubahan kualitas yang drastis.
Dengan demikian kebutuhan pakan dapat terpenuhi setiap saat. Tingkat kebutuhan
protein optimal (% berat kering pakan) pada beberapa jenis ikan budidaya
(Millamena, 2002)
Tepung Ikan adalah ikan atau bagian-bagian ikan yang minyaknya diambil
atau tidak, dikeringkan kemudian digiling. Kegunaan utama tepung ikan adalah
sebagai bahan campuran pada makanan ternak. Tepung ikan yang bermutu baik
susunan makanan ternak, tepung ikan merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan terutama ternak ayam dan babi selain itu juga sebagai komponen
makanan ikan. Tepung ikan yang bermutu baik harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut : butiran – butirannya harus seragam bebas dari sisa – sisa tulang,
mata ikan dan benda asing, warna halus bersih, seragam, serta bau khas ikan amis
mencapai 31% (Suhenda et al.,2010); ikan Tor tambroides sebesar 35% dan
50% (Radonaet al., 2017) dan pada ikan snout bream Megalobramaam blycephala
5
sebesar 35% (Li et al., 2010). Protein merupakan zat pembangun jaringan otot
dan daging, serta menjadi hormon dan enzim yang berperan dalamproses
meningkatnya bobot dan umur ikan (Abdel-Tawwab et al., 2010; Arnason etal.,
2010)
Pakan yang dikonsumsi ikan akan melalui proses pencernaan yaitu suatu
menjadi bahan yang mudah diserap dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem
peredaran darah. Laju cerna pada setiap jenis ikan berbeda-beda dipengaruhi oleh
(Rønnestad et al., 2007). Semakin tinggi laju cerna ikan terhadap makanan akan
ikan tersebut juga tinggi. Dari proses cerna akan diperoleh energi yang sebagian
dari proses metabolisme di antaranya akan disimpan dalam bentuk daging untuk
Pratikum Ilmu Nutrisi Hewan Air ini dilakukan pada hari jum’at, tanggal 01
Maret 2019 pada pukul 15.00-17.00 WIB. Pratikum ini diadakan di laboratorium
Harian Ikan ini adalah ikan uji sebanyak 20 ekor, pakan ikan, akuarium, aerator,
timbangan, tempat makanan atau mangkok kecil, tangguk, selang untuk menyipon
ikan yang ditentukan dengan memberikan beberapa perlakuan yang berbeda beda
Ikan yang akan digunakan di adaptasi terlebih dahulu di beri pakan dan
dibiarkan di dalam wadah atau di dalam akuarium selama 3 hari, kemudian bobot
ikan di timbang secara keseluruhan, ikan di beri pakan sebanyak 10%, dari bobot
biomasa ikan dengan frekuensi 3 kali sehari. Sipon makanan setiap hari dan
makanan yang tersisa, yang di sipon tadi dikumpulkan selama pemeliharaan ikan,
7
seluruh sisa pakan yang tersisa selama pemeliharaan di timbang, setelah itu di
∑Ma − ∑Ms
I= x 100%
Wo
Dengan keterangan :
4.1 Hasil
Dari praktikum tentang pengukutan konsumsu harian ikan didapatkan hasil bahwa
jumlah pakan yang dikonsumsi ikan perhari adalah :
∑Ma − ∑Ms
I= x 100%
Wo
7,02 g − 1,9 g
I= x 100%
23,4 𝑔
I = 0,219 %
4.2. Pembahasan
Jumlah pakan yang diberikan sangat penting karena bila terlalu sedikit
akan mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat dan akan terjadi persaingan pakan
yang mengakibatkan variasi ukuran ikan dan dihasilkan sebaliknya apabila pakan
terlalu banyak akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin besar dosis yang diberikan maka semakin kecil
efisiensi pakan.
panas dalam tubuh, juga meningkatkan konsumsi oksigen. Peningkatan dalam laju
9
metabolik ini di kenal sebagai “spesific dynamic action” (SDA) dari pakan yang
maksimum dan setelah itu menurun secara teratur sampai level sebelum makan.
Sedangkan nilai konsumsi pakan harian yang tinggi menunjukan bahwa tingkat
dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumsi pakan harian meningkat seiring dengan
bertambahnya dosis pakan yang diberikan pada ikan uji. Semakin besar dosis
yang diberikan maka semakin besar pula konsumsi pakan harian. Keadaan di atas
dapat dijelaskan bahwa, tingginya konsumsi pakan harian karena selama masa
pengamatan tidak diketahui jumlah pakan yang di konsumsi oleh ikan uji, tetapi
yang diketahui hanya jumlah pakan yang diberikan kepada ikan uji, semakin besar
dosis yang diberikan maka semakin tinggi nilai konsumsi pakan harian dan
Jumlah pakan yang diberikan sangat penting karena bila terlalu sedikit
akan mengakibatkan pertumbuhan ikan lambat dan akan terjadi persaingan pakan
yang mengakibatkan variasi ukuran ikan dan dihasilkan sebaliknya apabila pakan
terlalu banyak akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan tidak. Jadi dapat
ditarik kesimpulan bahwa semakin besar dosis yang diberikan maka semakin kecil
efisiensi pakan.
10
5.1 Kesimpulan
dapat disimpulkan bahwa pemberian pakan pada ikan 10%, akan banyak sisa
pakan yang tidak di manfaatkan oleh ikan. Makanan yang berlebihan bisa
ikan.
5.2 Saran
Dalam melakukan praktikum ini di harapkan supaya kita lebih serius dan
berapa banyak jumlah pakan yang baik diberikan dalam satu hari agar pakan tidak
DAFTAR PUSTAKA