PENDAHULUAN
2. Menurut Tempat
1) Superfisial pain (nyeri permukaan/ kulit)
Nyeri kulit berasal dari struktur- struktur superfisial kulit dan jaringan
subcutis. Stimulus yang efektif untuk menimbulkan nyeri di kulit dapat berupa
rangsangan mekanis, suhu, kimiawi, atau listrik. Jika kulit yang terlibat nyeri
dirasakan sebagai menyengat, tajam, mengiris,atau seperti terbakar ; tetapi apabila
pembuluh darah ikut berperan menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut.
2) Deep Pain ( nyeri somatik dalam)
Nyeri somatik dalam mengacu pada nyeri yang berasal dari Otot, tendon,
ligamentum, tulang, sendi, dan arteri. Struktur- struktur ini memiliki lebih sedikit
reseptor nyeri sehingga lokalisasi nyeri sering tidak jelas. Nyeri dirasakan lebih
difus dari pada nyeri kulit dan cenderung menyebar ke daerah di sekitarnya
3) Nyeri Visera
Nyeri visera mengacu pada nyeri yang berasal dari organ- organ tubuh.
Reseptor nyeri visera terletak di dinding otot polos organ- organ berongga (
lambung, kandung empedu, saluran empedu, ureter, kandung kemih) dan di
kapsul organ- organ padat ( hati, pankreas, ginjal).
Mekanisme utama yang menimbulkan nyeri visera adalah peregangan atau
distensi abnormal dinding atau kapsul organ, iskemia, dan peradangan. Struktur-
struktur lain yang dapat di regangkan misalnya, kandung empedu, saluran
empedu, atau ureter, dapat menimbulkan nyeri kolik, sering akibat spasme otot
polos.
4) Reffered Pain ( Nyeri Alihan)
Nyeri alih di definisikan sebagai nyeri yang berasal dari salah satu daerah di
tubuh tetapi di rasakan terletak di daerah lain.
Keuntungan utama dalam menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya yang
murah (Moh, 1998). Ini karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa ditanam
sendiri di halaman rumah sebagai bekalan. Kebanyakan tumbuhan ini mudah membesar dan
tidak memerlukan kos penjagaan yang tinggi jika ditanam sendiri. Selain itu, efek samping
yang ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih Universitas Sumatera Utara aman digunakan
daripada obat-obatan modern yang banyak efek sampingnya. Malah di kalangan masyarakat,
obat herbal ini dianggap tidak memiliki efek samping walaupun sebenarnya dalam setiap
tumbuhan ini memiliki bahan kimia cuma dalam dosis yang relatif kecil sehingga tidak
memberikan efek yang besar pada penggunanya (Mangan, 2003).
Keuntungan utama dalam menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya yang
murah (Moh, 1998). Ini karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa ditanam
sendiri di halaman rumah sebagai bekalan. Kebanyakan tumbuhan ini mudah membesar dan
tidak memerlukan kos penjagaan yang tinggi jika ditanam sendiri. Selain itu, efek samping
yang ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih Universitas Sumatera Utara aman digunakan
daripada obat-obatan modern yang banyak efek sampingnya. Malah di kalangan masyarakat,
obat herbal ini dianggap tidak memiliki efek samping walaupun sebenarnya dalam setiap
tumbuhan ini memiliki bahan kimia cuma dalam dosis yang relatif kecil sehingga tidak
memberikan efek yang besar pada penggunanya (Mangan, 2003).
B. Minyak aromaterapi