Anda di halaman 1dari 2

Tanggungjawab manusia dalam islam

Manusia dapat memilih dua jalan (baik atau buruk), tetapi ia sendiri yang harus memper
tanggung-jawabkan perbuatannya. Manusia tidak membebani orang lain untuk memikul
dosanya, tidak juga orang lain dipikulkan keatas pundaknya. Tetapi dalam AL-Quran surat Al-
An’am ayat 164 dinyatakan bahwah tanggung jawab tersebut akan dimintai pertanggung
jawaban apabila telah memenuhi syarat-syarat tertentu,seperti pengetahuan,kemampuan, serta
kesadaran.
Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan kami tidak akan menyiksa
sebulum kami mengutus seorang rasul(QS Al-Isra’ 17:15).
Allah tidak membebani seorang kecuali sesuai dengan kemampuannya(QS Al-Baqarah 2:286).
Dari gabungan kedua ayat diatas, kita dapat memetik dua kaidah yang berkaitan dengan
tanggung jawab, yaitu:
1. Manusia tidak dimintai untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak diketahui atau tidak
mampu dilakukannya.
2. Manusia tidak dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang tidak dilakukannya,
sekalipun hal tersebut diketahuinya.
Disisi lain, ditemukan ayat-ayat yang menegaskan bahwa pertanggung jawaban tersebut
berkaitan dengan perbuatan yang disengaja, bukan gerak refleks yang tidak melibatkan kehendak
Allah. Al-Quran secara tegas menyatakan: Allah tidak akan meminta pertanggung-jawabanmu
atas sumpah-sumpah yang tidak kamu sengaja, tetapi Dia akan meminta pertanggung-
jawabanmu terhadap apa yang disengaja dengan hatimu(QS Al-Baqarah 2:225).
Tetepi jika seseorang terpaksa, sedangkan ia tidak menginginkannya, dan tidak pula melampaui
batas, maka tidak ada dosa baginya.(QS Al-Baqarah 2:173). Dapat juga disimpulkan, bahwa
karena manusia diberi kemampuan untuk memilih, maka pertanggung-jawaban berkaitan dengan
niat dan kehendaknya. atas dasar itu pula, maka niat dan kehendak seseorang mempunyai peran
yang sangat besar dalam nilai amal sekaligus dalam pertanggung-jawabanya. Barang siapa yang
kafir kepada Allah sesudah ia beriman, maka dia akan mendapatkan kemurkaan Allah, kecuali
orang-orang yang terpaksa kafir sedang dihatinya tetap tenang dalam keimanan(QS An-Nahal
16:106). Jika seandainya kamu orang baik-baik(Allah akan memaafkan sikap dan kelakuan yang
telah kamu lakukan dengan terpaksa, tidak sadar, atau yang berada diluar kontrol
kemampuanmu) karena Allah Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertobat (QS Al-Isra
17:25).
Macam-macam tanggung jawab:
a. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
b. Tanggung jawab terhadap kelurga.
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri atas ayah-ibu, anak-anak, dan juga orang
lain yang menjadi anggota keluarga. setiap anggota keluarga wajib bertanggung-jawab kepada
keluarganya. Tanggung-jawab itu menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga
merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan. Untuk memenuhi tanggung-
jawab dalam keluarga diperlukan pengorbanan.
c. Tanggung jawab terhadap masyarakat.
Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukan
sebagai mahluk social. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat
yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila
semua tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung-jawabkan kepada masyarakat.
d. Tanggung-jawab terhadap Bangsa dan Negara.
Suatu kenyataan lagi bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu Negara.
Dalam berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah-laku manusia terikat oleh norma-norma atau
ukuran-ukuran yang dibuat oleh Negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunnya sendiri. Bila
perbuatan manusia itu salah, maka ia harus bertanggung-jawabkan kepada Negara.
e. Tanggung-jawab terhadap Tuhan.
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawabmelainkan untuk
mengisi kehidupannya. Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga
tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai
kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera
diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraukan, maka Tuhan akan melakukan kutukan.
Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung
jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai Penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawabnya, manusia perlu pengorbanan.

Anda mungkin juga menyukai