Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENGUJIAN BATU BATA

1
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB I

PENGUJIAN BATU BATA

1.1 UJI FISIK BATU BATA

1.1.1 TUJUAN

TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada batu bata sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada batu bata.

1.1.2 ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar

Bahan : Batu bata

1.1.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Menyediakan batu bata sebanyak 3 (tiga) buah.
3. Ukur masing – masing dimensi batu bata tersebut dan catat data yang diperoleh.
4. Dimensi yang diukur adalah panjang (L), lebar (B), dan tinggi (H).
5. Hitunglah rata – rata masing – masing pengukuran.
6. Telitilah masing – masing permukaan batu bata untuk megetahui kualitas batu bata,
retak, rata, dan sikunya masing – masing sisi.
7. Iter pretasikan dari data tersebut untuk menganalisis kualitas batu bata ditinjau dari
sifat fisiknya.

1.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN

No. Benda uji Lebar Panjang Tebal Berat Retak Kerataan Kesikuan
Bata 1 9,6 cm 19,5 cm 4,2 cm 1049 gr 4% 95% 90%
Bata 2 9,4 cm 19,4 cm 4,1 cm 1036 gr 3% 90% 80%
Bata 3 9,5 cm 19,4 cm 4,1 cm 1023 gr 2% 85% 85%

2
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
1.1.5 KESIMPULAN
Menurut uji fisik batu bata yang telah dilakukan memiliki warna yang tidak
merata atau tidak seragam, memiliki bunyi nyaring, menunjukkan retak - retak kecil
dan rusukya tidak siku serta setiap permukaan batu bata yang diuji berbeda
kerataannya karena pada saat pembuatan batu bata tersebut dibuat secara
konvensional atau dengan cara tradisional dan pada saat pembentukannya tidak
menggunakan mesin cetak jadi kerataannya berbeda beda.

1.1.6 LAMPIRAN FOTO

Gambar 1.1 Pengukuran lebar batu bata

Gambar 1.2 Pengukuran panjang batu bata

3
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 1.3 Pengukuran tebal batu bata

4
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
1.2 UJI PENYERAPAN AIR BATU BATA

1.2.1 TUJUAN
TIU : Penyerapan air pada batu bata dan mampu melaksanakan pengujian sendiri
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
Menganalisis data hasil pengujian penyerapan air pada batu bata

1.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan 3. Oven dengan pengatur suhu
2. Dryer/kipas angin

Bahan : Batu bata

1.2.3 LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Ambil dan timbang satu buah batu bata untuk mengetahui berat awal (A).
3. Kemudian rendam hingga jenuh air atau ± 3 jam.
4. Ambil batu bata yang telah direndam kemudian dibersihkan permukaan dengan
kain lap untuk mencapai kering permukaan dan setelah kering permukaan
ditimbang untuk mengetahui berat jenuh (B).
5. Kemudian dikeringkan dengan dimasukkan kedalam oven dengan temperatur
110 ̊ C selama 24 jam.
6. Ambil batu bata dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk
mendapatkan batu kering (C).
7. Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada batu
bata.

1.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN


 Data percobaan :
- Berat batu bata awal (A) = 1,023 kg
- Berat batu bata jenuh air (B) = 1,215 kg
- Berat batu bata kering oven (C) = 1,018 kg
 Analisa data :
1) Tinjauan terhadap penyerapan air bata dari pasaran
𝐵−𝐴 1,215−1,023
Berat air serap (D) = x 100 % = x 100% = 0,19 %
𝐴 1,023
𝐷 0,19
Volume serap air (F) = xA= x 1,023 = 0,002 liter
100 100

5
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
2) Tinjauan terhadap penyerapan air bata kering oven
𝐵−𝐶 1,215−1,018
Berat air jenuh (E) = x 100 % = x 100% = 0,19 %
𝐴 1,023

𝐸 0,22
Volume air jenuh (G) = xA= x 1,023 = 0,002 liter
100 100

3) Penyerapan air bata rata - rata


𝐹+𝐺 0,002+0,002
Rata – rata = = = 0,002 liter
2 2

1.2.5 KESIMPULAN
Jadi penyerapan air batu bata rata – rata sebesar 0,002 liter. Volume air jenuh
& volume serap air berbeda karena volume air jenuh adalah keaadaan dimana batu
bata setelah di rendam air lalu ditimbang sedangkan volume serap air adalah hasil dari
pengurangan dari berat saat setelah direndam dengan setelah dioven maka dari itu
beratnya berbeda.

1.2.6 LAMPIRAN

Gambar 1.4 Perendaman benda uji

6
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 1.5 Pengovenan benda uji

1.3 UJI KUAT TEKAN BATU BATA

1.3.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan melatih cara pengujian kuat tekan pada batu bata
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisis data hasil pengujian kuat tekan pada batu bata.

1.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Gerinda 3. Mistar
2. Mesin test tekan

Bahan : 1. Batu bata 3. Portland cement


2. Pasir

1.3.3 LANGKAH KERJA

1. Mempersiapkan alat dan bahan.


2. Ambil tiga buah bata menjadi dua bagian yang sama pada arah memanjang.
3. Buat adukan spesi dengan 1 bagian portland cement dibanding 4 bagian pasir
(1PC:4PS) dan air sebanyak 60 – 70%.
4. Ambil dua potongan batu bata yang tadi dan susun dengan lapisan setebal 1,5 cm,
di bagian permukaan atas dan bawah ratakan pula dengan setebal 1 cm biarkan
selama 7 – 14 hari.
5. Letakkan benda uji pada mesin test tekan dengan posisi tegak untuk pengujian
kuat tekan.
6. Lakukan pengujian dengan memberi beban perlahan – lahan, kecepatan
pembebanan 2Kg/cm2/detik.
7. Catat hasil percobaan masing – masing benda uji sebagai data untuk menentukan
tegangan tekan pada batu bata.

1.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


 Data percobaan :
- Dimensi pasangan :
a. Pasangan (L) = 20 mm
b. Tinggi (T) = 100 mm
c. Lebar (B) = 90 mm
d. Tegangan terbaca (σa) =

Tegangan terbaca I II III

7
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Kg/cm2 992 992 1984
N/mm2 9920 9920 19840

e. Luas penampang alat (Aa) = 3,23 mm2

 Analisa data :
- Besar beban (P)
P = σa x Aa
P1 = 9920 x 3,23 = 32.041,6 N
P2 = 9920 x 3,23 = 32.041,6 N
P3 = 19840 x 3,23 = 64.083,2 N
Ptotal = 47.722 N
1.3.5 KESIMPULAN
Karena tegangan terbaca σa = N/mm2 atau setara dengan 114,83 kg/cm2,
dengan beban yang diterima 47.722,1 N dan batu bata tersebut terbelah menjadi dua
maka dapat disimpulkan batu bata tergolong dalam kelas 2.

1.3.6 LAMPIRAN

Gambar 1.6 Benda uji sebelum uji tekan

8
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 1.7 Benda uji sesudah uji tekan

9
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB II
PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)

10
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB II

PENGUJIAN ADUKAN (SPESI)

CAMPURAN SEMEN DAN PASIR

2.1 PENGUJIAN GESER (LEKATAN)

2.1.1 TUJUAN
- Melatih mahasiswa tentang bagaimana cara pengujian.
- Mengetahui kualitas dari campuran spesi.

2.1.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar 4. Talum

2. Gerenda 5. Mesin test tekan

3. Cetakan

Bahan : 1. Pasir 3. Batubata

2. Portland cement 4. Air

2.1.3 LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Potong 5 (lima) buah batu bata menjadi 2 bagian yang sama.
3. Buat adukan spesi dengan perbandingan 1 : 4 , dengan F.A.S 35 %.
4. Ambil 3 buah potongan batu bata yang telahdipotong, dan susun batatersebut
membentuk huruf Y. Buatmenjadi 3 (tiga) bendauji.
5. Biarkan benda uji selama kurang lebih 24 jam. Kemudian rawatlah selama 7 hari.
6. Setelah benda uji mengeras lakukan pengujian dengan memberi beban perlahan-
lahan. Kecepatan pembebanan 2 kg/cm2/detik, dengan posisi benda uji seperti huruf
“Y” tegak.
7. Catatlah hasil pengujian dan lakukan pengolahan data.

2.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan :


 Data percobaan :
Tabel 2.1 Data pengujian gaya lekat terhadap geser adukan

Test No : 1 2

Campuran 1:4 1:4

11
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
F.A.S 35% 35%
Dimensi lekatan
Panjang (L) mm 61,25 70,5
Lebar (b) mm 86,25 92
Tebal (τ) mm 15 16,75
Luas penampang (A) mm2 1800 1725
Tegangan terbaca (𝜎𝑎1 ) kg/cm2 992 794
Luas penampang alat (Aa) = 3,23 mm2
Analisis data :

- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban geser (P) dapat
dihitung :

σa1 = 992 kg/cm2 = 9.920 N/mm2

σa2 = 794 kg/cm2 = 7.936 N/mm2

V1 = σa1 x Aa

= 9.920 x 3,23

= 32.041,6 N

V2 = σa2 x Aa

= 7.936 x 3,23

= 25.633,3 N

 Bila yang terukur beban geser, maka kuat geser (σgeser)


𝑃 32.041,6
σgeser I = 2 . 1𝐴 = 2 𝑥1.800 = 8,9 N/mm2

𝑃 25.633,3
σgeser II = 2 . 2𝐴 = 2 𝑥 1.725 = 7,4 N/mm2

σgesertotal = 8,15 N/mm2

2.1.5 KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diketahui bahwa pasangan batu bata dengan campuran spesi 1 : 4
dengan F.A.S 35% memiliki kuat geser rata – rata 8,15 N/mm2.

2.1.6 GAMBAR

12
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 2.1 Benda uji

2.1.7 LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

(A) (B)

Gambar 2.2 Benda uji 1 sebelum(A) dan sesudah(B) uji geser

(A) (B)

Gambar 2.3 Benda uji 2 sebelum(A) dan sesudah (B) uji geser

13
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
(A) (B)

Gambar 2.4 Benda uji 3 sebelum(A) dan sesudah (B) uji geser

2.2 KUAT TEKAN

2.2.1 TUJUAN
- Melatih mahasiswa tentang bagaimana cara pengujian kuat tekan pada spesi.
- Mengetahui kualitas kekuatan spesi.

2.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Cetakan spesi 3.Kuas
2. Ayakan pasir 4. Mesin test tekan

Bahan : 1. Pasir 3. Air


2. Semen 4. Minyak pelumas

2.2.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Buat kubus spesi dengan ukuran (5×5×5) cm dengan perbandingan campuran
tertentu, faktor air semen (F.A.S) tertentu pula.
3. Olesi cetakan dengan minyak pelumas sebelum adukan dimasukkan dalam
cetakan.
4. Kemudian masukkan adukan dalam cetakan.
5. Setelah adukan berumur 24 jam keluarkan benda uji dari cetakannya.
6. Rendam selama 7 (tujuh) hari, lalu 1 hari sebelum pengujian ambil dan
keringkan.
7. Letakkan benda uji pada mesin test tekan spesi untuk pengujian kuat tekan,
lakukan penekanan dengan kecepatan beban 2 kg/cm2/detik.
8. Catat hasil pengujian sebagai data untuk menentukan tegangan tekanannya.

14
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
2.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat tekan spesi dimasukkan dalam tabel.
Data percobaan :
Tabel 2.2 Data pengujian kuat tekan spesi
Test No : I II III

Dimensi lekatan
Panjang (L) mm 45 45 45
Lebar (b) mm 50 50 50
Tebal (t) mm 50 50 50

Luas penampang (A) mm2 2250 2550 2250


Tegangan terbaca (σa1 ) kg/cm2 794 794 496

Luas Penampang Alat (Aa) = 3,23 mm2

o Analisa data :
- Bila yang terukur tegangan maka menentukan besar beban (P) dapat dihitung :

σa1 = 794 kg/cm2 = 7936 N/mm2

σa2 = 794 kg/cm2 = 7936 N/mm2

σa3 = 496 kg/cm2 = 4960 N/mm2

P1 = σa1 x Aa

= 794 x 3,23

= 25.633,3 N

P2 = σa2 x Aa

= 794 x 3,23

= 25.633,3 N

P3 = σa3 x Aa

= 496 x 3,23

= 16.020,8 N

- Bila yang terukur beban P, maka kuat tekan spesi (σ𝑡 )

𝑃1 25.633,3
σt1 = = = 11,39 N/mm2
𝐴 2250

15
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
𝑃2 25.633,3
σt 2 = = = 11,39 N/mm2
𝐴 2250

𝑃3 16.020,8
σt 3 = = = 7,12 N/mm2
𝐴 2250

11,39+11,39+7,12
σt rata-rata = 3

29,9
= 3

= 9,97 N/mm2

2.2.5 KESIMPULAN

Dari hasil praktikum diketahui bahwa kubus spesi dengan campuran 1 : 4 dan F.A.S
35% memiliki kuat tekan rata – rata sebesar 9,97 N/mm2.

2.2.6 LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

Gambar 2.5 Benda uji sebelum uji kuat tekan

16
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 2.6 Benda uji sesudah uji kuat tekan.

2.3 PENYERAPAN AIR

2.3.1 TUJUAN
- Melatih mahasiswa tentang bagaimana cara pengujian penyerapan pada spesi.
- Mengetahui seberapa besar daya serap dari spesi.

2.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan
2. Dryer/kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : 1. Pasir
2. Semen
3. Air
4. Minyak pelumas

2.3.3 LANGKAH KERJA


1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2) Timbang tiga buah kubus spesi untuk mengetahui berat awal (A), kemudian
rendam sampai jenuh air kurang lebih selama ±3 jam.
3) Ambil kubus spesi yang telah direndam kemudian dilap permukaannya untuk
mencapai kering permukaan dan timbang untuk mengetahui berat jenuh (B).

17
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
4) Setelah kubus spesi dalam keadaan kering permukaan, masukkan dalam oven
dengan temperatur 110 °C selama 24 jam.
5) Ambil kubus spesi dari dalam oven dan dinginkan lalu timbang beratnya untuk
mendapatkan berat batu bata kering (C).
6) Catat hasil percobaan sebagai data untuk menentukan penyerapan air pada kubus
spesi.

2.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air kubus spesi :
o Data percobaan :
 Berat kubus spesi awal (A)
o Spesi I = 0,218 kg
o Spesi II = 0,224 kg
o Spesi III = 0,221 kg
0,277+ 0,273+0,269
o Rata-rata = = 0,221 kg
3

 Berat kubus spesi jenuh air (B)


o Spesi I = 0,234 kg
o Spesi II = 0,241 kg
o Spesi III = 0,237 kg
0,234+0,241 +0,237
o Rata-rata = = 0,2375kg
3
 Berat kubus spesi kering oven (C)
o Spesi I = 0,205 kg
o Spesi II = 0,217 kg
o Spesi III = 0,213 kg
0,205+0,217 +0,213
o Rata-rata = = 0,212 kg
3

o Analisa Data :
1. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi
𝐵−𝐴
Berat air serap (D) = × 100%
𝐴
0,238−0,221
= × 100%
0,212
= 0,762%
𝐷
Volume serap air (F) = 100 × A
0,762
= × 0,212
100
= 0,002𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
2. Tinjauan terhadap penyerapan air kubus spesi kering oven
𝐵−𝐶
Berat air jenuh (E) = × 100%
𝐴
0,2375−0,212
= x 100%
0,221
= 0,115 %

18
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
𝐸
Volume air jenuh (G) = 100 × A
0,115
= 100 × 0,221
= 0,00025𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟
3. Penyerapan air kubus spesi rata-rata
𝐹+𝐺
Rata-rata = 2
0,115+0,00025
= 2
= 0,057 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟

2.3.5 KESIMPULAN
Volume penyerapan air dan volume jenuh air memiliki perbedaan, karena volume
penyerapan air berupa air yang terserap oleh kubus spesi pada saat perendaman,
sedangkan volume jenuh air adalah berat air yang terdapat pada kubus spesi saat
pertama kali di timbang setelah perendaman.

2.3.6 GAMBAR

Gambar 2.7 Benda uji

2.3.7 LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

19
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
Gambar 2.8 Perendaman benda uji

20
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB III
PENGUJIAN GENTING

21
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
BAB III

PENGUJIAN GENTING

3.1 UJI FISIK GENTING

3.1.1 TUJUAN

TIU : Memberikan petunjuk dan melatih cara pengujian fisik pada genting sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat dan bahan yang tersedia mampu menguji serta
menganalisa data hasil pengujian fisik pada genting

3.1.2 ALAT DAN BAHAN

Alat : 1. Sketmat
2. Siku
3. Mistar

Bahan : Genting

3.1.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang di perlukan
2. Sediakan 3 buah genting yang akan di uji.
3. Ukur setiap genting dan catat hasil pengukurannya.
4. Dari data yang diperoleh hitung rata-rata pengukuran dari setiap genteng.
5. Lihat perbedaan fisik tiap-tiap genteng.

3.1.4 DATA HASIL PENGUJIAN

Data pengujian fisik genting :


 Data percobaan :
Tabel 3.1 Data pengujian fisik genting

Benda uji nomor : I II III Rata – rata

Berat genting (gram) 1650 1770 1680 1700


Tebal genting (cm) 0,2 0,3 0,4 0,3
Lebar genting lengkung (cm) 23 23 23 23
Lebar genting tanpa lengkung (cm) 19 19 19 19
Panjang genting (cm) 29,3 29,5 29,5 29,43
Keliling genting (cm) 105 102,5 101,5 103

22
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.1.5 GAMBAR

Gambar 3.1 Benda uji genting

3.1.6 KESIMPULAN

Dari hasil pengujian fisik genting yang telah dilakukan dari 3 benda uji, genting
memiliki berat rata – rata 1733 gram, tebal rata – rata 1,18 cm, lebar genting
lengkung rata – rata 22,63 cm , lebar genting tanpa lengkung 18,73 cm , panjang
genting rata – rata 29,06 dan memiliki keliling genting rata – rata 109,83 cm.

23
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.2 PEREMBESAN AIR

3.2.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara pengujian
peresapan air pada genting dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.

TIK : Di harapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengetahui perembesan air dan kualitas dari genting

3.2.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar 3. Talam
2. Cetak 4. Cetakan

Bahan : 1. Genting 3. Portland cement


2. Pasir 4. Air

3.2.3 LANGKAH KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.


2. Pasang plat pembatas air di atas genteng .
3. Tutup celah antara plat dengan genteng malam.
4. Penutupan dengan plat tidak boleh ada yang bocor.
5. Letakkan benda uji di atas penyangga.
6. Masukkan air 1/3 bagian.
7. Tunggu 10 menit untuk memastikan lapisan ada yang bocor atau tidak.
8. Jika masih ada yang bocor tutup celah dengan malam sampai benar-benar
dipastikan semua celah tertup.
9. Jika semua celah telah tertutup isi penuh air.
10. Catat ketinggian air sebagai titik awal air.
11. Tunggu 15 menit dan ukur ketinggian air lalu catat.
12. Lakukan pengukuran setiap 15 menit dan catat hasil pengukuran tersebut.
13. Pengukuran tersebut dilakukan hingga kurun waktu 2 jam.
14. Catat semua hasil pengukuran tersebut.

24
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.2.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian rembesan genting :
* Data percobaan

Tabel 3.2 Data pengujian rembesan genting

Nomor Jangka Waktu (menit) Tinggi muka air ( mm)


1. 0 58
2. 15 54
3. 30 49
4. 45 48
5. 60 47
6. 75 46
7. 90 45
8. 105 45
9. 120 45

o Analisa data :
- Kecepatan rembesan (v)
S
V =
t

58
=
15

= 3,867 mm/ menit

- Waktu rembesan (t) jika tebal genting 11,8 mm


S
T =
𝑉
58
=
3,867
= 15 menit

- Waktu menembus dari hasil pengamatan adalah 15 menit

3.2.5 KESIMPULAN

Karena waktu yang di perlukan air untuk merembes kurang dari 2 jam atau 120 menit
maka genting yang di uji mempunyai kualitas yang baik

25
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.2.6 GAMBAR

Gambar 3.2 Pengujian rembesan genting tampak atas

Muka Air

Gambar 3.3 Pengujian rembesan genting tampak samping

3.2.7 LAMPIRAN

Gambar 3.4 Pengujian rembesan air pada genting

26
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.3 UJI KUAT LENTUR

3.3.1 TUJUAN
TIU : Memberi petunjuk dan cara-cara pengujian kelenturan pada genting sehingga
mahasiswa mampu melaksanakan pengujian dan mengevaluasi sendiri.
TIK : Mahasiswa dengan alat yang tersedia mampu mengevaluasi uji kelenturan
genting dan dapat menganalisa data hasil pengujian.

3.3.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Mistar 3. Talam
2. Cetak 4. Mesin test tekan

Bahan : 1. Genting 3. Portland cement


2. Pasir

3.3.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Lakukan pengukuran dimensi genteng yang akan digunakan dalam pengujian.
3. letakkan genteng diatas penyangga,dengan posisi penyangga berada dibagian bawah
samping.
4. Letakkan penekan dibagian tengah genteng.
5. Jika sudah letakkan ditengah mesin penekan, dengan posisi benda uji jangan sampai
jatuh.
6. Kemudian lakukan pembebebanan dengan kecepatan 2Kg/cm².
7. Lakukan hingga genting patah.
8. Catat hasil pengukuran.

27
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.3.4 DATA HASIL PENGUJIAN
Data pengujian kuat lentur genting :
 Data percobaan :
Tabel.3.3 Data pengujian kuat lentur genting

Dimensi Kuat Lentur Ukuran Rata-


1 2 3 rata
Panjang genting (l) mm 290,6 295 297 294,2
Lebar (b) mm 226,3 231 227 228,1
Bentang (t) mm 232 227 240 233
Tebal (h) mm 11,8 10 13 11,6
Tegangan terbaca (psi) 210 250 200 220
Luas Permukaan alat (Aa) 𝑚𝑚2 380 380 380 380
Tegangan terbaca (𝜎a) = 220 psi = 15,4682 kg/cm2 = 1,5158 N/mm2

Analisa Data :

- Bila yang terukur tegangan maka besar beban (P)


P = 𝜎a x Aa

P = 𝜎a x Aa
= 1,5158 x 380
= 576,004 N

- Bila yang terukur beban P, maka tegangan lentur (𝜎𝜄)


3 𝑃𝐿
𝜎𝜄 =
2 BH2
3 𝑥 576,004 𝑥 294,2 508381,1304
= =
2 x 228,1 x (11,6)2 61386,272

= 8,281 N / 𝑚𝑚2

3.3.5 KESIMPULAN

Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genting yang di uji memiliki kuat lentur
sebesar 8,281 N / 𝑚𝑚2

28
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
3.4 PENGUJIAN PENYERAPAN AIR

3.4.1 TUJUAN
TIU : Memberikan petunjuk pada mahasiswa supaya mengetahui cara-cara pengujian
penyerapan air pada genting dan mampu melaksanakan pengujian sendiri.
TIK : Diharapkan dengan alat dan bahan yang tersedia mahasiswa mampu menguji
untuk mengeetahui penyerapan air pada genting.

3.4.2 ALAT DAN BAHAN


Alat : 1. Timbangan
2. Dryer / kipas angin
3. Oven dengan pengatur suhu
Bahan : Genting

3.4.3 LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Ambil dan timbang genting
3. Catat sebagai berat awal genting (A).
4. Rendam genting kedalam air selama 3 jam.
5. Ambil genteng dan angin-anginkan dengan bantuan kipas angin atau lap
menggunakan kain.
6. Lakukan penimbangan dan catat sebagai berat jenuh air (B).
7. Jika sudah masukkan oven selama 24 jam
8. Ambil genteng dari dalam oven dan timbang.
9. Catat sebagai berat genting keringb (C).
10.Catat semua hasil penimbangan tersebut.

3.4.4 DATA HASIL PENGUJIAN


Data pengujian penyerapan air genting :
 Data percobaan :
Berat genting awal (A) = kg
Berat genting air jenuh (B) = kg
Berat genting kering oven (C) = 1,638kg
 Analisa Data :
1. Tinjauan I
B−A
Berat air serap (D) = x 100%
A
1,755 −1,657
= x 100%
1,657
0,098
= x 100%
1,657
= 5,91 %

29
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
D
Volume air serap (F) = xA
100
5,91
= x 1,657
100
= 0,0979 liter

2. Tinjauan II
B−C
Berat air jenuh (E) = x 100%
A
1,755 −1,651
= x 100%
1,657
0,104
= x 100%
1,657
= 6,27 %
E
Volume air Jenuh (G) = xA
100
6,27
= x 1,657
100
= 0,103 liter

(F+G)
3. Resapan genting rata – rata =
2
0,0979+0,103
=
2
0,2009
=
2
= 0,10045 liter
3.4.5 KESIMPULAN

Dari hasil praktikum di ketahui bahwa genting yang di uji dapat menyerap sebesar
0,10045 liter
3.4.6 GAMBAR

Gambar 3.5 Perendamann genting

30
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
31
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN
LAMPIRAN
LEMBAR ASISTENSI

32
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ILMU BAHAN BANGUNAN

Anda mungkin juga menyukai