Anda di halaman 1dari 6

KEGIATAN V

“PENGGERAK MOTOR SATU ARAH DENGAN KOMPONEN TRANSISTOR”

A. TUJUAN
1. Merangkai penggerak motor ssearah dengan rangkaian Darlington
2. Melihat kondisi dynamo saat diberi tegangan rendah dan tegangan
tinggi

B. LANDASAN TEORI

Transistor Darlington adalah rangkaian elektronika yang terdiri dari


sepasang transistor bipolar (dwi kutub) yang tersambung secara tandem (seri).
Sambungan seri seperti ini dipakai untuk mendapatkan penguatan (gain) yang
tinggi, karena hasil penguatan pada transistor yang pertama akan dikuatkan
lebih lanjut oleh transistor kedua. Keuntungan dari rangkaian Darlington adalah
penggunaan ruang yang lebih kecil daripada rangkaian dua buah transistor biasa
dengan bentuk konfigurasi yang sama. Penguatan arus listrik atau gain dari
rangkaian transistor Darlington ini sering dituliskan dengan notasi β atau hFE.

Diagram rangkaian dari transistor Darlington menggunakan pasangan


transistor NPN. (Robert, 1989: 3)

Rangkaian transistor Darlington ditemukan pertama kali oleh Sidney


Darlington yang bekerja di Laboratorium Bell di Amerika Serikat. Jenis
rangkaian hasil penemuannya ini telah mendapatkan hak paten, dan banyak
dipakai dalam pembuatan Sirkuit terpadu (IC atau Integrated Circuits) chip.
Jenis rangkaian yang mirip dengan transistor Darlington adalah rangkaian
pasangan Sziklai yang terdiri dari sepasang transistor NPN dan PNP. Rangkaian
Sziklai sering dikenal sebagai rangkaian 'Complementary Darlington' atau
'rangkaian kebalikan dari Darlington'. (Thomas, 1990:7)

Transistor Darlington bersifat seolah-olah sebagai satu transistor


tunggal yang mempunyai penguatan arus yang tinggi. Penguatan total dari
rangkaian ini merupakan hasil kali dari penguatan masing-masing transistor
yang dipakai:

Dan

Jika rangkaian dipakai dalam moda tunggal emitor maka RE adalah


nol dan Nilai

dan

penguatan total dari transistor Darlington bisa mencapai 1000 kali atau
lebih. Dari luar transistor Darlington nampak seperti transistor biasa dengan 3
buah kutub: B (basis), C (Kolektor), dan E (Emitter). Dari segi tegangan
listriknya, voltase base-emitter rangkaian ini juga lebih besar, dan secara umum
merupakan jumlah dari kedua tegangan masing-masing transistornya.
(Sumanto, 1984: 10)

PRINSIP KERJA MOTOR ARUS SEARAH (DC)


Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah
sebagai sumber tenaganya. Dengan memberikan bedategangan pada kedua
terminal tersebut, motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari
tegangan tersebut dibalikmaka arah putaran motor akan terbalik pula. Polaritas
dari tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arahputaran motor
sedangkan besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan
kecepatan motor.Motor DC memiliki 2 bagian dasar :
1.Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini
menghasilkan medan magnet, baik yang dibangkitkan dari sebuahkoil (elektro
magnet) ataupun magnet permanen.
2.Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil
dimana arus listrik mengalir.Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat
ada arus yang mengalir pada penghantar yang berada dalam medan magnet.
Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh megnet permanen. Garis-
garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub magnetdari kutub utara ke kutub
selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir pada penghantar
yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F,
timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.Belitan stator
merupakan elektromagnet, denganpenguat magnet terpisah F1-F2. Belitan
jangkar ditopang oleh poros dengan ujung-ujungnya terhubung ke komutator
dan sikatarang A1-A2. Arus listrik DC pada penguat magnet mengalir dari F1
menuju F2 menghasilkan medan magnet yang memotongbelitan jangkar.
Belitan jangkar diberikan listrik DC dari A2 menuju ke A1. Sesuai kaidah
tangan kiri jangkar akan berputarberlawanan jarum jam.Gaya elektromagnet
pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada penghantar yang
berada dalam medan magnet.Medan magnet itu sendiri ditimbulkan oleh
megnet permanen. Garis-garis gaya magnet mengalir diantara dua kutub
magnetdari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus
yang mengalir pada penghantar yang terletak dalammedan magnet akan
menimbulkan gaya. Gaya F, timbul tergantung pada arah arus I, dan arah
medan magnet B. (Frank, 2007: 21)

C. ALAT DAN KOMPONEN


1. Power supply 1 buah
2. Transistor TIP41 2 buah
3. Dioda 1N4001 1 buah
4. Motor DC 1 buah
5. Resistor 10K 1 buah

D. PROSEDUR

1. Susunlah rangkaian seperti pada gambar.


2. Hubungkan power supply pada rangkaian.
3. Amati apa yang terjadi pada motor DC.
4. Berilah tegangan pada input dan amati kembali.
5. Catat apa yang terjadi pada motor DC sebelum dan sesudah diberi
masukan input.

E. DATA HASIL
Masukan Kondisi Motor
0 Tidak berputar
1 Berputar ke kiri (melawan arah jarum jam)

F. PEMBAHASAN
Penggerak motor satu arah adalah praktikum dengan menggunakan
konsep dari Darlington, yaitu penggunaan 2 atau lebih transistor yang
digunakan. Transistor yang digunakan pun sama, yaitu transistor dengan seri
TIP41. Transistor itu sendiri bertipe NPN yang secara teori yaitu menguatkan
arus.

Untuk diode sendiri, seri yang kami gunakan adalah 1N4001. Dari seri
itu diketahui bahwa arus yang dapat ditahan adalah 1A. untuk resistor, yaitu
bernilai 10K, yang digunakan untuk memperbedar voltasi dari input.

Setelah komponen diidentifikasi, maka kami membuat rangkaian


sesuai dengan rangkaian pada gambar. Setelah rangkaian siap, saklar kami
nyalakan dalam mode 1 (high). Dan ternyata motor (dynamo) berputar dengan
baik. Dan ketika kami lepas (0=Low), motor berhenti berputar. Sehingga,
dapat disimpulkan bahwa ketika mode 1, maka motor akan berputar, dan
ketika mode 0, motor berhenti berputar.

Namun, eksperimen kami tidak berhenti disana. Menurut teori pada


gaya Lorentz, arah arus akan mempengaruhi putaran dari dynamo atau motor
itu sendiri. Maka kami coba mengganti posisi dynamo (kabel + dan -). Dari
yang awalnya berputar ke kiri (melawan arah jarum jam), dan setelah posisi
kabel kami ganti dan saklar kami hidupkan (mode 1), ternyata dynamo tetap
berputar ke kiri.

Setelah kami menelaah hasil itu, kami simpulkan bahwa arah putaran
motor akan tetap karena pengaruh dari diode yang menjadi bias mundur pada
rangkaian itu. Sehingga, secara teori praktikum kami berhasil. Dan itulah yang
menyebabkan motor bergerak dengan satu arah saja.
G. KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah:


1. Penggerak motor searah dengan rrangkaian Darlington dapat dibuat
dengan 2buah transistor bertipe NPN.
2. Kondisi dynamo saat diberi tegangan rendah adalah tidak berputar.
Dan saat diberi tegangan tinggi maka akan berputar.

H. DAFTAR PUSTAKA

Boylestad, Robert. 1989. Elictrical A Survey Third Edition. Prentice-Hall:


New Jersey
Thomas. 1990. Modern Industial Electrical Motor Control. Prentice-Hall:
New Jersey.
Pefrazella, Frank. 2007. Elektronika Industri. Andi: Yogyakarta
Sumanto. 1984. Mesin Arus searah: Generator dan Motor DC. Andi Offset:
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai