Anda di halaman 1dari 10

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

1. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Banjaririgasi kecamatan

lebakgedong, Lebak Banten. Dengan harapan ingin mengetahui kesulitan apa

saja yang di hadapi oleh guru dalam membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) dan diharapkan ketuntasan belajar pendidikan agama islam

(PAI) di SDN 2 Banjaririgasi dapat tercapai. Peneliti mengambil lokasi tersebut

karena tertarik untuk meneliti sekolah tersebut, karena sebelumnya juga pernah

ada peneliti di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian adalah dari bulan September sampai
dengan bulan Desember 2018. Adapun schedulle time dalam pelaksanaan
penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1
Jadwal Penelitaian
Pelaksanaan kegiatan

No Uraian kegiatan September Oktober November Desember


1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Tahap persiapan
a. Observasi
b. Penyusunan skripsi
41

c. Pembuatan skripsi
d. Pengumpulan data
2 Tahap penelitian
a. Menganalisis data
b. Teknik mengolah
data
c. Menyempurnakan
penelitian
d. Membuat instrument
penelitian
e. Menyimpulkan hasil
instrument
(penyempurnaan
data)
f. Perbaikan
g. Penyusunan Laporan

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian Kualitatif. Metode penelitian

kualitatif adalah metode digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sumber dan teknik

pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi analisis data bersifat kualitatif dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi (

Sugiono,2009:15 )
42

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) adalah penelitian yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah. Fokus penelitian yang dilakukan oleh

Kepala Sekolah sekitar supervisi klinis, menyangkut aspek akademik seperti

proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru-guru. Pelaksanaan PTS

mirip dengan PTK, yaitu bermula dari permasalahan akademik dalam ruang

lingkup supervisi klinis, yang membutuhkan segera pemecahan. Dari

permasalahan tersebut disusun perencanaan, termasuk di dalamnya alternatif

pemecahan masalahnya dan penyiapan berbagai instrumen pengumpul data yang

diperlukan. Kemudian dilakukan tindakan, sesuai rencana yang telah ditetapkan

pada bagian perencanaan. Ketika dilakukan tindakan dilakukan pula observasi

menggunakan instrumen-instrumen yang telah disiapkan ketika perencanaan

dilakukan.Setelah dilakukan tindakan yang diobservasi selanjutnya diadakan

refleksi, yaitu diskusi antara pelaku tindakan (guru/kepala sekolah), observer, dan

kepala msekolah atau pengawas sekolah, untuk melakukan evaluasi, bagian mana

yang sudah memenuhi harapan, mana yang belum, dan apakah masih perlu

dilakukan tindakan berikutnya. Apabila masih dipandang perlu untuk dilakukan

tindakan berikutnya maka hasil refleksi direvisi untuk bahan pelaksanaan tindakan

berikutnya, dan begitu seterusnya secara berulang-ulang, sampai diperoleh hasil

yang maksimal sesuai harapan.


43

Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah keduanya

berasal dari Penelitian Tindakan (PT) yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja

sebuah organisasi. Alur kerja PT dalam meningkatkan kinerja sebuah organisasi

bermula dari mendiagnosis elemen-elemen penghambat, kemudian merumuskan

alternatif- alternatif pemecahannya, sesuai target-target yang dikehendaki.

Langkah berikutnya adalah melakukan tindakan-tindakan sebagai alternatif

pemecahan, sambil diamati dan dinilai, untuk mengetahui pengaruh dari tindakan-

tindakan tersebut. Selanjutnya pelaku tindakan bersama dengan pimpinan

melakukan refleksi terhadap dampak dan pengaruh dari tindakan-tindakan yang

dilakukan. Hasil refleksi tersebut sebagai bahan untuk melakukan tindakan-

tindakan perbaikan berikutnya.

Bila kita kembali mengingat makna tentang esensi penelitian adalah

sebuah proses pencarian kebenaran, maka begitu pula halnya dengan PTS. PTS

adalah salah satu metode untuk menemukan, atau mencari kebenaran dari sebuah

dugaan. Walaupun selama ini kita mengenal ada 6 teori kebenaran (theories of

thruth), yaitu

1) kebenaran korespondensi, 2) kebenaran konsistensi, 3) kebenaran

koherensi, 4) kebenaran pragmatis, 5) kebenaran performatif, dan 6)

kebenaran konsensus (Wayan AS, I, 2010). Diantara enam teori kebenaran di

atas, nampaknya PTS atau PTK lebih cenderung mengarah kepada teori

kebanaran pragmatis dan performatif. Kebenaran pragmatis adalah

kerangka berpikir yang mengarah kepada kebenaran yang praktis, atau


44

kebutuhan-kebutuhan yang sifatnya harus segera terselesaikan. sedangkan

kebenaran performatif adalah kerangka berpikir tentang kebenaran yang

harus diupayakan melalui tindakan nyata, terencana dan sistematis

(Setyadien dan Burhanudin, 2005).

PTS maupun PTK masuk dalam rumpun penelitian tindakan (action

research) yang dikembangkan oleh Kurt Lewin sekitar kurang lebih tahun 1940

an. Langkah-langkah penelitian tindakan yang dikembangkan Kurt Lewin ketika

itu hingga sekarang masih menggunakan tahapan, plan, action, observation, dan

reflection. Langkah-langkah ini berulang dan berkelanjutan hingga sampai pada

batas keadaan yang diinginkan. Yang kemudian langkah-langkah ini disebut

sebagai siklus.

C. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan

oleh peneliti untuk mengumpulkan data metode ( cara atau teknik) menunjuk suatu

kata abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan

penggunaanya melalui wawancara, pengamatan, ujian (tes) dokumentasi, dan lainya.

Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan sesuai dengan masalah yang

dihadapi. (Riduwan, 2011 : 24).

Mengamati bukanlah sekedar menatap atau memperhatikan benda. Kejadian

atau pengalaman lewat mata. Menggunakan teknik interview atau wawancara dan

observasi juga digolongkan sebagai mengamati. Jadi mengumpulkna data adalah


45

mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview , observasi dan lain

sebagainya.

Dengan metode apapun, pengumpul data haruslah dilatih terlebih dahulu, agar

diperoleh data yang sesuai dengan harapan. Yang penting bagi penelitian adalah

bahwa metode-metode tersebut dilaksanakan secara objektif, tidak dipengaruhi oleh

keinginan pengamat.

Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan metode observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Metode tersebut masing-masing dapat dijelaskan

demikian :

1) Observasi

Observasi menurut Riduwan (2008:104) yaitu melakukan pengamatan secara

langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.untuk

mengetahui berhasil tidaknya tindakan maka dilakukan observasi.kegiatan observasi

dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh gambaran secara objektif kondisi selama

proses pembelajaran berlangsung serta mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru

selama kegiatan pembelajaran dengan menyediakan lembar observasi.

2) Pengamatan

Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama dengan

kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawncara

terstruktur, wawancara semi-terstruktur dan wawancara mendalam (in-delph

interview) namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini


46

bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi

pendapat, sikap dan pengalaman pribadi (sulistyo dan basuki,2006:172 ).

Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta ijin kepada

informan untuk menggunakan alat perekam.sebelum dilangsungkan wawancara

mendalam,peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan latar

belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian.

3) Dokumentasi

Dokumen menurut Sugiyono (2009:240) adalah merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar

serta data-data mengenai berbagai kegiatan proses pembelajaran di SDN 2

Banjaririgasi kecamatan lebakgedong kabupaten lebak provinsi banten. Hasil

penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya

apabila didukung oleh foto-foto.

4) Triangulasi

Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik

pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan

data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data

dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus

menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik

pengumpulan data dan berbagai sumber data.


47

Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data

yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti

menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk

sumber data yang sama secara serempak. Triangulasi sumber berarti, untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini selain observasi, wawancara,

peneliti menggunakan lembar pengamatan berupa list (√) mengenai materi pelajaran

PAI di kelas V SDN 2 Banjaririgasi.

D. Data / Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu sumber data primer

dan sumber data sekunder, sumber data primer mencakup subjeknya, yaitu guru

pendidikan agama islam (PAI) dalam menerapkan RPP sedangkan sumber data

sekunder yaitu berupa dokumen-dokumen, catatan tertulis yang berhubungan dengan

fokus penelitian. Yaitu tentang materi-materi pelajaran PAI di kelas V SDN 2

Banjaririgasi.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti

dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dalam

mempermudah olehnya. Sebelum sampai pada penyusunan tes, terlebih dahulu dibuat
48

konsep alat ukur yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan. Konsep alat ukur

disini berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan nilai-nilai karakter

yang di implementasikan di sekolah. Langkah ini dilakukan sebagai pedoman

penyusunan item-item pertanyaan dalam wawancara.

Tabel 3.2
Indikator Pencapaian
Variable X ( Penerapan RPP )

No Indikator Pencapaian dalam Penerapan RPP

1 Guru PAI mampu membuat RPP

2 Kesesuaian RPP dengan materi ajar

3 Mampu menerapkan RPP terhadap ketuntasan belajar PAI

Tabel 3.3
Lembar Pengamatan
Variabel Y ( Ketuntasan Belajar )

Keterangan
No. Materi / Bab Pelajaran PAI
Tuntas Tidak Tuntas
1 Mari belajar al qur’an surat at tin √
2 Mengenal nama Allah dan kitabnya √
3 Cita-citaku menjadi anak soleh √
4 Bulan ramadhan yang indah √
5 Rasulallah idolaku √
6 Mari belajar al qur’an surat al ma’un √
7 Mari mengenal rasul-rasul Allah √
8 Mari hidup sederhana dan ikhlas √
49

9 Indahnya solat tarwih dan tadur qur’an √


10 Kisah teladan luqman √

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2017: 129) dalam metodologi penelitian kualitatif, dalam

penelitian data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik

pengumpulan data yang bermacam-macam (Triangulasi), dan dilakukan secara terus

menerus sampai datanya jenuh dengan pengamatan yang terus menerus tersebut

mengakibatakan variasi data tinggi sekali.

Data kualitatif berupa data hasil wawancara, hasil observasi mengenai upaya

guru Pendididikan Agama Islam (PAI) dalam menerapakan Rencna Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dan lembar pengamatan untuk mengetahui ketuntasan belajar

PAI. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahkan menurut kategori

untuk memperoleh kesimpulan.

Anda mungkin juga menyukai