Anda di halaman 1dari 22

Lapisan Pelindung

1
I. Pendahuluan
• Lapisan pelindung untuk melindungi Logam tertentu agar tidak
mengalami reaksi kimia dengan lingkungannya
• Lapisan pelindung digunakan untuk menutupi seluruh permukaan
logam.
• lapisan pelindung mempunyai sifat inert, dekoratif, tahan cuaca, tahan
oksidasi dan tahan panas.
• Bahan lapisan pelindung:
- logam
- non logam yaitu anorganik dan organik

II. Pembersihan Permukaan


1. Degreasing

Cara: dilarutkan dengan pelarut organik (nafta, khloro hidrokarbon,


toluene xylene, acetone). Di “steaming” dan dicuci dengan air panas.
2
II. Pembersihan Permukaan (cont’)
2. Descaling
1. Mekanik
- wire brushing: permukaan disikat dengan kawat
- shot blasting : logam disemprot dengan aliran campuran bauksit, pasir dan
potongan-potongan halus logam dalam udara tekan (pneumatic blasting).
2. Kimia
- pickling: melarutkan oksida dengan larutan 25% H2SO4 atau 10% asam
HCl.
Dulu lebih banyak dipakai asam H2SO4 karena lebih ekonomis, sekarang asam
HCl, karena lebih mudah diperoleh dan lebih mudah proses pembuangannya

3
III. Lapisan Pelindung Logam
1) Cladding

Contoh: - Baja dalam Cu untuk industri bidang listrik.


- Baja dalam Al untuk tangki air/minyak dan industri
pesawat terbang.

2). Dipping:

Contoh: - Fe dalam Zn  Galvanizing untuk atap seng, body mobil


- Fe dalam Sn  Tin Plating untuk tempat bahan makanan.
Tin plating dilakukan dengan elektrolisa (larutan Na-stannit).

4
3). Spraying:

4). Cementation :

Contoh: - sekrup dan mur dilapisi


dengan Zn, Al, Cr.
- Fe dalam Zn untuk alat
rumah tangga.

5
5). Electro deposition/Electroplating
dengan prinsip elektrolisa : logam yang akan dilapisi dijadikan katoda.
• Logam pelapis (Au, Ag, Cu, Sn, Ni, Cd, Cr, Zn, Pb) dalam bentuk larutan
garam elektrolit dan konsentrasinya diusahakan konstan.
• Anoda dapat terdiri dari bahan logam pelindung atau bahan inert yang
mempunyai konduktivitas listrik baik.
• Contoh: pelapisan besi dengan Cr.
• barang yang akan dilapisi sebagai katoda dan sebagai anoda logam
Pb.
• Tidak langsung dilapisi dengan Cr sebab rapuh sehingga mengelupas.
• Terlebih dahulu dilapisi dengan Cu, sesudah itu dengan Ni baru Cr.
• Cu akan bersifat sebagai perekat Ni

6
Lapisan Pelindung Anorganik
1. Surface or chemical conversion coating

Contoh:
a) Phosphate coating
Logam + larutan garam fosfat dari Fe, Mn atau Zn + larutan encer
asam fospat. Proses ini digunakan untuk logam dasar dari bahan Fe,
baja dan Zn dengan beberapa nama paten:
“ Parkerizing”, “bonderizing” dan “cosletizing”.
b) Chromate coating
Logam + larutan ion Cr (VI) + asam mineral (Na dichromate + H2SO4
encer). Digunakan untuk logam dasar Zn, Cd, Mg dan Al.

7
c) Oxide coating
• Logam + karbon dan minyak dipanaskan pada 340-400oC
• Logam direndam dengan NaOH pekat yang mengandung
oksidator pada suhu 80-90oC (black oxide coating).
• Beberapa logam non-besi, misalnya Al membentuk lapisan
oksida (Al2O3) tipis yang dapat menghambat proses korosi
lebih lanjut.
• “Anodizing”: pembentukan lapisan oksida secara elektro-kimia
(benda dipasang pada anoda alat elektrolisis dan dialiri gas O2,
dan dapat diberi warna)

8
Anodizing
• Anodizing

• Anodizing mengubah tekstur mikroskopik permukaan dan mengubah


struktur kristal metal yang dilapisi. Biasanya lapisan oksida yang
dihasilkan berpori dan tebal, umumnya diperlukan proses ‘sealing’ untuk
menutupi pori supaya tahan korosi

Proses:

9
Anodizing
Warna-warni diatas dapat dihasilkan melalui anodization Titanium
Anodizing Titanium dapat menghasilkan berbagai jenis warna tanpa
penggunaan pewarna (dyes).
Pembentukan warna bergantung pada ketebalan titanium oksida yang
dihasilkan yaitu dengan mengatur voltase di anode.

10
2. Ceramic protective materials
• Mempunyai sifat:
tahan terhadap lingkungan korosif kecuali HF dan zat alkali.
Tahan terhadap oksidasi pada suhu tinggi
Sifat isolasi panas dan listrik baik.
a) Email
• sebagai pelindung dan dekorasi untuk alat-alat kimia, farmasi,
makanan, minuman, botol, susu, juga untuk alat-alat dapur.
• Bahan : lelehkan senyawa silica (Si) dan basa (NaNO3, boraks)
• Mempunyai sifat rapuh.
b) Keramik
Bahan: oksida-oksida Al2O3, Cr2O3 dan Co2O3
• Tahan terhadap perubahan suhu secara tiba-tiba
• Cermet: gabungan keramik dengan logam.

11
V. Lapisan Pelindung Organik
• Sifat pelindung dari lapisan pelindung organic tergantung dari:

Cara penerapannya : dapat dibedakan beberapa jenis:


• Cat
• Vernis
• Laquer
• Enamel

12
Cat
• merupakan dispersi padatan halus (pigmen, extender) dalam medium (vehicle)
• medium terdiri “film-forming material” yang tidak dapat menguap (a.l. minyak,
resin) dalam pelarut yang mudah menguap disebut “thinner”
Cat terdiri atas :
• pigmen/extender
• pengikat (minyak, resin)
• Thinner atau pelarut
pada pengecatan pelarut akan menguap, pigmen dan bahan pembentuk lapisan
(resin) tinggal pada permukaan, yang setelah mengering membentuk lapisan padat
(film) yang tipis.
a). Pigmen

Sifat-sifat pigmen: Warna, Hiding power (menyangkut index bias), Oil


absorption value, Sifat kimia

13
Pigmen anorganik pada umumnya:

Putih: • Coklat:
• White lead [PbCO3, Pb(OH)2] • Brown pigment memuat oksida besi sebagai
pemberi warna.
• Basic lead sulfate [Pb(OH)2, PbSO4]
• Zinc oxide [ZnO] • Biru:
• Prussian Blue KFe(Fe(CN)6)
• Zinc sulfide [ZnS]
• Hijau:
Merah:
• Venetian red Fe2O3 dan CaSO4 • Permanent greenCr2O3
• Indian red Fe2O3 dari alam. • Warna logam: Serbuk logam-logam Al, Zn,
• Minium (meni) Pb3O4 kuningan (untuk warna, pelindung, dekorasi)
• Chrome red Pb(OH)2.PbCrO4
• Kuning:
• Lead chromate PbCrO4
• Zinc chromate ZnCrO4
• Barium chromate[BaCrO4]
• Yellow ochre CaCO3 atau clay/lempung diwarnai oleh
Fe2O3
• Cadmium sulfate CdS
14
Pigmen organik/organo metalik

b. Extender atau Filler

c. Vehicle/medium/binder

15
c. Vehicle/medium/binder

d. Solvent/diluent

16
2. Vernis
• Tidak mengandung pigmen.
• Merupakan larutan resin dalam medium yang terdiri dari:
• Drying oil
• Thinner
• Dryer

3. Lacquer
• Merupakan larutan resin atau film-
forming material lain dalam pelarut
tertentu.
• Contoh: - vernis dalam spiritus
- Shellac dalam metanol
In a general sense, lacquer is coloured varnish, that dries by solvent
evaporation

17
3. Enamel
Vernis atau Lacquer yang diberi pigmen
Vitreous Enamel adalah lapisan yang
dihasilkan dari proses penggabungan
bubuk gelas ke permukaan substrat
dengan cara memanaskannya pada
temperatur 750 – 850 oC. Bubuk meleleh
dan mengalir dan mengeras pada
permukaan logam gelas atau keramik.

Silver, silver gilt and


painted enamel
Medallion with
basse-taille enamel Cloisonné enamel
plaque

18
VI. Film-Forming Material/Binder
Cat dikelompokkan menurut proses pengeringannya untuk membentuk film-
forming material.
1. Lacquer drying :
Lapisan cat terbentuk hanya oleh proses penguapan solvent, tidak
disertai perubahan kimia. Digunakan dalam industri mobil dan furniture
(alat rumah tangga). Film-forming material yang digunakan:Polimer
selulosa, Chlorinated rubber, Resin alam, Polimer akrilat.
2. Oxidative drying
Lapisan cat terbentuk karena terjadi reaksi antara film-former dengan
O2 (proses cross linking). Minyak yang digunakan berasal dari hewan
atau tumbuhan dengan rantai karbon 18 atom C, dapat mempunyai
sejumlah 3, 2 atau 1 ikatan rangkap.
3. Curing
Lapisan cat terbentuk oleh karena terjadi reaksi antara resin-resin
dalam cat sendiri. Contoh cat dari: amino resin, Urea-formaldehyde
(U/F) resin, epoxy resin, bisphenol-A (E) dan epichlorhidrin (F)

19
VII. MACAM-MACAM CAT
1. Cat Rumah
2. Cat Jalan raya
3. Cat Luminescent
Mengandung pigmen yang bersinar dalam gelap disebut
luminophor. Prinsipnya: menyerap sinar UV (gelombang pendek)
dan memancarkan kembali sinar dengan gelombang kembali sinar
dengan gelombang dalam daerah sinar matahari.
Cat Phosphorescent
Masih tetap bersinar setelah lampu dimatikan (after glow)
digunakan untuk jam dan tanda-tanda lain.
Cat Fluorescent
Digunakan dalam layer TV lampu TL
4. Cat Tahan Panas
Mengandung pigmen tahan panas (grafit, titan, chrom, dll).

20
VIII. CACAT DALAM LAPISAN CAT
1.Blistering

2. Blushing

3. Cissing

4. Lifting

21
5. Pin holing

6. Wrinkling

7. Chalking

22

Anda mungkin juga menyukai