CATATAN MATA
DD leukokoria: - retinoblastoma
- endoftalmitis
- katarak - fibroplasias retrolental
- retinoblastoma - ablasio retina
- endoftalmitis (endogen) - oklusi pupil
- fibroplasi retrolental - papil atrofi
- papil edem
- neuritis optic
DD mata putih:
- glaucoma primer
- ablasio retina - uveitis posterior
- CSCR - CSR
- Papil edema - Retinopati diabetic
- Papil atrofi - Miop tinggi
- Neuritis optic
- Retinopati diabetic
DD proptosis:
- Uveitis posterior
- Glaucoma primer - selulitis orbita
- Ablasio retina - pseudotumor
- Tumor retina - grave oftalmopati
- Badan kaca hiperplasi av shunt tanda bruit. Stetoskop diletakkan dig labella terdengar bunyi
- Myopia tinggi seirama dengan nadi
TRIAS-TRIAS
Sikatriks Infiltrat
Batas tegas Tidak tegas
Licin Suram
Tes flouresin (-) Tes flouresin (+)
Tanda radang (-) Tanda radang (+)
Gejala Mata Visus TIO Palpebra Konjungtiva Kornea COA IRIS PUPIL LENSA
Merah
Hordeolum Ada benjolan, Mata N N/P Benjolan, Hiperemis injeksi Jernih Jernih, Warna Letak Jernih
-Eksternum sakit, nyeri merah. NT (+) konjungtiva kedalam coklat sentral,
(gl.meibom) tekan, gatal n an kehitaman isokor,
-Internum mengganjal sedang , bentuk
(gl.zeiss n kriptus (+) bulat,
moll) diameter 3
mm,
refleks
cahaya
langsung/
tidak (+)
Kalazion Ada benjolan, Mata N N/P Benjolan, Tenang Idem Idem Idem Idem Idem
tdk nyeri merah. NT (-) (Normal) (Normal (Normal) (Normal) (Normal)
)
Konjungtiviti Pedes, rasa Mata N N/P nyeri Hiperemis + Idem Idem Idem Idem Idem
s kelilipan, merah. tekan (+) Injeksi
belekan konjungtiva +
terutama pagi
hari, gatal
Keratitis SILAU Mata Turun N/P Tenang injeksi Keruh ++ -/+ suar Sulit N/miosis Sulit dinilai
merah. mendad konjungtiva dan dinilai
ak Siliar +
Ulkus kornea Sakit, Silau, Mata Turun N/P Tenang Hiperemis, Keruh, Sulit Sulit Normal/mi Sulit dinilai
visus turun merah. mendad injeksi Infiltrat (+) dinilai dinilai osis
ak konjungtiva dan
Siliar +++
Uveitis sakit, lakrimasi, Mata Turun Normal Tenang injeksi Siliar ++ Keratitik Hipopio Sinekia Miosis Sinekia
fotofobia, visus merah. mendad presipitat n, flare posterior reguler posterior
turun ak
Katarak Penglihatan --- Turun Normal Tenang Tenang Jernih Jernih, Idem N Idem N Keruh
(lihat tabel buram perlahan dangkal
klasifikasi perlahan, ada
katarak) kabut n silau
Gejala Mata Visus TIO Palpebra Konjungtiva Kornea COA IRIS PUPIL LENSA
Merah
Glaukoma 1. Peningkatan TIO
“ pencuri 2. Eksvakasi glaukomatosa
penglihatan 3. Penyempitan lap.pandang
“
Glaukom Nyeri hebat di Mata Turun Tinggi Bengkak Konjungtiva edema, Dangkal gambaran melebar,
a Akut sekitar merah. mendad bulbi : hiperemia keruh, corak lonjong,
(sudut mata.sakit ak. kongestif, insensitif bergaris miring
tertutup) kepala, mual. kemotis dengan karena tak nyata agak
Ditemukan injeksi silier, tekanan pada karena vertikal,
halo bila injeksi saraf kornea. edema, kadang-
melihat lampu. konjungtiva, berwarna kadang
Timbul pada injeksi epislera kelabu. didapat
tempat gelap. midriasis
yang total,
warna
kehijauan,
refleks
cahaya
lamban
atau tidak
ada sama
sekali.
Glaukom Asimptomatis Tidak Turun TIO ↑
Ablasio floater, --- Turun Turun/ Tenang Idem Jernih Jernih Idem N Anisokhor, Funduskopi:p
retina riw.melihat mendad tidak dpt midriasis, ada bagian
pijaran api ak dinilai reflex bawah/inferio
(fotopsia), cahaya r berwarna
penurunan langsung/td kemerahan.
penglihatan k (-) Retina
terlihat pucat,
terangkat
dengan
pembuluh
darah di
atasnya
Tab.Klasifikasi Katarak
Penggunaan Kacamata Afakia, Lensa Tanam (IOL), Lensa Kontak setelah operasi katarak
TIO ↑
TANYA JAWAB
- Keratitis sika
15. Keratitis dengan bentuk infiltrat seperti cabang adalah:
- Keratitis dendritika
16. Infiltrasi sel radang pada kornea disertai hilangnya epitel kornea disebut:
- ulkus kornea
17. Pengobatan ulkus kornea adalah
- Antibakteri, tetes mata atropine, spooling betadine 1:20
18. Salah satu gejala episkleritis yg khas adalah:
- Rasa sakit dan nyeri tekan di sklera
19. Pengobatan episkleritis adalah
- tetes mata kortikosteroid
20. Hematoma subkonjungtiva terjadi karena pecahnya
- A. konjungtiva dan A. Episklera
21. Iridonlegi adalah kelumpuhan otot:
- sfingter pupil
22. Hifema adalah penimbunan darah dalam bilik mata depan
23. Putusnya zonula zinn sebagian ataupun seluruhnya dapat mengakibatkan
- Dislokasi lensa, subluksasi lensa anterior dan subluksasi posterior
24. Terapi pengobatan pada trauma radiasi sinar ultraviolet
- Sikloplegik, antibiotika oral dan analgetik
25. Uveitis posterior adalah radang koroid. Uveitis anterior adalah peradangan iris
26. Katarak senilis adalah katarak yang ditentukan pada pasien berusia
- > 50 tahun
27. Cabang oftalmologi yang berhubungan dengan gejala mata pada berbagai kelainan saraf adalah
- Neurooftalmologi
28. Gambaran papil edema adalah sebagai berikut:
- papil berwarna lebih merah
- Ekskavasi papil mengecil
- Papil lebih besar
29. Gerakan bola mata yang teratur bolak-balik baik horizontal ataupun vertical disebut:
- kampimeter
30. Pemeriksaan untuk menentukan lapangan pandang seseorang disebut:
31. Pada papil atrofi primer akan ditemui gambaran sbb
- Papil berwarna pucat
- Batas papil tegas
- Ekskavasi lebih luas
32. Gambaran klinis pada papilitis adalah sbb:
- Mata tenang tidak merah
- Visus menurun mendadak
- Mata nyeri bila digerakkan
33. Penderita yg mengeluh melihat double atau diplopia bila melirik ke kanan, kemungkinan menderita
- Parese N III kiri
34. Kelainan posisi kedua bola mata akibat terdapat gangguan gerakan satu lebih otot-otot penggerak bola mata disebut:
- Strabismus
35. Kedudukan bola mata yang normal disebut:
- Ortoforia
36. Seorang menderita mempunyai kedudukan bola mata normal bila kedua mata dibuka, tetapi terlihat deviasi ke temporal bila satu mata ditutup.
Penderita ini disebut
- Eksoforia
37. Terlepasnya lapisan fotoreseptor retina dari bagian dibawahnya disebut:
- Ablasio retina
38. Pemeriksaan retina dapat menggunakan alat yang disebut:
- Oftalmoskop
39. Untuk menentukan seseorang buta warna dapat dilakukan pemeriksaan:
- Uji Ischihara
40. Tumor ganas mata yang paling sering ditemukan pada anak-anak adalah:
- Retinoblastoma
41. Semua dibawah ini memiliki gejala mata tenang tapi visus turun mendadak, kecuali:
- Katarak
42. Komplikasi yang paling serius terhadap terhadap mata akibat penyakit diabetes mellitus adalah:
- Timbulnya diabetic retinopati
43. Retinitis pigmentosa adalah
- Suatu penyakit degenerasi pigmen epitel retina
- Stadium awal ditandai dengan gejala buta senja
- Dapat menimbulkan kebutaan
44. Seseorang dicurigai glaucoma bila tekanan bola matany
- 20 – 21mmHg
45. Gambaran klinis glaucoma akut adalah sbb:
- Mata merah, visus menurun
- Sakit kepala hebat dapat sampai muntah
- Bilik mata depan dangkal
46. Adanya papil edema bilateral tanpa disertai gangguan visus merupakan tanda dari:
- Peningkatan tekanan intrakranial
47. Tanda paling khas glaucoma congenital adalah:
- Buftalmos
48. Peninggian tekanan bola mata dapat terjadi oleh keadaan-keadaan sbb:
- Produksi cairan pada badan siliar meningkat
- Ekskvasi pada anyaman trabekular berkurang.
- Blokade pupil
49. Tekanan bola mata dapat diukur dengan
- Digital
- Tonometri
50. Kapan verban boleh dibuka pada pasien post operasi pterigyum
- Besok pagi
51. Kapan pasien post operasi pterigyum control ke dokter:
- Besok pagi
52. Bila hendak mengobati pasien dengan salep
- Palpebra inferior
53. Bila hendak mengobati pasien dengan tetes mata
- Palpebra superior
54. Memasang verban pada mata kiri yang benar adalah kea rah
- Miring ke kanan
55. Alat-alat yang benar dipakai harus dilap yang dibasahi dengan
- Air lugol
- Larutan betadin
- Alcohol 70%
56. Spooling mata pada pasien blenorrhea dilakukan dengan cairan
- Betadine 5%
57. Periksa ulang laboratorium pada pasien blennorhea dilakukan setelah spooling berturut-turut
- 3 kali
58. Sebelum dilakukan epilasi pada pasien trikiasis ditetes terlebih dahulu dengan
- Fentocain 2%
59. Spooling pada ulkus/tukak kornea dilakukan dengan menggunakan cairan
- Betadine 5%
60. Untuk mengetahui fungsi ekskresi lakrimal, dilakukan dengan
- Uji anel.
Essay
1. a. - Refraksi adalah sinar dating sejajar sumbu bola mata mengalami pembiasan melalui medium refraksi pada badan mata.
- sedangkan emetrop adalah sinar dating sejajar sumbuh bola mata tanpa akomodasi bayangan jatuh tepat pada retina.
b. - Miopi adalah sinar dating sejajar sumbu bola mata, tanpa akomodasi bayangan jatuh di depan retina. Koreksi: lensa spheris negative sekecil-
kecilnya sampai mendapatkan visus terbaik
- Hipermetropi adalah sinar dating sejajar sumbu bola mata, tanpa akomodasi bayangan jatuh di belakang retina. Koreksi: lensa spheris positif
sekuat-kuatnya sampai mendapatkan visus terbaik.
- Presbiop adalah kelainan ketajaman penglihatan dimana punctum proximum letaknya jauh dari jarak baca seseorang. Timbul mulai usia + 40
tahun, dikarenakan daya akomodasi dan elastisitas lensa yang berkurang.
Pemeriksaan Oftalmologi
OD OS OD OS
Visus 5/5 E 5/5 E Sedang, jernih Sedang, jernih
Bilik mata depan
Kedudukan bola mata Ortoforia Ortoforia
Isokor, bulat, diameter Isokor, bulat, diameter
Gerakan bola mata baik kesegala arah baik kesegala arah
Pupil 3mm 3mm
KLASIFIKASI KATARAK
Maturitas
– Katarak insipien
– Katarak intumesen
– Katarak immatur
– Katarak matur
Lokasi
– Katarak nukleus
– Katarak subkapsular
- Katarak zonular/lamelar
Warna
Onset
– Katarak kongenital
Asal
– Katarak traumatik
– Katarak syndermatotik
– Katarak sekunder
Operasi okuli
- Trisomy 13
- Trisomy 18
- Trisomy 21
- Sindrom Turner
- Sindrom Lowe
- Sindrom Alport, dll
Penyakit sistemik
- Korticosteroids
- Amiodarone
- Golongan statin
- Sitostatik
- Chlorpromazine, phenytoin
- Parasimpatomimetik lokal
Radiasi
Intraoperatif
1.Kerusakan endotel kornea
2.Ruptura kapsula posterior lensa
3.Prolapsus dan degenerasi vitreus
4.Hyphaema
5.Hemoragik ekspulsif
6.Dislokasi nucleus ke dalam vitreus
Postoperatif
Dini
1.Edema kornea
2.Bekas luka
3.Prolapsus iris
4.Bilik mata depan yang dangkal
5.Hifema
6.Glaukoma
7.Dislokasi IOL
8.Endophthalmitis
Lanjut
1.Katarak sekunder
2.Cystoid macular edema (CME)
3.Vitreous touch syndrome
4.Vitreous wick syndrome
“Amalkan Ilmumu meski hanya satu ayat”..tidak ada maksud untuk menggurui, semoga bermanfaat,amien.