2
Edwin Bauranga
(2017-83-006)
skeanario
Mata Merah
Tuan Yosep 21 tahun, datag dengan ke puskesmas dengan keluhan
mata merah pada mata kanan sejak 2 hari yang lalu. Mata merah
terjadi setelah mata penderita terkena tanah, saat mencangkul di
kebun. Mata merah disertai nyeri, silau, dan keluar banyak air mata.
Kotoran mata tidak ada. Penglihatan terlihat sedikit kabur. Pada
pemeriksaan optalmologis ditemukan: pemeriksaan visus/ tajam
penglihatan VOD 6/15, VOS 6/6. pemeriksaan segmen anterior kedua
bola mata tampak infiltrate pada kornea dan injeksi siliaris, lain-lain
dalam batas normal.
Learning objective
1. Anatomi dan fisiologi mata
2. Klasifikasi mata merah
3. Macam-macam injeksi dan berbedaannya
4. Patofisiologi keluhan
5. Etiologi mata merah
6. Alur penegakan diagnosis
7. DD dan DP
8. Tatalaksana
9. Prognosis dan komplikasi
Anatomi Mata
Klasifikasi mata merah
Macam-macam injeksi dan perbedaannya
Etiologi Mata Merah
Bakteri
(terutama
streptokokus,
pseudomonas, Akibat noninfeksi seperti
enterobacter,
klebsiella,
proteus,
stafilokokus)
Mata kering
Virus
(contohnya,
Parasit Infeksi herpes simpleks Trauma
dan herpes
zoster)
Jamur (candida
albicans,
fusarium, Alergi
aspergillus)
Patofisiologi
• Bakteri
• Trauma kornea
• Jamur
• Kelainan kornea
• Virus
• Mata kering
• Hipersensitivitas
Pelebaran
Menginfeksi kornea Reaksi sistem imun
pembuluh darah
Terpajan reseptor nyeri
Saraf trigeminal
terangsang
Pengeluaran
mediator inflamasi
Refleks
trigeminoautonomik
Superior Edinger-westaphal
salivatory nucleus
Alur Penegakkan Diagnosis
Riwayat Kebiasaan
Sering mencangkul dikebun
Glaukoma sekunder
Menggunakan pengaman mata saat melakukan aktivitas
berbahaya
Edukasi
Apabila sedang terkena herpes, hindari sentuhan mata
setelah memegang lesi pada kulit