Anda di halaman 1dari 2

PENILAIAAN PENGONTROLAN GLUKOSA

Metode yang digunakan untuk menentukan pengontrolan glukosa pada semua tipe dibetes adalah
pengukuran glikat hemoglobin. Hemoglobin pada keadaan normal tidak mengandung glukosa ketika
pertamakali keluar dari sum-sum tulang. Selama 120 hari masa hidup hemoglobin dalam eritrosit,
normalnya hemoglobin sudah mengandung glukosa. Bila kadar glukosa meningkat diatas normal,
maka jumlah glikat hemoglobin juga akan meningkat. Nilai normal glikat hemoglobin tergantung
pada metode pengukuran yang dipakai, namun berkisar antara 3,5%. Tabel 63-1 meringkas nilai
glikat hemoglobin yang dipantau pada pasien-pasien diabetes.

TABEL 63-1

Kadar Glikat Hemoglobin Pada Diabetes


Normal/Kontrol Glukosa Glikat Hemoglobin(%)
Nilai normal 3,5-5,5
Kontrol Glukosa Baik 3,5-6,0
Kontrol Glukosa Sedang 7,0-8,0
Kontrol Glukosa Buruk Lebih dari 8,0

PENATA LAKSANAAN

Penatalaksanaan diabetes melitus didasarkan pada

1) Rencana diet
2) Latihan fisik dan pengaturan aktivitas fisik
3) Agen-agen hipoglikemik oral
4) Terapi insulin
5) Pengawasan glukosa dirumah
6) Pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri .

Rencana diet pada pasien diabetes dimaksudkan untuk mengatur jumlah kalori dan karbohidrat yang
dikonsumsi setiap hari. Jumlah kalori yang disarankan berfariasi, tergantung pada kebutuhan apakah
untuk mempertahankan, menurunkan atau meningkatkan berat tubuh. Sebagai contoh pada pasien
obesitas, dapat ditentukan dengan klori yang dibatasi hingga berat badan pasien turun hingga
kekisaran optimal untuk pasien tersebut. Sebaliknya, pada pasien muda dengan diabetes tipe 1,
berat badnnya dapat menurun selama keadaan dekompensasi.

Untuk mencegah hiperglikemia postprandial dan glikosuria, pasien-pasien diabetes tidak boleh
makan karbohidrat berlebihan. Umumnya karbohidrat merupakan 50% dari jumlah total kalori per
hari yang diizinkan. Karbohidrat ini harus dibagi rata sedemikian rupa sehingga apa yang dimakan
oleh pasien sesuai dengan kebutuhannya sepanjang hari. Contoh: jumlah yang lebih besar harus
dimakan pada waktu fisik yang lebih berat. Lemak yang dimakan harus dibatasi sampai 30% dari
total kalori per hari yang diizinkan, dan sekurang kurangnya setengah dari lemak itu harus dari jenis
polyunsaturated.
Insulin dapat digunakan dengan rasio satu unit per 15 gram karbohidrat total . rasio ini dapat
ditingkatkan tergantung pada respon pasien dengan diabetes tipe 2 yang resisten terhadap insulin
mungkin membutuhkan dua hingga lima unit untuk setiap karbohidrat yang disjikan atau untuk
setiap 15 gram atau untuk setiap karbohidrat total.

Dengan menyesuaikan waktu pasien dalam melakukan latihan fisik, pasien mungkin dapat
mengontrol kadar glukosa mereka

contoh: bila pasien melakukan latihan fisik saat kadar glukosanya tinggi, mereka mungkin dapat
menurunkan kadar glukosa hanya dengan latihan fisik itu sendiri sebaliknya, bila pasien merasakan
perlu melakukan latihan fisik ketika kadar glukosa rendah, mereka mungkin harus mendapat
karbohindrat tambahan untuk mencegah hipoglikemia.

Pasien pasien dengan gejala diabetesmelets tipe 2 dapat mempertahankan kadar glukosa darah
normal hanya dengan menjalankan rencana diet dan latihan fisik. Obat-obatan yang digunakan
adalah pensensitif insulin dan sulfonirea. 2 tipe pensensitif yang tersedia adalah metformin dan
tiazolidinedion. Metformin tidak meningkatkan berat badan seperti insulin sehingga biasa di
gunakan pada pasien obesitas. Tiazolidinedion meningkatkan kepekaan insulin perifer dan
menurunkan produksi glukosa hepatik.

Anda mungkin juga menyukai