Anda di halaman 1dari 21

RUMAH SAKIT UMUM

“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di masa yang lampau sistem kesehatan lebih banyak berorientasi pada panyakit yaitu
hanya menunggu sampai ada yang sakit, barulah kemudian yang bersangkutan diberi
pengobatan. Dalam keadaaan yang memerlukan, si sakit dirawat di rumah sakit. Sesudah
sembuh dipulangkan, lalu kambuh dengan penyakit yang sama sehingga yang bersangkutan
dirawat kembali di rumah sakit. Demikian siklus ini berlangsung terus, kemudian disadari,
bahwa untuk memelihara kesehatan masyarakat diperlukan sesuatu rangkaian usahayang lebih
luas, dimana perawatan dan pengobatan rumah sakit hanyalah salah satu bagina kecil dari
rangkaian usaha tersebut.
Efektivitas suatu pengobatan, selain dipengaruhi oleh pola pelayanan kesehatan yang
ada serta sikap dan keterampilan para pelaksanannya, juga sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
sikap, pola hidup pasien dankeluarganya. Selain itu, tergantung juga pada kerjasama yang
positif antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya. Kalau pasien dan keluarganya
memiliki pengetahuan tentang cara-cara penyembuhan dan pencegahan penyakitnya, serta
keluarga pasien mampu dan mau berpartisipasi secara positif, maka hal ini akan membantu
peningkatan kualitas kesahatan masyarakat pada umumnya.
Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian pasien,
keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu, PKRS
juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit
untuk berperan secara aktif dan positif dalam berusaha penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Oleh karena itu, PKRS merupakan bagian yang tidak terpisah dari program pelayanan
kesehatan rumah sakit.

B. Isu Strategis
Promosi kesehatan di rumah sakit telah diselanggarakan sejak tahun 1994 dengan nama
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKMRS). Seiring dengan pengembangannya,
pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKMRS).
Seiring dengan pengembangannya, pada tahun 2003, istilah PKMRS berubah menjadi promosi
Kesehatan Rumah Sakit (PKRS). Berbagai kegiatan telah dilakukan untuk mengembangkan
PKRS seperti penyusunan pedoman PKRS
Berdasarkan hal tersebut, beberapa isu strategis yang muncul dalam promosi kesehatan
di rumah sakit, yaitu:
1. Sebagian besar rumah sakit belum menjadikan PKRS sebagai salah satu kebijakan upaya
pelayanan kesahatan di rumah sakit.

1
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

2. Sebagian besar rumah sakit belum memberikan hak pasien untuk mendapatkan informasi
tentang pencegahan dan pengobatan yang berhubungan dengan penyakitnya.
3. Sebagian besar rumah sakit belum mewujudkan tempat kerjayang aman, bersih dan sehat.
4. Sebagian besar rumah sakit kurang manggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya
pelayanan yang bersifat preventif dan promotif.

Keputusan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 574/MENKES/SK/ VI/2000


tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, pemberian promosi
kesehatan yang menyeluruh kepada pasien mengenai merupakan hak pasien dan kewajiban
rumah sakit dan seluruh tim medis rumah sakit. Informasi yang diberikan dapat mencakup
upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan kesehatan (preventif), penyembuhan
penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitative). Promosi kesehatan harus
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, serta dilaksanakan bersama
antara unit-unit rumah sakit yang terkait sesuai dengan keputusan menteri kesehatan Republik
Indonesia nomor 1426/MENKES/SK/XII/2006 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
Rumah Sakit.
Pemberian informasi medis yang menyeluruh juga dapat membantu pasien untuk
menentukan pilihan diagnostik, terapi maupun rehabilitasi yang nantinya akan mempengaruhi
prognosisnya, sehingga sejalan dengan etika kedokteran mengenai autonomi pasien. Hal ini
juga diharapkan akan membangun hubungan dokter dan rumah sakit kepada pasien,
meningkatkan mutu pelayanan serta menimbulkan rasa percaya dan aman sehingga komplians
pasien juga diharapkan akan lebih baik. Berdasarkan hal tersebut diatas dan dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit, maka dibentuklah panitia Promosi Kesehatan
oleh Rumah Sakit (PKRS).
C. Dasar Hukum

1. Undang-undang RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan:


a. Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang
seimbang dan bertanggungjawab.

b. Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk
tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga
kesehatan.

c. Pasal 10
Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upara memperoleh
lingkungan yang sehat baik fisik, biologi, maupun sosial.

d. Pasal 11

2
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk mewujudkan,


mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang setinggi-tingginya.

e. Pasal 17
Pemerintah bertanggungjawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi, dan
fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya.

f. Pasal 18
Pemerintah bertanggungjawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat
dalam segala bentuk upaya kesehatan.
g. Pasal 47
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, meyeluruh dan
berkesinambungan.
h. Pasal 55
1. Pemerintah wajib menentapkan standar mutu pelayanan kesehatan.
2. Standar mutu pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) diatur
dengan peraturan peraturan pemerintah.

i. Pasal 62
1. Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan
kesehatan melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi, atau kegiatan lain
untuk menunjang tercapainya hidup sehat.
2. Pencegahan penyakit merupakan segala bentuk upaya uang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan atau masyarakat untuk menghindari atau
mengurangi resiko, masalah dan dampak buruk akibat penyakit.
3. Pemerintah kota maupun pemerintah daerah menjamin dan menyediakan fasilitas
untuk kelangsungan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
4. Ketentuan berlanjut tentang upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
diatur dengan peraturan Menteri.

j. Pasal 115
1. Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pemerintah Daerah wajib menetapkan Kawasan Tanpa Rokok di wilayahnya.

k. Pasal 168
1. Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efesien diperlukan
informasi kesehatan.

3
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

2. Informasi kesehatan sebagaimana dimaksudkan ayat (1) dilakukan melalui sistem


informasi dan melalui lintas sektor.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem informasi sebagaimana dimaskudkan pada
ayat (2)diatur oleh Peraturan Pemerintah.
2. Undang-undang RI nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit:
a. Pasal 1
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayana rawat inap, rawat
jalan, dan pelayanan gawat darurat.

b. Pasal 4
Rumah sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna.

c. Pasal 10, ayat 2


Bangunan rumah sakit paling sedikit terdiri atas ruang , butir m) ruang penyuluhan
kesehatan masyarakat rumah sakit.

d. Pasal 29
Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban; butir a) memberikan informasi yang benar
tentang pelayanan Rumah sakit kepada masyarakat.

e. Pasal 32
Setiap pasien mempunyai hak, butir d) memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu
sesuai dengan stadar profesi dan standar prosedur operasional.

3. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 267/MENKES/SK/II/2010 tentang Penetapan


Road Map Reformasi Kesehatan Masyarakat, dimana hal ini tidak terpisahkan dengan
rencana strategis (renstra)kementerian kesehatan tahun 2010-2014. Salah satu prioritas
reformasi kesehatan yang dimaksud adalah rumah sakit Indonesia kelas dunia (World
Class Hospital).

4. Peraturan Meneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 004 tahun 2012 tentang
Pedoman Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit.

4
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Singkat RSU EL-SYIFA


Rumah Sakit Umum El-Syifa didirikan pada tanggal 2 September 2003 dibawah
naungan PT El-Syifa. Sebuah perwujudan Rumah Sakit di masa depan yang bernafaskan
Islamiyah, yang sangat mengutamakan kepentingan pasien dan kualitas pelayanan.
Sebagai Rumah Sakit yang terhitung baru, Rumah Sakit Umum El-Syifa sudah mulai
dikenal khususnya di wilayah Kabupaten Kuningan bahkan sampai di luar wilayah Kabupaten
Kuningan dikarenakan kualitas pelayanannya, kualitas pengobatannya dan juga terkenal
dengan keramahtamahan para petugas dan karyawannya karena kepentingan pasien adalah
segalanya.
Selain peralatan medis yang lengkap, Rumah Sakit Umum El-Syifa juga memiliki
tenaga dokter yang handal, baik dokter spesialis maupun dokter umum dan tenaga para medis
yang profesional.
Sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT, Rumah Sakit Umum El-Syifa
memberikan nama - nama ruangan dengan 99 nama-nama Allah SWT (Asmaul Husna) dengan
harapan adanya wujud keterpaduan antara dzikir, do'a dan ikhtiar kita agar senantiasa
diberikan kemudahan untuk memberikan pelayanan, kemudahan dalam menyembuhkan pasien,
serta mendapatkan keridhoan Allah SWT.
Seiring perjalanan pelayanan kesehatan yang sudah dilakukan, Rumah Sakit Umum
El-Syifa dengan Tipe Kelas D kini telah memiliki pelayanan unggulan yaitu pelayanan unit
Hemodialisa yang telah diresmikan pada tanggal 17 Juli 2014 dan diawali dengan 4 unit
hemodialisa, akan tetapi seiring berjalan waktu ternyata daftar pasien tunggu hemodialisa
wilayah kuningan yang biasanya melakukan tindakan hemodialisa di luar kuningan cukup
besar. Maka dari itu sejak tanggal 27 November 2016 sudah dikembangkan menjadi 18 unit
mesin hemodialisa dengan kapasitas ruangan menampung sebanyak 43 unit mesin hemodialisa.

BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, FALSAFAH, NILAI KERJA, MOTTO
RSU EL-SYIFA

A. Visi

5
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

Visi Rumah Sakit Umum El-Syifa adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi
masa depan yang ingin dicapai Rumah Sakit Umum El-Syifa melalui penyelenggaraan tugas
dan fungsi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Visi dan misi
Rumah Sakit Umum El-Syifa menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik Rumah
Sakit Umum El-Syifa baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi dalam upaya mencapai
kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing
daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan.
Sebagai gambaran tentang apa yang ingin diwujudkan di akhir periode perencanaan
yang menggambarkan tujuan utama penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi, perumusan Visi
Rumah Sakit Umum El-Syifa tahun 2019 - 2024 adalah :

Melayani Masyarakat dalam memperoleh haknya untuk mendapatkan pelayanan


kesehatan yang berkualitas sesuai dengan Motto Rumah Sakit yaitu Etis, Logis, Sabar,
Yakin, Islami, Fitrah dan Amanah

Makna yang terkandung dalam visi tersebut adalah Rumah Sakit Umum El-Syifa harus
menjadi rumah sakit yang telah menerapkan standar pelayanan mutu melalui akreditasi
nasional (KARS) dan mandiri dalam tata kelola yang kredibel, transparan, adil dan
bertanggungjawab (Good Coorporate Governance) dalam rangka menyelenggarakan
pelayanan kesehatan profesional yang menjunjung tinggi standar dan etika profesi dalam upaya
mewujudkan tata kelola klinik yang baik (Good Clinical Governance) dan mutu pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada keselamatan pasien (patient safety) serta kepuasan pengguna
jasa.

B. Misi
Misi Rumah Sakit Umum El-Syifa adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang
akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi RSU El-Syifa. Rumusan berfungsi membantu lebih
jelas penggambaran visi Rumah Sakit Umum El-Syifa yang ingin dicapai, serta menguraikan
upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh RSU El-Syifa. Dalam suatu dokumen perencanaan,
rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi.
Rumusan misi dalam dokumen Renstra dikembangkan dengan memperhatikan faktor-
faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi (kekuatan,
kelemahan, peluang, dan tantangan) pembangunan daerah. Misi disusun untuk memperjelas

6
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

jalan, atau langkah yang akan dilakukan dalam rangka mencapai perwujudan visi RSU El-
Syifa.
Dalam upaya perwujudan visi RSU El-Syifa, maka dirumuskan misi untuk memberikan
arah dan batasan pencapaian tujuan dan sasaran sebagai berikut :
1. Mengembangkan manajemen rumah sakit yang efektif dan
profesional ( Good Corporate Governance);
2. Memberikan pelayanan prima dengan menjunjung tinggi standar dan
etika profesi serta berkeadilan ( Good Clinical Governance );
3. Mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai dengan perkembangan
teknologi kedokteran terkini berwawasan lingkungan.

C. Tujuan
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis
yang dihadapi, sedangkan sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan. Tujuan dan sasaran pada hakekatnya merupakan
arahan bagi pelaksanaan setiap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi dalam
mendukung pelaksanaan misi, untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum El-Syifa selama
kurun waktu 2019 – 2024.
Tujuan dan sasaran pada masing-masing misi diuraikan sebagai berikut :
a. Tujuan pada misi “Mengembangkan pelayanan kesehatan sesuai dengan
perkembangan teknologi kedokteran terkini berwawasan lingkungan” adalah
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berorientasi pada Standar Mutu Pelayanan
dan Keselamatan Pasien dengan sasaran tercapainya mutu pelayanan kesehatan sesuai
SPM.
b. Tujuan pada misi “Mengembangkan manajemen rumah sakit yang efektif dan
profesional ( Good Corporate Governance)” adalah meningkatkan kemandirian organisasi
dan manajemen yang efektif dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan sasaran
meningkatnya pendapatan operasional BLUD.
c. Tujuan pada misi “Memberikan pelayanan prima dengan menjunjung tinggi
standar dan etika profesi serta berkeadilan (Good Clinical Governance)” adalah
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berorientasi pada Kepuasan Pengguna Jasa
dengan sasaran tercapainya kepuasan Pengguna Jasa.

7
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

D. Falsafah
Falsafah Rumah Sakit Umum El-Syifa“ Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan atas
dasar keihlasan, kesungguhan, beretika dan amanah, menjadikan setiap langkah pelayanan
adalah ibadah”

E. Nilai Kerja
Landasan Nilai Kerja Rumah Sakit Umum El-Syifa:
1. Kerjasama Tim
2. Integritas
3. Manusiawi
4. Profesional

F. Motto
Motto Rumah Sakit Umum El-Syifa adalah; “Etis, Logis, Sabar, Yakin, Islami, Fitrah dan
Amanah”

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSU EL-SYIFA

A. Struktur Organisasi RSU El-Syifa


a. Direktur;
b. Kepala Bidang Pelayanan, terdiri dari:
1) Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari:
a) Seksi Pelayanan Medis;
b) Seksi Rekam Medik dan SIMRS.
2) Bidang Keperawatan, terdiri dari:
a) Seksi Asuhan Keperawatan/ Kebidanan;
b) Seksi Etika dan Mutu Keperawatan/ Keperawatan.
c. Kepala Bagian Umum dan Keuangan, terdiri dari:
1) Bagian Administrasi Umum, terdiri dari:
a) Seksi Ketatausahaan;
b) Seksi Kepegawaian, Hukum dan Diklat;

8
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

c) Seksi Perlengkapan dan Rumah Tangga.


2) Bagian Keuangan, terdiri dari:
a) Seksi Mobilisasi Dana;
b) Seksi Verifikasi;
c) Seksi Bendahara.
d. Kelompok Jabatan Fungsional.

Bagan Struktur organisasi Rumah Sakit Umum El-Syifa berdasar Surat Keputusan
Direktur nomor : tersebut adalah sebagai berikut :

9
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)

DIREKTUR

KETUA TIM PKRS

SEKRETARIAT

WAKIL KETUA TIM


PKRS

BIDANG PENYULUHAN BIDANG PENYULUHAN


BIDANG UMUM
INDIVIDU KELOMPOK

Anggota PKRS Rumah Sakit Umum El-Syifa terdiri dari 1 Bidang Umum dan 2 bidang
penyuluhan yaitu Bidang Penyuluhan Individu dan Bidang Penyuluhan Kelompok.

10
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB VI
URAIAN JABATAN
TIM PKRS RSU EL-SYIFA

A. Ketua PKRS
1. Nama Jabatan : Ketua
2. Pengertian : seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan PKRS RSU El-Syifa.
3. Tanggung jawab : secara administratif dan fungsional bertanggungjawab seluruhnya
terhadap pelaksanaan kegiatan PKRS di RSU El-Syifa.
4. Tugas pokok : mengkoordinasikan semua pelaksanaan kegiatan PKRS di RSU El-Syifa
5. Uraian tugas :
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan program kerja kegiatan PKRS.
b. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional kegiatan
PKRS secara efektif , efisien dan bermutu.
c. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait.
d. Memberikan pembinaan terhadap anggota PKRS.
e. Membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait.
f. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota PKRS untuk membahas
dan menginformasikan hal – hal penting yang berkaitan dengan PKRS.
g. Menghadiri pertemuan manajemen, bila dibutuhkan.
h. Menjalin kerjasama antar unit terkait.
i. Meningkatkan pengetahuan anggota, membuat dan memperbaiki cara kerja dan
pedoman kerja yang aman dan efektif.
6. Wewenang:
a. Memberikan penilaian kinerja anggota PKRS.
b. Membuat dan menetapkan prgram kerja PKRS.
7. Hasil Kerja
a. Daftar tugas untuk anggota PKRS.
b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan pada PKRS.
c. Program Kerja PKRS
d. Bahan materi edukasi

B. Wakil Ketua PKRS


1. Nama Jabatan : Wakil Ketua PKRS.

11
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam menjalankan
pelaksanaan kegiatan PKRS.
3. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua
PKRS serta mewakilkan Ketua PKRS apabila Ketua PKRS berhalangan.
4. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan PKRS.
5. Uraian Tugas :
a. Menjadi mitra Ketua PKRS untuk memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi
pelaksanaan operasional PKRS secara efektif, efisien dan bermutu.
b. Menjadi mitra Ketua PKRS untuk bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan
bagian unit kerja terkait.
c. Menjadi mitra Ketua PKRS untuk memberikan pembinaan terhadap anggota
PKRS.
d. Menjadi mitra Ketua PKRS untuk membuat daftar inspeksi ke semua unit terkait
membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan
administrasi termasuk pengarsipannya.
e. Menjadi mitra Ketua PKRS untuk meningkatkan pengetahuan anggota, membuat
dan memperbaiki cara kerja dan pedoman kerja yang aman dan efektif.
f. Memberikan pertimbangan atau saran pada perencanaan, pengembangan program
dan fasilitasi kegiatan PKRS.
g. Membuat analisa kinerja PKRS.
6. Uraian Wewenang : menjadi mitra ketua PKRS
7. Hasil Kerja :
a. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan pada kegiatan
PKRS
b. Laporan evaluasi dan monitoring pelaksanaan Program Kerja PKRS secara
menyeluruh

C. Sekretariat
1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua
PKRS
2. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program PKRS

3. Uraian Tugas :
a. Mengatur rapat dan jadwal rapat PKRS
b. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya yang diperlukan, termasuk
konsumsi, khususnya bila rapat berlangsung saat waktu makan siang atau sore

12
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

c. Membuat dan menanda tangani surat keluar serta melakukan pekerjaan


administrasi termasuk pengarsipannya
d. Menyusun kesimpulan sidang dan notulen rapat
e. Memberikan pertimbangan atau saran pada perencanaan, pengembangan program
dan fasilitasi kegiatan PKRS.
4. Uraian Wewenang : meminta informasi dan arahan dari Ketua PKRS
5. Hasil Kerja: dokumentasi administrasi pelaksanaan kegiatan PKRS

D. Bagian Umum
1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada ketua
PKRS
2. Tugas Pokok : ikut berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan program PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengelola peralatan penyuluhan & menginventarisasi barang milik PKRS
b. Mempersiapkan sarana perlengkapan kegiatan pelayanan penyuluhan baik
penyuluhan individu maupun kelompok
c. Merekam dan mendokumentasikan kegiatan penyuluhan baik yang disiarkan
melalui TV, radio maupun kegiatan lain yang dipandang perlu
d. Menyampaikan infromasi pelayanan rumah sakit /berita penyuluhan /materi
penyuluhan melalui Intranet /Website ke pelanggan termasuk upload foto yang
diperlukan
e. Menyimpan hasil dokumentasi
4. Uraian Wewenang : meminta informasi dan arahan kepada Ketua PKRS
5. Hasil Kerja: dokumentasi kegiatan PKRS

E. Bagian Penyuluhan /Pendidikan Individu


1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua
dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan penyuluhan /pendidikan individu pada
program kerja PKRS
2. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan penyuluhan /pendidikan individu
pada program kerja PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing -
masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing –
masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing – masing.

13
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

d. Mengadakan koordinasi dengan SMF /Intalasi /Unit terkait


4. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai penyuluhan /pendidikan individu pada program kerja PKRS.
5. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

F. Bagian Penyuluhan /Pendidikan Kelompok


1. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua
dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan penyuluhan /pendidikan individu pada
program kerja PKRS
2. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan penyuluhan /pendidikan individu
pada program kerja PKRS
3. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing -
masing
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja masing –
masing
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing – masing.
d. Mengadakan koordinasi dengan SMF /Intalasi /Unit terkait
4. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai penyuluhan /pendidikan individu pada program kerja PKRS.
5. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

14
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
TIM PKRS

A. Ketua PKRS
1. Nama Jabatan : Ketua
2. Pengertian : seorang professional yang diberi tugas dan wewenang untuk dapat
memimpin dalam menjalankan pelaksanaan kegiatan PKRS.
3. Persyaratan dan kualifikasi:
a. Pendidikan formal : dokter atau perawat.
b. Pendidikan non formal : sertifikat seminar.
c. Pengalaman kerja : pengalaman kerja sebagai dokter atau perawat medical
informasi di rawat inap dan rawat jalan.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat, berdedikasi tinggi, berkepribadian yang
menarik, dapat bersosialisasi dengan baik dan profesional.

B. Wakil Ketua PKRS


1. Nama Jabatan : Wakil Ketua PKRS
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang PKRS dan mampu dalam menjalankan
pelaksanaan kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : dokter atau perawat
b. Pendidikan Non Formal : sertifikat seminar
c. Pengalaman Kerja : pengalaman bekerja sebagai dokter atau perawat medical
information di rawat inap dan rawat jalan
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

15
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

C. Sekretariat
1. Nama Jabatan : Sekretaris PKRS
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang administrasi kegiatan PKRS dan mampu
dalam menjalankan pelaksanaan Kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman sebagai tenaga administrasi kegiatan.
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

D. Bagian Umum
1. Nama Jabatan : Koordinator Bagian Umum
2. Pengertian : seseorang yang ahli dalam bidang penyediaan sarana dan prasarana
pelaksanaan kegiatan PKRS dan mampu bekerjasama dengan unti kerja terkait untuk
kelancaran pelaksanaan kegiatan PKRS
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijazah D3 dari unit terkait
b. Pendidikan Non Formal : -
c. Pengalaman Kerja : memiliki pengalaman sebagai staf sarana dan prasarana
kegiatan di rumah sakit .
d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

E. Bagian Penyuluhan
1. Nama Jabatan : Koordinator penyuluhan anggota PKRS
2. Pengertian : seseorang yang diberi tugas oleh Ketua PKRS dalam mengidentifikasi
kebutuhan promisi kesehatan yang terkait dan memfollow up pelaksanaan dan
penerapaan program kerja PKRS dalam masing – masing bagian atau unit kerja
3. Persyaratan dan Kualifikasi :
a. Pendidikan Formal : berijasah D3 atau persamaannya dalam bidangnya masing
masing dan memiliki minat dan bakat dalam penyuluhan kesehatan kesehatan
b. Pendidikan Non Formal : memiliki sertifikat kursus sesuai unit kerja masing -
masing

16
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

c. Pengalaman Kerja : pengalaman kerja di rumah sakit dalam unit masing-masing.


d. Ketrampilan : memiliki bakat dan minat serta dedikasi tinggi, berkepribadian
mantap dan emosional yang stabil
e. Berbadan sehat jasmani dan rohani.

4. Tanggung Jawab : secara administratif dan fungsional bertanggung jawab kepada Ketua
dan Wakil Ketua PKRS dalam pelaksanaan program kerja PKRS di setiap unitnya
masing-masing.
5. Tugas Pokok : membantu pelaksanaan semua kegiatan PKRS di unit masing-masing.
6. Uraian Tugas :
a. Mengidentifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit
kerja masing – masing.
b. Melaporkan kebutuhan penyuluhan kesehatan yang ada di unit kerja
masing – masing.
c. Melakukan survey pelaksanaan program kerja di unit kerja masing –
masing.
7. Uraian Wewenang : berdiri secara mandiri dan aktif untuk memberikan saran dan
masukan mengenai penyuluhan kesehatan yang dibutuhkan per unit masing-masing.
8. Hasil Kerja:
a. Identifikasi kebutuhan penyuluhan kesehatan per unit kerja
b. Pelaksanaan program kerja PKRS di masing-masing unit
c. Penerapan pedoman PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
d. Penerapan SPO PKRS kebutuhan penyuluhan kesehatan
e. Laporan evaluasi kerja

BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA TIM PKRS

Direktur

17
Keperawatan
Ketua Tim PKRS Wakil Ketua Tim
(Perawat &
Customer Sekretaris Medical RehabilitasRekam Medis Gizi
Farmasi
PKRS
Service Bidan) Information Medis
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

Keterangan :
 Tim PKRS langsung dibawahi oleh Direktur Rumah Sakit.
 Ketua PKRS bertanggung jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit.
 Wakil ketua PKRS PKRS bertanggung jawab langsung kepada Ketua PKRS dan
berlaku sebagai mitra.
 Ketua dan wakil ketua PKRS bermitra untuk mengkoordinasikan setiap anggota PKRS
 Sekretaris bertanggungjawab langsung kepada ketua PKRS dan diharuskan menyusun
rapat, membuat notulen rapat dan sidang PKRS
 Setiap anggota PKRS berdiri mandiri dan aktif untuk membuat, melaksanakan dan
menerapkan program kerja PKRS di bagian/unit masing – masing kerja.
 Setiap anggota PKRS berkewajiban membuat identifikasi kebutuhan promosi kesehatan
dan menyarankan program kerja yang sesuai serta bertanggungjawab langsung kepada
Ketua PKRS
 Hasil dari identifikasi kebutuhan promosi kesehatan dianalisa dan diolah di Tim PKRS
untuk selanjutnya ditindak lanjuti dan diterapkan oleh Tim PKRS, Customer Service
Keperawatan (perawat & bidan), Medical Information, Rekam Medis, Rehabilitasi
Medis, Farmasi, Gizi, Wakil ketua Tim PKRS, Ketua Tim PKRS, Direktur Pelayanan,
Sekretaris.

18
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring kinerja PKRS dilakukan dengan pemantauan setiap hari oleh setiap PJ unit
terkait, dokumentasi permintaan PKRS di status pasien, pencatatan pasien yang teredukasi di
LOGBOOK (unit dan edukasi kolaboratif) dan formulir pemberian informasi dan formulir
pemberian edukasi kolaboratif. Monitoring jumplah pamflet yang tersedia dilakukan dengan
penyediaan 50 lembar untuk setiap topik materi edukasi disetiap unit terkait setiap bulannya
dan dilakukan refill atau pengisian ulang setiap bulannya. Apabila pamflet habis sebelum
sebulan, maka permintaan pamflet dapat dilakukan ke panitia PKRS (lihat lembar permintaan
pamflet edukasi) Evaluasi kualitas sumberdaya manusia dan fasilitas dilakukan dengan survey
lapangan setiap bulan dan pelatihan mengnai materi edukasi unit-unit PKRS setiap 6 bulan
sekali. Evaluasi kinerja Tim PKRS dilakukan dengan laporan bulan dari setiap unit PKRS,
laporan bulanan Tim PKRS dan survery kepuasan pelanggan setiap 3 bulan.

19
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB X
DOKUMEN BUKTI

Dokumen bukti adalah segala bentuk informasi tertulis dalam rangka promosi kesehatan yang
dibuat oleh dan dari unit-unit PKRS yang meliputi:
1. Materi edukasi
2. Standard prosedur Operasional (SPO)
3. Formulir
4. Lembar permintaan
5. dan lain sebagainya
Semua dokumen ini disertakan dalam appendix dan digunakan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan PKRS dan penerapan pelayanan PKRS bagi setiap pasien.

20
RUMAH SAKIT UMUM
“EL-SYIFA”
Jl. R.E. Martadinata No. 108 Ancaran- Kuningan – Jawa Barat
Telp. ( 0232 ) 876240 Fax. 876240

BAB XI
PENUTUP

Pedoman Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ini disusun agar menjadi acuan
dalam pengembangan kegiatan PKRS dan pengembangan Akreditasi Rumah Sakit yang
berhubungan dengan promosi kesehatan. Pedoman ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan rumah sakit. Sebagai
penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PKRS bukanlah urusan mereka yang
bertugas di unit PKRS saja, PKRS adalah tanggung jawab dari Direksi RS, dan menjadi
urusan (tugas) bagi hampir seluruh jajaran RS. Yang paling penting dilaksanakan dalam
rangka PKRS adalah upaya-upaya pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap pasien (rawat
jalan dan rawat inap) maupun terhadapa klien sehat.
Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan lebih berhasil, jika didukung
oleh upaya - upaya bina suasana dan advokasi. Bina suasana dilakukan terhadapa mereka
yang paling berpengaruh terhadap pasien/klien. Sedangkan advokasi dilakukan terhadap
mereka yang dapat mendukung.membantu RS dari segi kebijakan (peraturan perundang-
undangan) dan sumber daya, dalam rangka memberdayakan pasien/klien. Banyak sekali
peluang untuk melaksanakan PKRS, dan peluang-peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan
dengan baik, sesuai dengan fungsi dari peluang yang bersangkutan.

21

Anda mungkin juga menyukai