Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

Indentifikasi Resiko Infeksi – ICRA


( Infection Control Risk Assessment )
Renovasi Ruangan Perawatan Anggrek Lama oleh KPPIRS

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS


RSUD dr. H. SOEMARNO SOSROATMODJO
Jln. Tambun Bungai No 16 Telp.0513-21653 Fax.osroat 0513-23791
Email : rsudkapuas@gmail.com Website : www.rsud.kapuaskab.go.id

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


LAPORAN
Indentifikasi Resiko Infeksi – ICRA
( Infection Control Risk Assessment )
Renovasi Ruangan Perawatan Anggrek Lama

A. Pendahuluan
Standar Nasional Akreditasi Rumah sakit Edisi 1 tahun 2017 untuk pencegahan
infeksi di RS mengharuskan untuk dilakukan kajian resiko sebagai salah satu
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi. Komite PPIRS dr.H. Soemarno
Sosroatmodjo Kuala Kapuasturut berperan dalam memberikan masukan berkaitan
dalam pencegahan dan Pengendali Infeksi akibat pengerjaan renovasi maupun
pengerjaan kotruksi baru, mulai dari tahap perencanaan, proses pengerjaan sampai
dengan finising bangunan dengan melampirkan kajian Identifikasi Resiko.
Infeksi / ICRA ( Infection Control Risk Assessment ) akan dikeluarkan oleh PPIRS
pada setiap akan melaksanakan kontruksi / renovasi bangunan.

B. Tujuan
1. Mengidentifikasi dan menurunkan resiko infeksi yang didapat dan ditularkan
akibat pelaksanaan renovasi / kontruksi bangunan terhadap pasien, staf RSUD,
Pengunjung maupun tenaga kerja bangunan dan lingkungan.
2. Mengidentifikasi jenis aktivitas renovasi / kontruksi dengan mempertimbangkan
Pasien, petugas Kesehatan, Pengunjung dan Lingkungan.

C. Perencanaan
1. Tanggal : 28 Januari 2019 sampai dengan 28 Februari 2019
2. Lokasi : Disamping Ruangan Kenanga ( Perawatan Rawat Inap )
3. Kegiatan : Renovasi Ruangan Perawatan Anggrek Lama

D. Analisa ICRA
Aktivitas Kontruksi bangunan berdasarkan :
1. Tipe : D
2. Kelompok Resiko : Resiko Tinggi
3. Level ICRA : Level : IV

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


Tabel Kelas Kewaspadaan

Kelompok Pasien Risiko Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D

Risiko Rendah I II II III/IV

Risiko Medium I II III IV

Risiko Tinggi I II III/IV IV

Risiko Sangat Tinggi II III/IV III/IVs IV

Tipe Proyek Renovasi Ruang Perawatan Anggrek lama, termasuk kelas


kewaspadaan pasien berisiko adalah KELAS IV.

1. Sebelum melakukan Renovasi :


a. Lakukan pekerjaan dengan metode yang dapat meminimalisir debu dari
aktivitas renovasi.
b. Petugas renovasi menggunakan APD masker untuk meminimalisir paparan
debu.
c. Melakukan metode yang aktif untuk mencegah debu beterbangan dari
tempatnya keudara.
2. Selama Renovasi :
a. Setiap petugas yang memasuki area kerja harus memakai pelindung alas
kaki/ sepatu. Pelindung sepatu harus diganti setiap petugas keluar dari area
kerja.
b. Petugas tidak merokok selama di RS
c. Jangan melepaskan penghalang dari area kerja sampai proyek yang selesai
telah diperiksa oleh K3RS dan PPIRS.
d. Semprotkan air kepermukaan kerja untuk mengontrol debu saat memotong.
e. Menutup pintu yang tidak dipakai, memblok dan menutup ventilasi udara.
f. Letakan keset dipintu masuk dan pintu keluar dari area kotruksi.
g. Lepaskan atau lakukan isolasi sistem HVAC di area kerja.
h. Membuat anteroom dan mewajibkan semua personel untuk melewati ruangan
ini sehingga mereka dapat disedotmenggunakan vacum clesner HEPA
sebelum meninggalkan tempat kerja atau mereka bisa memakai pakaian
kerja yang lepas setiap kali mereka meninggalkan tempat kerja.
i. Jaga tekanannegative udara dalam area kerja menggunakan HEPA yang
dilengkapi dengan unit filtrasi udara.
j. Berikan penghalang yang lengkap, seperti sheetrock/lembaran penutup,
triplek,plastic, untuk menutup area kerjadari area non kerja atau
melakukanimplementasi metode control cube ( kereta dorongan dengan

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


penutup plastik dan penghubung tertutup pada area kerja dengan vacum
HEPA untuk melakukan vakum sampai ke pintu keluar ) sebelum kotruksi
dimulai.
k. Jaga tekanan negative udara dalam area kerja menggunakan HEPA yang
dilengkapi dengan unit filtrasi udara.

3. Sesudah Renovasi
a. Area dilakukan Pengepelan basah dengan desinfektan.
b. Bahan Bekas atau sisa pekerjaan dibersihkan dari area bangunan.

Identifikasi Area di sekitar proyek renovasi untuk mengkaji pengaruh potensial :

No. Lokasi Unit Nama Unit Kelompok Risiko

1. Samping kanan (Timur) Ruang kenanga Tinggi

2. Samping Kiri (Barat) Ruang Melati Sangat tinggi

3. Depan (Utara) Ruang Gajebo Tinggi

4. Belakang (Selatan) Ruang Melati Sangat tinggi

E. Kesimpulan
Renovasi ruangan Anggrek Lama di RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala
Kapuas akan mengakibatkan pulutan berupa debu, juga bising dan getaran. Polutan
tersebut dapat menyebabkan potensi resiko bagi pasien, petugas, pengunjung dan
lingkungan RS ; untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka renovasi dilakukan
dengan tetap memperhatikan serta melaksanakan tindakan untuk mencegah Potensi
Resiko Infeksi bagi pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan RS.
Demikian hasil Identifikasi Resiko Infeksi – ICRA ( Infection Control Risk
Assessment ) sebagai upaya PPI dalam Pencegahan Resiko Infeksi sebelum
dilakukan renovasi/pembangunan.

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


Kuala Kapuas, Januari 2019
PPI Supervisor Pemeliharaan Suvervisor Ruangan
Perawatan Anggrek
Lama

Mega Selvia, Amd.Kep


NIP.19830327 200604 2 123

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


No.005/004/PPI/RSUD-Kps/ II/2019 Pejabat yang mengeluarkan persetujuan
:
Ketua Panitia PPIRS

Lokasi : Ruangan Perawatan Anggrek Lama Tanggal mulai pekerjaan 28 Januari


2019

Nama proyek : Renovasi Ruangan Perawatan Perkiraan Durasi 30 hr


Anggrek lama

Koordinator proyek : Perkiraan selesai pekerjaan : 01 Maret


2019
Telepon :

Petugas K3RS :
Tim PPI : Mega Selvia, Amd.Kep

AKTIVITAS KONSTRUKSI KELOMPOK RISIKO PENCEGAHAN


INFEKSI
Tipe A :
Inspeksi, kegiatan non- Kelompok 1: Risiko rendah
invasif

Tipe B :
Skala kecil, durasi singkat,
Kelompok 2: Risiko sedang
Tingkat sedang sampai
tinggi
Tipe C :
Kegiatan menimbulkan
debu tingkat sedang hingga
tinggi Kelompok 3: Risiko tinggi
Dalam penyelesaian
membutuhkan lebih dari
sekali shift kerja

Tipe D:
Pembongkaran dan
Kelompok 4: Risiko sangat
konstruksi besar
tinggi
Membutuhkan shift kerja
yang terus menerus

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


 Dafatkanizin pengendalian infeksi sebelum kotruksi dimulai.
 Isolasi sistem HVAC pada lokasi berlangsungnya pekerjaan
untuk mencegah kontaminasi sistem saluran
 Lengkapi semua barier kritis atau implementasikan metode
pengontrolan kubus sebelum kotruksi dimulai.
 Pertahankan udara tekanan negatif dilokasi kerja dengan
menggunakan unit filtrasi udara dengan filter HEPA ( jika ada )
 Segel Lubang, pipa, saluran atau tusukan dengan benar
 Jangan menghilangkan brrier dari area kerja sampai proyek
Kelas IV selesai dan diperiksa oleh PPIRS serta dibersihkan secara
menyeluruh’
 Menjaga sistem daerah kerja dan sistem pembatas, menutup
rapat area yang direnovasi dengan terpal penuh.
 Memasang tanda sedang ada renovasi.
 Setiap debu yang dihasilkan harus divacum cleaner/dibersihkan.
 Memakai dan melepas APD sesuai indikasi keselamatan kerja.
 Mersduksi kebisingan ruangan
 Pel basah dengan desinfectan
 Menutup limbah material sebelum diangkut dalam wadah tertutup
dan membuangnya dalam waktu max 24 jam.

Persyaratan tambahan :
1. Gunakan cat nontoksik yang mudah dibersihkan ( cat minyak )
2. Tersedia wastafel cuci tangan
3. Tersedia Railway/pegangan di WC untuk pasien mengurangi resiko jatuh.
4. Jalan masuk mudah dimasuki oleh bed dan korsi roda.
5. Tersedia wastafel.
6. Tersedia tempat towel tissue pada wastafel.
7. Pertemuan Antara lantai ruang perawatan dengan dinding tidak tegak lurus
tapi lengkung agar mudah dibersihkan.

Pimpinan Proyek : Ketua Komite PPIRS :

Dr.Arlan Prabowo, Msc, SpPK


Tanggal Paraf
Tanggal Paraf

Pengecualian/Tambahan terhadap izin


ini Tercantum pada memorandum yang
dilampirkan
Izin diminta oleh : Izin disahkan oleh :
Ketua Komite PPIRS

Tanggal 26 Januari 2019 Tanggal 28 Januari 2019

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


PEMANTAUAN SELAMA RENOVASI

Area Renovasi : Ruangan Perawatan Anggrek Lama


Tanggal Pemantauan :

Kelas IV
NO KEGIATAN YA TIDAK NA KETERANGAN
1 Mengisolasi sistem HVAC di area kerja untuk
mencegah kontaminasi sistem saluran.
2. Siapkan pembatas area kerja atau terapkan
metode kontrol kubus ( menutup area
kerja dengan plastik, dan menyegel dengan
vacum HEPA untuk menyedot debu keluar )
sebelum kotruksi dimulai.
3. Menjaga tekanan udara negatif dalam kerja
dengan menggunakan unit penyaring udara
HEPA
4. Menyegel lubang, pipa, dan saluran
5. Membuat anteroom dan mewajibkan semua
personel untuk melewati ruangan ini sehingga
mereka dapat disedotmenggunakan vacum
clesner HEPA sebelum meninggalkan tempat
kerja atau mereka bisa memakai pakaian
kerja yang lepas setiap kali mereka
meninggalkan tempat kerja.
6. Semu personil memasuki tempat kerja
diwajibkan memakai penutup sepatu. Sepatu
harus diganti setisp kali keluar dari area kerja.

Petugas yang mengobservasi

(..........................................)

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


Checklist Pra – Kontruksi
Tanggal :
Area :
Proyek : Renovasi Ruangan Perawatan Anggrek Lama

KRITERIA YA TIDAK Ket.


A. Apakah kotruksi dapat mempengaruhi akses keluar dari
area perawatan yang berbatas dengan lokasi
pembangunan ?
B. Apakah terdapat salah satu dari bahaya lingkungan
dibawah ini ?
1) Asbes
2) Bahan kimia berbahaya
3) Ruang sempit
4) Lainnya ( misalnya masalah infeksi )
C. Apakah salah satu dari sistem berikut ini dapat
berdampak buruk ?
1) Alarm Kebakaran
2) Sprinkler/penyedot air
3) Listrik
4) Air Domestik
5) Oxsigen
6) Limbah
7) Heating Ventilation Air Conditioner ( HVAC
)
D. Pengendalian Infeksi
Melakukan edukasi kepada manager, staf medis,
petugas kesehatan lingkungan, dan staf lain tentang
resiko pasien immuno-supresi terhadap debu kontruksi.
1) Kontraktor diberikan salinan, pengelolaan bahan
berbahaya, definisi kode darurat, dan
dokumentasi lainnya yang harus dikaji untuk
mengurangi resiko cedera dan penyakit pada
karyawan.
2) Dokumen tersebut dikaji bersam kontraktor
beserta pertanyaan dan jawabannya.
3) Pengkajian lokasi dan metode pemasangan
barrier debu sementara.
4) Menilai efisiensi ysng berkaitan dengan
kemampuan penghambat debu sementara.
5) Menilai efektifitas ventilasi aliran udara negatif
dan sistem filtrasi.
6) Terdapat peralatan untuk menangkap partikular
seperti vacum dan peralatan HEPA yang sesuai
dengan urutan kerja.
7) Evaluasi rencana pembersihan dan
pengendalian.
8) Pengkajian dan evaluasi pola kotrol sirkulasi
dan lalu lintas.
9) Pengkajian pembatasan / larangan untuk
kegiatan kotruksi / pembongkaran dengan
kontraktor.
10) Terdapat exhaust fan dan berfungsi dengan
baik.

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


11) Terdapar unit filtrasi HEPA di daerah perawatan
pasien yang berdekatan dengan area kotruksi
dan berfungsi dengan baik.
12) Tersedia ruang isolasi yang memadai
13) Pembahasan permasalahan rumah tangga.
14) Matras rekat yang tersedia di lokasi
E. Keselamatan Jiwa
1) Apakah ada jalan keluar yang disetujui diblokir ?
2) Apakah lalu lintas ke Emergency Room diblokir
? Jika ya apakah itu dikembalikan ?
3) Apakah renovasi mempengaruhi area yang
digunakan ?
4) Apakah modifikasi signifikan terjadi untuk asap
atau api dinding penghalang ?
5) Apakah proyek menambahkanselain struktur
yang ada ?

Ka.IPSRS Tanggal :

Ka.KPPIRS Tanggal :

Kontraktor Tanggal :

Petugas K3RS Tanggal :

PPI Tanggal :

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


Checklist Post – Kontruksi
Tanggal :
Area :
Proyek : Renovasi Ruangan Perawatan Anggrek Lama
Kegiatan Ya Tidak Ket
A. Penyelesaian Proyek
1) Pembilasan sistem air utama untuk membersihkan debu
pada pipa.
2) Pembersihan zona kotruksi sebelum memindahkan barrier
kotruksi.
3) Pemeriksaan jamur dan lumut. Bila ditemukan lakukan
pembersihan.
4) Verifikasi parameter ventilasi pada area baru sesuai
kebutuhan.
5) Jangan menerima apabila terdapat kekurangan ventilasi
terutama didaerah perawatan khusus.
6) Bersihkan atau ganti filter HVAC sesuai prosedur
penahanan debu yang tepat.
7) Pindahkan barrier dan bersihkan daerah dari semua debu
yang dihasilkan selama pekerjaan/proyek.
B. Apakah system berikut ini diuji dan berfungsi baik ?
1) Alarm kebakaran - lepaskan penutup detektor dan lakukan
pengujian panel control
2) Sprinkler/penyemprot air - terhubung ke saluran utama dan
bertekanan cukup.
3) Sumber air buka dan cek suhu.
4) Gas medis.
5) Limbah - hilangkan sumbatan.
6) HVAC – pemasangan filter, menghilangkan penyumbatan,
uji keseimbangan tekanan.
C. Lingkungan
1) Bersihkan puing-puing, peralatan, perlengkapan, dan
bahan-bahan bangunan.
2) Vacum dan bersihkan permukaan di semua area kotruksi
untuk menghilangkan debu.
D. Isolation barriers
1) Pelindung harus di lap basah, disedot dengan HEPA, atau
diberi uap air sebelum dibongkar.
2) Pelindungharus dipindahkan dengan hati-hati untuk
meminimalkan penyebaran kotoran dan puing-puing.
E. Pengendalian infeksi
1) Tinjau indikasi untuk melakukan kultur lingkungan dengan
satuan kerja terkait
2) Periksa daerah kontruksi setelah pembersihan akhir dan
menyetujui penggunaannya.
F. Keamanan Kebakaran
1) Tersedianya peralatan pemadam kebakaran.
G. Keselamatan jiwa
1) Pintu keluar dan rute IGD dibuat kembali
2) Penempatan tanda pintu keluar dengan tepat

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS


Ka.IPSRS Tanggal :

Ka.KPPIRS Tanggal :

Kontraktor Tanggal :

Petugas K3RS Tanggal :

PPI Tanggal :

KPPIRS DR.H.SOEMARNO SOSROATMODJO KUALA KAPUAS

Anda mungkin juga menyukai