Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tiga faktor utama indeks kualitas hidup yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Faktor-faktor tersebut erat kaitannya dengan status gizi masyarakat yang dapat digambarkan
terutama pada status gizi anak balita dan wanita hamil (Harahap, 2007). Empat masalah gizi
utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi (AGB). Di
Indonesia banyak terjadi kasus KEK (Kekurangan Energi Kronis) terutama yang
kemungkinan disebabkan karena adanya ketidakseimbangan asupan gizi (energi dan protein),
sehingga zat gizi yang dibutuhkan tubuh tidak tercukupi. Hal tersebut mengakibatkan
pertumbuhan tubuh baik fisik ataupun mental tidak sempurna seperti yang seharusnya.
Banyak anak yang bertubuh sangat kurus akibat kekurangan gizi atau sering disebut gizi
buruk. Jika sudah terlalu lama maka akan terjadi Kurang Energi Kronik (KEK) ini.
Ibu hamil dan remaja putri adalah golongan yang rawan terkena Kurang Energi
Kronik (KEK). Hal ini diakibatkan karena pada remaja sering terjadi masalah anemia,
defisiensi besi dan kelebihan atau kekurangan berat badan. Kajian Departemen Kesehatan
menunjukkan proporsi wanita usia subur (WUS) dengan risiko KEK masih tinggi yaitu
17,3% pada wanita hamil dan 14,5% pada wanita tidak hamil. Proporsi tertinggi di Provinsi
Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 36,8% pada wanita hamil dan 32,5% pada wanita tidak
hamil. Proporsi terendah di Provinsi Kalimantan Utara yaitu sebesar 1,7% pada wanita hamil
dan 14,4% pada wanita tidak hamil (Depkes, 2018). Untuk mengatasi hal ini
pemerintah mempunyai program makanan tambahan sehingga perempuan dan anak-anak
yang terdeteksi memiliki berat badan kurang akan diberi makanan tambahan dan saran ketika
mereka datang ke puskesmas untuk memantau pertumbuhan.
Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian ibu mendadak pada
masa perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah (BBLR). Pada keadaan
ini banyak ibu yang meninggal karena perdarahan, sehingga akan meningkatkan angka
kematian ibu dan anak (Chinue, 2009).
Terdapat 12 Kelurahan di Kecamatan Kedungjajang, yaitu Kelurahan Bandaran,
Bence, Curah Petung, Grobogan, Jatisari, Kedungjajang, Krasak, Pandansari, Sawaran Kulon,
Tempursari, Umbul dan Wonorejo. Berdasarkan data yang telah didapatkan dari puskesmas
Kedungjajang, didapatkan hasil bahwa angka kejadian KEK di wilayah tersebut sebesar 109
orang ibu hamil pada periode Januari – Oktober 2019. Dengan didapatkan jumlah Ibu hamil
KEK terbanyak dikelurahan sawaran Kulon berjumlah 19 orang pada periode bulan Januari –
Oktober 2019 dan posisi kedua di tempati oleh kelurahan Umbul sebanyak 17 Orang pada
periode Januari – Oktober 2019.
Penting untuk mengetahui masalah KEK ini agar kita dapat mencegah dan membantu
program pemerintah. Berangkat dari tingginya prevalensi kekurangan energi kronik pada ibu
hamil dan kaitan antara asupan protein dengan KEK, maka pada mini project ini akan
membahas masalah KEK.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Sawaran Kulon Kecamatan
Kedungjajang mengenai Kekurangan Energi Kronis (KEK)?
1.2.2 Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Sawaran Kulon Kecamatan
Kedungjajang mengenai resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)?

1.3 Tujuan Kegiatan


1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dalam kegiatan ini adalah untuk menurunkan angka ibu hamil
yang mengalami KEK di Kelurahan Sawaran Kulon Kecamatan Kedungjajang
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil dengan Kekurangan energi kronik
(KEK) di Kelurahan Sawaran Kulon Kecamatan Kedungjajang mengenai
Kekurangan Energi Kronis (KEK)
2. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil di Kelurahan Sawaran Kulon
Kecamatan Kedungkandang mengenai resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)

1.4 Manfaat Kegiatan


Manfaat yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi dan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang
untuk mengkaji sekaligus mencari solusi terbaik dalam mengatasi tingginya angka
KEK
2. Sebagai bahan masukan bagi puskesmas dalam upaya mengatasi masalah tingginya
KEK di Kecamatan Kedungjajang
3. Dapat memberikan informasi yang benar sekaligus menambah wawasan dan
referensi atau kajian kepada masyarakat tentang upaya-upaya untuk menekan
tingginya KEK di wilayah Kedungjajang Kabupaten Lumajang.
4. Dapat dijadikan data untuk mendukung program tentang KEK oleh petugas
kesehatan lainnya dan sekaligus dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan bagi
program selanjutnya

Anda mungkin juga menyukai