Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REVIEW

MK. Filsafat Pendidikan


Prodi S1 Pend.Tata Rias - FT

SKOR NILAI :

FILSAFAT PENDIDIKAN

(Filsafat Ilmu dan Arah Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam


Mengatasi Persoalan Kebangsaan )

Nama Mahasiswa : Salsabila Ramadani

Nim : (5193144002)

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd

Anada Leo Virganta, S.Pd, M.Pd

Kelas : Reguler B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS


JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat mengerjakan dan memenuhi tugas mata
kuliah Filsafat Pendidikan yakni Review jurnal yang berjudul Filsafat Ilmu dan Arah
Pengembangan Pancasila: Relevansinya Dalam Mengatasi Persoalan Kebangsaan.
Tidak lupa pula saya sampaikan rasa terimakasih saya kepada dosen pengampu yang
mau mengajarkan saya bagaimana caranya membuat tugas review jurnal ini, saya juga
mengucapkan terimakasih kepada teman-teman saya yang mau berdiskusi dan
memberikan saran kepada saya mengenai pembuatan review jurnal ini.
Pastilah ada hal-hal yang sedikit banyaknya mengandung hal-hal yang bermanfaat
diriview jurnal saya ini. Karena itu saya berharap semoga review jurnal ini memberikan
manfaat kepada kita semua.
Saya juga menyadari didalam review jurnal yang saya buat ini pastilah memiliki
kekurangan, atau ada yang kurang bisa dipahami, untuk itu saya sebagai reviewer
memohon maaf yang sedalam-dalamnya. Saya berharap semoga review jurnal ini bisa
diterima untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu.

Medan, Oktober 2019

Penulis
REVIEW JURNAL

Jurnal Utama Jurnal Pembanding

Judul Filsafat Ilmu dan Arah Nilai-Nilai Pancasila Sebagai


Pengembangan Pancasila: Falsafah Pandangan Hidup
Relevansinya Dalam Mengatasi Bangsa Untuk Peningkatan
Persoalan Kebangsaan Kualitas Sumber Daya Manusia
dan Pembangunan Lingkungan
Hidup

Jurnal Jurnal Filsafat Jurnal Konstitusi

Download https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article http://publishing-widyagama.ac.id/ejournal-


/view/3111/9363 v2/index.php/jk/article/view/321/316

Volume Vol.21, Nomor 2 Vol. III, No. 2


dan Halaman

Tahun 2011 2010

Penulis Syahrul Kirom Iwan Nugroho

Reviewer Irma Destia Rahmadani ( 5193144003 ) Irma Destia Rahmadani ( 5193144003 )

Tanggal Agustus 2011 November 2010

Tujuan Mengaitkan masalah studi tentang Tulisan ini bertujuan untuk


Penelitian Pancasila sebagai cara hidup Indonesia mendeskripsikan implementasi nilai-nilai
melalui filosofi sains Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa
dalam rangka pembangunan nasional.

Metode Metode yang digunakan adalah metode Metode yang digunakan adalah metode
Penelitian deskriptif kualitatif dengan data-data deskriptif kualitatif dengan data-data yang
yang di dapat dari studi pustaka. di dapat dari studi pustaka.
Langkah Untuk mengatasi persoalan kebangsaan Poespowardojo dan Hardjatno (2010)
Penelitian dalam upaya pengembangan Pancasila menyatakan moral Pancasila perlu
diperlukan beberapa faktor. Pertama, ditransformasi menjadi moral atau etika
harus ada proses penyadaran terhadap politik kehidupan negara yang harus ditaati
nilai-nilai yang terkandung dalam dan diamalkan dalam penyelenggaraan
Pancasila yang memiliki banyak makna negara. Moral diamalkan menjadi norma
bagi kehidupan umat manusia. tindakan dan kebijaksanaan, serta
Penyadaran dapat dilakukan selain dituangkan dalam perundang-undangan,
kepada masyarakat juga kepada pejabat untuk mengatur kehidupan negara, dan
negara dengan memberi pengetahuan menjamin hak-hak dan kedudukan warga
bahwa Pancasila sebagai pandangan negara. Tidak semua norma moral harus
hidup harus selalu diikutsertakan dalam dijadikan norma yuridis. Norma yuridis
setiap pengambilan kebijakan ditetapkan sejauh itu mengatur tindakan-
pemerintah sehingga perilaku tindakan lahiriah yang menyangkut
menyimpang dan korupsi dapat masyarakat, sedangkan masalah yang
direduksi. Pengetahuan sebagai semata-mata batiniah adalah urusan pribadi
kesadaran (consciousness) dan masing-masing warga negara. Dengan
kerjasama cipta-rasa-karsa menimbulkan demikian, nampaklah bahwa materi
disiplin kehendak kejiwaan (sesuai perundang-undangan terbatas pada moral
dengan bawaan karsa-kejiwaan untuk bersama rakyat (public morality).
berbuat baik) atau wajib melaksanakan Pendekatan Implementasi, Implementasi
pengetahuan yang kebenarannya/ nilai-nilai Pancasila sebagai falsafah hidup
kenyataannya telah dipastikan oleh cipta- bangsa menggunakan pendekatan konsep
rasa dan telah sesuai dengan rasa pengembangan social capital (Hjerppe,
keindahan kejiwaan. Pengetahuan 2003), dalam dua tingkatan.
tentang Pancasila sebagai kesadaran Implementasi Nilai-Nilai Pancasila
ideologis menimbulkan wajib ideologis 1. Pada Tingkat Makro
(Edwin dkk., 2006:157). Pengetahuan 2. Pada Tingkat Wilayah
tentang Pancasila sebagai kesadaran
dapat menimbulkan kelanjutan
transformasi di dalam kepribadian dan
jiwa manusia. Kedua, memperbaiki
mental pejabat negara agar tidak selalu
melakukan korupsi yaitu dengan selalu
menanamkan nilainilai Pancasila.
Dengan memberikan pengetahuan
mengenai nilainilai Pancasila akan
menambah pengalaman dan peresapan
pengetahuan seseorang tentang Pancasila
ke dalam mentalitasnya, dan hati-budi-
nuraninya. Ketiga, menanamkan nilai-
nilai Pancasila ke dalam hati nurani. Jika
hati nurani tidak memiliki kepedulian
dan empati terhadap nilai-nilai luhur dari
ontologi Pancasila maka sulit untuk
mengimplementasikan makna Pancasila
di dalam kehidupan masyarakat. Karena
itu, yang perlu dibenahi adalah nurani
manusia sehingga penyadaran nilai-nilai
Pancasila tidak hanya dilakukan melalui
rasio dan pikiran manusia saja,
melainkan juga menyentuh hati nurani
manusia.

Hasil Dibutuhkan rasa atau kemauan untuk Pembangunan infrastruktur di Indonesia


Penelitian mengaplikasikan pengetahuan nilai-nilai menunjukkan catatan yang positif maupun
Pancasila. Sebab hanya dengan negatif. Catatan positif secara umum
kemauan, kemampuan tersebut dapat diperlihatkan sektor finansial dan
berguna bagi masyarakat dan bangsa telekomunikasi; yang ketersediaanya relatif
Indonesia. Oleh karena itu, kebutuhan memadai, dengan sedikit kendala
kebangsaan saat ini dan mendatang pemerataan akses. Sektor swasta telah
untuk menyelesaikan masalahmasalah memberikan kontribusi yang signifikan
bidang sosial, politik, ekonomi, dan dengan pengelolaan yang cukup efisien.
budaya adalah dengan memberikan Sektor ini perlu didorong untuk masuk ke
pemahaman secara komprehensif dan luar wilayah perkotaan agar mampu
filosofis mengenai nilai-nilai Pancasila membangkitkan inovasi dan
dalam pemenuhan eksplanasinya di entrepreneurship di daerah. Melambatnya
kalangan elit politik, pejabat negara dan pembangunan infrastruktur diakui oleh
birokrat. Mereka perlu dididik mengenai pemerintah. Pemerintah hanya mampu
nilai-nilai Pancasila agar mereka tidak mengkontribusi 20 persen dari kebutuhan
melakukan praktek korupsi dan pembangunan infrastruktur secara
kecurangan lainnya di dalam sistem keseluruhan, yang diperkirakan mencapai
demokrasi Indonesia. Pancasila adalah 750 hingga 1000 triliun untuk lima tahun
sistem ajaran bangsa Indonesia dalam (rangkuman Infrastructure Summit 2005 di
menjalani kehidupan bernegara dan Jakarta). Euforia otonomi juga ikut
bermasyarakat. Bangsa Indonesia mengganggu dalam kacamata investor,
meyakini kebenaran nilai-nilai yang yang menciptakan ketidak pastian dan
terkandung dalam Pancasila sebagai penyalahgunaan wewenang (ADB-World
pedoman berpikir dan bertindak. Karena Bank, 2005). Karena itu, dibentuk Komite
itu, setiap manusia yang ingin Kebijakan Percepatan Penyediaan
melakukan tindakan harus bercermin Infrastruktur (KKPPI), dengan tugas
pada nilai-nilai Pancasila terlebih merumuskan strategi, koordinasi
dahulu. Pancasila sebagai norma percepatan, dan pemecahan masalah
fundamental berfungsi sebagai suatu infrastruktur. Proyek yang menjadi prioritas
cita-cita atau ide yang harus diwujudkan adalah pembangunan jalan tol, bandar
menjadi suatu kenyataan. Wujud udara, pelabuhan dan sektor kelistrikan.
Pancasila secara kongkret merupakan
perwujudan Pancasila dalam setiap
perbuatan, tingkah laku dan sikap hidup
sehari-hari.

Kekuatan 1. Bahasa yang digunakan ringan 1. Referensi dan pustaka sangat banyak
Penelitian 2. Materi yang disampaikan lebih sehingga meyakinkan pembaca dengan
mudah dipahami kebenaran teori yang disampaikan

Kelemahan 1. Abstract hanya menggunakan 1. Abstract hanya menggunakan Bahasa


Penelitian Bahasa Inggris Inggris
2. Referensi dan pustaka tidak cukup 2. Pemilihan kata terlalu berat sehingga
banyak membuat malas membaca jurnal

Kesimpulan kehadiran filsafat di Perguruan Tinggi, Implementasi nilai-nilai Pancasila sebagai


bahkan dalam kehidupan manusia, falsafah hidup bangsa mendorong
amatlah penting. Hal itu tampak nyata peningkatan kualitas SDM dalam
dengan diajarkannya filsafat ilmu di pembangunan lingkungan hidup. Pada
semua bidang disiplin pada jenjang S1, tingkat penyelenggara, SDM yang
S2 dan S3. Filsafat ilmu juga dapat berkualitas mampu merumuskan peraturan
digunakan untuk menyelesaikan perundangan atau kebijakan dalam
persoalan kebangsaan secara ilmiah yang penguatan fungsi lembagalembaga negara,
bermuara pada melemahnya pemahaman otonomi daerah dan pengelolaan
masyarakat terhadap nilai-nilai sumberdaya alam. Pada tingkat pelaku
Pancasila. Oleh karena itu, ekonomi atau masyarakat, SDM berkualitas
pengembangan Pancasila dapat lahir seiring dengan peningkatan
dilakukan dengan filsafat ilmu. Dalam kesejahteraan ekonomi dalam bidang
konteks ini, seorang ilmuwan dan pembangunan perkotaan, ekowisata dan
akademisi memiliki peran dan fungsi infrastruktur. Kualitas itu akan lahir dari
yang sangat signifikan sebagai mediator manusia yang berkarakter religius, percaya
untuk memberikan pemahaman tentang diri, dan memiliki etos kerja yang tinggi.
nilai-nilai Pancasila. Melalui kebebasan SDM berkualitas inilah yang menjalankan
mimbar dan kebebasan akademik yang penyelenggaraan negara maupun sebagai
dikembangkan secara bertanggung pelaku pembangunan, yang lebih
jawab, telaah filsafati mengenai berorientasi kepada kesejahteraan dalam
pengembangan Pancasila itu sangat rangka peningkatan harkat bangsa sebagai
relevan dan urgen untuk “disuarakan” manusia.
oleh dunia perguruan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai