Anda di halaman 1dari 4

Psikologi Abnormal

Psikologi Abnormal - Sejarah, Definisi, Klasifikasi, Penyebab,


Teori-Teori
Sejarah Singkat Psikologi Abnormal
Sebelum adanya cabang ilmu psikologi abnormal, orang jaman dulu sudah memiliki problem
abnormalitas atau orang saat ini sering menyebutnya dengan kata ​“gila”​. Masalah ini bahkan
sudah ada sejak adanya peradaban manusia. Sayangnya, hanya sedikit yang bisa tercatat dan
dapat dikaji peradaban saat ini.
Seorang bernama Melampus pernah memperkenalkan praktik penyembuhan gangguan
mental dengan metode herbal. Ia menggunakan berbagai tanaman dan ekstrak akar-akaran
untuk mengatasi Melankolia, serta bubuk Zat Besi untuk mengatasi impotensi traumatik.
Praktik ini berkembang di daerah Pilus, dimana masyarakatnya meminta kesembuhan
kepada dewa ​Asclepius. K ​ uil-kuil tempat penyembahan dewa penyembuh ini menjadi
tempat perawatan penderita penyakit mental. Mereka dirawat secara biologis seperti akar
mandrake dan psikologis seperti penafsiran mimpi dan menggunakan musik.
Hipocrates pada zamannya juga banyak menaruh perhatian pada masalah ini, ia
menemukan bahwa otak manusia adalah pusat kesadaran, intelektual dan emosi.
Hipocrates lebih percaya pada hal – hal yang bersifat alamiah daripada hal yang bersifat
supernatural, dan karena itu pula menyimpulkan bahwa pola hidup tertentu akan memberi
pengaruh kepada kesehatan otak dan tubuh.
Selain Hipocrates, ada ​Ascleplaides​ dan ​Galen​ (130-200SM) dari Romawi yang
mendukung perlakuan lebih manusiawi serta adanya perawatan di rumah sakit untuk para
penderita gangguan mental. Galen berhasil menemukan jawaban tentang cara kerja perilaku
manusia dan kaitannya dengan tubuh. Padangan Galen menjadi dasar pemikiran dalam
mengembangkan penelitian tentang psikologi abnormal.
Setelah Galen meninggal, inilah awal mula penurunan kualitas kajian-kajian mengenai kajian
ini, meskipun keilmuannya sempat berkembang di daerah Arab. Aspek pengobatan dari
Yunani sempat digunakan oleh masyarakat Arab tepatnya di daerah Bagdad, saat itu pasien
mendapat perawatan yang sangat manusiawi di rumah sakit setempat.
Bahkan saat itu sempat ada seorang tokoh bernama Avicenna (sekitar tahun 980an)
meneliti dan mengkaji lebih jauh mengenai depresi. Ia mengatakan bahwa depresi adalah
hasil dari ketidakseimbangan kimia di dalam tubuh yang disebabkan oleh stress emosional.
Ia percaya musik dapat digunakan sebagai terapi, dan hal tersebut menyebar hingga ke
Eropa sampai 300 tahun kemudian.
Zaman kegelapan bagi dunia medis muncul saat Gereja Katolik Roma membatasi penelitian
dan kajian tentang perilaku Abnormal. Mereka meyakini penyakit gangguan kejiwaan
berasal dari kekuatan supranatural jahat / sihir. Pasien gangguan kejiwaan dirawat langsung
oleh pastur dengan doa-doa, benda keramat, cambukan dan pukulan. Sayangnya hal ini
terjadi hingga sekitar abad ke 15.
Setelah Renaisans, ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ini semakin berkembang.
Hingga muncul tokoh-tokoh seperti Emil Kraepelin, Eugen Bleuler, dan Sigmund Freud.
Setelah itu muncullah istilah ​Skizofrenia y​ ang digunakan oleh para psikolog. Tahun 1953
American Psychological Association mengembangkan kode etik untuk merawat pasien
penderita skizofrenia, sehingga mereka dapat di rawat dengan baik.
Definisi Psikologi Abnormal
Psikologi abnormal​ adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang berfokus untuk memahami
pola perilaku abnormal manusia. Selain itu, dalam cabang ilmu ini juga dipelajari cara-cara
tertentu untuk membantu menangani kasus abnormalitas. Tidak hanya sekedar membahas
mengenai gangguan perilaku dan psikologi, lebih jauh psikologi abnormal banyak didasari dan
dikaitkan dengan studi medis.
Psikologi abnormal kadang-kadang disebut juga psikopatologi. Dalam bahasa Inggris dinyatakan
dengan istilah Abnormal Psychology.

Penyebab Kelainan Jiwa dalam Psikologi Abnormal


Faktor penyebab gangguan kejiwaan dapat dilihat dari dua sudut pandang, pertama dari
tahap berfungsinya, kedua dari sumber asalnya.

Dari Tahap Berfungsinya:

Primary Cause
Gangguan yang muncul karena fungsi fisik yang terinfeksi virus, terluka, dan sejenisnya.

Predisposing Cause
Kondisi masa lalu yang dapat mempertinggi risiko terkena gangguan kejiwaan.

Preciptating Cause
Kondisi yg tidak dapat ditolerir atau tidak tertahankan dan sangat memukul kondisi
psikisnya.

Reinforcing Cause
Kondisi atau keadaan di luar diri individu yang dapat memperkuat gangguan kejiwaan.

Sirkulasi faktor-faktor Penyebab


Serangkaian faktor penyebab yang kompleks, bukansebagai hubungan sebab akibat
sederhana melainkan saling mempengaruhi.

Dari Sumber Asalnya:

Faktor Biologis
Terganggunya fungsi fisik seperti kerusakan otak, kelainan genetik, dan segala penyebab
lainnya.

Faktor Psikososial
Faktor ini lebih disebabkan oleh keadaan dirinya yg terganggu, misal:
● Trauma di masa Kanak-kanak
● Deprivasi Parental (Dipisahkan dari Ortu)
● Hubungan Orang tua & Anak yg Patogenik
● Struktur Keluarga yg Patogenik
● Stress Berat

Faktor Sosiokultural
Biasanya berkaitan dengan tuntutan masyarakat yang sangat menekan individu.

Klasifikasi Kelaian Jiwa


Dalam kajian psikologi abnormal gangguan atau kelainan jiwa ternyata bermacam-macam.
Untuk memudahkan penanganan dan penelitian lebih lanjut, para ahli memberikan
klasifikasi gangguan jiwa yaitu:
1. Psikosis
2. Neurosis
3. Retardasi Mental

Teori-teori Dasar dalam Psikologi Abnormal


Psikologi Abnormal memiliki asumsi-asumsi dasar yang menjadi sudut pandang dalam
menentukan kajian dan memberikan definisi. Hal tersebut akan mempermudah dalam
penelitian mendalam menenai hal ini.
Teori Psikoanalisis
Teori Behaviorisme
Teori Kognitif-Sosial
Teori Kognitif
Teori Humanistik
Teori Diatesis Stress

Daftar Pustaka, Klik Link:


Psikologi Abnormal

Anda mungkin juga menyukai