Anda di halaman 1dari 11

PBL skenario 2.

ULFA 201783097
FISIOLOGI SISTEM
LIMFATIK
ETIOLOGI LIMFADENITIS
Patogenesis

Penularan
Makrofag
TB

Kuman menempel Mekanisme Fagositosis


pada saluran nafas imunologik Berhasil

Fagositosis
Limfonodus gagal

Terjadi Menyebar Infeksi


Inflamasi melalui limfe Primer

KGB
Limfadenitis
membesar
Diagnosa

Keluhan utama, Keluhan penyerta,


Riwayat penyakit sekarang, Riwayat
Anamnesis penyakit terdahulu, Riwayat
keluarga.

Keadaan umum, TTV, Antropometri,


Pemeriksaa Palpasi Kelenjar Limfe (nilai: nyeri
tekan, konsistensi, mobile/tidak),
n Fisik Pemeriksaan Thorax (auskultasi:
vesikuler, wheezing/ronchi)

Pemeriksaan darah : Leukosit ↑, Tes


Pemeriksaa Mantoux (Tes Tuberkulin): intradermal,
Pemeriksaan sputum sewaktu, Pemeriksaan
n Mikroskopis: Tes menggunakan pewarnaan
Penunjang Ziehl Neelsen, Pemeriksaan Sitologi: Biopsi
Aspirasi, Pemeriksaan Radiologi: CT Scan.
DD
TATALAKSANA

• Dengan antibiotik oral selama 10 hari dengan tinjauan


awal 2 hari pertama

cephalexin 25 Erythomicyn
flucloxacillin
mg/kg 15mg/kg
25 mg/kgBB
(sampai 500 (sampai
4dd
mg) 3dd 500mg) 3dd
Regimen pengobatan yang digunakan pada Limfadenitis TB:
2RHZE/4H3R3
Tahap intensif Rifamfisin, Isoniazid, Pirazinamid dan
Etambutol diberikan setiap hari selama 2 bulan.
Tahap lanjutan yang terdiri dari Rifamfisin dan Isoniazid
diberikan tiga kali dalam seminggu selama 4 bulan.
Prognosis dan komplikasi

Prognosis Tergantung pada keadaan sosial ekonomi pasien,


kebiasaan hidup sehat serta ketekunan berobat. Bila
diagnosa dapat ditegakkan pada stadium dini maka
prognosis baik.

Komplikasi

Abses Skrofuloderma

bronkopneumo
nia

Sepsis

Anda mungkin juga menyukai