A. Pendahuluan
Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit Edisi 1 tahun 2017 untuk pencegahan
infeksi di RS mengharuskan untuk dilakukan kajian resiko sebagai salah satu
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Komite PPIRS dr.H. Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuasturut berperan dalam memberikan masukan berkaitan
dalam pencegahan dan Pengendali Infeksi akibat pengerjaan renovasi maupun
pengerjaan kotruksi baru, mulai dari tahap perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan finising bangunan dengan melampirkan kajian Identifikasi Resiko.
Infeksi / ICRA ( Infection Control Risk Assessment ) akan dikeluarkan oleh PPIRS
pada setiap akan melaksanakan kontruksi / renovasi bangunan.
B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang didapat dan ditularkan
akibat pelaksanaan renovasi / kontruksi bangunan terhadap pasien, staf RSUD,
Pengunjung maupun tenaga kerja bangunan dan lingkungan.
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas renovasi / kontruksi dengan mempertimbangkan
Pasien, petugas Kesehatan, Pengunjung dan Lingkungan.
C. Perencanaan
1. Tanggal : 28 Januari 2019 sampai dengan 28 Februari 2019
2. Lokasi : Disamping Ruangan Kenanga ( Perawatan Rawat Inap )
3. Kegiatan : Renovasi Ruangan Perawatan Anggrek Lama
D. Analisa ICRA
Aktivitas Kontruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : D
2. Kelompok Resiko : Resiko Tinggi
3. Level ICRA : Level : IV
3. Sesudah Renovasi
a. Area dilakukan Pengepelan basah dengan desinfektan.
b. Bahan Bekas atau sisa pekerjaan dibersihkan dari area bangunan.
E. Kesimpulan
Renovasi ruangan Anggrek Lama di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas akan mengakibatkan pulutan berupa debu, juga bising dan getaran. Polutan
tersebut dapat menyebabkan potensi resiko bagi pasien, petugas, pengunjung dan
lingkungan RS ; untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka renovasi dilakukan
dengan tetap memperhatikan serta melaksanakan tindakan untuk mencegah Potensi
Resiko Infeksi bagi pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan RS.
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA ( Infection Control Risk
Assessment ) sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum
dilakukan renovasi/pembangunan.
Petugas K3RS :
Tim PPI : Mega Selvia, Amd.Kep
Tipe B :
Skala kecil, durasi singkat,
Kelompok 2: Risiko sedang
Tingkat sedang sampai
tinggi
Tipe C :
Kegiatan menimbulkan
debu tingkat sedang hingga
tinggi Kelompok 3: Risiko tinggi
Dalam penyelesaian
membutuhkan lebih dari
sekali shift kerja
Tipe D:
Pembongkaran dan
Kelompok 4: Risiko sangat
konstruksi besar
tinggi
Membutuhkan shift kerja
yang terus menerus
Persyaratan tambahan :
1. Gunakan cat nontoksik yang mudah dibersihkan ( cat minyak )
2. Tersedia wastafel cuci tangan
3. Tersedia Railway/pegangan di WC untuk pasien mengurangi resiko jatuh.
4. Jalan masuk mudah dimasuki oleh bed dan korsi roda.
5. Tersedia wastafel.
6. Tersedia tempat towel tissue pada wastafel.
7. Pertemuan Antara lantai ruang perawatan dengan dinding tidak tegak lurus
tapi lengkung agar mudah dibersihkan.
Kelas IV
NO KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN
1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk
mencegah kontaminasi sistem saluran.
2. Siapkan pembatas area kerja atau terapkan
metode kontrol kubus ( menutup area
kerja dengan plastik, dan menyegel dengan
vacum HEPA untuk menyedot debu keluar )
sebelum kotruksi dimulai.
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam kerja
dengan menggunakan unit penyaring udara
HEPA
4. Menyegel lubang, pipa, dan saluran
5. Membuat anteroom dan mewajibkan semua
personel untuk melewati ruangan ini sehingga
mereka dapat disedotmenggunakan vacum
clesner HEPA sebelum meninggalkan tempat
kerja atau mereka bisa memakai pakaian
kerja yang lepas setiap kali mereka
meninggalkan tempat kerja.
6. Semu personil memasuki tempat kerja
diwajibkan memakai penutup sepatu. Sepatu
harus diganti setisp kali keluar dari area kerja.
(..........................................)
Ka.IPSRS Tanggal :
Ka.KPPIRS Tanggal :
Kontraktor Tanggal :
PPI Tanggal :
Ka.KPPIRS Tanggal :
Kontraktor Tanggal :
PPI Tanggal :