I GEDE WIRATMAJA
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
i
TESIS
I GEDE WIRATMAJA
NIM 0991961008
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
ii
PROSES FERMENTASI LIMBAH RUMPUT LAUT
EUCHEUMA COTTONII SEBAGAI TAHAP AWAL
PEMBUATAN ETANOL GENERASI KEDUA
I GEDE WIRATMAJA
NIM 0991961008
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
iii
Lembar Pengesahan
Mengetahui,
iv
Tesis Ini Telah Diuji Pada
Anggota :
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka
saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No.17 tahun 2010
dan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
(I Gede Wiratmaja)
vi
ABSTRAK
Krisis energi yang terjadi di berbagai negara saat ini sudah memasuki tahapan
yang sangat serius. Sumber bahan baku potensial yang ketersediaannya melimpah,
berharga murah, dan mengandung struktur gula sederhana yang dapat diubah
menjadi etanol adalah bahan-bahan yang mengandung selulosa. Salah satu sumber
bahan baku yang dapat digunakan adalah limbah Eucheuma cottonii.
Pendekatan yang ditempuh pada penelitian ini berupa metoda pengujian
eksperimental yang dilakukan dengan membandingkan pengaruh variasi senyawa
NaOH dalam proses delignifikasi, variasi perlakuan, dan variasi rasio limbah
Eucheuma cottonii dengan yeast pada proses fermentasi dengan variasi waktu
fermentasi untuk mencari perbandingan kadar alkohol, volume produk fermentasi
dan laju fermentasi.
Hasil dari penelitian yang dilakukan dengan metode diatas diperoleh hasil
– hasil utama sebagai berikut : pada spesimen dengan proses delignifikasi NaOH
15% dan dengan rasio (1:0,006) untuk limbah Eucheuma cottonii dan ragi
diperoleh kadar alkohol, volume produk fermentasi dan laju fermentasi terbaik,
dimana kadar alkohol tertinggi didapatkan dari spesimen dengan perlakuan secara
biologi yaitu sebesar 15,5%, spesimen dengan perlakuan secara fisika sebesar
14,8% dan spesimen tanpa perlakuan sebesar 6,9% pada hari ke 6 fermentasi.
Volume produk fermentasi tertinggi yang dihasilkan adalah sebanyak 272 ml pada
spesimen dengan perlakuan biologi, 250 ml pada spesimen dengan perlakuan
fisika dan 235 ml untuk spesimen tanpa perlakuan pada hari ke 9 fermentasi.
Sementara itu laju fermentasi tertinggi yang mampu dihasilkan adalah sebesar 0,068
kg/hari pada spesimen dengan perlakuan biologi, sebesar 0,063 kg/hari pada
spesimen dengan perlakuan fisika dan sebesar 0,056 kg/hari untuk spesimen tanpa
perlakuan pada hari ke 3 fermentasi.
Secara keseluruhan dalam penelitian ini kadar alkohol, volume produk
fermentasi dan laju fermentasi yang dihasilkan oleh spesimen dengan treatment secara
biologi memberikan hasil yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kadar alkohol,
volume produk fermentasi dan laju fermentasi yang dihasilkan spesimen dengan
treatment secara fisika dan spesimen tanpa perlakuan.
vii
ABSTRACT
viii
RINGKASAN
Bab pertama dalam karya ilmiah ini adalah membahas tentang latar
belakang penulis mengambil judul karya ilmiah ini, dimana kebutuhan bahan
bakar semakin meningkat seiring dengan meningkatnya populasi penduduk,
sementara itu cadangan bahan bakar khususnya bahan bakar fosil semakin
menipis karena merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharukan
sehingga harus segera dicari jalan keluarnya. Sementara itu sumber bahan baku
potensial yang ketersediaannya melimpah, berharga murah, belum banyak
dimanfaatkan orang dan mengandung struktur gula sederhana yang dapat diubah
menjadi etanol adalah bahan-bahan yang mengandung selulosa. Dan salah satu
sumber bahan baku yang dapat dikembangkan adalah limbah Eucheuma cottonii.
Bab kedua dalam penelitian ini membahas tentang kajian pustaka yang berisi
literatur –literatur tentang rumput laut jenis Eucheuma cottonii serta teori pemanfaatan
limbahnya serta teori tentang rangkaian proses pengolahan limbah Eucheuma cottonii
sebagai bahan baku dalam rangka pembuatan etanol generasi kedua. Dasar teori inilah
yang dapat dijadikan acuan untuk memperkuat langkah – langkah penelitian dan
pengambilan data pengujian.
Bab ketiga dalam penelitian ini mengandung kerangka berpikir, konsep
penelitian dan hipotesis penelitian. Kerangka berpikir dan konsep penelitian sangat
penting diuraikan dalam rangka merunut kembali alasan penulis mengambil topik
penelitian tentang pemanfaatan limbah Eucheuma cottonii sebagai bahan baku
pembuatan etanol generasi kedua untuk antisipasi penggunaan etanol generasi pertama
yang kelangsungannnya meragukan karena dikhawatirkan akan mengancam
kelangsungan tanaman pangan.
Bab keempat dalam penelitian ini adalah metodologi penelitian dimana dalam
metodologi penelitian ini terkandung langkah – langkah penelitian, yang disertai
dengan ketersediaan alat dan bahan penelitian, sehingga kita dapat mengetahui secara
jelas alur dari penelitian tentang pemanfaatan limbah Eucheuma cottonii sebagai bahan
baku pembuatan etanol generasi kedua.
ix
Bab kelima adalah hasil penelitian, dimana bab ini diuraikan tentang hasil –
hasil penelitian yang meliputi pengukuran kadar alkohol, pengukuran volume produk
fermentasi dan perhitungan laju fermentasi.
Bab keenam adalah pembahasan, dimana dalam bab ini dibahas tentang hasil –
hasil penelitian yang diperoleh pada bab 5 serta menganalisis faktor – faktor yang
sekiranya mempengaruhi hasil penelitian tersebut.
Bab ketujuh berisi kesimpulan dari keseluruhan rangkaian penelitian yang telah
dilakukan.
x
KATA PENGANTAR
xi
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM ................................................................................................ ii
PRASYARAT GELAR ........................................................................................ iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
RINGKASAN ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii
xii
2.9.1.1.2 NaOH .................................................................... 38
2.9.1.1.3 Proses Treatment .................................................. 40
2.9.1.1.4 Proses Sakarifikasi ............................................... 43
2.9.1.1.5 Proses Fermentasi ................................................ 43
2.10 Mekanisme Fermentasi .................................................................................. 51
2.11 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Proses Fermentasi ......................... 52
2.12 Laju Fermentasi .............................................................................................. 55
2.13 Khamir (Yeast) ................................................................................................ 56
2.14 Sumber Energi Yeast....................................................................................... 57
2.15 Saccharomyces cereviciae ............................................................................. 58
xiii
6.2 Pengaruh Proses Treatment Fisika dan Biologi Terhadap
Proses Fermentasi Limbah Eucheuma cottonii...................................... 103
6.3 Perumusan Matematis Laju Fermentasi Limbah
Eucheuma cottonii ...................................................................................... 109
6.3.1 Perumusan Matematis Laju Fermentasi Terbaik Limbah
Eucheuma cottonii dengan Perlakuan Fisika .................................. 109
6.3.2 Analisa Matematis Laju Fermentasi Terbaik Limbah
Eucheuma cottonii dengan Perlakuan Biologi ................................. 110
DAFTAR PUSTAKA
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
Tabel 6.1 Perbandingan Kadar Alkohol, Volume Produk
Fermentasi dan Laju Fermentasi Pada Kondisi Data
Terbaik Penelitian.................... .......................................................... 106
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Morfologi Rumput Laut ................................................................ 12
Gambar 2.2 Struktur Selulosa ............................................................................. 24
Gambar 2.3 Struktur Lignin ............................................................................... 27
Gambar 2.4 Klasifikasi Karbohidrat .................................................................... 28
Gambar 2.5 Klasifikasi Karbohidrat Manurut Gugus Karbonil ........................ 30
Gambar 2.6 Klasifikasi Karbohidrat Menurut Jumlah Atom C ............................. 30
Gambar 2.7 Contoh Monosakarida ..................................................................... 31
Gambar 2.8 Natrium Hidroksida ................................................................................... 39
Gambar 2.9 Effective Microorganism ........................................................................... 40
Gambar 2.10 Mekanisme Fermentasi Alkohol .............................................................. 52
Gambar 2.11 Ragi Roti(Saccharomyces cerevisiae) ..................................................... 57
Gambar 3.1 Skema Konsep Penelitian ................................................................. 63
Gambar 4.1 Limbah Eucheuma cottonii ............................................................... 65
Gambar 4.2 Vinometer ........................................................................................ 69
Gambar 4.3 Senyawa NaOH dan Pengukuran Massa NaOH .................................... 72
Gambar 4.4 Proses Perlakuan Limbah Eucheuma cottonii ......................................... 74
Gambar 4.5 Proses Fermentasi Limbah Eucheuma cottonii ....................................... 75
Gambar 4.6 Proses Penekanan Limbah Eucheuma cottonii ........................................ 75
Gambar 4.7 Skema Proses Pengukuran Kadar Alkohol .............................................. 76
Gambar 4.8 Skema Alur Penelitian................................................................................ 77
Gambar 5.1 Produk Fermentasi Limbah Eucheuma cottonii.................................. 79
Gambar 5.2 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Tanpa Delignifikasi ....... 88
Gambar 5.3 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Fisika Pada Delignifikasi NaOH 10%............................... 88
Gambar 5.4 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Biologi Pada Delignifikasi NaOH 10% ............................ 89
Gambar 5.5 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Fisika Pada Delignifikasi NaOH 15%.............................. 89
Gambar 5.6 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Biologi Pada Delignifikasi NaOH 15% ............................ 90
Gambar 5.7 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Fisika Pada Delignifikasi NaOH 20%............................... 90
Gambar 5.8 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Kadar Alkohol
Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Biologi Pada Delignifikasi NaOH 20 %............................ 91
xvii
Gambar 5.9 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii
Tanpa Delignifikasi .......................................................................... 91
Gambar 5.10 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii
Dengan Perlakuan Fisika Pada Delignifikasi NaOH 10% .................. 92
Gambar 5.11 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii
Dengan Perlakuan Biologi Pada Delignifikasi NaOH 10%................ 92
Gambar 5.12 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii
Dengan Perlakuan Fisika Pada Delignifikasi NaOH 15% ................ 93
Gambar 5.13 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Pada Proses Fermentasi Eucheuma cottonii
Dengan Perlakuan Biologi Pada Delignifikasi NaOH 15% ............... 93
Gambar 5.14 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Fisika Pada Delignifikasi NaOH 20%............................... 94
Gambar 5.15 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Volume
Produk Fermentasi Eucheuma cottonii Dengan
Perlakuan Biologi Pada Delignifikasi NaOH 20 %............................ 94
Gambar 5.16 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Tanpa Delignifikasi........................................... 95
Gambar 5.17 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Dengan Perlakuan Fisika Pada
Delignifikasi NaOH 10% ................................................................ 95
Gambar 5.18 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Dengan Perlakuan Biologi Pada
Delignifikasi NaOH 10% ................................................................ 96
Gambar 5.19 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Dengan Perlakuan Fisika Pada
Delignifikasi NaOH 15% ................................................................ 96
Gambar 5.20 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Dengan Perlakuan Biologi
Pada Delignifikasi NaOH 15% ........................................................ 97
Gambar 5.21 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Dengan Perlakuan Fisika
Pada Delignifikasi NaOH 20% ........................................................ 97
Gambar 5.22 Grafik Perbandingan Waktu Fermentasi dengan Laju Fermentasi
Eucheuma cottonii Dengan Perlakuan Biologi
Pada Delignifikasi NaOH 20% ........................................................ 98
Gambar 6.1 Skema Tujuan Pretreatment Pada Biomassa Lignoselulosa .............. 100
Gambar 6.2 Perumusan Matematis Pada Perbandingan Waktu Fermentasi
Dengan Laju Fermentasi Terbaik Limbah Eucheuma cottonii
Dengan Perlakuan Fisika ................................................................. 109
Gambar 6.3 Perumusan Matematis Pada Perbandingan Waktu Fermentasi
xviii
Dengan Laju Fermentasi Terbaik Limbah Eucheuma cottonii
Dengan Perlakuan Biologi ............................................................... 110
xix