Anda di halaman 1dari 4

Mahasiswa dan mahasiwi mampu memahami dan menjelaskan perbedaan

injeksi siliaris dan injeksi konjungtiva

A. Injeksi konjungtiva1
Pada injeksi konjungtiva terjadi pelebaran pembuluh darah arteri konjungtiva
posterior. Dapat terjadi akibat pengaruh mekanis, alergi, ataupun infeksi pada
jaringan konjungtiva.
Injeksi konjungtiva mempunyai sifat :
a) Mudah digerakkan dari dasarnya. Hal ini disebabkan arteri
konjungtiva posterior melekat secara longgar pada konjungtiva bulbi
yang mudah dilepas dari dasar sclera.
b) Pada radang konjungtiva pembuluh darah ini terutama didapatkan di
daerah forniks.
c) Ukuran pembuluh darah makin besar ke bagian perifer, karena asalnya
dari bagian perifer atau arteri siliar anterior.
d) Berwarna merah yang segar
e) Dengan tetes adrenalin 1:1000 injeksi akan lenyap sementara
f) Gatal
g) Fotofobia (-)
h) Pupil ukuran normal dengan reaksi normal
i) Penglihatan normal
Gambar 1.1 : Injeksi konjungtiva

Sumber: Ilyas sidarta, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Jakarta: Badan
penerbit FK UI; 2018. Hal. 113-14.

B. Injeksi Siliar1
Pada injeksi siliaris terjadi pelebaran pembuluh darah perikornea (a. siliar
anterior). Hal ini terjadi akibat radang kornea, tukak kornea, benda asing pada
kornea, radang pada jaringan uvea, glaucoma, endoftalmitis ataupun
panoftalmitis.
Injeksi siliar mempunyai sifat :
a) Berwarna lebih ungu dibanding dengan pelebaran pembuluh darah
konjungtiva.
b) Pembuluh darah tidak tampak.
c) Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan,
karena menempel erat dengan jaringan perikornea.
d) Ukuran sangat halus terletak di sekitar kornea. Paling padat sekitar
kornea, dan berkurang kea rah forniks.
e) Pembuluh darah perikornea tidak menciut biladiberi epinefrin atau
adrenalin 1:1000.
f) Hanya lakrimasi.
g) Fotofobia
h) Sakit pada penekanan sekitar kornea
i) Pupil irregular kecil(iritis) dan lebar (glaucoma)
j) Penglihatan menurun

Gambar 1.2 : Injeksi siliaris

Sumber: Ilyas sidarta, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Jakarta: Badan
penerbit FK UI; 2018. Hal. 113-14.
C. Injeksi Episklera
Pada injeksi episklera terjadi pelebaran pembuluh darah intra okular (a. siliar
longus). Dapat terjadi akibat glaucoma, endoftalmitis ataupun panoftalmitis.
Injeksi episklera mempunyai sifat:
a) Berwarna merah gelap
b) Tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva bila digerakkan
c) Pembuluh darah perikornea tidak menciut biladiberi epinefrin atau
adrenalin 1:1000.
d) Penglihatan sangat menurun
Gambar 1.2 : Injeksi Episklera

Sumber: Ilyas sidarta, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Jakarta: Badan
penerbit FK UI; 2018. Hal. 113-14.

Referensi

1. Ilyas sidarta, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata. Edisi kelima. Jakarta: Badan
penerbit FK UI; 2018. Hal. 113-14.

Anda mungkin juga menyukai