Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 8. Nomor 2. Edisi Desember 2018.


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Terakreditasi SINTA 4 p-ISSN 2088-6802 | e-ISSN 2442-6830

Profil Glukosa Darah Sebelum, Setelah Latihan Fisik


Submaksimal dan Selelah Fase Pemulihan Pada Mahasiswa FIK
UNP

Heru Syarli Lesmana1, Endang Pati Broto2

1
Fakultas Ilmu Keolahragaan, Univeristas Negeri Padang, Indonesia
2
Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Basung, Agam, Sumatera Barat, Indonesia

Diterima: 13 Agustus 2018. Disetujui: 28 November 2018. Dipublikasikan: 1 Desember 2018

ABSTRAK Latihan fisik submaksimal merupakan ak- PENDAHULUAN


tivitas dengan pembebanan berat yang berpengaruh pada
sistem kardiovaskuler, kadar lemak tubuh, peningkatan Olahraga merupakan salah satu wadah
kekuatan otot. Rangkaian gerakan yang terus meningkat
pada latihan fisik memerlukan enegi yang besar. Tujuan untuk berprestasi dan mengharumkan nama
penelitian ini adalah untuk menjelaskan penggunaan glu- negara. Prestasi olahraga dapat menjadikan
kosa sebagai energi selama latihan fisik submasimal. Glu- suatu negara menjadi sangat terkenal dan di-
kosa merupakan senyawa yang menjadi sumber energi kagumi oleh seluruh umat manusia di dunia,
utama bagi tubuh. Glukosa dapat menjadi energi dengan
jalur secara aerobik maupun anaerobik. Jenis penelitian sehingga banyak keuntungan yang akan dida-
ini adalah deskriptif. Sampel penelitian adalah mahasiswa pat negara tersebut dikarenakan dikenal dan
Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP yang memenuhi kriteria dikagumi oleh masyarakat dunia. Namun de-
inkuisi dengan jumlah 30 orang. Setiap sampel melakukan mikian tidak mudah untuk memcapai suatu
latihan fisik berupa lari intesitas submaksimal dengan 80%
dari Heart Rate Maxmimal. Glukosa darah pada sampel di- prestasi olahraga yang maksimal. Perlu kerja
ambil pada saat sebelum latihan, setelah latihan dan sete- keras, ketekunan, serta kerja sama setiap ele-
lah fase pemulihan (10 menit setelah latihan dihentikan). ment masyarakat yang terlibat untuk meraih
Kadar glukosa ditentukan berdasarkan strip test monitor- prestasi puncak yang diinginkan setiap atlet.
ing menggunakan darah kapiler dengan menggunakan
Autocheck glucose meter. Hasil penelitian menyimpulkan Prestasi terbaik altet merupakan hasil dari
kadar glukosa mengamali penurunan setelah latihan dan pembinaan yang diberikan kepada atlet me-
kembali meningkat setelah fase pemulihan. lalui latihan-latihan yang terprogram dengan
baik dan terarah.
Kata Kunci : Energi, Latihan Fisik Submaksimal, Glukosa
Darah, dan Fase Pemulihan. Proses latihan fisik harus merupakan
suatu sistem yang komplek. Aktivitas fisik
ABSTRACT Submaximal exercise is a Physical activity in berat yang dilakukan pada waktu yang lama,
high load that affects the cardiovascular system, body fat menimbulkan kelelahan karena kurangnya
levels, increased muscle strength. The increased series of
movement in physical exercise need a large energy. The kebutuhan oksigen dan nutrisi yang diper-
purpose of this study explains utilization of glucose as lukan untuk menghasilkan energi pada otot
energy during submaxsimal physical exercise. Glucose yang berkontraksi terus menerus (Guyton dan
is a chemimcal that becomes the main energy source for Hall, 2006). Latihan merupakan suatu proses
the body. Glucose can be energy with aerobic or anaerobic
pathways. This type of research is descriptive. The sample yang sistematis atau pekerjaan yang dilakukan
of this research was the students of Faculty of Sport Science berulang-ulang dalam jangka waktu yang cu-
UNP who met the criteria of inquision with the number kup lama dengan meningkatkan beban latihan
of 30 people. Each sample performed a physical exercise secara bertahap dan memiliki sifat individu.
That run in submaximal intensity with 80% of Heart Rate
Maxmimal. Blood glucose in the samples was taken at the Setiap rangkaian gerakan pada latihan dide-
time before the exercise, after exercise and after recovery sain untuk meningkatkan kemampuan dengan
phase (10 minutes after exercise stopped). Glucose levels melibatkan pembangkitan tenaga dan aktivitas
were determined by strip test monitoring that taken in otot serta melakukan adaptasi terhadap stimu-
capillary blood using Autocheck glucose meter. The results
concluded that glucose levels decreased after exercise and lasi yang berulang (Fox, 1993).
again increased after the recovery phase. Latihan fisik sering dilakukan masyara-
Keywords: Energy, Submaximal Exercise, Blood Glucose, kat dalam bentuk kegiatan olahraga. Latihan
and Recovery Phase fisik berperan penting dalam meningkatkan
Heru Syarli Lesmana, Endang Pati Broto - Profil Glukosa Darah Sebelum, Setelah Latihan Fisik Submaksimal 45

kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani. Ke- diantaranya glukosa, lemak dan protein. Sis-
bugaran jasmani juga dapat mengembangkan tem energi aerobik akan terpakai pada inten-
keterampilan pengelolaan diri dalam upaya sitas kerja yang rendah dan dalam waktu yang
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran lama (Umar, 2014). Kegiatan aerobik seperti
jasmani serta pola hidup sehat melalui aktivi- lari 1600 meter, 5000 meter dan marathon me-
tas jasmani dan olahraga, meningkatkan ke- rupakan aplikasi nyata di lapangan mengenai
mampuan dan keterampilan gerak dasar (Sep- latihan fisik yang dilakukan dalam waktu
riadi, 2017). lama.
Dalam latihan sangat penting untuk Glukosa merupakan senyawa yang
mempertimbangkan intensitas latihan. Inten- dapat menjadi sumber ATP secara aerobik
sitas menunjukkan sebuah kualitas elemen maupun anaerobik. Secara Anaerobik gluko-
latihan. Intensitas dapat diartikan sebagai sa dipecah tanpa menggunakan oksigen yang
tingkatan kualitas dengan pemberian beban disebut glikolisis anaerobik sistem asam laktat.
berdasarkan berat badan antara lain: ringan, Secara Aerobik glukosa melalui serangkain re-
sedang dan berat (Bompa, 1994). Menentu- aksi kimia untuk menghasilkan ATP yang di-
kan intensitas latihan dapat juga dilakukan sebut dengan glikolisis arobik (Ganong, 2008).
berdasarkan VO2 mak (ambilan oksigen mak- Glikolisis aerobik merupakan pembentukan
simal). Metode yang paling mudah untuk me- energi dengan menggunakan glukosa dan ok-
nentukan intensitas adalah dengan mengukur sigen sebagai bahan penghasil energi. Glikoli-
denyut jantung, yang merupakan metode ti- sis aerobik menyediakan energi jauh lebih be-
dak langsung dalam menentukan penggunaan sar bila dibandingkan dengan sistem gliklolisi
oksigen (Fox, 1993). anerobik. Glukosa merupakan hasil konversi
Latihan fisik intensitas submaksimal me- dari semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi.
rupakan latihan fisik yang hampir mendekati Glukosa yang terbentuk akan tersimpan dalam
intensitas tinggi (80-90% heartrate maximal). aliran darah sebagai glukosa darah serta seba-
Latihan intensitas submaksimal menyebabkan gai cadangan energi dalam bentuk glikogen di
perubahan pada sistem kardiovaskuler seper- dalam hati dan otot (Kemenkes, 2014).
ti peningkatan stroke volume, penurunan Heart Glukosa adalah karbohidrat yang tidak
rate, dan sedikit penurunan pada cardiac out- dihidrolisis atau diuraikan menjadi sakarida
put. Latihan submaksimal juga menyebakan lain yang lebih sederhana. Glukosa juga meru-
penurunan penggunaan glikogen otot sebagai pakan bentuk karbohidrat yang beredar di da-
sumber energi dan meningkatkan penggunaan lam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber
asam lemak sebagai sumber energi. Perubahan energi. Glukosa terdapat dalam buah-buahan
yang terjadi disebabkan oleh adaptasi tubuh dan madu lebah serta dalam darah manusia.
akibat stres yang terjadi selama latihan. Rang- Dalam ilmu kedokteran , gula darah adalah is-
kaian gerakan yang terus meningkat pada la- tilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di
tihan fisik memerlukan enegi yang besar dan dalam darah . Konsentrasi gula darah, atau
menyebabkan terjadinya fatigue (kelelahan). tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di
Kelelahan ini menyebabkan otot mengala- dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui
mi penurunan pembentukan energi sehingga darah adalah sumber utama energi untuk sel-
menurunkan produktivitas kemampuan kerja sel tubuh. Umumnya tingkat gula darah ber-
otot (Fox, 1993). tahan pada batas-batas yang sempit sepanjang
Energi merupakan kemampuan untuk hari: 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Tingkat ini
melakukan kerja, sedangkan kerja merupakan meningkat setelah makan dan biasanya berada
penerapan dari gaya melalui jarak. Pada tubuh pada level terendah pada pagi hari, sebelum
manusia energi didapat melalui pemecahan orang makan (Kemenkes, 2014).
ATP (Adenosin Triphosphate) yang merupakan Dari penjelasan diatas dapat disimpul-
suatu senyawa kimia yang terdapat di dalam kan glukosa darah merupakan salah satu seny-
tubuh terutama pada otot. ATP dapat diha- awa yang dibutuhkan oleh seorang agar dapat
silkan melalui dua mekanisme, yaitu secara melaksanakan latihan fisik dengan baik. Glu-
aerobik dan anaerobik (Fox, 1993). Sistem ane- kosa merupakan senyawa yang akan menjadi
robik adalah proses metabolisme energi tanpa sumber energi utama bagi tubuh manusia se-
menggunakan oksigen sedangkan sistem aero- lama melakukan latihan fisik. Energi dibutuh-
bik adalah proses metabolisme energi dengan kan selama latihan fisik untuk menggerakan
menggunakan oksigen. Sistem energi aerobik otot dan semua organ tubuh agar berfungsi se-
menggunakan nutrisi sebagai sumber energi cara maksimal. Namun saat ini, sangat jarang
46 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 8. Nomor 2. Edisi Desember 2018

seorang pelatih mengetahui dan memperhi- 80% dari denyut jantung maksimal. Denyut
tungkan glukosa atlet sebagai persiapan un- jantung dikontrol dengan menggunakan Po-
tuk melakukan latihan ataupun pertandingan. lar Sport Tester Heart Rate Monitor Keytto 4000.
Kekurangan glukosa pada saat latihan atau Denyut nadi maksimal ditentukan dengan
pertandingan tentunya menyebabkan atlet menggunakan rumus 220 – usia (Fox,1993).
tidak bisa mengeluarkan kemampuan maksi- Glukosa darah adalah kadar glukosa
malnya sehingga berpotensi menganggu atlet darah pada subyek penelitian. Pada penelitian
untuk meraih prestasi optimalnya. ini di ambil darah subyek setelah latihan sub-
Artikel ini diharapkan dapat menggam- maksimal dan recovery yang diambil dari da-
barkan kegunaan glukosa bagi manusia saat rah kapiler. Pengukuran kadar glukosa darah
melakukan latihan fisik. Gambaran penggu- menggunakan glukosa strip test alat easy touch)
naan glukosa selama latihan fisik bisa menjadi dengan satuan mg/dl (Handayani, 2013). Pen-
acuan untuk mengetahui pentingnya glukosa gambilan glukosa darah dilakukan sebelum,
bagi atlet yang berlatih ataupun bertanding se- sesudah latihan fisik serta sesudah melakukan
hingga dapat menjadi tambahan pengetahuan pemulihan. Kadar glukosa darah ditentukan
bagi para pelatih olahraga. dengan menggunakan Glucose meter Autocheck.
Glucose meter merupakan alat yang di-
METODE pergunakan untuk mengukur glukosa dalam
darah. Glucose meter menggunakan strip test
Penelitian yang dilakukan adalah pen- yang merupakan elektroda enzim glukosa.
elitian deskriptif yang mengungkapkan seu- Glukosa dalam darah bereaksi dengan glucose
atu keadaan sebagaimana adanya (Arikunto, oxidase dalam strip. Glukosa ditentukan sete-
2010). Penelitian ini mendeskripsikan, men- lah oksidasi enzimatis dengan adanya glucose
gungkapkan data glukosa darah sebelum, se- oxidase. Enzim di reoksidasi dengan bahan pe-
sudah latihan fisik. Sampel Penelitian adalah reaksi reagen, seperti ferricyanide,. Reaksi ini
Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP menghasilkan arus listrik. Total muatan listrik
yang memenuhi kriteria inkuisi, pria, umur 19- yang melewati elektroda sebanding dengan
20 tahun, berat badan ideal sesuai BMI (Body jumlah glukosa dalam darah yang telah be-
Mass Indexs) , bersedia mengikuti protokol ri- reaksi dengan enzim. Pengukuran menggu-
set dan sehat. Sampel dari penelitian ini adalah nakan metode koulometrik dan amprometrik.
subjek dalam populasi yang terpilih secara pur- Koulometrik adalah pengukuran jumlah total
posive sampling menjadi sampel dengan besar muatan yang dihasilkan oleh reaksi oksidasi
yang di tentukan 30 orang. Pemilihan sampel glukosa selama periode waktu tertentu. Me-
hanya menggunakan pria karena perbedaan tode amperometrik digunakan beberapa me-
gender mempengaruhi kadar glukosa setelah ter dan mengukur arus listrik yang dihasilkan
latihan. Walaupun kadar glukosa darah me- pada titik waktu tertentu oleh reaksi glukosa.
ningkat pada pria dan wanita setelah latihan Sampel yang berjumlah 30 orang mela-
fisik namun peningkatan pada pria lebih signi- kukan latihan fisik submaksimal berupa lari.
fikan dibanding wanita. Perberdaan ini dikare- Setelah mencapai 80% denyut nadi maksimal
nakan kebutuhan energi yang berbeda antara latihan dihentikan dan sampel melakukan pe-
pria dan wanita selama latihan fisik (Dzuvo mulihan (recovery) selama dua menit. Data di-
AH, 2011). kumpulkan di analisis deskriptif.
Alat-alat yang digunakan dalam peneli-
tian ini adalah Heart Rate Monitor (Polar) un- HASIL DAN PEMBAHASAN
tuk mengetahui denyut nadi, Stethoscope dan
tensimeter (Litmann, Mercury Sphygmomanome- Hasil penelitian ini berupa data yang di-
ter) untuk pemeriksaan kesehatan fisik subjek peroleh dengan menggunakan metode survey,
penelitian, Glucose meter Autocheck untuk men- dengan cara pengambilan data berupa glukosa
getahui kadar glukosa darah, stopwatch untuk darah dengan menggunakan autocheck glucose
mengukur waktu latihan. meter. Pengambilan darah diambil pada pem-
Latihan fisik submaksimal merupakan buluh darah kapiler dengan menggunakan ja-
suatu kegiatan latihan (Acute exercise) berupa rum.
lari yang dilakukan obyek penelitian dengan Pengambilan darah dilakukan pada Data
intensitas submaksimal dengan cara menghi- glukosa darah diambil sebelum latihan fisik,
tung denyut jantung submaksimal. Latihan setelah latihan fisik dan sesudah masa pemu-
dilakukan hingga denyut nadi jantung mencai lihan (recovery) selama dua menit. Penelitian
Heru Syarli Lesmana, Endang Pati Broto - Profil Glukosa Darah Sebelum, Setelah Latihan Fisik Submaksimal 47

menghasillan deskriptif data sebagai berikut: asa kadar turun sampai sekitar 60 -70 mg/dl
dan dalam keadaan normal kadar dikontrol di
Tabel 1. Deskriptif data glukosa darah dalam batas-batas ini (Mayes et al., 2000).
Glukosa da- Berdasarkan data yang diperoleh dapat
Kelompok disimpulkan rata-rata glukosa darah sampel
rah (mg/dl)
saat sebelum melakukan latihan fisik tergo-
Sebelum Latihan rerata 112,2
long normal. Glukosa yang dialirkan melalui
SD 16,43 darah adalah sumber utama energi untuk sel-
Median 111,5 sel tubuh. Sebelum melakukan latihan fisik
kebutuhan energi belum meningkat pesat
Max 178 sehingga tubuh masih mempertahkan kadar
Min 90 glukosa darah dalam batas normal. Data mak-
simal sampel sebelum latihan adalah 178 mg/
Sesudah Latihan rerata 87,57
dl. Jumlah glukosa darah ini tergolong tinggi
SD 7,65 namun hanya satu sampel yang memiliki ka-
Median 87 dar glukosa darah diatas 130 mg/dl. Peneliti
menduga glukosa darah sampel tersebut mele-
Max 103 bihi kadar normal dikarenakan waktu makan
Min 72 sampel yang sangat dekat dengan waktu pen-
gambilan glukosa darah sebelum latihan. Ka-
Sesudah Pemu- rerata 94,77 dar glukosa darah selalu dipertahankan dalam
lihan SD 8,56 batas yang normal tetapi kadar glukosa darah
menjadi tinggi setelah makan, ini disebabkan
Median 94,5
penyerapan glukosa melalui usus. Beberapa je-
Max 113 nis sel yang tidak memerlukan banyak glukosa
Min 73 antara lain sel darah merah, lensa mata dan tu-
lang, menunjukkan arah keseimbangan kadar
Gambaran perubahan kadar glukosa da- glukosa darah di luar maupun di dalam sel
rah sebelum latihan fisik, sesudah latihan fisik yang tidak dikendalikan. Sedangkan untuk sel
dan sesudah masa pemulihan berdasarkan re- hati kadang memerlukan dan kadang meng-
rata dapat di lihat pada grafik berikut ini. hasilkan glukosa. Arah keseimbangannya ter-
gantung pada kadar di dalam dan di luar sel
(Guyton dan Hall, 2006).
Setelah latihan fisik didapatkan rerata
kadar glukosa adalah 87, 57 mg/dl, data mak-
simal 103 mg/dl dan data minimal 72 mg/dl.
Dari grafik dapat dilihat rerata kadar glukosa
darah setelah latihan mengalami penurunan,
yaitu dari 112,2 mg/dl sebelum latihan men-
jadi 72 mg/dl. Penurunan glukosa setelah la-
tihan fisik ini dikarenakan beberapa penyebab
seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Lati-
han fisik submaksimal yang dilakukan sampel
merupakan latihan dengan kategori berat. Du-
rasi yang dibutuhkan agar latihan yang dilaku-
Grafik 1. Deskriptif Rerata Glukosa Darah
kan mencapai target denyut nadi (70% denyut
nadi maksimal) memerlukan waktu yang lama.
Berdasarkan data yang diperoleh sebe-
Kegiatan intensitas berat dan durasi yang lama
lum latihan fisik dimulai kadar glukosa darah
meningkatkan kebutuhan tubuh akan energi.
rerata 112, 2 mg/dl. Data maksimal diperoleh
Pada saat tubuh membutuhkan energi, gluko-
178mg/dl dan data minimal 90 mg/dl. Kadar
sa akan diproses untuk menghasilkan enegi
glukosa di dalam darah merupakan faktor
melalui tahapan glikolisis, dekarboksilasi, ok-
yang sangat penting untuk kelancaran kerja
sidatif, sirklus kreb, dan transfer electron. Ta-
tubuh. Umumnya tingkat gula darah bertahan
hapan tersebut dapat terjadi apabila terdapat
pada batas-batas yang sempit sepanjang hari
oksigen dalam jaringan sehingga prosesnya
sekitar 4-8 mmol/l (70-150 mg/dl). Selama pu-
disebut aerobik (Herwanto ME, 2016).
48 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. Volume 8. Nomor 2. Edisi Desember 2018

Ketika glukosa darah yang beredar tidak ATP yang disebut dengan glikolisis arobik.
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan ener- Glikolisis aerobik merupakan pembentukan
gi yang diperlukan secara mendadak seperti energi dengan menggunakan glukosa dan ok-
berlajalan atau berlari, maka glikogen yang di- sigen sebagai bahan penghasil energi. Glikoli-
simpan di dalam hati diubah menjadi glukosa sis aerobik menyediakan energi jauh lebih be-
melalui tahap glikogenolisis dan dilepaskan sar bila dibandingkan dengan sistem gliklolisi
ke dalam darah untuk menghasilkan energi. anerobik. Glukosa merupakan hasil konversi
Pada masing-masing individu terjadinya pro- dari semua jenis karbohidrat yang dikonsumsi.
ses glikogenolisi tergantung kebutuhan energi Glukosa yang terbentuk akan tersimpan dalam
dalam tubuh. Setelah latihan fisik data glukosa aliran darah sebagai glukosa darah serta seba-
darah maksimal 103 mg/dl dan minimal glu- gai cadangan energi dalam bentuk glikogen di
kosa darah adalah 72 mg/dl. Data ini masih dalam hati dan otot (Mc Ardle, 2010).
berada pada rentang normal dikarenakan pada
saat latihan glukosa darah sampel sempat SIMPULAN
mengalami kenaikan dari proses glikogenolisis
yang sudah dijelaskan sebelumnya (Herwanto Hasil penelitian menyimpulkan rerata
ME, 2016). kadar glukosa sebelum latihan berada pada
Setelah latihan fisik dihentikan tubuh level normal (112,2 mg/dl). Setelah latihan
mulai memasuki fase pemulihan (recovery). fisik rerata kadar glukosa darah mengelami
Berdasarkan penelitian didapat rerata gluko- penurunan (87,57 mg/dl). Penurunan kadar
sa darah setelah fase pemulihan adalah 94, 77 glukosa berusaha diperbaiki tubuh pada fase
mg/dl, nilai maksimal 113 mg/dl, dan nilai mi- pemulihan. Hal ini terlihan kadar glukosa sete-
nimal 73 mg/dl. Kadar glukosa darah setelah lah pemulihan mengalami peningkatan (94,77
fase pemulihan mengalami peningkatan wa- mg/dl) walapun belum mencapai kadar glu-
lapun tidak mencapai kadar glukosa sebelum kosa sebelum latihan.
latihan. Recovery adalah proses pemulihan otot
dan bagian tubuh lainnya ke kondisi sebelum DAFTAR PUSTAKA
latihan fisik. Dalam latihan apalagi pertandin-
gan (turnamen) faktor pemulihan memegang Bompa TO. 1994. Theory and metodology of training, the key
to athletic performance 3rd ed. Lowa: Hunt Publising
peranan yang sangat penting. Recovery harus Company.
dilakukan setelah pertandingan agar seseo- Dzuvo Almira H, Kapur Eldan, Valjevac Amina, Lepara O,
rang tidak mengalami kelelahan yang berlebi- Avdagic N, Alajbegovic J. 2011. Gender Diffrences In
han dan dapat tampil maksimal pada pertan- Glucose Blood Levels In Rats After Forced Swimming
Exercise. Hrvat Sportskomed Vjesn. 2011:26: 78-82
dingan berikutnya. Pada masa pemulihan Fox EL, Bower RW, Ross ML. 1993. The Physiological for
akan terjadi pula pemulihan cadangan energi, Exercise and Sport, Lowa: WBC Brown & Bench-
pembuangan asam laktat dari darah dan otot mark
dan pemulihan cadangan glikogen.Fase reco- Ganong WF. 2008. Review of medical physiology 22th ed. USA:
Appleton & lange.
very merupakan fase yang bertujuan mengem- Guyton and Hall. 2006. Textbook of Medical Physiology, 12th
balikan tubuh ke kondisi sebelum latihan atau ed, Sunders Company, New York.
pertandingan terutama mengembalikan energi Handayani, Heni Yuli. 2014. Efek Suhu Larutan Glukosa 5%
tubuh, Tujuan pemulihan latihan adalah untuk Pada Kadar Glukosa Darah Dan Kekuatan Otot Tung-
kai Setelah Latihan Submaksimal. Majalah Ilmu Faal
mengisi ulang energi otot yang telah terkuras 11(2).
dan mengembalikan sebagian organ tubuh ke Herwanto ME, Fransiska L, Rumampuk JF. 2016. Penga-
kondisi sebelum latihan (Wilmore JH, 1994). ruh Aktivitas Fisik terhadap Kadar Gula Darah
Seperti yang telah dijelaksakan pada Pada Pria Dewasa
Kemenntrian Kesehatan.2014. Pedoaman Gizi bagi Olah-
tubuh manusia energi didapat melalui peme- raga Prestasi. Jakarta: Kemenkes
cahan ATP (Adenosin Triphosphate) yang meru- Mayes PA, 2000. Harper’s Biochemistry, 25th edition. Edit-
pakan suatu senyawa kimia yang terdapat di ed by : Murray Rk, Graner Dk, Mayer PA, Rodwell
dalam tubuh terutama pada otot. ATP dapat VW. New York : McGraw-Hill, pp 149-159, 173,
177.
dihasilkan melalui dua mekanisme, yaitu seca- Mc Ardle WD, Katch FI and Katch VL. 2010. Exercise Physi-
ra aerobik dan anaerobic. Glukosa merupakan ology : Energy, Nutrion and Human Performance. 2nd
senyawa yang dapat menjadi sumber ATP se- ed. USA : Lea & Febiger Philadelphia
cara arobik maupun anaerobik. Secara Anaero- Sepriadi, 2017. Pengaruh Motivasi Berolahraga dan Status
Gizi Terhadap Tingkat Kebugaran Jasmani. Jurnal
bik glukosa dipecah tanpa menggunakan ok- Penjakora: 4 (1).
sigen yang disebut glikolisis anaerobik sistem Umar. 2014. Fisiologi Olahraga. Padang: UNP Press.
asam laktat. Secara Aerobik glukosa melalui Wilmore J.H, Costill D.L. 1994. Physioly of Sport and Exer-
serangkain reaksi kimia untuk menghasilkan cise. USA: Human Kinetic.

Anda mungkin juga menyukai