PENDAHULUAN
semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan
untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai
tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun
efisiensi kerja. Untuk mengkoordinasikan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan, maka
Untuk memastikan bahwa perusahaan melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien,
rencana aggaran pada waktu yang lebih awal, melalui pembentukan pusat-pusat
rencana dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban dengan menetapkan pendapatan dan
biaya tertentu.
wewenang untuk mengkonsumsi sumber daya.Karena sumber daya yang digunakan harus
dinyatakan dalam satuan uang dan itu merupakan biaya, maka sistem akuntansi
pertanggungjawaban merupakan satu metode pengendalian biaya yang memungkinkan
untuk pengendalian biaya dan menilai pencapaian target. Berdasarkan latar belakang tersebut
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
akan mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya manajer
pengawasannya dan yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem yang mengukur
hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan
digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi
Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai akuntansi
struktur organisasi yang secara tegas memisahkan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
realisasi dengan anggarannya, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat dianalisa dan dicari
berguna bagi pimpinan dalam penyusunan rencana kerjaperiode mendatang, baik untuk
keseluruhan.
“Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau
kelompok yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang
dianggarkan”.
1) Struktur organisasi
aliran tanggungjawab, wewenang dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap
tingkat manajemen selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas
tiap pimpinan jelas.Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke
serta dalam penyusunan anggaran karena anggaran merupakan gambaran rencana kerja para
manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya. Diikut
3) Penggolongan biaya
Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh
olehnya.Pemisahan biaya kedalam biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu
a. Biaya terkendalikan adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh manajer
b. Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak memerlukan keputusan dan pertimbangan
manajer karena hal ini tidak dapat mempengaruhi biaya karena biaya ini diabaikan.
4) Sistem akuntansi
Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer
maka biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang
terdapat dalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan
akan dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya
mengklasifikasikan perkiraan-perkiraan baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba.
tiap-tiap pusat biaya. Setiap awal bulan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan
lalu, yang tercantum dalam kartu biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan laporan
pertanggungjawaban biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan
tingkatan manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terrendah
disajikan jenis biaya, sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap
pusat biaya yang dibawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan dan terjadi
yang harus dipenuhi, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi adalah sebagai berikut :
1. Struktur organisasi yang menetapkan secara jelas dan tegas menggambarkan pembagian
tugas, wewenang dan tanggungjawab untuk setiap unit dalam struktur organisasi.
2. Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tiap tingkatan manajemen dalam organisasi
perusahaan.
3. Adanya pemisahan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya suatu biaya oleh.
4. Adanya klasifikasi dan kode rekening yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen dalam
perusahaan.
5. Sistem pelaporan biaya pada setiap tingkatan perusahaan telah memenuhi syarat dalam
penerapan akuntansipertanggungjawaban.
dahulu harus diketahui apa yang menjadi tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban itu
sendiri.
bahwa :
tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah mengadakan evaluasi hasil kerja suatu
akan datang.
berupa informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan
besar yang kegiatan usahanya memerlukan pembagian tugas dan tanggung jawab.
a) Mutu berbagai keputusan lebih baik, sebab dibuat oleh pimpinan yang berada di tempat
b) Berkurangnya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan pada konsep
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role
setting) dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran
ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagaian aktivitas pencapaian
sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran
tersebut untuk memungkinkannya melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan
untuk memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut
perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran
bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan/atau biaya yang menjadi
tersebut menurut manajer yang bertanggungjawab mencerminkan skor (score) yang dibuat
oleh setiap manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksankan peran
Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan
bertujuan. Permotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa
seseorang untuk melaksanakan tindakan secara sadar dan bertujuan. Dalam sistem
informasi akuntansi ini akan berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur berikut
ini:
informasi akuntansi, maka manajer akan berkeyakinan bahwa prestasinya yang diukur
struktur penghargaan sebagian besar didasarkan pada informasi akuntansi, manajer akan
memperoleh kepuasan.
dilakukan oleh suatu tingkat manajemen yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih
akuntansi pertanggungjawaban.
Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit
organisasi yang dipirnpinnya.Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan dari
beberapa pusatpertanggungjawaban.
ini kita dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja lainnya, Pada
sebuah segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab atas hasil kegiatan unit
kesimpulan bahwa pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin
oleh seorang manajer yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas aktivitas unit
pertanggungjawaban itu harus diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha
Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi dimana
Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengolah masukan (input) yang
diukur dalam nilai uang namun output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan
hubungan masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya tekhnik
(engineered cost center) dan pusat biaya kebijakan (discreationary cost center).
Pusat biaya tekhnik adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat
ditentukan dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan
pusat biaya tersebut.Salah satu contoh pusat biaya tekhnik adalah departemen produksi
Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak
mempunyai hubungan yang erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut.Jumlah
biaya yang “tepat” untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan kebijakan
manajemen.Salah satu contoh dari pusat biaya ini adalah departemen akuntansi,
personalia, dan bagian penelitian pengembangan. Tujuan dari pusat biaya kebijakan
Itulah sebabnya pusat biaya ini tidak dapat diukur prestasi manajernya dari sudut efisiensi.
b. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungajawaban dalam suatu organisasi yang
kinerja manajemennya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya dalam pusat
pertanggungjawaban ini adalah besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan
Contoh: Unit bisnis sebagai pusat laba biasanya ditetapkan pada perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini manajer divisi
dan beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas “laba
bersih”.
yang kinerjanya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus investasi (aktiva dan
yang bersangkutan. Adapun ukuran prestasi yang sering dipakai pada pusat investasi ini
Total Asset
Di bawah ini akan ditunjukan 2 (dua) tipe struktur organisasi yang berkaitan
a. Organisasi Fungsional
perusahaan besar yang ditandai dengan adanya jumlah karyawan yang besar,spesialisasi
kerja tinggi, wilayah kerja luas, serta komando yang tidak lagi berada pada satu tangan
didasarkan atas fungsi yaitu : fungsi produksi, fungsi penjualan (pemasaran), dan fungsi
administrasi.
hasil produksi. Oleh karena itu, fungsi ini disebut sebagai pusat biaya (cost center).
2) Fungsi penjualan (Pemasaran). Fungsi ini hanya bertugas menjual hasil produksi saja agar
hasil produksi menjadi uang yang berpedoman pada harga dari manajer perusahaan.
3) Fungsi administrasi. Fungsi ini merupakan kegiatan sekelompok yang dipimpin secara
efektif dan efisien,menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan melalui manajemen. Fungsi ini disebut sebagai pusat biaya (cost center).
Jika perusahaan berdiri sendiri (single business unit) dimana manajer perusahaan
b) Organisasi Divisional
setiap divisi ini ditemui adanya fungsi penjualan yang mempunyai pusat pendapatan dan
fungsi pembelian, produksi, dan administrasi yang merupakan pusat biaya.Dari gambar
dibawah ini, dapat dilihat bahwa pusat pertanggungjawaban yang terbesar adalah pusat
investasi, setelah itu pusat laba, selanjutnya pusat pendapatan, dan yang terakhir adalah
pusat biaya.
Pemisahan biaya menjadi terkendali dan tidak terkendali bagi seseorang sejak
penetapan anggaran adalah sangat penting agar tidak terjadi tanggung jawab ganda
terhadap biaya tertentu dan agar setiap pimpinan pusat biaya dapat mengetahui dengan
Menurut Hariadi (2002:280) ”biaya tak langsung adalah biaya-biaya dari pusat
pertanggungjawaban lain dan karena itu tidak dapat dikendali”. Seluruh biaya terkendali
bagiannya.lnformasi keuangan ini merupakan masukan yang penting bagi para manajer
dalam mengelola perusahaan atau bagiannya. Berbeda dengan pihak luar yang memerlukan
informasi keuangan guna mengambil keputusan untuk menentukan hubungan mereka dengan
suatu perusahaan, para manajer memerlukan informasi keuangan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan mengenai perusahaan atau bagian yang dipimpin oleh manajer yang
bersangkutan.Informasi keuangan yang dibutuhkan oleh para manajer tersebut diolah dan
Oleh karena karakteristik keputusan yang dibuat oleh pihak luar berbeda dengan
karakteristik keputusan yang dibuat oleh para manajer, maka ha! ini mempunyai dampak
pendapatan, dan aktiva yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap
dan sekaligus untuk memotivasi para manager dalam melaksanakan rencana mereka yang
\
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
Hansen, Don R Mowen and Maryanne M. 2001. Cost Management Accounting andControll .
Cincinnati Ohio: South Westren College Publishing.
L.M. Samryn. 2001. Akuntansi Pimpinanial Suatu Pengantar. Rajawali Pers. Jakarta.
Robert N.Anthony dan Roger H. Hermanson. 2001. SPM. Salemba Empat. Jakarta.
Soekarno, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen : Suatu Pendekatan Praktis. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.