Anda di halaman 1dari 22

Struktur dan Fungsi Makromolekul

Karbohidrat, Protein, Lipid, dan Asam


Nukleat di dalam Sel
Posted on September 16, 2013 by zarmayana 10

Struktur dan Fungsi Makromolekul Karbohidrat, Protein, Lipid, dan Asam Nukleat di dalam Sel

Oleh : Zarmayana Nur Khairunni – Ilmu Keperawatan – 1306464732 – IBD B5 grup C

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan oksigen
yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting bagi manusia dan hewan.
Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses fotosintesis.

Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat dibedakan menjadi


karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan karbohidrat kompleks (polisakarida).

Karbohidrat Sederhana

Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena perbandingan
antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1, contohnya adalah C3H6O3 (triosa)
atau C5H5O10 (pentosa). Selain itu, karbohidrat sederhana umumnya juga dapat diidentifikasi
melalui tata namanya yang sesuai dengan jumlah atom karbon yang terdapat dalam molekul,
contohnya adalah triosa yang memiliki 3 atom karbon, pentosa yang memilik 5 atom karbon, dan
heksosa yang memilik 6 atom karbon. Berdasarkan jumlah molekulnya, karbohidrat sederehana
dibagi menjadi monosakarida dan polisakarida.

1. Monosakarida (Gula Sederhana)

i. Deskripsi Monosakarida

Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana dan tidak dapat
diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.

ii. Struktur Monosakarida


Monosakarida dapat berupa aldosa atau ketosa. Semua monosakarida mempunyai atom C
asimetris. Dalam hal ini, atom C asimetris terjadi jika atom karbon mengikat empat gugus yang
berbeda. Pada dasarnya struktur monosakarida dapat digambarkan dengan menggunakan struktur
yang dikemukakan oleh Emil Fischer yang dikenal sebagai konformasi Fischer dan struktur
lingkaran yang dikemukakan oleh Tollens dan direalisasikan oleh Haworth yang dikenal sebagai
struktur Haworth.

1. Struktur Monosakarida menurut Konformasi Fitcher

Struktur-struktur monosakarida yang digambarkan pada gambar 1.1, dan 1.2


merupakan contoh-contoh konformasi Fitcher. Berdasarkan gambar 1.1, dapat terlihat bahwa
glukosa dan galaktosa mempunyai rumus dan struktur molekul yang sama tetapi keduanya
berbeda konfigurasi. Keduanya merupakan isomer optik. Keadaan ini disebabkan karena
monosakarida mempunyai atom C asimetris.

Struktur setiap monosakarida terdiri dari dua konfigurasi yaitu D dan L. Konfigurasi-konfigurasi
tersebut didasarkan pada arah gugus OH pada atom C asimetris nomor terbesar. Berdasarkan
konformasi Fitcher, jika gugus tersebut mengarah ke kanan, maka monosakarida ditandai dengan
D, sedangkan jika gugus tersebut mengarah ke kiri, maka monosakarida ditadai dengan L seperti
pada gambar 1.2.

1. Struktur Monosakarida menurut Struktur Haworth

Pada dasarnya, setiap konformasi Fitcher dapat diubah menjadi struktur Haworth, seperti gambar
berikut ini.
2. Disakarida
Deskripsi Disakarida

Disakarida terdiri dari dua buah monosakarida yang terikat melalui sintesis dehidrasi yang
membentuk suatu rantai. Ketika disakarida terbentuk, maka air akan dihilangkan, sehingga
proses pembentukannya disebut sintesis dehidrasi. Disakarida dapat dibelah menjadi dua buah
monosakarida sederhana dengan menggunakan air kembali (hidrolisis). Contoh-contoh
disakarida adalah sukrosa (glukosa + fruktosa), laktosa (glukosa + galaktosa), dan maltosa
(glukosa + glukosa).

Struktur Disakarida

 Sukrosa

Sukrosa merupakan disakarida umum yang dihasilkan oleh beberapa tumbuhan, seperti tebu dan
bit. Jika sukrosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan glukosa dan fruktosa). Struktur sukrosa
sebagai berikut.

Sukrosa tidak dapat mereduksi pereaksi Fehling, Benedict, dan Tollens. Hal ini karena gugus
aldehid sukrosa terikat pada fruktosa. Selain itu, sukrosa juga tidak dapat difermentasi.

 Laktosa dan Maltosa


Laktosa merupakan jenis disakarida lainnya yang biasanya dikenal dengan gula susu. Hal ini
karena laktosa diproduksi secara alamiah dalam susu. Jika laktosa dihidrolisis, maka akan
dihasilkan glukosa dan galaktosa. Dalam hal ini, hidrolisis laktosa dapat terjadi dengan bantuan
enzim laktase. Laktosa tidak dapat difermentasi, tetapi dapat mereduksi pereaksi Fehling,
Benedict dan Tollens. Struktur laktosa sebagai berikut.

Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Oleh karena itu, jika
laktosa dihidrolisis, maka akan dihasilkan dua buah molekul glukosa. Dalam hal ini, hidrolisis
laktosa dapat terjadi dengan bantuan enzim maltase. Secara alamiah, maltosa tidak terdapat
dalam keadaan bebas, tetapi dapat dibuat melalui hidrolisis zat pati (amilum) dengan bantuan
enzim amilase. Maltosa dapat difermentasi membentuk etanol dan dapat mereduksi pereaksi
Fehling, Benedict dan Tollens. Struktur maltosa sebagai berikut.

1. Karbohidrat Kompleks

Karbohidrat sederhana dapat dikombinasikan satu sama lain untuk membentuk karbohidrat
kompleks. Saat dua karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
disakarida. Saat tiga karbohidrat sederhana saling terikat satu sama lain, maka terbentuk
trisakarida. Pada umumnya, sebuah karbohidrat kompleks yang lebih besar dari disakarida dan
trisakarida disebut polisakarida.

Polisakarida

Deskripsi Polisakarida
Polisakarida merupakan rantai yang panjang dari molekul-molekul gula yang terikat bersama-
sama. Di antara polisakarida yang paling terkenal adalah selulosa. Selulosa membentuk dinding
sel tumbuhan dan para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari satu triliun ton selulosa
disintesis tumbuhan setiap tahunnya. Selain selulosa, contoh polisakarida lainnya adalah amilum
(zat pati).

Struktur Polisakarida

Gambar berikut ini menunjukkan struktur selulosa dan amilum.

Selulosa merupakan polimer yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal
selulosa merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl
4% dalam air menghasilkan D-glukosa.

Amilosa adalah polimer linier dari α-D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan 1,4-α. Dalam
satu molekul amilosa terdapat 250 satuan glukosa atau lebih. Amilosa membentuk senyawa
kompleks berwarna biru dengan iodium. Warna ini merupakan uji untuk mengidentifikasi adanya
pati.

Molekul amilopektin lebih besar dari amilosa. Strukturnya bercabang. Rantai utama mengandung
α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4′-α. Tiap molekul glukosa pada titik percabangan
dihubungkan oleh ikatan 1,6′-α.

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi penting, di antaranya sebagai berikut.

1. Sebagai komponen utama penyusun membran sel.


2. Sebagai sumber energi utama. Pada beberapa organ tubuh seperti otak, lensa mata, dan
sel saraf, sumber energinya sangat bergantung kepada glukosa dan tidak dapat digantikan
oleh sumber energi lainnya. Setiap 1 gram glukosa menghasilkan 4,1 kkal.
3. Berperan penting dalam metabolisme, menjaga keseimbangan asam dan basa, pembentuk
struktur sel, jaringan, dan organ tubuh.
4. Membantu proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan, misalnya selulosa.
5. Membantu penyerapan kalsium, misalnya laktosa.
6. Merupakan bahan pembentuk senyawa lain, misalnya protein dan lemak.
7. Karbohidrat beratom C lima buah, yaitu ribosa merupakan komponen asam inti yang
amat penting dalam pewarisan sifat.
8. Sumber energi dalam proses respirasi.

Protein

Protein adalah polimer yang tersusun dari monomer yang biasa disebut asam amino. Asam
amino adalah rangka karbon pendek yang mengandung gugus amino fungsional (nitrogen dan
hidrogen dua) yang melekat pada salah satu ujung kerangka dan gugus asam karboksilat di ujung
lain. Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan
terkadang mengandung zat belerang (S) dan fosfor (P). Protein merupakan komponen utama
makhluk hidup dan berperan penting dalam aktivitas sel. Protein mengatur aktivitas
metabolisme, mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, dan menjaga keutuhan strukur sel. Protein
terdapat dalam semua jaringan hidup dan disebut sebagai pembangun kehidupan.
Secara kimia, protein merupakan molekul biologis yang besar. Protein tersusun atas asam amino
yang terikat dalam rantai lurus yang disebut ikatan peptida yang membentuk suatu zat kompleks.
Oleh karena itu, protein digolongkan ke dalam polimer yang monomer-monomenya adalah asam
amino.

Asam Amino

Asam amino merupakan kelompok senyawa karbon yang terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen,
dan nitrogen. Akan tetapi, terdapat juga dua asam amino yang juga mengandung belerang, yaitu
sistein dan metionin. Sampai saat ini telah dikenal 20 jenis asam amino yang biasanya terdapat
dalam protein. Semua asam amino sekurang-kurangnya sebuah gugus amino (NH2) dan gugus
karboksil (—COOH). Masing-masing dari 20 asam amino mempunyai gugus R yang berbeda.
Dalam hal ini, komposisi kimia dari gugus R yang khas menentukan sifat-sifat asam amino,
seperti reaktivitas, muatan ion, dan hidropobisitas relatif (sifat ketidaksukaan terhadap air). 20
macam asam amino adalah sebagai berikut.

1. Struktur Protein

Setiap protein terdiri dari satu atau lebih rantai polipeptida. Akibatnya, terdapat empat struktur
protein, yaitu sebagai berikut.

1. Struktur primer, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya berbentuk linier.
2. Struktur sekunder, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya mempunyai pola
teratur, misalnya pola memilin (menggulung).
3. Struktur tersier, yaitu struktur protein yang rantai polipeptidanya bengkok atau bergulung
(berpilin), sehingga membentuk struktur tidak dimensi bulat.
4. Struktur kuarterner, yaitu struktur protein yang berkaitan dengan kenyataan bahwa
beberapa protein dapat terdiri lebih dari satu rantai polipeptida. Setiap rantai polipeptida
dapat merupakan polipeptida yang sama atau berbeda.

Fungsi Protein

Protein mempunyai fungsi biologis tertentu, sehingga protein dapat diklasifikasikan sebagai
berikut.

1. Komponen utama penyusun membran sel, seperti protein integral, protein perifer, dan
glikoprotein.
2. Sebagai sumber energi, setiap gramnya akan menghasilkan 4,1 kkal.
3. Bahan dalam sintesis substansi penting seperti hormon, enzim, zat antibodi, dan organel
sel lainnya.

 Enzim, yaitu protein yang mengkatalisis reaksi-reaksi kimia dan biokimia di dalam atau
di luar sel-sel hidup. Contoh enzim antara lain adalah tripsin.

 Hormon, adalah protein yang dihasilkan oleh kelenjar endoktrin tubuh atau sel-sel
tertentu lainnya. Hormon berfungsi untuk mengatur dan merangsang beberapa proses
dalam makhluk hidup, misalnya metabolisme. Contoh hormon protein antara lain adalah
insulin, lipoprotein, dan prolaktin.
 Imunoglobulin (zat anti bodi), yaitu protein pelindung yang berperan penting dalam
respon kekebalan makhluk hidup untuk menetralisasi zat-zat asing yang menyebabkan
infeksi. Contohnya adalah interferon, dan trombin.
 Mengatur dan melaksanakan metabolisme tubuh, seperti enzim, protein yang
mengaktifkan dan berpartisipasi pada reaksi kimia kehidupan
 Sebagai senyawa buffer, yakni berperan menjaga stabilitas pH cairan tubuh dan sebagai
zat larut dalam cairan tubuh, protein membantu dalam pemeliharaan tekanan osmotik di
dalam sekat-sekat rongga tubuh.
 Protein transpor, yaitu protein yang berfungsi untuk memindahkan atau menyimpan
beberapa senyawa kimia dan ion. Contohnya adalah hemoglobin untuk mengangkut
oksigen dan protein integral yang membawa zat-zat yang dibutuhkan sel.

 Protein motor, yaitu protein yang berfungsi untuk mengubah energi kimia menjadi energi
mekanik. Contohnya adalah aktin dan miosin.
 Protein struktur, yaitu protein yang berfungsi untuk perbaikan, pertumbuhan, dan
pemeliharaan struktur sel, jaringan, atau komponen-komponen biologis lainnya.
Contohnya adalah kolagen, elastin, dan keratin.
 Protein reseptor, yaitu protein yang berfungsi untuk mendeteksi sinyal (rangsangan) dan
menerjemahkan sinyal tersebut menjadi sinyal jenis lain. Contohnya adalah rhodopsin.
 Protein penunjuk, yaitu protein yang berfungsi untuk memberikan sinyal atau
mengkomunikasikan rangsangan dalam proses translasi. Contohnya adalah GTP
(guanosinin trifosfat)
 Protein penyimpan, yaitu protein yang mengandung energi, yang dapat dilepaskan dalam
proses-proses metabolisme pada makhluk hidup. Contohnya adalah albumin.

1. Asam Nukleat
Asam nukleat merupakan polimer senyawa organik yang menyimpan dan mengirimkan
informasi genetik di dalam sel. Ada dua jenis asam nukleat: asam deoksiribonukleat (DNA) dan
asam ribonukleat (RNA). DNA berfungsi sebagai materi genetik, sedangkan RNA memainkan
peran penting dalam menggunakan informasi genetik untuk memproduksi protein. Semua asam
nukleat dibentuk dari monomer-monomer yang dikenal sebagai nukleotida. Nukleotida juga
menyediakan sumber energi langsung untuk reaksi yang terjadi dalam sel. Setiap nukleotida
terdiri dari tiga bagian: (1) sebuah molekul pentosa, yang bisa menjadi ribosa atau deoksiribosa,
(2) sebuah grup fosfat, dan (3) sebuah basa nitrogen. Basa nitrogen yang dimiliki ialah satu dari
5 jenisnya. Dua diantaranya lebih besar dari yang lain, molekul cincin ganda Adenin dan Guanin,
basa yang terkecil adalah basa cincin tunggal Timin, Sitosin, dan Urasil..

Nukleotida (monomer), terikat dalam rantai yang panjang (polimer), sehingga gula dan gugus
fosfat secara terurut membentu rangkaian “tulang belakang” dan basa nitrogen sebagai
penyanggah sisinya. DNA memiliki gula deoksiribosa dan basa A, T, G dan C, sedangkan RNA
memiliki gula Ribosa dan basa A, U, G, dan C.

Lipid
Lipid merupakan zat lemak yang berperan dalam berbagai sel hidup. Seperti halnya karbohidrat,
lipid tersusun atas unsur karbon (CH), hidrogen (H), dan oksigen (O), serta kadang kala
ditambah fosfor (P) serta nitrogen (N). Beberapa di antaranya disimpan sebagai sumber energi
sekunder dan sebagian lain bertindak sebagai komponen penting dari membran sel. Lipid
terdapat pada tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroorganisme. Lipid terasa licin, tidak larut
dalam air, tetapi dapat larut dalam alkohol, eter, dan pelarut-pelarut organik lainnya. Lipid terdiri
dari beberapa jenis, yang terpenting adalah lemak, fosfolipid, dan steroid.

Lemak

Lemak sangatlah penting, molekul organik kompleks yang digunakan sebagi suber energi,
hingga hal lain. Pembangun lemak adalah sintesis dehidrasi antara molekul gliserol dan asam
lemak. Gliserol adalah rangkakarbon yang memiliki tiga gugus alkohol. Rumus empirisnya
adalah C3H4(OH)3. Asam lemak merupakan rantai karbon yang panjang yang memiliki gugus
karboksil. Jika terdapat rantai karbon yang memiliki banyak ikatan hidrogen, maka disebut asam
lemak jenuh. Sedangkan, disebut tidak jenuh jika atom-atom karbonnya memiliki ikatan rangkap
lebih dari satu.

Secara kimia, lemak identik dengan minyak hewani dan minyak nabati yang terutama terdiri dari
gliserida. Lemak merupakan ester yang terbentuk melalui reaksi tiga molekul asam lemak dan
sebuah molekul gliserol. Lemak bersifat tidak mudah menguap, tidak larut dalam air, terasa
berminyak atau licin ketika disentuh, dan berbentuk padat pada suhu kamar.

Beberapa jenis lemak ditunjukkan dengan gambar berikut.


Lebih dari 90 persen lemak diperoleh dari sekitar 20 jenis tumbuhan dan hewan. Lemak
berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi di dalam tubuh.

Steroid

Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid berfungsi sebagai
hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam empedu, sterol, dan agen
anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah kolesterol, esterogen, dan testosteron.

Fosfolipid

Fosfolipid merupakan lipid yang berjumlah banyak (sebagai lesitin atau fosfatidietanolamin)
yang di dalamnya asam fosfat serta asam lemak diesterifikasi menjadi gliserol dan terdapat
dalam semua sel hidup serta dalam plasma membran. Fosfolipid merupakan jenis lemak
majemuk. Struktur fosfolipid antara lain adalah sebagai berikut.
Beberapa fungsi fosfolipid antara lain adalah: lesitin membawa lemak dalam aliran darah dari
satu jaringan ke jaringan lainya; fosfatidiletanolamin berperan dalam proses pembekuan darah;
dan fosfolipid merupakan komponen utama dinding sel.

Daftar Pustaka

Anonim. 2009. Polisakarida.


http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0606811/polisakarida.html (7 September
2013)

Brady, James E. 2002. Kimia Universitas dan Struktur. Tanggerang: Binarupa Aksara.

Campbell. 2006. Macromolekules, Chapter 5.


http://teacher.cgs.k12.va.us/bwebster/Biology/Chapter%20PowerPoints/5%20Macromolecules.p
df (7 September 2013)

Enger, Eldon D. 2003. Concept in Biology. New York: Mc Graw Hill

Nuraeni Endah. 2012. Struktur Protein.


http://kimia.upi.edu/staf/nurul/web2012/1105684/struktur_protein.html (7 September 2013)

Prawirohartono, Slamet dan Sri Hidayati. 2007. Sains Biologi untuk Kelas XI. Jakarta: Bumi
Aksara

Sunardi dan Irawan. 2011. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama Widya.
KATABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN HUBUNGANNYA
Oleh Bio duarebu

12 Juni 2012

Bagikan :

Pengertian Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa kompleks (organik) menjadi
sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi. Untuk dapat digunakan oleh sel, energi yang dihasilkan
harus diubah menjadi ATP (Adenosin Tri Phospat). ATP merupakan gugus adenin yang berikatan
dengan tiga gugus fosfat. Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang digunakan langsung oleh sel,
yang digunakan untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi,
dan lain-lain. Contoh katabolisme adalah respirasi sel, yaitu proses penguraian bahan makanan yang
bertujuan menghasilkan energi. Sebagai bahan baku respirasi adalah karbohidrat, asam lemak, dan asam
amino dan sebagai hasilnya adalah CO2 (karbon dioksida, air dan energi). Respirasi dilakukan oleh
semua sel hidup, sel hewan maupun sel tumbuhan.

Katabolisme Karbohidrat

Struktur karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi uatama dan sumber serat utama. Karbohidrat mempunyai tiga
unsur, yaitu karbon, hydrogen dan oksigen. Jenis-jenis karbohidrat sangat beragam. Karbohidrat
dibedakan satu dengan yang lain berdasarkan susunan atom-aromnya, panjang pendeknya rantai serta
jenis ikatan. Dari kompleksitas strukturnya karbohidrat dibedakan menjadi karbohidarat sederhana
(monosakarida dan disakarida)dan karbohidrat dengan struktur yang kompleks (polisakarida). Selain
kelompok tersebut juga masih ada oligosakarida yang memiliki monosakarida lebih pendek dari
polisakarida, contohnya adalah satkiosa, rafinosa, fruktooligosakarida, dan galaktooligosakarida

Fungsi dari Karbohidrat


1. Simpanan energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolism
2. Bagian dari kerangka structural dari pembentuk RNA dan DNA
3. Merupakan elemen structural dari dinding sel tanaman maupun bakteri.
4. Identitas sel, berikatan dengan protein atau lipid dan berfungsi dalam proses pengenalan antar sel .

Proses Katabolisme Karbohidrat


Pada Proses katabolisme karbohidrat, sering disebut dengan glikolosis yaitu proses degradasi. Proses
degradasi 1 molekul glukosa (C6) menjadi 2 molekul piruvat (C3) yang terjadi dalam serangkaian reaksi
enzimatis menghasilkan energi bebas dalam bentuk ATP dan NADH Proses glikolisis terdiri dari 10
langkah reaksi yang terbagi menjadi 2 Fase, yaitu:

- 5 langkah pertama yang disebut fase preparatory

- 5 langkah terakhir yang disebut fase payoff

Fase I memerlukan 2 ATP dan Fase II menghasilkan 4 ATP dan 2 NADP, sehingga total degradasi
Glukosa menjadi 2 molekul piruvat menghasilkan 2 molekul ATP dan 2 molekul NADP.

Pada tahap pertama, molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya dengan fosforilasi pada posisi
6, menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan memanfaatkan ATP Reaksi ini bersifat tidak dapat
balik. Enzim heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+ sebagai
kofaktor.

Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang merupakan suatu aldosa,
menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu ketosa, dengan enzim fosfoglukoisomerase dan
dibantu oleh ion Mg2+.

Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6-difosfat oleh enzim


fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat dipindahkan
dari ATP ke fruktosa-6-fosfat pada posisi 1.

Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian molekul fruktosa-1,6-
difosfat membentuk dua molekul triosa fosfat, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan D-gliseraldehid-3-
fosfat oleh enzim aldolase fruktosa difosfat atau enzim aldolase. Hanya satu di antara dua triosa fosfat
yang dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang dapat langsung diuraikan pada tahap
reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi, dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat
balik, berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat.
Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam 1,3 difosfogliserat.
Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim
yang mengkatalisis dalam tahap ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini, enzim
kinase fosfogliserat mengubah asam 1,3-difosfogliserat menjadi asam 3-fosfogliserat. Dalam reaksi
ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan memerlukan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini,
terjadi pengubahan asam 3-fosfoliserat menjadi asam 2-fosfogliserat. Reaksi ini melibatkan pergeseran
dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfogliseril mutase
dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.

Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari asam 2-fosfogliserat
dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol
piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.

Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi dari fosfoenolpiruvat
ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam
piruvat.

Katabolisme Lemak

Struktur Lemak
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu dasar pengklasifiksian
lemak.
v Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu gugus metal pada salah
satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau karboksil. Secara umum formula kimia suatu asam lemak
adalah CH3(CH2)nCOOH, dan biasanya kelipatan dua.
ü Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6 atom.
ü Rantai sedang : 8-12 atom
ü Rantai panjang : 14-26 atom.

Dan asam lemak-asam lemak ini merupakn asam lemak jenuh


Sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah yang mempunayi ikatan rangkap atau lebih misalnya
palmitoleat, linolenat, arakhidat, dan lain sebagainya. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat).

Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk dari satu atau lebih asam
lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester. Terdapat dua golongan ester yaitu gliserol ester dan
cholesterol ester.
1. Gliserol ester : terbentuk melalui metabolism karbohidrat yang mengandung tiga atom karbon, yang salah
satu ataom karon bersatu dengan salah satu gugus alcohol. Reaksi kondensasi antara gugus karboksil
dengan gugus alcohol dari gliserol akan membentuk gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari
gugus alkohol yang membentuk raeksi kondensasi. (monogliserida, digliserida, trigliserida)

2. Kolesterol ester : terbentuk melelui reaksi kondensasi, sterol, kolesterol, dan sam lemak terikat dengan
gugus alcohol.

3. Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu lebih komponen gula, dan
biasanya glukosa dan galaktosa.

4. Sterol : merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya kolesterol sterol. Berbeda dengan
struktur lainnya sterol mempunyai nucleus dengan empat buah cincin yang saling berhubunga, tiga
diantaranya mengandung 6 atom karbon, sedang yang keempat mengandung 5 atom karbon.

Fungsi Lemak
1. Sebagai penyusun struktur membran sel Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan
mengatur aliran material-material.

2. Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa

3. Sebagai hormon dan vitamin, hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu
regulasi proses-proses biologis
Proses Katabolisme Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan kandungan energinya paling tinggi
diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar 9kkal/gram. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat
lemak berada didalam kebutuhan energi. Pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam system
pencernaan makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Dari kedua senyawa
tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian besar energi, yaitu sekitar 95%, sedangkan gliserol
hanya mengandung 5% dari besar energi lemak. Untuk dapat menghasilkan energi , asam lemak akan
mengalami oksidasi yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol dirombak secara glikolisis.
Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga
melalui lintasan akhir yang dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi untuk menghasilkan
energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu oksidasi asam lemak yang menghasilkan
residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA menjadi karbon dioksida melalui siklus krebs.

Katabolisme Protein

Struktur Protein
Dilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelas dengan urutan
kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :

1. Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai protein. Struktur primer protein
dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.

2. Struktur sekunder: Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau lembaran berlipatan-B setempat
yang berhubungan dengan struktur protein secara keseluruhan. Struktur sekunder protein diselenggarakan
oleh ikatan-ikatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai polipeptida.

3. Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein berbentuk bulat dilekukkan dan
dilipat untuk membentuk struktur tiga-dimensional secara menyeluruh dari molekul protein. Struktur
tersier diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus R dalam asam amino.

4. Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-molekul besar terbentuk dari
pengumpulan khas dari subsatuan yang identik atau berlainan yang dikenal dengan protomer.

Fungsi Protein
1. Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain
2. Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
3. Pemeliharaan (dewasa)
4. Membentuk sel darah
5. Membentuk hormon, enzim, antibody,dll
6. Memberi tenaga (protein sparing efek)
7. Pengaturan (enzim, hormone)

Proses Katabolisme Protein


Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau terjadi
kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai
sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina.
Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.

Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:

1. Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan amin kepada α ketoglutarat menghasilkan glutamat


atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat

2. Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin
dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam
siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.

Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap yaitu:

1. Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP

2. Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan
L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.

3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan L-
argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP

4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin
5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin dan
urea.

Hubungan Antara Katabolisme Antara Karbohidrat, Lemak, & Protein


Anda sudah mengetahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak terpisah satu sama lain yaitu
membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak. Bagaimana keterkaitan ketiganya? Pada bagan terlihat karbohidrat,
protein, dan lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A. Tahukah Anda
bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi yang berasal dari
katabolisme karbohidrat, protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna
untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak
juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa- senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP, hormon,
komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan merupakan senyawa karbon
yang paling banyak tereduksi, sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak
mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi.

Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila ada pembakaran
sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang lebih
banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Perlu Anda
ketahui pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP
yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah karbon yang sama
dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak
lebih besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein. Sedangkan jumlah energi
yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.

Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan mengkonsumsi makanan yang
mengandung lemak akan lebih memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk
menghasilkan energi yang lebih besar.

Kata kunci untuk menuju artikel KATABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN
HUBUNGANNYA ini: karbohidrat. katabolisme karbohidrat, struktur karbohidrat, proses katabolisme
karbohidrat, katabolisme, proses metabolisme protein, lemak adalah, proses katabolisme, katabolisme
protein

DAFTRA PUSTAKA

Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 1. Jakarta:Erlangga

Elisa. tanpa tahun. Metabolisme Protein. http:// ugm.ac. id / files / chimera 73 / .../ Metabolisme
%20protein.doc. diakses pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 16.04

Lehninger. 200. Dasar-dasar biokimia jilid 2. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai