1
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB I
1.1.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada batu bata sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada batu bata.
Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
No. Benda uji Lebar Panjang Tebal Berat Retak Kerataan Kesikuan
Bata 1 9,6 cm 19,5 cm 4,2 cm 1049 gr 4% 95% 90%
Bata 2 9,4 cm 19,4 cm 4,1 cm 1036 gr 3% 90% 80%
Bata 3 9,5 cm 19,4 cm 4,1 cm 1023 gr 2% 85% 85%
2
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
1.1.5 KESIMPULAN
Menurut uji fisik batu bata yang telah dilakukan memiliki warna yang tidak
merata atau tidak seragam, memiliki bunyi nyaring, menunjukkan retak - retak kecil
dan rusukya tidak siku serta setiap permukaan batu bata yang diuji berbeda
kerataannya karena pada saat pembuatan batu bata tersebut dibuat secara
konvensional atau dengan cara tradisional dan pada saat pembentukannya tidak
menggunakan mesin cetak jadi kerataannya berbeda beda.
3
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 1.3 Pengukuran tebal batu bata
4
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
1.2 UJI PENYERAPAN AIR BATU BATA
1.2.1 TUJUAN
TIU : Penyerapan air pada batu bata dan mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
Menganalisis data hasil pengujian penyerapan air pada batu bata
5
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
2) Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven
𝐵−𝐶 1,215−1,018
Berat air jenuh (E) = x 100 % = x 100% = 0,19 %
𝐴 1,023
𝐸 0,22
Volume air jenuh (G) = xA= x 1,023 = 0,002 liter
100 100
1.2.5 KESIMPULAN
Jadi penyerapan air batu bata rata – rata sebesar 0,002 liter. Volume air jenuh
& volume serap air berbeda karena volume air jenuh adalah keaadaan dimana batu
bata setelah di rendam air lalu ditimbang sedangkan volume serap air adalah hasil dari
pengurangan dari berat saat setelah direndam dengan setelah dioven maka dari itu
beratnya berbeda.
1.2.6 LAMPIRAN
6
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 1.5 Pengovenan benda uji
1.3.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian kuat tekan pada batu bata
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisis data hasil pengujian kuat tekan pada batu bata.
7
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Kg/cm2 992 992 1984
N/mm2 9920 9920 19840
Analisa data :
- Besar beban (P)
P = σa x Aa
P1 = 9920 x 3,23 = 32.041,6 N
P2 = 9920 x 3,23 = 32.041,6 N
P3 = 19840 x 3,23 = 64.083,2 N
Ptotal = 47.722 N
1.3.5 KESIMPULAN
Karena tegangan terbaca σa = N/mm2 atau setara dengan 114,83 kg/cm2,
dengan beban yang diterima 47.722,1 N dan batu bata tersebut terbelah menjadi dua
maka dapat disimpulkan batu bata tergolong dalam kelas 2.
1.3.6 LAMPIRAN
8
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 1.7 Benda uji sesudah uji tekan
9
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB II
PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)
10
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB II
2.1.1 TUJUAN
- Melatih mahasiswa tentang bagaimana cara pengujian.
- Mengetahui kualitas dari campuran spesi.
3. Cetakan
Test No : 1 2
11
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
F.A.S 35% 35%
Dimensi lekatan
Panjang (L) mm 61,25 70,5
Lebar (b) mm 86,25 92
Tebal (τ) mm 15 16,75
Luas penampang (A) mm2 1800 1725
Tegangan terbaca (𝜎𝑎1 ) kg/cm2 992 794
Luas penampang alat (Aa) = 3,23 mm2
Analisis data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser (P) dapat
dihitung :
V1 = σa1 x Aa
= 9.920 x 3,23
= 32.041,6 N
V2 = σa2 x Aa
= 7.936 x 3,23
= 25.633,3 N
𝑃 25.633,3
σgeser II = 2 . 2𝐴 = 2 𝑥 1.725 = 7,4 N/mm2
2.1.5 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran spesi 1 : 4
dengan F.A.S 35% memiliki kuat geser rata – rata 8,15 N/mm2.
2.1.6 GAMBAR
12
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 2.1 Benda uji
(A) (B)
(A) (B)
Gambar 2.3 Benda uji 2 sebelum(A) dan sesudah (B) uji geser
13
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
(A) (B)
Gambar 2.4 Benda uji 3 sebelum(A) dan sesudah (B) uji geser
2.2.1 TUJUAN
- Melatih mahasiswa tentang bagaimana cara pengujian kuat tekan pada spesi.
- Mengetahui kualitas kekuatan spesi.
14
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
2.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel.
Data percobaan :
Tabel 2.2 Data pengujian kuat tekan spesi
Test No : I II III
Dimensi lekatan
Panjang (L) mm 45 45 45
Lebar (b) mm 50 50 50
Tebal (t) mm 50 50 50
o Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung :
P1 = σa1 x Aa
= 794 x 3,23
= 25.633,3 N
P2 = σa2 x Aa
= 794 x 3,23
= 25.633,3 N
P3 = σa3 x Aa
= 496 x 3,23
= 16.020,8 N
𝑃1 25.633,3
σt1 = = = 11,39 N/mm2
𝐴 2250
15
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
𝑃2 25.633,3
σt 2 = = = 11,39 N/mm2
𝐴 2250
𝑃3 16.020,8
σt 3 = = = 7,12 N/mm2
𝐴 2250
11,39+11,39+7,12
σt rata-rata = 3
29,9
= 3
= 9,97 N/mm2
2.2.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan campuran 1 : 4 dan F.A.S
35% memiliki kuat tekan rata – rata sebesar 9,97 N/mm2.
16
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 2.6 Benda uji sesudah uji kuat tekan.
2.3.1 TUJUAN
- Melatih mahasiswa tentang bagaimana cara pengujian penyerapan pada spesi.
- Mengetahui seberapa besar daya serap dari spesi.
17
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
4) Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan, masukkan dalam oven
dengan temperatur 110 °C selama 24 jam.
5) Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk
mendapatkan berat batu bata kering (C).
6) Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada kubus
spesi.
o Analisa Data :
1. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = × 100%
𝐴
0,238−0,221
= × 100%
0,212
= 0,762%
𝐷
Volume serap air (F) = 100 × A
0,762
= × 0,212
100
= 0,002𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
2. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi kering oven
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = × 100%
𝐴
0,2375−0,212
= x 100%
0,221
= 0,115 %
18
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
0,115
= 100 × 0,221
= 0,00025𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3. Penyerapan air kubus spesi rata-rata
𝐹+𝐺
Rata-rata = 2
0,115+0,00025
= 2
= 0,057 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
2.3.5 KESIMPULAN
Volume penyerapan air dan volume jenuh air memiliki perbedaan, karena volume
penyerapan air berupa air yang terserap oleh kubus spesi pada saat perendaman,
sedangkan volume jenuh air adalah berat air yang terdapat pada kubus spesi saat
pertama kali di timbang setelah perendaman.
2.3.6 GAMBAR
19
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 2.8 Perendaman benda uji
20
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB III
PENGUJIAN GENTING
21
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB III
PENGUJIAN GENTING
3.1.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada genting sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada genting
Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar
Bahan : Genting
22
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.1.5 GAMBAR
3.1.6 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian fisik genting yang telah dilakukan dari 3 benda uji, genting
memiliki berat rata – rata 1733 gram, tebal rata – rata 1,18 cm, lebar genting
lengkung rata – rata 22,63 cm , lebar genting tanpa lengkung 18,73 cm , panjang
genting rata – rata 29,06 dan memiliki keliling genting rata – rata 109,83 cm.
23
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.2 PEREMBESAN AIR
3.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara pengujian
peresapan air pada genting dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Di harapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui perembesan air dan kualitas dari genting
24
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian rembesan genting :
* Data percobaan
o Analisa data :
- Kecepatan rembesan (v)
S
V =
t
58
=
15
3.2.5 KESIMPULAN
Karena waktu yang di perlukan air untuk merembes kurang dari 2 jam atau 120 menit
maka genting yang di uji mempunyai kualitas yang baik
25
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.2.6 GAMBAR
Muka Air
3.2.7 LAMPIRAN
26
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.3 UJI KUAT LENTUR
3.3.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian kelenturan pada genting sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji kelenturan
genting dan dapat menganalisa data hasil pengujian.
27
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat lentur genting :
Data percobaan :
Tabel.3.3 Data pengujian kuat lentur genting
Analisa Data :
P = 𝜎a x Aa
= 1,5158 x 380
= 576,004 N
= 8,281 N / 𝑚𝑚2
3.3.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genting yang di uji memiliki kuat lentur
sebesar 8,281 N / 𝑚𝑚2
28
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR
3.4.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk pada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara pengujian
penyerapan air pada genting dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengeetahui penyerapan air pada genting.
29
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
D
Volume air serap (F) = xA
100
5,91
= x 1,657
100
= 0,0979 liter
2. Tinjauan II
B−C
Berat air jenuh (E) = x 100%
A
1,755 −1,651
= x 100%
1,657
0,104
= x 100%
1,657
= 6,27 %
E
Volume air Jenuh (G) = xA
100
6,27
= x 1,657
100
= 0,103 liter
(F+G)
3. Resapan genting rata – rata =
2
0,0979+0,103
=
2
0,2009
=
2
= 0,10045 liter
3.4.5 KESIMPULAN
Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genting yang di uji dapat menyerap sebesar
0,10045 liter
3.4.6 GAMBAR
30
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
31
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI
32
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN