KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYUAGUNG
NOMOR: /
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEDOMAN PELAYANAN LINEN DAN LAUNDRY
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Kayuagung, maka diperlukan Pengelolaan Linen Dan Laundry
rumah sakit yang bermutu tinggi;
b. Bahwa agar pengelolaan linen dan laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Kayuagung dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya
panduan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung sebagai
landasan bagi penyelenggaraan Pengolaan Linen Dan Laundry di
Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b, perlu ditetapkan dengan keputusan Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Kayuagung.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Kayuagung
Pada tanggal,
DIREKTUR
dr. H. FIKRAM
Pembina
NIP 196103111991011002
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG : PENGELOLAAN LINEN DAN LAUNDRY
1. PENDAHULUAN
a. Dengan keberhasilan pemerintah di bidang kesehatan telah meningkatkan pula
tuntutan
b. Masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terhadap rumah sakit, sehingga perlu
perhatian khusus dalam menangani pengelolaan laundry di Rumah Sakit Umum
Daerah Kayuagung.
c. Hal ini sangat penting jika dilihat dari segi higienis dan pertimbangan resiko terhadap
penularaan penyakit. Seluruh linen yang digunakan dalam proses pelayanan terhadap
pasien harus selalu dijaga dalam kondisi yang baik dan bersih.
d. Pelayanan linen yang bermutu (penyediaan linen pasien yang bersih, cemerlang,
wangi, lembut dan cepat) dari laundry dapat memberikan kepuasaan terhadap pasien
dan dapat pula memberikan keyakinan atau rasa percaya diri terhadap pelaksana
dalam memberikan jasa pelayanan.
e. Disamping itu agar mutu pelayanan tetap terjaga dengan baik dan tidak merupakan
sumber infeksi atau perantara infeksi, maka diperlukan suatu manajemen linen yang
baik di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung sehingga dapat dihasilkan mutu linen
yang memenuhi syarat higienis.
2. TUJUAN
Kebijakan ini disusun sebagai dasar pengelolaan kegiatan linen yang berkualitas. Selain itu
dapat memberikan pelayanan yang cepat dan tepat sehingga memungkinkan tercapainya
daya dan hasil guna yang optimal serta dapat berintegrasi dengan sistem pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung.
3. RUANG LINGKUP
Kebijakan ini diberlakukan untuk semua karyawan house keeping dan tenant yang bekerja
di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung.
.
4. TANGGUNG JAWAB ORGANISASI
a. Direktur bertanggung jawab dan menjamin mekanisme ini tersedia untuk dijalankan,
di monitor dan ditinjau ulang. Direktur mendelegasikan seluruh tanggung jawab
pelaksanaan dan implementasi kepada kepala bagian .
b. Kepala Bagian bertanggung jawab dan menjamin bahwa Kepala Unit.
1) Mendesiminasikan kebijakan ini pada karyawan yang dipimpinnya.
2) Mengimplementasikan kebijakan ini pada area tanggung jawabnya.
3) Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber-sumber untuk memenuhi
kebutuhan yang tercantum dalam kebijakan ini.
4) Menjamin bahwa semua staff terinformasi dengan kebijakan ini.
5) Menjamin bahwa semua staff dibawah pengawasannya telah menghadiri training
sesuai persyaeatan pada kebijakan ini.
6) Menjamin adanya kesesuaian terhadap kebijakan ini di ruang lingkup unit
kerjanya.
c. Kepala unit bertanggung jawab untuk menjalankan kebijakan ini dalam ruang lingkup
Manajemennya, dan menjamin bahwa :
1) Kepala Unit bertanggung jawab memonitor pelaksanaan kebijakan ini
2) Semua staff baru dan lama memiliki akses dan mendapatkan informasi tentang
kebijakan laundry dan SPO yang terkait dengan kebijakan ini.
3) SPO yang mendukung dan sesuai dengan kebijakan ini tersedia di monitor
1) Mereka mengerti dan bekerja sesuai dengan kebijakan ini dan SPO yang
menyertainya.
2) Mereka memiliki tanggung jawab untuk menjamin bahwa mereka dalam
penanganan linen infeksi
3) Semu staff dan kontraktor menerapkan prinsip-prinsip pengendalian dan
pencegahan infeksi
4) Mereka akan melaporkan kepada Head of Unit jika ada hal pengetahuan yang
belum diketahui dan kelangkaan faktor lainnya yang berhubungan dengan
laundry, terutama sekali tentang fasilitas dan peralatan atau kejadian yang
menyebabkan terjadi infeksi silang.
5) Semua Staff menghadiri setiap sesi training atau penyegaran tentang
pengendalian dan pencegahan infeksi.
6) Memahami dan mematuhi kebijakan Linen & Laundry ini serta prosedur yang
terkait dengan kebijakan ini.
7) Menggunakan alat pelindung diri (APD) jika kemungkinan terkontaminasi saat
menangani linen kotor & linen infeksi.
8) Dilarang makan, minum, merokok, dan penggunaan lensa kontak di ruang linen.
e. Unit Hospitality
5. DEFINISI
a. Linen adalah alat/bahan yang terbuat dari kain.
b. Troli linen : Sarana transportasi yang digunakan untuk mengantarkan linen bersih dan
kotor.
c. Laundry adalah tempat pencucian linen yang dilengkapi dengan sarana
penunjangnya berupa mesin cuci, alat, dan desinfektans, mesin uap, pengering dan
mesin setrika.
d. Linen kotor : semua linen yang sudah digunakan oleh pasien kecuali pasien
infeksius .
e. Linen infeksius : linen yang sudah digunakan oleh pasien infeksius (atau isolasi) atau
suspek infeksi termasuk linen yang sudah terkontaminasi darah/cairan tubuh manusia
dan berpotensi dapat menyebabkan infeksius
f. Larutan desinfektan : Cairan pembersih pembasmi kuman.
g. Sarana cuci tangan/westafel : Sarana yang disediakan untuk kegiatan cuci tangan
berupa sabun, air dan fasilitas lain yang berhubungan dengan proses pencucian
tangan.
h. Par stock : Jumlah linen yang harus di sediakan disetiap unit sesuai dengan jenis dan
kebutuhan masing-masing.
i. Alat Pelindung Diri (APD) : Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
melindungi diri diantaranya : Surgical google, appron, masker, handglove, sepatu
boot.
j. Ruang Sortir : adalah area yang digunakan untuk melakukan pemilahan linen baik
dari warna atau jenis linen.
k. Standar Pencegahan Infeksi : Suatu pencegahan infeksi yang dibuat untuk
mengurangi resiko dari penyebaran infeksi hais. Standar tersebut diterapkan untuk
setiap penanganan darah, cairan tubuh, kotoran, organ tubuh dan sejenisnya.
7. JENIS-JENIS LINEN
a. Steek laken
b. Sprei perawatan dan sprei poli
c. Sarung bantal
d. Selimut
e. Gorden
f. Devider
g. Baju pasien
h. Baju operasi
i. Macam-macam doek
j. Dan macam-macam linen lainnya sesuai kebutuhan unit.
c. Linen bersih disimpan di dalam lemari / rak tertutup sesuai dengan jenis linen dan
dalam suhu 22-27° dan kelembapan 45-47 %.
d. Linen di simpan dan diambil sesuai dengan prinsip FIFO / First In First Out.
b. Penggantian gorden
1) Ganti sesuai jadwal dan jika terlihat kotor atau terkena darah / cairan tubuh, Lihat
kebijakan pembersihan Rumah Sakit.
2) Ganti pada pasien dengan contact precaution, droplet precaution, atau airbone
precaution. Lihat di kebijakan isolasi.
1) Bantal pasien dilindungi oleh kain pelindung yang tahan tembus cairan.
2) Pelindung bantal pasien di ganti antar pasien.
3) Jika bantal terkena cairan tubuh pasien atau tampak kotor, maka lakukan
pencucian bantal.
4) Jika bantal tidak diberikan kain pelindung yang tahan tembus cairan, maka cuci
bantal diantara setiap pemakaian oleh pasien yang satu dengan pasien yang
lainnya.
5) Bersihkan dengan desinfektan kasur, kasur angina diantara setiap pemakaian
oleh pasien yang satu dengan pasien yang lainnya atau jika terkontaminasi
dengan cairan tubuh.
1) Selalu tersedia di setiap unit keperawatan wadah tertutup linen kotor berwarna
biru dan wadah tertutup linen infeksius berwarna kuning .
2) Penampungan sementara linen kotor di lantai keperawatan tidak diperkenankan
dalam keadaan “luber” sampai menggantung kesisi troli atau troli tidak bisa di
tutup.
14. LAUNDRY
a. Seluruh linen dan seragam karyawan tertentu di kelola dan dilakukan pencucian oleh
petugas
b. Pencucian seragam petugas
Seragam petugas perawat & dokter dan petugas lainnya yang terkontaminasi dengan
darah atau material yang berpotensi infeksi lainnya dilakukan pencucian seragamnya
di rumah sakit .
c. Pengiriman Linen kotor
Linen kotordimasukkan dalam kanton gtertutup.
d. Pemeriksaanmikrobiologi :
Pemeriksaan kultur mikrobiologi hanya untuk investigasi wabah /outbreak jika diminta
dan disarankan untuk bukti epidemiologi dalam perannya sebagai transmisi penyakit.
15. DOKUMENTASI
Dokumen yang ada pada penatalaksanaan linen mulai dari ruangan hingga didistribusikan
di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung terdiri dari :
a. Buku ekspedisi pengiriman linen kotor dari ruangan
b. Buku ekspedisi penditribusian linen bersih
c. Buku ekspedisi lin stock di ruangan
d. Buku ekspedisi permintaan & pembelian barang
e. Buku ekspedisi pengiriman set operasi besar & kecil
17. PELATIHAN
Semua karyawan baru termasuk karyawan di Rumah Sakit Umum Daerah Kayuagung
akan mendapatkan sosialisasi tentang isi kebijakan ini.
18. REFERENSI
a. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya. Depkes (2007).
b. Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit. Dirjen Pelayanan Medik, Depkes 2004.
c. Pengelolaan Linen dan Laundry Dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit. PERDALIN.
d. SK Menteri Kesehatan RI no: 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.