Hiperemis (-), ptosis (-), nyeri tekan (-), Palpebra Hiperemis (-), ptosis (-), nyeri tekan (-), massa (+), udem (-
Hiperemis (-), corpal (-), sekret (-), anemis (-) Konjungtiva Hiperemis (+), corpal (-), sekret (-), anemis (-)
Jernih, corpal (-), pterigium (-) Kornea Jernih, corpal (-), pterigium (-)
Bulat, 3 mm, refleks cahaya langsung (+) Pupil Bulat, 3 mm, refleks cahaya langsung (+)
Jernih Lensa Keruh menutupi seluruh bagian lensa, iris shadow (-)
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Tidak ada
• DIAGNOSIS KERJA
• OS Katarak Senilis Matur
• DIAGNOSIS BANDING:
• Tidak ada
• PERENCANAAN
• Medikamentosa : -
• Non-medikamentosa :
• Melakukan rujukan ke dokter spesialis mata,
untuk dilakukan operasi katarak OS
• Tindakan operatif fekoemulsifikasi dan IOL
(intraocular lens)
• Edukasi :
• Memberitahukan pasien mengenai katarak
• Memberitahukan pasien untuk tidak menunda
ke dokter mata agar dapat segera dioperasi
• PROGNOSIS
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad visam : ad bonam
• Que ad sanationam : ad bonam
Anatomi lensa
Histologi Lensa
• Kapsul Lensa
Lensa dibungkus oleh simpai tebal (10-20 μm)
dan homogen yang kaya akan proteoglikan kolagen
tipe IV
• Epitel subapsular
Terdiri atas sel epitel kuboid yang hanya
terdapat pada permukaan anterior lensa.
• Serat lensa
Serat lensa tersusun memanjang dan tampak
sebagai struktur tipis dan gepeng.
Komposisi Lensa
Energi
Protein Glikolisis dan jalur
Kristalin dan MIP pentosa fosfat
Humor aqueous
KATARAK
Katarak Katarak
Senilis pada Anak
Katarak
Sekunder
Katarak
1. Katarak senilis
Semua kekeruhan lensa, usia > 50 tahun
Terdapat tiga jenis katarak berdasarkan lokasi
kekeruhannya, yaitu :
a. Katarak nuklearis
• Katarak nuklearis ditandai dengan kekeruhan
sentral dan perubahan warna lensa menjadi
kuning atau cokelat secara progresif perlahan-
lahan yang mengakibatkan turunnya tajam
penglihatan.
Katarak
b. Katarak kortikal
• Katarak kortikal berhubungan dengan proses
oksidasi dan presipitasi protein pada sel-sel
serat lensa.
c. Katarak subkapsuler
• Katarak ini dapat terjadi di subkapsuler anterior
dan posterior. Pemeriksaannya menggunakan
slitlamp dan dapat ditemukan kekeruhan seperti
plak di korteks subkapsuler posterior. Gejalanya
adalah silau, penglihatan buruk pada tempat
terang, dan penglihatan dekat lebih terganggu
daripada penglihatan jauh
Maturnitas Katarak
Faktor Risiko
• Faktok tak dapat diubah
• Faktor gaya hidup : merokok, konsumsi alkohol,
paparan sinar ultraviolet B
• Masalah penyaki.
• Diet : malnutrisi, konsumsi karbohidrat dengan
index glikemik tinggi
• Penyakit ocular
• Faktor protektif
Diagnosis
• Anamesis : keluhan utamanya ialah penglihatan
menurun secara perlahan seperti tertutup
asap/kabut. Keluhan disertai penambahan
ukuran kacamata yang bertambah, silau dan
sulit membaca.
• Pemeriksaan fisik : pemeriksaan tajam
penglihatan, pemeriksaan shadow test,
oftalmoskop
• Penilain tekanan intraokular, aparatus lakrimal,
motilitas dan fungsi pupil yang berguna untuk
perencanaan operasi.
Penatalaksanaan
• Terapi definitif untuk katarak saat ini adalah
tindakan bedah.
• Indikasi lainnya adalah bila terjadi gangguan
stereopsis, hilangnya penglihatan perifer, rasa silau
yang sangat mengganggu, dan simtomatik
anisometrop.
• Indikasi medis operasi katarak adalah bila terjadi
komplikasi antara lain: glaucoma fakolitik,
glaukoma fakomorfik, uveitis fakoantigenik,
dislokasi lensa ke bilik depan, dan katarak sangat
padat sehingga menghalangi pandangan gambaran
fundus karena dapat menghambat diagnosis
retinopati diabetika ataupun glaukoma
Metode tindakan bedah katarak :
• Ekstraksi katarak ekstrakapsular
• Ekstraksi katarak intrakapsular
Lensa lntraokular
Perawatan Pascaoperasi
Komplikasi tindakan bedah katarak
Komplikasi
Uveitis
Glaukoma
phacoanaphylatic
Subluksasi dan
dislokasi lensa
Kesimpulan
• Diagnosis pada pasien ini yaitu mata kiri katarak
matur.
• Anamnesis : seorang pria berusia 50 tahun
datang dengan keluhan penglihatan kabur.
Keluhan dirasakan sejak 1 tahun yang lalu.
Penglihatannya semakin lama semakin kabur
dan mata kiri terasa seperti ada asap atau awan.
Keluhan disertai dengan sakit kepala jika
memaksakan penglihatannya dan terkadang
merasa gatal. Kotoran mata (-), mata berair (-),
mata merah (-), mata berpasir (-), mual-muntah
(-).
• Pada pemeriksaan status oftalmologis, visus
mata pasien didapatkan VOS 1/tak terhingga LP
(+) RG (+). Hasil pemeriksaan segmen anterior
bola mata didapatkan adanya kekeruhan yang
menutupi seluruh bagian lensa dan iris shadow
(-).
• Tindakan pembedahan adalah penatalaksanaan
yang harus dilakukan. Pada tindakan
pembedahannya, lensa yang keruh akan
diangkat kemudian dilakukan implementasi IOL
(intraocular lens).
Prognosis ad vitam pada pasien katarak
pada umumnya bonam karena tidak mengancam
kehidupan. Namun untuk ad functionam karena
bergantung dengan tindakan bedahnya, fungsi
nervus optikus, dan juga perawatan setelah
bedahnya sehingga prognosisnya dubia ad
bonam.