Anda di halaman 1dari 17

Bab 1 - Investasi

Pengertian Investasi

Investasi adalah mengelola asset / harta sehingga asset / harta tersebut dapat memberikan
hasil di kemudian hari.

Menabung vs Investasi

Aspek Investasi Menabung


Tujuan Memperoleh Untung Menyimpan
Potensi Risiko Ada Risiko Relatif Tidak Ada Risiko
Jenis Transaksi Jual-Beli Simpan-Pinjam
Tempat Transaksi Pasar Modal Perbankan

Menabung / Investasi?
Alasan Perlu Investasi

1. Untuk mendapatkan tingkat konsumsi yang lebih tinggi di masa depan dengan
mengorbankan konsumsi saat ini
2. Membantu melakukan trade-off antara konsumsi saat ini dan konsumsi masa
depan
3. Untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang.

Alasan Belajar Investasi

Aspek Personal :

1. Untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik dalam kaitannya dengan risiko
yang diperhitungkan pada saat melakukan investasi.
2. Pengetahuan investasi membantu investor memahami hubungan antara return dan
risiko.

Investasi sebagai profesi (karir) :

1. Untuk mendapatkan sertifikasi profesi sebagai broker atau Manajer Investasi,


serta keahlian CFA/CFP/CMA, → pengetahuan investasi mutlak diperlukan.

Manfaat Investasi

1. Terhindar dari inflasi


Inflasi dapat dikatakan hal yang wajar terjadi pada setiap negara. Setiap negara
pasti mengalami inflasi meskipun dengan tingkatan yang berbeda. Indonesia
sendiri dapat dikatakan sebagai negara dengan tingkat inflasi yang cukup tinggi.
Inflasi hampir memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perekonomian,
terutama dalam hal jual beli, karena dapat melemahkan daya beli masyarakat.
Untuk itu, investasi merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk
terhindar dari inflasi.
2. Memperoleh keuntungan berupa capital gain dan dividen.
Capital gain merupakan selisih harga beli dan harga jual efek, sedangkan dividen
adalah pembagian keuntungan dari perusahaan kepada pemegang saham.
3. Menambah kekayaan atau nilai asset pribadi.
Investasi secara otomatis dapat meningkatkan nilai aset serta kekayaan yang
dimiliki. Aset yang dimaksud disini tidak terbatas pada gedung ataupun properti
lainnya, tetapi uang yang dimiliki atau tersimpan sebagai dana investasi juga dapat
digolongkan sebagai aset. Aset berupa ini jika disisihkan untuk investasi tentunya
akan berkembang semakin banyak. Berkembangnya aset tentunya berbanding
lurus dengan berkembangnya kekayaan yang dimiliki.
4. Menyiapkan masa depan yang cerah
Memasuki usia senja, meskipun keinginan untuk bekerja masih ada dan ingin
terpenuhi, tapi fisik sudah tidak mampu memenuhi lagi. Di usia senja otomatis
penghasilan yang didapat pun akan berkurang dibandingkan dengan masa-masa
usia produktif.
Maka berinvestasi sejak muda merupakan cara untuk membantu mempersiapkan
masa tua yang lebih cerah. Investasi yang direncanakan dan dimulai sejak
sekarang tentunya akan membantu mencukupi kebutuhan di kemudian hari.
5. Merdeka dalam hal keuangan
Merdeka identik dengan kebebasan. Merdeka secara finansial berarti bebas dalam
hal keuangan. Dikatakan bebas karena dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari
dengan kekayaan yang telah dimiliki tanpa harus bekerja keras.
Aset yang dimiliki jika diinvestasikan bisa mendatangkan uang yang dapat
mengisi pundi-pundi rekening semakin banyak. Dari keuntungan inilah bisa
digunakan untuk memenuhi kebutuhan tanpa perlu merasa khawatir dengan
kondisi keuangan yang dimiliki.
Langkah Investasi di Pasar Modal

1. Pahami tujuan investasi


a. Biaya pendidikan, dana pensiun, dll.
b. Jangka pendek, menengah, panjang.
2. Kenali profil risiko
a. Risk averter (konservatif)
Investor bertipe konservatif ini memiliki profil risiko yang rendah dan
cenderung menghindari risiko (risk averse). Dalam hal berinvestasi, investor
ini lebih menyukai instrumen investasi yang aman dan takut jika pokok
investasi (modal awal) akan berkurang. Selain itu, tipe investor ini juga
merasa nyaman dengan instrumen investasi yang imbal hasilnya tidak terlalu
besar tetapi bergerak stabil.
Instrumen investasi yang cocok = reksa dana pasar uang & deposito
b. Risk moderate
Investor yang berprofil risiko moderat (sedang) ini memliki karakteristik yang
siap menerima fluktuasi jangka pendek dengan potensi keuntungan yang
diharapkan dapat lebih tinggi dari inflasi dan deposito.
Instrumen investasi yang cocok = reksa dana campuran, obligasi / sukuk
c. Risk taker (agresif)
Pemilik profil risiko agresif sangat siap untuk kaya dan juga siap untuk jatuh
miskin (risk taker). Orang dengan profil risiko agresif siap kehilangan
sebagian besar bahkan seluruh dana investasinya demi imbal hasil yang besar.
Instrumen investasi yang cocok = saham, property, dan bisnis
3. Pelajari alternative investasi
a. Saham
Tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan.
b. Obligasi
Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara
pemberi pinjaman (dalam hal ini adalah pemodal) dengan yang diberi
pinjaman (emiten).
c. Reksa dana
Reksa Dana diartikan sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam
portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
d. ETF
ETF atau Exchange Traded Fund secara sederhana dapat diartikan sebagai
Reksa Dana yang diperdagangkan di Bursa. ETF merupakan Kontrak
Investasi Kolektif, yaitu Unit Penyertaannya dicatatkan dan diperdagangkan
di Bursa seperti saham. Sebagaimana halnya reksa dana konvensional, dalam
ETF terdapat pula Manajer Investasi, Bank Kustodian.
4. Pahami tingkat risiko produk investasi
5. Tentukan batas investasi
Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan profil risiko
6. Tentukan strategi investasi
7. Manfaatkan jasa professional (apabila diperlukan)
8. Pertahankan tujuan investasi

Prisip Dasar Berinvestasi di Pasar Modal

1. Pergunakan dana lebih (excess fund).


2. Dapatkan informasi mengenai produk investasi sebanyak mungkin sebelum
mengambil keputusan berinvestasi (product knowledge).
3. Jangan menempatkan seluruh dana investasi pada satu jenis instrumen yang sama
(Don’t put your eggs in one basket).
4. Kenali perusahaan sekuritas dimana anda berinvestasi (know your broker
principle).
5. Investasi secara berkala dengan orientasi jangka panjang.
Waspada Penipuan Investasi

1. Waspada dengan penawaran investasi dengan janji-janji palsu (misalnya pasti


untung tinggi dalam jangka pendek)
2. Waspada penawaran investasi yang memaksa atau dengan bujuk rayu (biasanya
dengan mengaburkan produk investasinya)
3. Waspada modus investasi dengan replikasi (misalnya investasi berkedok MLM)
dan penguncian Dana (misalnya uang tidak boleh diambil dalam jangka waktu
tertentu)
4. Waspada penawaran investasi dari perusahaan yang tidak jelas (cek izin ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) karena hanya OJK yang berhak mengeluarkan izin
perusahaan investasi di Indonesia.

Alur Pembukaan Rekening Saham

1. Siapkan dokumen pribadi


a. KTP
b. NPWP (Jika ada)
c. Buku tabungan
2. Isi formulir di perusahaan sekuritas
3. Setorkan dana awal ke nomor Rekening Dana Investor
4. Siap berinvestasi
Bab 2 – Pasar Modal

Jenis-Jenis Pasar

1. Pasar Keuangan
a. Pasar Uang
Mekanisme transaksi jual beli produk keuangan antara penjual dan pembeli
(individu, korporasi, pemerintah) dalam jangka pendek.
b. Pasar Modal
Mekanisme transaksi jual beli efek antara penjual dan pembeli (individu,
korporasi, pemerintah) dalam jangka panjang.
Pasar modal terbagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
• Pasar perdana
Pasar perdana adalah pasar dimana perusahaan-perusahaan yang
membutuhkan dana menjual atau menawarkan efek, baik berupa
saham, surat utang atau efek lainnya, secara langsung kepada para
calon pemodal.
• Pasar sekunder
Pasar Sekunder adalah pasar tempat terjadinya transaksi perdagangan
efek di antara para investor setelah efek yang dijual atau ditawarkan
pada Pasar Perdana dicatatkan pada bursa efek tertentu.
2. Pasar Non Keuangan
a. Komoditas
b. Produk Riil

Pengertian Pasar Modal dan Undang-Undang yang Mengatur

Menurut UU RI Nomor 8 Tahun 195, Pasar Modal adalah kegiatan yang


bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang
berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan
dengan Efek.

Regulasi Pasar Modal di Indonesia : UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
Sejarah Pasar Modal Indonesia

1. 1912
Bursa Efek dibentuk di Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.
2. 1925-1942
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dibuka kembali (setelah tutup selama Perang Dunia I).
3. 1956-1977
Bursa Efek Jakarta (BEJ) kembali dibuka (setelah tutup selama Perang Dunia II).
4. 1977-1987
BEJ diresmikan kembali oleh Presiden Suharto. Namun, perdagangan sangat lesu
& jumlah emiten sedikit.
5. 1988-1990
BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat meningkat.
6. 1992
Swastanisasi BEJ, BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal
(BPPM).
7. 1995
Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan system computer
Jakarta Automated Trading Systems (JATS).
8. 2002
BEJ mulai mengaplikasikan system perdagangan jarak jauh (remote trading).
9. 2007
Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) & BEJ, berubah nama menjadi Bursa
Efek Indonesia (BEI).
10. 2009
Peluncuran perdana system perdagangan baru PT. Bursa Efek Indonesia; JATS-
NextG.
Manfaat Keberadaan Pasar Modal

1. Bagi investor
a. Tempat Menanamkan Modal untuk Mendapatkan Keuntungan
Pada dasarnya semua orang membutuhkan rencana keuangan jangka panjang
dan investasi menjadi pilihan terbaik. Bagi investor keberadaan pasar saham
sangat membantu untuk memutar uang mereka. Dengan banyaknya instrumen
investasi dari berbagai macam perusahaan yang bisa dipilih di pasar modal,
maka kesempatan investasi juga lebih menjanjikan.
b. Pengelolaan yang Profesional dan Transparan bisa Meminimalisir Risiko
Investasi
Karena pasar modal sifatnya terbuka, dengan leluasa investor dapat melihat
rekam jejak dari sebuah emiten sebelum mereka memutuskan untuk investasi.
Belum lagi dengan adanya manajer investasi yang akan mengarahkan kita
untuk setiap kebijakan yang kita buat. Di dalam pasar modal, rata-rata para
emiten yang terdaftar disana adalah mereka yang memiliki reputasi bagus.
c. Mencari Keuntungan dan Deviden
Tentu saja sebagai seorang investor tujuan utamanya adalah mencari
keuntungan. Dengan investasi maka selain mendapatkan keuntungan dari
selisih harga jual terhadap penjualan surat-surat berharga tersebut, seorang
investor juga bisa mendapatkan keuntungan lainnya yang berupa deviden.
d. Dapat mengambil Alih Kepemilikan suatu Perusahaan
Investor dapat mengambil kesempatan untuk memiliki sebagian besar saham
dari suatu perusahaan. Ini sangat mudah terjadi di pasar modal ketika ada
perusahaan yang memiliki permasalahan keuangan.
e. Memperluas Jaringan Bisnis
Karena banyaknya perusahaan yang terdaftar di pasar modal, maka investor
dapat memanfaatkan data-data yang didapatkan tersebut untuk memperluas
jaringan bisnis. Mengenai caranya bisa bermacam-macam mulai dari membeli
saham dan lain sebagainya.
f. Sebagai Tempat Jual-beli Instrumen Modal
Peran investor selain sebagai pembeli instrumen investasi, tentunya mereka
juga akan menjadi penjual. Di pasar modal itulah mereka bisa membeli atau
menjual kembali surat-surat berharga yang mereka miliki.
g. Memiliki Hak Suara pada Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah rapat yang diadakan oleh para pemegang saham. Di sini seorang
investor dapat mengemukakan pendapatnya tentang kebijakan suatu
perusahaan.
2. Bagi emiten
a. Sarana dalam Mencari Dana Segar
Neraca keuangan bagi sebuah perusahaan ibarat ujung tombak bagi
kelangsungan kehidupan perusahaan itu sendiri. Semakin bagus neraca
keuangannya maka akan semakin dapat memberikan manfaat kepada
khalayak luas dengan fasilitas atau barang yang mereka produksi. Pasar modal
merupakan sebuah wadah di mana terdapat modal yang melimpah. Perusahaan
dapat menjual instrumen investasi mereka kepada investor.
b. Mengurangi Ketergantungan kepada Bank
Secara otomatis ketika banyak investor yang tertarik untuk membeli surat-
surat berharga dari emiten (perusahaan), maka perusahaan tersebut secara
otomatis akan mendapatkan suntikan dana segar tanpa harus mengandalkan
utang bank. Secara otomatis juga perusahaan akan bisa memperbaiki neraca
keuangan dengan lebih mudah dalam waktu singkat.
Berlaku sebagai emiten juga membatu perusahaan yang sedang bangkrut
untuk memulihkan keadaan. Mereka bisa menciptakan mekanisme khusus
untuk menarik investor agar mau menginvestasikan dananya kepada
perusahaan tersebut.
c. Mempermudah Perusahaan untuk Ekspansi Usaha
Uang yang terkumpul dari investor dapat digunakan oleh perusahaan untuk
berekspansi atau membangun jaringan bisnis baru. Sehingga ketika
perusahaan tersebut terbukti bonafit, di kemudian hari akan semakin banyak
investor yang ingin menginvestasikan modalnya ke perusahaan tersebut.
d. Meningkatkan Produktivitas
Secara otomatis dengan adanya modal yang terkumpul maka perusahaan tidak
perlu lagi memikirkan tentang pendanaan. Mereka bisa lebih fokus untuk
meningkatkan produktivitas. Terlebih lagi jika perusahaan sudah memiliki
kondisi keuangan yang bagus, mereka akan menyerap tenaga kerja yang
sangat banyak sehingga manfaatnya akan meluber ke masyarakat luas.
3. Bagi Negara
a. Pasar Modal adalah Salah Satu Sumber Pendapatan Negara yang Penting
Dari mana negara mendapatkan penghasilan dari adanya pasar modal? Tentu
saja dari pajak. Dengan adanya berbagai macam transaksi di pasar modal
maka negara bisa menarik pajak dari pihak yang melakukan transaksi. Pajak
tersebut kemudian akan masuk ke dalam kas negara yang kemudian bisa
dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan.
b. Pasar Modal Membantu Negara dalam Menjalankan Roda Perekonomian
Laju perputaran uang yang terjadi dalam transaksi jual beli instrumen investasi
sangat mempengaruhi roda perekonomian suatu negara. Efek yang langsung
dirasakan adalah semakin terbukanya peluang perusahaan untuk tumbuh
bersama investor yang membeli instrumen investasi tersebut.
c. Negara bisa Memantau Transaksi Modal
Dari banyaknya aktivitas di lantai bursa maka kemungkinan besar juga terjadi
transaksi gelap. Oleh karena itu pemerintah memiliki peran yang sangat besar
dalam menjaga stabilitas pasar modal. Pemerintah bisa mengawasi transaksi
di pasar modal melalui Badan Pengawas Pasar Modal untuk memantau
perkembangan aktivitas di lantai bursa.
d. Memantau Perusahaan yang Berlaku Sebagai Emiten
Dengan banyaknya emiten (perusahaan) yang ikut dalam pasar modal
pemerintah juga memiliki kesempatan untuk memantau perusahaan tersebut.
Pemerintah akan bisa membuat kategori mana perusahaan yang sedang
berkembang, ataupun perusahaan yang akan bangkrut.
e. Menarik Investor Asing Agar Ikut Menanamkan Modalnya di Dalam Negeri
Dengan adanya keterbukaan informasi perusahaan sebagai emiten, maka
pemerintah juga dapat mengambil kesempatan tersebut untuk menarik
investor asing. Dengan adanya persaingan yang sehat dan perusahaan yang
memiliki daya saing tinggi, maka investor asing akan berduyun-duyun
menginvestasikan dana mereka.
f. Memantau Kinerja dan Aktivitas Pihak Asing yang Berkontribusi di Dalam
Pasar Modal
Mengingat pasar modal sifatnya adalah terbuka dan berskala internasional,
maka pemerintah dapat mengetahui dengan mudah seluk beluk perusahaan
yang terdaftar di pasar modal.
g. Tempat bagi Negara untuk Menjual Surat Berharga kepada Investor
Di pasar modal negara juga bisa melepas obligasi yang bisa dibeli oleh
investor. Ini sangat berguna jika negara sedang membutuhkan dana segar.
4. Bagi masyarakat
a. Menambah Lapangan Perkerjaan
Masih ada kaitannya dengan perputaran uang suatu perusahaan, semakin
banyak perusahaan yang bangkit dan produktif maka masyarakat juga yang
akan mendapatkan manfaatnya yaitu kesempatan kerja yang luas.
b. Merasakan Manfaat dari Produk suatu Perusahaan
Agar perusahaan dapat memproduksi barang yang berkualitas, maka
perusahaan perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak termasuk
dukungan dari investor. Dengan adanya pasar modal, perusahaan lebih
gampang untuk menjaga neraca keuangannya agar selalu stabil. Dengan itu
perusahaan tetap bisa memproduksi barang yang berkualitas untuk
masyarakat.
c. Mempermudah dalam Mencari Barang Konsumsi
Dengan skala produksi yang mumpuni, maka perusahaan dapat membuat
kebijakan harga yang memihak konsumen. Oleh karena itu dengan adanya
perputaran uang kas yang sehat maka perusahaan selalu memberikan yang
terbaik untuk konsumen. Sebagai manfaatnya, masyarakat lebih mudah
mencari barang untuk dikonsumsi dengan harga yang murah.
d. Membuka Kesempatan bagi Masyarakat untuk Berinvestasi
Manfaat pasti lainnya dengan adanya pasar modal maka ini memberikan
kesempatan bagi siapa saja untuk ikut berinvestasi dengan membeli surat-
surat berharga dari emiten yang terdaftar di pasar modal.

Struktur Pasar Modal

Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.

Tugas :

1. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan


2. Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal
3. Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
4. Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Self Regulatory Organization (SRO)

Self Regulatory Organization (SRO) adalah suatu organisasi yang melaksanakan


tingkat tertentu dari kewenangan penerapan aturan (regulator) di industri Pasar Modal.
Kewenangan regulator dapat diterapkan sebagai pelengkap dari peraturan pemerintah
yang ada dan tidak selalu merupakan bentuk pengalihan kewenangan dari pemerintah.
SRO memiliki peraturan dan ketentuan yang mengikat bagi pelaku pasar modal sebagai
fungsi pengawasan untuk mencegah praktik perdagangan yang dilarang. Lembaga SRO
di Pasar Modal Indonesia adalah PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), PT. Kustodian Sentral
Efek Indonesai (KSEI) dan PT. Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

1. Bursa Efek Indonesia (BEI)


Bursa Efek Indonesia adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan
sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.
Tugas :
a. Menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur wajar dan efisien
b. Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota bursa efek
c. Menyusun rancangan anggaran tahunan dan pengunaan laba Bursa Efek dan
melaporkannya ke Bapepam-LK
2. Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
Nama lain : Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
LKP adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan
penyelesaian transaksi bursa.
Tugas :
a. Memberikan layanan Jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa yang teratur, wajar dan efisien
b. Menyediakan Jasa Pinjam Meminjam Efek (Securities Lending and
Borrowing)
3. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Nama lain : Lembaga Penyelesaian dan Penjaminan (LPP)
LPP adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi bank
kustodian, perusahaan efek, dan pihak lain.
KSEI adalah lembaga penunjang di Pasar Modal Indonesia yang berwenang untuk
menyimpan efek secara fisik maupun catatannya setelah sistem perdagangan efek
yang bersifat Scriptless dilaksanakan.
Tugas :
a. Penyimpan efek tanpa warkat
b. Penyelesaian transaksi efek

Perusahaan Efek

Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari OJK
dan dapat melakukan kegiatan sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek,
dan atau Manajer Investasi serta kegiatan lain sesuai ketentuan OJK.

Tugas :

1. Sebagai penjamin emisi


Pihak yang membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum
bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek
yang tidak terjual.
2. Sebagai perantara pedagang efek
Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri
atau pihak lain.
3. Sebagai manajer investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau
mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan
usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

Lembaga Penunjang

1. Biro Administrasi Efek (BAE)


Pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan
pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek
2. Bank Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan dengan efek
serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak lain, menyelesaikan
transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
3. Wali Amanat
Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek yang bersifat utang.
4. Pemeringkat Efek
Pihak yang melakukan penilaian kemampuan membayar kembali surat utang serta
menyediakan jasa informasi mengenai perusahaan di pasar modal.

Profesi Penunjang

1. Akuntan
Melakukan audit atau pemeriksaan dan memberikan pendapat terhadap Laporan
keuangan.
2. Notaris
Membuat akta otentik dan legalisasi dokumen perusahaan.
3. Penilai
Melakukan penilaian atas aset perusahaan.
4. Konsultan Hukum
Membuat laporan legal audit dan memberikan pendapat hukum.

Pemodal

1. Domestic
2. Asing
Lainnya

1. Emiten
Perusahaan public yang efeknya tercatat di bursa.
2. Perusahaan Publik
Perseroan Terbatas yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3 miliar
atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
3. Reksadana
Merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya
pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka.

Anda mungkin juga menyukai