Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM MANAJEMEN RISIKO

RSIA TIARA TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Risiko berhubungan dengan ketidak pastian ini terjadi oleh karena kurang
atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu
yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.
Ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal
dengan istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidak pastian yang
menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk).
Selama mengalami kerugian walau sekecil apapun hal itu dianggap risiko.

Manajemen risiko merupakan disiplin ilmu yang luas. Seluruh bidang


pekerjaan di dunia ini pasti membutuhkan. Makin besar risiko suatu pekerjaan,
maka main besar perhatiannya pada aspek manajemen risiko ini. Rumah sakit
adalah sebuah institusi dimana aktifitasnya meliputi beberapa bidang yang
kompleks, menyangkut berbagai personil yang terlibat dan penuh dengan
berbagai risiko, sudah selayaknya menerapkan hal ini.

B. LATAR BELAKANG
Manajemen risiko di rumah sakit meliputi kegiatan klinis dan administratif
yang dilakukan untuk mengidentifikasi, evaluasi, dan mengurangi risiko
cedera pada pasien, staf, pengunjung, dan risiko kerugian untuk organisasi itu
sendiri.Unsur penting dari manajemen risiko adalah analisis dari risiko, seperti
sebuah proses untuk melakukan evaluasi terhadap kejadian nyaris cedera dan
proses risiko tinggi lainnya, yang kegagalannya dapat berakibat terjadinya
kejadian sentinel.
Dalam melakukan pelayanan di rumah sakit, diperlukan kerja sama dengan
beberapa aktifitas yaitu mulai melibatkan para klinisi, perawat, tenaga medis,
tenaga administrasi, pasien, pengunjung yang harus menggunakan fasilitas
peralatan kesehatan, peralatan penunjang listrik, fisik bangunan dan lainnya.
Oleh sebab itu rumah sakit perlu melakukan identifikasi untuk mengurangi
risiko termasuk analisis terhadap kelemahan yang mengandung bahaya dengan
memperhatikan proses-proses risiko tinggi, demi keselamatan pasien dan staf.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Mencegah adanya kejadian yang berakibat buruk bagi rumah sakit yang
pada dasarnya bisa dilakukan pencegahan secara proaktif.
2. Tujuan Khusus:
Risiko-risiko spesifik yang berdampak selama pelayanan di rumah sakit
dapat diturunkan untuk mengurangi risiko selama pelaksanaan kegiatan
pelayanan kepada pasien dan difokuskan pada koodinasi dan
kesinambungan sistem secara menyeluruh sehingga dapat mendorong
perbaikan dalam pelayanan kepada pasien dan memuaskan pelanggan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN:


1. Rapat Tim Mutu Rumah Sakit untuk diskusi tentang manajemen risiko dan
menyusun kegiatan secara proaktif.
2. Pengumpulan data tentang risiko:
a. Masing-masing pimpinan klinis melakukan pengumpulan risiko-risiko
di jajaran klinis
b. Masing-masing pimpinan manajerial melakukan pengumpulan risiko-
risiko di jajaran non klinis
c. Tim Mutu Rumah Sakit mengkoordinir pengumpulan semua risiko
3. Identifikasi risiko situasi yang dapat menyebabkan cedera, tuntutan atau
kerugian secara finansial dan menilai tentang luasnya risiko yg dihadapi,
kemampuan mengontrol frekuensi dan dampak risiko.
4. Evaluasi risiko berdasarkan ranking risiko dan Cost Benefit Analysis,
5. Menetapkan prioritas risiko
a. Risiko Klinis dapat berdampak pada pasien dan staf, risiko yang dapat
dipilih adalah:
1) Manajemen risiko di Intensive Care Unit.
2) Manajemen risiko keselamatan pasien Perinatal
3) Manajemen risiko perawatan anak
4) Manajemen risiko di kamar operasi
5) Manajemen risiko di Laboratorium
6) Manajemen risiko di Radiologi
7) Manajemen risiko di IGD
b. Risiko Nonklinis yang dapat dipilih adalah:
1) Risiko keuangan
2) Risiko hukum
3) Risiko reputasi
4) Risiko bahan berbahaya
Keputusan untuk menerima risiko dan pengelolaannya berdasarkan
pertimbangan :
a. kriteria klinis, operasional, teknis, kemanusian,
b. kebijakan, tujuan,
c. sasaran dan kepentingan stakeholder,
d. keuangan, hukum, sosial
6. Penyusunan pelaporan risiko
7. Melakukan tindak lanjut untuk menanggulangi risiko yang dipilih
a. Tetapkan alternatif / pilihan
b. analisa untung rugi
c. pilih tindakan yeng paling sesuai
d. perencanaan tindakan & implementasi
8. Melakukan evaluasi pelaksanaan tindak lanjut setiap 3 bulan dengan:
a. Audit laporan insiden
b. Review kebijakan dan strategi Risk manajemen
E. CARA PELAKSANAAN
1. Seleksi Prioritas Risiko berdasarkan pengkajian data-data:
a. Laporan insiden
b. Komplain dan litigasi
c. Survei
2. Melakukan matrix risiko berdasarkan dari probabilitas dan dampak yang
ditimbulkan.
3. Rapat/Pertemuan:
a. Rapat Tim Mutu dengan direksi dilakukan setiap 3 bulan sekali.
b. Rapat koordinasi dengan kepala unit terkait, Tim Keselamatan Pasien
Rumah Sakit, Komite Medik, Tim Farmasi dan Terapi Rumah Sakit,
Tim PPI Rumah Sakit minimal dilakukan setiap 2 bulan.

F. SASARAN:
Pengelolaan 1 (satu) risiko yang dipilih dapat terlaksana dengan baik dan pada
akhir tahun dapat dilakukan evaluasi dari tindak lanjut yang telah dikerjakan
G. JADWAL KEGIATAN:
BULAN
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat Tim Mutu Rumah Sakit X
2 Pengumpulan data tentang risiko X X X
3 Identifikasi risiko X
4 Evaluasi risiko X
5 Menetapkan prioritas risiko X
6 Penyusunan pelaporan risiko X
Melakukan tindak lanjut untuk
7 menanggulangi risiko yang dipilih X
Melakukan evaluasi pelaksanaan tindak
8 lanjut setiap 3 bulan X X
9 Melakukan evaluasi program
10 Pelaporan ke Pimpinan RS

H. EVALUASI
1. Evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi dari skedul (jadwal )
kegiatan, dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Tim Mutu Rumah Sakit,
sehingga bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau
penyimpangan jadwal maka dapat segera diperbaiki sehingga tidak
mengganggu program secara keseluruhan.
2. Evaluasi pelaksanaan program dipakai sebagai data untuk perencanaan
tahun berikutnya.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan pengumpulan data tentang risiko menggunakan form sebagai
berikut:
TINDAKAN
KATEGORI PERINGKAT
NO DAMPAK PROBABILITAS SKOR PENCEGAHAN BIAYA
RISIKO RISIKO
MITIGASI
A. UNIT
……
1 .....
2 ....
B. UNIT …..
1 .....
2. Pencatatan monitoring pelaksanaan menggunakan form sebagai berikut:
REKOMEND B
IDENTIFI S
TINDAKAN ASI I TANGGU REVIE
KASI PROBABI K
NO DAMPAK YANG SUDAH TINDAKAN A NG W
RISIKO LITAS O
ADA LAIN Y JAWAB TGL
KORBAN R
Tgl MULAI A

3. Pelaporan pelaksanaan manajemen risiko dilaporkan ke Direktur pada


akhir bulan program oleh Tim Mutu RS.
4. Umpan balik dari Pimpinan Rumah Sakit disampaikan ke jajaran struktural
di bawahnya untuk diketahui sampai ke kepala unit yang bersangkutan.

Direktur,

dr. JASRAN ASYA, SpOG

Anda mungkin juga menyukai