PENGGUNAAN DR PHILIPS

DI RSUP DR SARDJITO
YOGYAKARTA

MOCHAMAD SYAFI’IE
RADIOGRAFER RSUP DR SARDJITO
YOGYAKARTA
profil

• Lahir di Semarang, 03 Oktober 1975

• Lulus DIII ATRO Poltekkes semarang tahun 1994
• Lulus DIV Teknik Radiologi Imaging Poltekkes Semarang 2016
• Pernah bekerja di RSUD Bau-Bau Sulawesi tenggara 1998 – 2002
• Bekerja di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta 2002 – sekarang
• Pengajar di Prodi D3 Radiologi Universitas Aisyiyah Yogyakarta
2017- sekarang
• Aktif di PARI Bidang Diklat PP PARI dan bidang Organisasi PENGDA
PARI D.I. Yogyakarta
STUDI KASUS 1

• Seorang pasien laki – laki mengalami cidera kepala ringan

sehingga mengalami bengkak pada daerah dahi dan wajah,
pasien diperiksakan ke rs xy. Oleh dokter pasien tersebut
disarankan untuk pemeriksaan dengan sinar x pada kepala ap
dan lateral, pasien tidak memungkinkan dipindah di meja
pemeriksaan
• Sebagai seorang radiographer apa yang akan saudara lakukan
• POSITIONING SESUAI PROSEDUR

• FAKTOR EKSPOSI SESUAI PEDOMAN FAKTOR EKSPOSI

• MENGGUNAKAN LYSOLM GRID
Kesalahan penggaturan menggunakan
grid
 RSUP DR SARDJITO MENGGUNAKAN DDR PHILIPS
SEJAK TAHUN 2016, TAPI BELUM DENGAN GRIDLESS
TECHNOLOGY, TETAPI HASIL LEBIH BAGUS BILA
DIBANDING PEMERIKSAAN CR TANPA GRID
X foto cervical tanpa
grid tampak C7
Lateral Lumbal tanpa Grid
 STUDI KASUS 2

• Apa yang anda lakukan sebagai

radiographer bila mendapati permintaan
foto disamping
 CR VS DDR

Menggunakan DR
Menggunakan CR
Philips
Automatic image stitching

Single focus Multiple focus

• More accurate overlaps areas • Big distortions in overlap areas
• Minimizes stitching distortions

Parallax error
Bagaimana RSUP dr Sardjito Menjawab kasus diatas

1. Stitching with fixed

vertical stand (VS)
 Automatic image stitching
Show me how: acquisition principle

Detector will move

vertically from top to
bottom and stop to
acquire 2 or 3 images

Single focus
Tube will rotate
around its focal spot

Fixed vertical stand

 Automatic image stitching
Show me how: a 3 steps procedure

1
Position patient standing
in front of the detector
(patient stand recommended)

2
Adjust collimation light to get the
3 Press exposure
required patient coverage
switch
The system will automatically determine how
many images need to be acquired.
Fixed vertical stand
 Automatic image stitching
Show me how: fully automatic acquisition

Fixed vertical stand

 Automatic image stitching
Show me how: fully automatic acquisition

Fixed vertical stand

 Automatic image stitching
Show me how: fully automatic acquisition

Fixed vertical stand

Automatic image stitching
Show me how (3 images, full legs)

Automated detection of overlaps

 Using ruler and anatomy

 Motion compensation
 No visible borders
 Equalizing contrast & brightness
Bagaimana RSUP dr Sardjito Menjawab kasus 2
diatas

2. Stitching with side

suspended table
Automatic image stitching
Show me how: acquisition principle

Single focus
Tube will rotate
around its focal spot

Detector will move

horizontally from right to
left and stop to acquire 2
TH-S table images
Automatic image stitching
Show me how: a 3 steps procedure
2
Adjust collimation light to get the
required patient coverage
The system will automatically determine how
many images need to be acquired.
1
Position patient laying
on the table

Press
exposure
switch

TH-S table
Automatic image stitching
Show me how: fully automatic acquisition

TH-S table
Automatic image stitching
Show me how: fully automatic acquisition

TH-S table
Automatic image stitching
Show me how (2 images, full spine)

Automated detection of overlaps

 Using ruler and anatomy

 Motion compensation
 No visible borders
 Equalizing contrast & brightness
KECEPATAN DDR DIBANDINGKAN CR
• DDR PHILIPS YANG DIGUNAKAN DI RS SARDJITO ADA 2 DIGUNAKAN
UNTUK ;
A. Radiologi IRD dan GCU kapasitas maksimal yang pernah dicapai
150 pasien GCU Thorax dalam rentang waktu 07.30 – 11.00
dengan 1 orang radiografer
B. Pemeriksaan bonesurvey, long leg dan full spine jumlah layanan
18 – 25 pasien sehari dari jam 08.30 – 13.00 ( bone survey :
kepala AP-Lat, Thorax, thoracal, lumbal-pelvis, Humerus Dx et
Sin, antebrachi Dx et Sin, Femur bilateral, cruris bilateral)
dengan 1 orang radiografer
Pemeriksaan bone survey dengan
menggunakan CR
 kesimpulan
1.DR lebih baik dibandingkan CR
2.DR dan CR lebih baik dibandingkan kombinasi screen – film
3.Penghematan waktu DDR tidak bisa jadi pembenar, karena
harga investasi menjadi lebih mahal
4.Ketika memilih suatu produk pertimbangkan :

a. Penyimpanan citra e. Kualitas citra

b. Evaluasi diagnostic f. Workflow
c. Biaya investasi g. Kemudahan penggunaan
d. Kapasitas pasien h. Keandalan alat
32